Sei sulla pagina 1di 14

LK 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.1
Kolom (1): Permasalahan yang telah diidentifikasi. Tuliskan permasalahan yang dirasa paling urgent terkait pembelajaran dari sejumlah
masalah yang telah ditemukan dalam tahap identifikasi masalah dan ditentukan di tahap sebelumnya untuk diatasi.

Kolom (2) dan (3) Penyebab Masalah dan Kategori penyebab masalah. Kedua kolom ini merupakan penajaman dari tahap sebelumnya.
Kategorikan penyebab masalah yang sebelumnya telah diidentifikasi apakah lebih dekat ke materi, metode, atau media pembelajaran.
Ketiganya merupakan aspek yang paling memungkinkan untuk guru intervensi secara langsung dalam mengatasi permasalahan kelas/ lab/
bengkel.

Dua atau lebih permasalahan berbeda yang muncul ke permukaan saat observasi bisa jadi memiliki satu atau lebih sebab yang sama.
Sebaliknya, satu permasalahan dapat memiliki dua atau lebih penyebab. Sebagai contoh, dalam observasi pembelajaran Bahasa, mahasiswa
PPG Dalam Jabatan mengidentifikasi permasalahan: (a) Sejumlah besar siswa di kelas tidak mampu memahami isi bacaan yang disajikan
(yang terlihat dari ketidaktepatan menjawab pertanyaan LOTS terkait informasi umum dan rinci sebuah bacaan) dan (b) Sebagian siswa
terlihat tidak bersemangat saat belajar membaca (minat membaca kurang). Dua persoalan ini bisa jadi memiliki satu atau lebih penyebab
yang sama, misalnya, pilihan materi ajar (bahan bacaan) yang kurang relevan dengan level atau minat peserta didik. Kemungkinan lain, kedua
persoalan tersebut muncul karena pilihan metode pengajaran yang kurang sesuai untuk pembelajaran membaca.

Pada beberapa kasus, pernah ditemui seorang guru dalam kegiatan inti pelajaran Bahasa hanya membagikan teks bacaan dan meminta siswa
membacanya tanpa melakukan kegiatan pra membaca dan tidak pula memberikan panduan/ mengajarkan strategi pemahaman bacaan,
sebelum mengajukan seperangkat soal terkait bacaan. Dalam hal ini, guru tersebut melewatkan tahapan mengajar membaca sehingga hanya
terfokus melakukan asesmen membaca. Pada kasus demikian, maka pada penyebab masalah ada pada kategori materi dan/ atau metode
pembelajaran.

Contoh lain, pada saat observasi kelas/ bengkel/ lab ditemukan persoalan: (a) siswa tidak dapat menyelesaikan tugas atau aktivitas sesuai
alokasi waktu dan (b) guru tidak sempat melakukan kegiatan penutup dengan baik karena waktu pembelajaran telah habis. Dalam kasus
demikian, ada kemungkinan jumlah materi atau aktivitas yang dirancang untuk disajikan dalam suatu sesi pembelajaran terlalu banyak atau
kurang efisien. Terdapat juga kemungkinan guru menggunakan media pembelajaran yang memakan cukup banyak waktu untuk persiapan
dan operasionalisasinya. Mahasiswa dapat merefleksi, manakah yang menjadi penyebab persoalan dan mencentang pada satu atau lebih
kolom yang relevan, dalam hal ini, kolom materi dan/atau media. (bisa lebih dari satu kolom, tergantung kondisi riil hasil observasi/ hasil
refleksi identifikasi masalah).
Ketajaman dalam melihat persoalan dan menganalisis penyebabnya menjadi kunci untuk langkah-langkah lanjutan dalam pengembangan
perangkat pembelajaran. Misalnya, persoalan-persoalan yang pada tataran permukaan tampak seperti persoalan terkait manajemen kelas
dan motivasi belajar, seperti terdapatnya siswa yang pasif atau kurang inisiatif dalam pembelajaran, siswa yang mendominasi diskusi, kerja
kelompok yang tidak berjalan baik, siswa yg duduk di baris belakang yang tidak fokus dan semacamnya boleh jadi berakar pada pilihan-
pilihan materi, metode/ aktivitas, atau media pembelajaran yang sesuai untuk setiap tahapan pembelajaran yang dirancang atau kurang
terstruktur dengan baik.

