Esplora E-book
Categorie
Esplora Audiolibri
Categorie
Esplora Riviste
Categorie
Esplora Documenti
Categorie
Angkatan 17
Pembimbing :
Drg.Djodi Asmoro, Sp BM
PENDAHULUAN
Definisi kista : rongga patologis berisi
cairan ataubahan setengah cair
Proses pembentukan kista :
- proliferasi lapisan epitel
- Akumulasi cairan & resorbsi tl sekitar
Klasifikasi (WHO, 1992) :
1. Developmental
1.1 Odontogen
^ Kista gingiva
^ Kista primordial
^ OKC (Odontogenic Kerato Cyst)
^ Kista erupsi
^ Kista lateral periodontal
^ Kista Glandular
1.2 Non odontogen
* Kista nasopalatinal
* Kista nasolabial
2. Keradangan
- Kista radikuler
- Kista residual
- Kista paradental
KISTA NON ODONTOGEN
1. Palatal cyst of newborn
2 proses pembentukan :
- fusi midline palatum
- kel ludah minor palatum
Epstein’s pearls raphe palatal
Bohn’s nodules massa di pal. Durum &
molle dari kel ludah minor
Klinis :
Sering pd bayi br lahir (65-85 %)
Kecil (1-3 mm), putih/kuning, batas pal.
Durum & molle
Tunggal / multiple
Histopathologis :
Lapisan keratin dibatasi stratified squamous
epithelium
Epstein’s pearls
Terapi :
Sembuh sendiri (bbrp mgg sth kelahiran)
2. Kista Nasolabial
Jarang
2 teori terjadinya :
a. epitel sepanjang grs fusi maksila, medial nasal &
lateral nasal
b. midplaced epithelium duktus nasolacrimalis
Klinis & radiologis :
Pembengkakan bibir atas & ala nasi
Vestibulum nasal & mukolabial fold maksila
obstruksi nasal & retensi gigi tiruan lepasan
Dewasa : 40 -50 th
Wanita : pria = 3 : 1
Bilateral 10 %
Radiologis : jarang terlihat, resorbsi tulang
sekitar
Kista nasolabial
Histologis :
Dilapisi pseudistratified columnar epithelium
Sel goblet & silia
Dinding kista tdd jar ikat fibrous & otot
skeletal
Terapi & prognosis
Eksisi melibatkan mukosa nasal
Kekambuhan jarang terjadi
3. Kista Globulomaksilaris
Epitel yg terjepit saat fusi prosesus nasalis
medialis & prosesus maksilaris
Sering disebut fissural cyst
Klinis & radiologis
Diantara insisif lateral & kaninus maksila
Gigi tipping
Radiolusen berbatas jelas antar I2 & C
maksila, gigi divergen (tipping)
Kista Globulomaksilaris
Gambaran histopathologis
Mirip kista odontogen
Bbrp dibatasi epitel stratified squamous (=
kista periapikal)
Terapi & prognosis
Enukleasi
Gigi non vital peraw. Endodontik
Kekambuhan jarang terjadi
4. Kista duktus nasopalatinus
Sering terlihat di rongga mulut
Asal : epitel embrionik duktus nasopalatinus
(menghubungkan rongga mulut & hidung)
Klinis & radiologis
Semua usia, terutama dekade 4-6
Pria : wanita = 2 : 1
Pembengkakan garis median palatum
Kista duktus nasopalatinus
Kista kecil posterior gigi I sentral
Kista besar mendesak labial & palatal
Radiolusen batas tegas diantara I sentral
DD: kista radikuler (gigi non vital)
Gambaran radiologi
Terapi & prognosis
Enukleasi kista (labial)
Kista yg besar di palatum verband plaat
menyangga mukosa palatal
Prognosis baik, kekambuhan jarang
5. Kista median palatal
Jarang
Epitel yg terjepit pd fusi palatal lateral
Sulit dibedakan dg kista duktus
nasopalatinus
Tumbuh di posterior posisi kista duktus
nasopalatinus
Klinis & radiologis
Pembengkakan fluktuasi pd garis tengah
palatum durum, posterior papila insisif
Dewasa muda
Asymptomatic, kdg nyeri & bengkak
Ukuran rata2 : 2x2 cm, dpt sdkt lebih besar
Radiolusen batas tegas midline palatal
