Sei sulla pagina 1di 9

idiopathic

thrombocytopenic
purpura
management
ITP yang ringan tidak
memerlukan penanganan secara
khusus, tetapi akan dilakukan
pemantauan dan dilakukan
pemeriksaan trombosit secara
rutin untuk mencegah perdarahan.
(Experise kasus kelainan hemostasis - FKUI, 2017)

Sedangkan pada ITP yang lebih


parah, akan diberikan penanganan
untuk menjaga agar jumlah
trombosit tidak turun sehingga
tidak terjadi perdarahan. (Experise
kasus kelainan hemostasis - FKUI, 2017)
Berdasarkan
perjalanan 01 ITP akut
 Kasus anak anak > Dewasa

penyakit  Gejala ringan, < 6 bulan


 Mendadak muncul petekie, biru lebam,
perdarahan mukosa
 Trombositopenia terjadi 1-3 minggu
setelah terinfeksi
(Experise kasus kelainan hemostasis - FKUI, 2017)

02 ITP Kronik
 Ditemukan pada semua umur
 Berlangsung > 6 bulan
 Prevalensi 3,2 - 6,6 kasus per 100.000
penduduk / tahun.
 Prevalensi wanita > pria ( 2-3 : 1 )
 Gejala umum ; perdarahan mukosa,
menorgia, epistaksis berulang, ekimosis
(Experise kasus kelainan hemostasis - FKUI, 2017)
Penanganan ITP

ITP Akut ITP Kronik


(Experise kasus kelainan hemostasis - FKUI, 2017)
(Experise kasus kelainan hemostasis - FKUI, 2017)
Pengobatan umum
• Kortikosteroid
Jika gejala ringan • IVIg
Observasi tanpa pengobatan > sembuh
spontan
Pengobatan lini ke 2
• Thrombopoietin receptor agonist
Kortikosteroid ? (eltrombopag or romiplostim)
2 minggu tanpa pengobatan, trombosit belum • Rituximab
naik ASH Guidlines, 2019

Immunoglobulin IV ? Penundaan pengobatan


Jika pemberian kortikosteroid tidak mempan JIka trombosit > 20.000 tanpa perdarahan aktif

Tranfusi trombosit ?
Tranfusi trombosit ? Jika terdapat perdarahan aktif dan
Jika terdapat perdarahan aktif dan trombosit < 20.000
trombosit < 20.000
Operasi?
Splenektomi dilakukan jika obat obatan tidak
efektif untuk mengurangi gejala.
Prinsip Penanganan
Experise kasus kelainan hemostasis / Rahajuningsih Dharma Setiabudy - FKUI, 2017

Terapi diberikan untuk menjaga Menghindari aktivitas fisik yang


jumlah trombosit dalam berlebihan,untuk mencegah
kisaran aman, untuk mencegah trauma > risiko perdarahan
perdarahan yang lebih besar.

Jika perdarahan berat Jika trombosit 30.000 - 50.000


diberikan tranfusi trombosit, diberikan terapi atau tidak
IVIg ( 1g / Kg/hari selama 2-3 dilakukan terapi
hari) atau MP (1g/hari atau 3
hari) Jika trombosit > 50.000 tidak
dilakukan terapi
Managemen Edema Serebral
Pantau status respirasi pasien Hindari Valsava maneuver
Pola nafas, hasil AGD Membuat TIK meningkat

Pembatasan cairan
Minimalkan stimulasi Mengurangi cairan dalam tubuh
lingkungan > mengurangj tekanan pada
Catat perubahan respon jaringan otak yang terkena
terhadap stimulus edema

Hindari cairan infus hipotonik

Pantau intaqe dan output


Hindari perubahan posisi
Pantau kejang
ekstrim
Fleksi leher, fleksi pada pinggul Pantau bila ada kejang pada pasien
dan lutut ekstrim dan lakukan penanganan pasien
dengan kejang sesuai SOP
Elevasi kepala 30 derajat atau
lebih
Buku asuhan keperawatan RSCM, 2016
Metode Pemantauan TIK
Intraventrikular Pemantauan Status Klinis

Intraparenkimal

Invasif Non Neuroimaging


Invasif
Subarakhnoid/subdural

Neurosonology
Epidural

Pengelolaan peningkatan tekanan intrakranial, imtihanah


amri, journal, 2017
Managemen PTIK
Terapeutik
• Minimalkan stimulus
• Beri posisi semi fowler
• Hindari valsava manuver
• Cegah terjadinya kejang
Observasi • Hindari pemberia cairan hipotonik
• Identifikasi penyebab TIK • Atur ventilator agar PaCO2
• Monitor tanda dan gejala TIK optimal
• Monitor MAP, CVP
• Jika perlu monitor ICP, CPP
Kolaborasi
• Monitor intaqe dan output cairan • Kolaborasi pemberian sedasi dan
antivulsulan jika diperlukan
• Kolaborasi pemberian diuretik
osmosis, jika diperlukan
• Kolaborasi pemberian pelunak tinja,
jika diperlukan
(Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Thank you

Potrebbero piacerti anche