Jika dalam pembelajaran ditemui masalah yang menurut mahasiswa ikut dipengaruhi faktor di luar pembelajaran, misalnya terkait kecukupan
fasilitas, pendanaan, atau dukungan lingkungan dan orang tua, persoalan tersebut harus disikapi secara profesional. Misalnya jika siswa Fase
A-D tidak dapat memahami suatu konsep yang rumit dan guru melihat fasilitas pendukung berupa LCD proyektor dan laptop untuk
menjelaskan konsep tersebut tidak tersedia, maka perlu diingat bahwa ketidakpahaman siswa bukanlah disebabkan oleh ketiadaan fasilitas
namun karena mungkin kompleksitas konsep tersebut dan penyajiannya kurang sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Maka
ketidakpahaman siswa, bisa jadi merupakan akibat penyajian materi atau pilihan metode penyajian yang kurang sesuai. Jika saja materi
tersebut dibuat berjenjang, disederhanakan, ditambah dengan gambar, realia, contoh, atau disajikan secara bertahap melalui aktivitas yang
menarik, persoalan ketidakpahaman akan konsep tersebut akan lebih memiliki potensi untuk dihindari. Sedangkan, penyediaan LCD
proyektor dan laptop saja belum tentu dapat mengatasi persoalan itu.

Kolom (4) Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan masalah dan penyebab masalah yang telah diidentifikasi. Misal, dari hasil refleksi diketahui
penyebab persoalan siswa yang tidak memperhatikan dalam pembelajaran Bahasa disebabkan oleh pilihan materi dan metode yang kurang
sesuai maka solusi yang mungkin dilakukan antara lain 1) mengganti teks bacaan sehingga sesuai dengan minat dan level siswa sehingga
dapat memicu rasa ingin tahu siswa. 2) Menerapkan metode KWL untuk memandu siswa memahami bacaan 3) memasukkan unsur
permainan dalam metode pembelajaran, atau 4) menyusun daftar pertanyaan pemahaman secara berjenjang serta teknik untuk bertanya
yang memungkinkan semua peserta dengan keberagaman tingkat kemampuan memiliki sense of success yang relatif sama.

Kolom (6), (7) dan (8) Buatlah evaluasi dari alternatif solusi. Tuliskan apa kekuatan dan kelemahan dari solusi tersebut. Untuk kelemahan
yang diidentifikasi, tuliskan mitigasi atau langkah apa yang dapat diambil untuk meminimalisir/ mengantisipasi kelemahan.

Masalah dalam Penyebab Kategorisasi


Alternatif Solusi Kelebihan
Pembelajaran Masalah Masalah

(1) (2) (3) (4) (5)


Tuliskan Tuliskanlah Renungkan, Tuliskan 2-3 solusi yang sesuai dengan masalah dan penyebab masalah Apakah kelebihan dari setiap alternatif solusi yang dipilih
persoalan yang penajaman apakah yang telah diidentifikasi. Solusi ini diperoleh dari hasil kajian literatur
telah apa persoalan dan wawancara dengan sejawat / pakar
diidentifikasi / penyebab tersebut
ditentukan di setiap terkait
tahap masalah dengan
sebelumnya. yang pemilihan/
Fokuskan pada diidentifikasi. penyajian
persoalan materi ajar,
terkait media,
pembelajaran metode
pembelajaran,
atau yang
lain. Centang
pada kolom
yang sesuai.

1. Masih banyak Murid belum Berdasarkan kajian literatur, wawancara dengan rekan sejawat, 1. Metode yang bervariasi:
murid yang terbiasa dengan kepala sekolah dan pakar maka disimpulkan alternatif solusi :
motivasi menggunakan A. Berdasarkan kajian Literatur a.Discovery learning
belajarnya model- model 1. Mengajar dengan metode yang bervariasi misalnya Discovery 1) Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampil
rendah dalam pembelajaran learning, Inquiry dan Projek Based Learning (PJBL). proses-proses kognitif.
pembelajaran yang inovatif 2) Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan
menyelesaikan pada a.Discovery Learning menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.
masalah yang penyelesaikan  Kajian Literatur ke-1. 3) Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa men
berkaitan masalah yang Menurut Meliyanti dkk menyatakan bahwa metode pembelajaran 4) Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan ses
dengan materi berkaitan dengan discovery learning adalah : kecepatannya sendiri.
luas lingkaran materi lingkaran Model discovery learning adalah 5) Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri deng
suatu proses belajar yang didalamnya akalnya dan motivasi sendiri.
tidak disajikan suatu konsep dalam 6) Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, kar
bentuk jadi (final), akan tetapi siswa kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
2.Rendahnya Siswa belum
dituntut untuk mengorganisasikan 7) Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluar
peserta didik sendiri cara belajarnya dalam gagasangagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, da
terbiasa
menyelesaikan menemukan konsep. dalam situasi diskusi.
soal-soal mengerjakan 8) Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena
HOTS dalam soal-soal HOTS Sumber: kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
Meliyanti.dkk.(2018). MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM
materi luas 9) Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide yang lebih baik.
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR. Jurnal Elementaria
lingkaran Edukasia 10) Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer pada situasi p
Volume 1 No 2 Tahun baru
2018.Link:https://jurnal.unma.ac.id/index.php/jee/article/download/1511/1394 Sumber
Link:
 Kajian Literatur ke-2 https://www.kompasiana.com/ahmadpuguheriawan/64c3ecfe4addee1a
Menurut Nurgazali (2019),menyatakan bahwa metode pembelajaran dan-kelemahan-model-discovery-learning-pada-pembelajaran-matema
discovery learning adalah: Model pembelajaran discoverylearning
merupakan model yangmengatur segala pengajaran
sehinggasiswa mendapatkan pengetahuan baru melalui model b. Inquiri
penemuan yang ditemukan sendiri. Seorang guru memberikan 1) Membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta pe
ruang kepada peserta didiknya untuk dapat berdiri sendiri ketrampilan dalam proses kognitif.
mendorong peserta didik untuk mandiri guna memperoleh 2) Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga
pengetahuan baru. dan mengendap dalam pikirannya
3) Dapat membangkitkan motivasi belajar siswa
Sumber: Sumber
Nurgazali.F.(2019). MODEL DISCOVERY
Link http://www.jejakpendidikan.com/2016/10/kelebihan-dan-kekuran
LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA.Link:
https://www.researchgate.net/publication/330411031_MODEL_DISCOVERY_LEARN inkuiri.html
ING_DALAM_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA :

b. Inquiry c.Project Based Learning (PJBL)


 Kajian literatur ke-1 1) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar mendoro
Menurut Budiarti dkk,(2022)menjelaskan bahwa metode pembelajaran mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu diha
inkuiri adalah pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh 2) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, 3) Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahka
kritis, logis, analitis sehingga dapat merumuskan penemuan sendiri yang kompleks
dengan percaya diri. 4) Meningkatkan kolaborasi
5) Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikk
Sumber: komunikasi
Budiarti.A.dkk.(2022). PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM
PENINGKATANHASILBELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH
6) Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber
DASAR. Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, ISSN 2356- 3443 eISSN 2356-3451. 7) Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan pr
Vol.9 No.2 mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-su
(Juli2022).Link:https://ejournal.utp.ac.id/index.php/JMSG/article/view/2146/520521450 perlengkapan untuk menyelesaikan tugas
8) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik se
 Kajian Literatur ke-2 dirancang berkembang sesuai dunia nyata
Menurut Silaban(2019) menjelaskan bahwa metode pembelajaran 9) Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi d
inquiry adalah : pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan d
Sebuah model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk 10) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta
mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data pendidik menikmati proses pembelajaran
yang benar. Sumber
Link: https://temanggung.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-26161752
Sumber:
Silaban.P.J.(2019). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK
kekurangan-pjbl-menurut-para-ahli-mencakup-sikap-pengetahuan-dan-
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VI SD NEGERI 066050
MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2018/2019. Volume: II No. 1 Januari 2019
JURNAL ILMIAH AQUINAS.Hal 107-126.
Link:https://ejurnalunsam.id/index.php/jbes/article/download/5286/3234/
2. Media pembelajaran :
a. Media video
c. Project Based Learning (PBL) 1) media video dapat menarik perhatian siswa
 Kajian Literatur ke-1 2) meningkatkan pengetahuan daya imajinasi, daya pikir kritis dan m
Menurut Solekhah dkk.(2018).menjelaskan bahwa metode lebih berpartisipasi serta antusias sehingga siswa dapat aktif dalam
pembelajaran PJBL adalah: pembelajaran.
Pembelajaran yang berpusat pada Sumber
proses, berfokus pada masalah. Pembelajaran Link: https://an-nur.ac.id/kelebihan-dan-kekurangan-video-pembelajar
bebasis proyek menghadirkan tugas-tugas
berupa permasalahan yang melibatkan
peserta didik dalam aktivitas pemecahan b. Power point
masalah, mengambil keputusan, melakukan 1) praktis
investigasi dan refleksi yang membuat guru 2) memiliki desain penyajian yang menarik
menjadi fasilitator. 3) dapat menampilkan gambar, animasi, suara, dan juga video yang m
tertarik mengamatinya
Sumber:
Solekhah.I.dkk(2018). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED
LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Sumber
KELAS II SD. Didaktika Dwija Indria.Volume 6.Nomor 2 hlm.1- Link: https://www.ronapresentasi.com/kelebihan-dan-kekurangan-pow
7.Link:https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/download/11866/8486
media-pembelajaran/
 Kajian Literatur ke-2 c. Gambar/ Poster
Menurut Kusuma dkk(2023) menjelaskan bahwa metode pembelajaran 1) simple
PJBL adalah: 2) mampu menarik perhatian bahkan memotivasi orang yang melihatn
Model pembelajaran yang memfokuskan pembelajaran pada 3) dapat ditempel dan dipasang dimana saja
permasalahan nyata, dan pembuatan proyek agar memotivasi 4) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari dan men
peserta didik untuk lebih aktif terlibat dalam materi yang telah dipelajari.
pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Sumber:
Sumber
Kusuma.P.k.dkk(2023). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECTBASED Link: http://www.jejakpendidikan.com/2016/08/kelebihan-dan-kelema
LEARNINGDALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI KELAS IV gambar.html
SEKOLAH DASAR. urnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri ISSN Cetak : 2477-
5673ISSNOnline : 2614-722XVolume 09 Nomor 02.hal4845-4854.
Link https://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/didaktik/article/view/1129
d. LKPD
2. Menggunakan media pembelajaran yang disesuaikan dengan 1) mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
kebutuhan siswa misalnya media video, power point,gambar/ 2) membantu mengembangkan konsep
poster, LKPD 3) melatih menemukan dan mengembangkan ketrampilan proses
a. Media video 4) sebagai pedoman bagi pendidik dan peserta didik dalam melaksana
 Kajian Literatur ke-1 pembelajaran
Menurut Muallimuna(2016).
mengatakan bahwa : Pembelajaran menggunakan media sumber
video cukup mudah dan sederhana, tetapi Link: https://text-id.123dok.com/document/7q0xnnjgq-manfaat-lkpd-fu
untuk memperoleh hasil yang maksimal kelebihan-dan-kelemahan-lkpd.html
tetap memerlukan perencanaan yang rinci
dan matang.
3. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan:
Sumber: a.Pemberian reward
Muallimuna.(2016). Pemanfaatan Video sebagai Media Pembelajaran Matematika
1) peserta didik akan merasa senang.
SD/MI. Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, Volume 2, Nomor 1, Oktober
2016Link:https://media.neliti.com/media/publications/222485-pemanfaatan-video- 2) peserta didik akan terdorong untuk selalu berperilaku positif, karen
sebagai-media-pembelaj.pdf positif mendapatkan suatu penghargaan.

 Kajian Literatur ke-2 Sumber


Link: https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/dampak-hukuman-dan-reward-untuk-siswa-
Menurut Isnaini dkk(2023), Menyatakan bahwa:
Memanfaatkan video sebagai
sumber dan alat pengajaran merupakan b. Tidak memberi hukuman ketika anak berbuat kesalahan tapi menas
salah satu teknik untuk menciptakan 1) Anak menyadari akan kesalahanny
proses pembelajaran matematika. 2) Membuat mental anak tetap terjaga.
Sumber
Sumber: Link: https://www.orami.co.id/magazine/membentak-anak
Isnaini.N.S.dkk.(2023). PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN
DALAM MENINGKATKAN
MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SEKOLAH DASAR ALPEN:Jurnal
Pendidikan Dasar
Volume 7, No. 1, Januari-Juni 2023.
Link: https://alpen.web.id/index.php/alpen/article/view/183/74
b. Power point
 Kajian literatur ke-1
Menurut Alfian dalam (pramestika:2020), mengatakan bahwa, Power
Point
merupakan salah satu sarana yang populer
karena kemudahan dan kelengkapan fiturfiturnya yang sangat
mendukung dalam
pembuatan sebuah presentasi yang
baik.

Sumber:
Pramestika.(2020). Efektivitas Penggunaan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar
Matematika Materi Bangun Datar dan Bangun Ruang SD. JURNAL PENDIDIKAN
DAN KONSELING VOLUME 2 NOMOR 1 TAHUN 2020.Link:
https://media.neliti.com/media/publications/437201-none-e8c04628.pdf

 Kajian Literatur ke-2


Menurut Karmelia dkk(2021), menyatakan bahwa :
Penggunaa media pembelajaran interaktif berbasis powerpoint
dapat memberikan pengaruh kearah positif dalam proses
pembelajaran dimana pembelajaran akan dapat berjalan efektif, efisien
dan dapat membuat suasana pembelajaran kondusif.

Sumber:
Karmelia.M.dkk.(2021). Media Berbasis PPTTerhadap Pembelajaran Matematika di SD
Kelas Tinggi.Hal 165-172.Link:
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JIPI2/article/view/34590

c. Gambar/ poster
 Kajian literatur ke-1
Menurut Hazila(2012) menyatakan bahwa, Media gambar adalah
media yang berupa gambar-gambar yang menarik
untuk dilihat, dan dapat menjadi alat bantu sebagai penyalur pesan
guna mencapai
tujuan pembelajaran.

Sumber:
Hazila.(2012). PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS V
SDN 10 SUNGAI KERAN
BENGKAYANG.Link:https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/1425
/1387

 Kajian literatur ke-2


Menurut Dewi (2022) menyatakan bahwa media gambar/ poster
adalah media yang digunakan untuk
menyampaikan suatu informasi, saran, atau ide tertentu,
sehingga dapat merangsang keinginan yang melihatnya, untuk
melaksanakan isi pesan tersebut.

Sumber:
Dewi.D.Y(2022). PENGEMBANGAN MEDIA POSTER TIGA DIMENSI
BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA
KELAS V SD/MI
Link: http://repository.radenintan.ac.id/19202/

d. LKPD
 Kajian literatur
Menurut Suhartati dkk(2021) mengatakan bahwa, LKPD adalah media
pembelajaran yang dapat membantu
peserta didik maupun guru dalam proses pembelajaran, termasuk
untuk meningkatkan
keaktifan peserta didik dan keefektifan pembelajaran.

Sumber
Suhartati.dkk.(2021). PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBENTUK KOMIK Vol 2 No 1 Juli
2021
Jurnal AlphaEuclidEdu.Link:
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/AlphaEuclidEdu/article/download/42876/756765898
65

 Kajian literatur ke-2


Menurut Setiyaningsih dkk(2022) menyatakan bahwa, Salah satu
media
pembelajaran yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran matematika yaitu
Lembar Kerja Peserta Didik atau disebut
LKPD. Penggunaan LKPD diharapkan dapat
meningkatkan keaktifan peserta didik dalam
pembelajaran sehingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran

Sumber:
Setyaningsih.a.dkk(2022). ANALISIS KELENGKAPAN LKPD SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PESERTA DIDIK. JURNAL ILMIAH
KEPENDIDIKAN
JWD Vol.1, No.2, Desember 2022.
Link:https://journal.unwidha.ac.id/index.php/widyadidaktika/article/download/68/53

3. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan misalnya


memberikan reward kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan
guru, atau tidak memarahi murid Ketika berbuat kesalahan tetapi
menasihatinya.
a. Memberikan reward
 Kajian literatur ke-1
Menurut Tulilah(2020) mengatakan bahwa, Reward adalah metode
yang bersifat positif terhadap proses pembelajaran untuk
meningkatkan motivasi belajar.

Sumber:
Tulilah.T.(2020). Implementasi pemberian reward pada pembelajaran
matematika di kelas V MIN 2 Kota Palembang. Journal Basic Of Education, Vol.4,
No.2, JanuariJuni2020Link:https://journal.umpo.ac.id/index.php/al-
asasiyya/article/download/2098/1423

 Kajian literatur ke-2


Menurut Umaina dkk(2023) mengatakan bahwa, reward adalah
Penghargaan, hadiah atau jenis penghargaan lainnya
bertujuan untuk mendorong individu untuk lebih terlibat dalam
upayanya untuk memperbaiki
atau meningkatkan kinerja yang telah dicapai.

Sumber:
Umaina.dkk.(2023). Pemberian Reward Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Pada Materi
Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan di Kelas V SD Negeri Lamsayuen Aceh Besar.
Elementary Education Research
Bulan Agustus Tahun.2023 Vol.8 No.3.Hal 170-178.Link:
https://jim.usk.ac.id/pgsd/article/download/24215/11675

b. Tidak memarahi tetapi menasihati


 Kajian literatur ke-1
Menurut oktifa(2021) mengatakan bahwa, Memberikan hukuman
dengan cara memarahi, membentak, atau hukuman fisik tidak akan
membuat siswa jera, tetapi justru akan semakin membuat mereka sulit
diatur.

Sumber:
Oktifa.N.(2021). 10 Cara Mengatasi Siswa yang susah Diatur, Jangan Dimarahi.Link:
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/cara-mengatasi-siswa-yang-susah-diatur-jangan-
dimarahi

 Kajian literatur ke-2


Menurut Horo(2022) mengatakan bahwa, Emosi dan kemarahan yang
meledak membuat kita langsung memberi hukuman kepada anak tanpa
pikir panjang.

Sumber:
Horo.B.T.(2022).10 Cara Menghukum Anak agar Mereka Memahami
Kesalahannya.Link: https://www.ruangguru.com/blog/10-cara-menghukum-anak-agar-
mereka-memahami-kesalahannya

Higer Order Thinking Skills (HOTS)

Menurut sabarina alpari (2022) mengatakan bahwa HOTS adalah


salah satu cara untuk menguji apakahn seseorang
bisa menganalisis,mencipta,membandingkan,menghitung
dan sebagainya.

https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-tipe-soal-hots

Menurut Ernawati (2017:196-197), berpikir tingkat tinggi atau


Higher Order
Thinking Skills (HOTS) merupakan cara berpikir yang tidak lagi
hanya menghafal secara verbalistik saja namun juga memaknai
hakikat dari yang terkandung diantaranya, untuk mampu
memaknai makna dibutuhkan cara berpikir yang integralistik
dengan anlisis, sintetis, mengasosiasi, hingga menarik kesimpulan
menuju penciptaan ide-ide kreatif dan inovatif.

Menurut Fitraning Tyas Puji Pangesti (2018), Soal tipe HOTS


melatih siswa untuk berpikir dalam level analisis, evaluasi, dan
kreatif. Dalam pembelajaran matematika guru perlu mengenalkan
dan membiasakan siswa menyelesaikan soal HOTS. Meskipun,
pada tahap awal pembelajaran mungkin banyak siswa mengalami
kesulitan tetapi dengan bimbingan dan usaha yang lebih mendalam
diharapkan siswa mampu memecahkan soal-soal tersebut

http://idealmathedu.p4tkmatematika.org/articles/IME-V5.9-21-
Pangesti.pdf

dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa kemampuan


berpikir tingat tinggi (HOTS) adalah kemampuan berpikir yang
bukan hanya sekedar mengingat,menyatakan kembali dan juga
merujuk tanpa melakukan pengolahan akan tetapikemampuan
berpikir untuk menelaah informasi secara kritis, kreatif, berkrasi dan
mampu memecahkan masalah.
Menurut Krathwhol dalam lewy,dkk (2009,16) menyatakan bahwa
indikator untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
meliputi :
1. Menganalisis
 Menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi
informasi dan menstrukturkan informasi ke dalam bagian
yang lebih kecil untukmengenali pola atau hubungannya
 Mampu mengenali serta membedakan factor penyebab dan
akibat dari sebuah scenario yang rumit
 Mengidentifikasi/merumuskan pertanyaan
2. Mengevaluasi
 Memberikan penilaian tehadap solusi, gagasan atau
metodologi dengan menggunakan kriteria yang cocok atau
standar yang ada untuk memastikannilai efektivitas atau
manfaatnya
 Membuat hipotesis, mengkritik atau membuat pengujian
Menerima atau menolak suatu pernyataan berdasarkan
kriteria yang telahditetapkan
3. Mengkreasi
 Membuat generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap
sesuatu
 Merancang suatu cara untuk menyelesaikan masalah
 Mengorganisasikan unsur-unsur atau bagian dari struktur
baru yang belumpernah ada sebelumnya
Menurut widana (2017) karakteristik soal-soal HOTS sangat
direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk penilaian
kelas.berikut karakteistik soal- soal HOTS :
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi
2. Berbasis masalah konteksual
3. Membangun soal beragam

B. Berdasarkan Wawancara rekan sejawat, kepala sekolah dan pakar


alternatif solusi
1. Wawancara dengan rekan sejawat.
Menurut guru SDN 2 Sukagalih bahwa masih banyak murid yang
motivasi belajarnya rendah dalam pembelajaran menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan materi skala pada denah/ peta,
Alternatif solusinya adalah pergunakan metode pengajar dengan
berbagai metode yang inovatif misalnya PJBL,inqury, atau discovery
learning. Dan juga gunakan media yang menarik dan inovatif
misalnya kita gunakan power point, atau gunakan LKPD untuk latihan
siswa.

2. Wawancara dengan kepala sekolah.


Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN 2
Sukagalih bahwa masih banyak murid yang motivasi belajarnya
rendah dalam pembelajaran menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan materi lingkaran dalam menerapkan rumus luas dan keliling
pada soal cerita, beliau memberikan alternatif solusi bahwasannya
dalam pembelajaran gunakan metode pembelajaran yang inovatif,
misalnya gunakan PJBL, selain itu gunakan juga media belajar yang
menarik misalnya menggunakan video.

Berdasarkan kajian literatur, wawancara dengan rekan sejawat, kepala a.E Learning
sekolah dan pakar maka disimpulkan alternatif solusi : 1) Dapat diakses dengan mudah.
1. Kajian Literatur 2) Biaya lebih terjangkau.
Dalam jurnal penelitian Amalia (2017). 3) Waktu belajar fleksibel.
zaman sekarang ini teknologi semakin canggih, dan teknologi juga 4) Wawasan yang luas.
dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan sebagai sarana Sumber
Link: http://www.wantiknas.go.id/id/berita/empat-kelebihan-dan-kekurangan-dalam-men
belajar mengajar, pada saat ini banyak sekali media pembelajaran
berbasis TIK yang dimanfaatkan oleh tenaga pendidik sebagai b. Power point
media pembelajaran yang menarik, kreatif, dan juga inovatif, 1) praktis
media pembelajaran berbasis TIK ini merupakan wujud dari 2) memiliki desain penyajian yang menarik
inovasi di bidang pendidikan. Berikut merupakan contoh media 3) dapat menampilkan gambar, animasi, suara, dan juga video yang m
pembelajarn berbasis TIK yang dapat di manfaatkan oleh guru tertarik mengamatinya
selama proses pembelajaran: Sumber
Link: https://www.ronapresentasi.com/kelebihan-dan-kekurangan-powerpoint-sebagai-m
a. E-learning c. Email
E-learning merupakan sebuah media pembelajaran berbasis TIK, 1) Tidak mahal Kebanyakan email gratis untuk kamu gunakan. Sehi
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran jarak jauh, yang menjadi opsi yang murah untuk melakukan komunikasi hingga m
sangat cocok digunakan pada masa sekarang ini dimana 2) Hemat tempat: Email dapat membantumu dalam menghemat temp
pembelajaran dilakukan menggunakan sistem blended learning. E- seperti surat tradisional.
learning dapat menyampaikan informasi atau bahan ajar melalui 3) Simpel: Email biasanya mudah digunakan, meski oleh orang-oran
media internet, yang dapat di akses peserta didik dengan mudah familier dengan layanan teknologi.
tidak terbatas oleh tempat dan waktu. 4) Terorganisir: Email mudah kamu organisir berkat fitur tag-nya. S
b. Power Point (PPT) memisahkan email yang bersifat personal dengan profesional.
Media pembelajaran berbasis TIK yang lainya yaitu Powerpoint. 5) Aksesibilitas: Kamu bisa menggunakan sebanyak apa pun perang
Media pembelajaran powerpoint ini sangat sering di gunakan email. Hal ini memungkinkanmu untuk mengaksesnya di berbaga
sebagai media untuk menyampaikan materi pembelajaran. Media 6) Ramah lingkungan: Email mengurangi penggunaan kertas dan ba
pembelajaran powerpoint ini sangat efektif untuk meningkatkan yang digunakan untuk melakukan persuratan.
motivasi belajar peserta didik, karena powerpoint ini memiliki fitur 7) Efisien: Mengirim email lebih cepat ketimbang melakukan persur
yang dapat memasukkan gambar bergerak dan juga dapat mengatur tradisional. Tak hanya itu, kamu bisa mengirim satu email ke ban
slide dengan menambahkan tamplate gambar yang menarik, langsung. Hal tersebut tentu dapat menghemat waktumu.
sehingga siswa akan termotivasi untuk semangat belajar. Link Sumber:https://glints.com/id/lowongan/email-adalah/
c. E-mail
E-mail merupakan sarana mengirim pesan, tetapi dalam bidang
pendidikan E-mail dapat dimanfaatkan sebagai media untuk d. Situs dan aplikasi pembelajaran
mengirimkan tugas-tugas dari peserta didik. E-mail ini dapat 1. Memungkinkan setiap orang dimanapun dan kapanpun untuk belaja
diakses dengan melalui media internet. E-mail dapat dimanfaatkan 2. Peserta didik dapat belajar sesuai dengan karakteristik dirinya send
sebagai media berbasis TIK karena dengan menggunakan E-mail individual.
kita dapat mengirimkan pesan informasi berupa teks, foto, video, 3. Kemampuan untuk membuat tautan (link), sehingga peserta didik d
dan juga file. informasi dari berbagai sumber, baik didalam maupun diluar lingku
d. Situs & Aplikasi pembelajaran 4. Sangat potensial sebagai sumber belajar bagi peserta didik yang tid
Situs & Aplikasi Pembelajaran : Zenius, Ruang guru, Quipper, untuk belajar.
Wordwall, Kahoot dan lainnya. 5. Dapat mendorong peserta didik untuk lebih aktif dan mandiri dalam
e. Video Pembelajaran 6. Menyediakan sumber balajar tambahan yang dapat digunakan untuk
Video pembelajaran adalah media yang paling sering digunakan materi pembelajaran.
oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan cara 7. Isi dari materi pelajaran dapat di perbarui dengan mudah.
merekam penjelasan guru kemudian video rekaman tersebut di Sumber
unggah ke dalam grub pembelajaran ataupun di You Tube agar Link: https://educhannel.id/blog/artikel/kelebihan-dan-kekurangan-pem
bisa ditonton oleh siswa. web.html
Sumber :
https://kumparan.com/fadhilah-dwi-amalia/penggunaan-media-pembelajaran-berbasis-
tik-dalam-bidang-pendidikan-1yCWFbZZlxU

2. Berdasarkan hasil wawancara, alternatif solusi:


a. Kepala sekolah
Menurut Bapak kepala sekolah SDN 2Sukagalih, solusi, Siswa
belum optimal dalam pembelajaran dengan memanfaatkan
teknologi/inovasi dalam materi menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan menerapkan rumus luas lingkaran terhdap soal:
1) Mobile Phone
2) Pembelajaran berbasis TI juga dapat dilakukan dengan
menggunakan media telpon seluler, dalam pembelajaran berbasis
TI yang disebut M-learning (mobile learning). Whatsapp Grup,
zoom, google meet, google classroom
3) CD-ROM/Flash Disk
Media CD-ROM atau flash disk dapat menjadi pilihan
apabila koneksi jaringan
internet/intranet tidak tersedia. Materi pembelajaran disimpan
dalam media tersebut,
b. Rekan sejawat
Menurut Guru Simulasi Digital (SIMDIG) Siswa belum optimal
dalam pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi/inovasi dalam
materi menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menerapkan
rumus luas terhadap soal
menonton video di youtube yang berkaitan dengan materi-materi
pembelajaran,

Potrebbero piacerti anche