Histopathologis
Dilapisi epitel stratified squamous
Terapi & prognosis
Enukleasi kista
Prognosis baik, jarang kambuh
6. Kista median mandibular
Asal : epitel yg terjepit selama fusi mandibula
saat masa embrional
Lesi bulat/oval menggeser gigi2 insisif
rahang bawah
Klinis & radiologis
Lesi pada garis median mandibula
Radiolusen batas tegas diantar sentral insisif
rahang bawah
Histopathologis
Epitel stratified squamosa
Terapi & prognosis
Enukleasi
Prognosis baik, jarang kambuh
7. Kista epidermoid
Terjadi pada kulit
Dilapisi oleh epidermis set epitel (epidermis
like epithelium)
Disebut jg kista infundibuler
Klinis
Sering tjd pd kepala, leher % punggung
Dewasa muda (wajah), tua (punggung)
Pria > wanita
Tampak sbg nodul pd subkutan
Histopathologis
Dilapisi epitel stratified squamous pada
epidermis
Sel-sel granular, lumen berisi orthokeratin
Terapi & prognosis
Eksisi
Prognosis baik
8. Kista Dermoid
Kista pertumbuhan yg jarang
Dilapisi epidermis like epithelium
Dinding kista : struktur adneksa kulit
Klinis & radiologis
Sering pd bagian tengah dasar mulut tp dpt jg
ditempat lain
Kista diatas otot geniohyoid sublingual
Kista dibawah otot submental, “double chin”
Sering tjd pada anak & dewasa muda
MRI, CT scan, radiografi dg kontras
perluasan lesi
Histopathologis
Dilapisi epitel orthokeratinized stratified
squamous + sel granular
Dinding kista tdd jar ikat fibrous kel. Lemak,
folikel rambut & kel keringat
Gambaran mikroskopis
Terapi & prognosis
Eksisi bedah
Kista diatas otot geniohyoid insisi intra oral
Kista dibawah otot insisi ekstra oral
Tranformasi SCC (jarang)
PR
Sel Goblet adalah sel yang panjang, ramping
seperti piala ditemukan di sebagian besar
organ tubuh manusia yang hampir
sepenuhnya bertanggung jawab untuk
produksi lendir.
Kista retensi
-Merupakan hasil dilatasi duktus akibat adanya sumbatan dan
kista ini dibatasi epitel
-Hambatan tersebut dapat berupa kalkulus kelenjar saliva
(congential atresia cabang duktus) atau bentukan scar
periduktal (trauma)
Kista ekstravasasi Kista retensi
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS
PENEGAKAN DIAGNOSA
Anamnesa
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Laboratorium (cairan diambil
secara aspirasi; jaringan diambil secara biopsi)
Pemeriksaan Radiografik (MRI, CT Scan,
Sialografi)
PENATALAKSANAAN
Perawatan Bedah:
-Eksisi
-Marsupialisasi
Pemilihan teknik pembedahan tergantung
kepada ukuran dan lokasi mucocele
Penanggulangan faktor penyebab
(menghindari rekurensi)
RANULA
Definisi :
Suatu kista retensi yang disebabkan oleh
obstruksi atau trauma pada saluran kelenjar
ludah sublingual atau submandibular ,terletak
pada dasar mulut
RANULA
Gejala Klinis:
- Terdapat pembengkakan
lunak di dasar mulut yang
dapat mengganggu fungsi
bicara, mengunyah, menelan
dan bernafas
- Tidak ada rasa sakit
- Berwarna sama seperti
mukosa mulut atau kebiruan,
fluktuasi (+)
- Keluhan pasien pada
umumnya adalah mulut terasa
penuh dan lidah terangkat ke
atas
GEJALA KLINIS
Bilamana saluran kelenjar mayor
submandibula (Wharton duct) terputus
extravasasi cairan mukus lebih dalam akan
terjadi di daerah submentalis,submandibularis
dan sublingualis disebut sebagai plunging
ranula yang membahayakan saluran
pernapasan.
KLASIFIKASI RANULA
Ranula simple
Terbentuk karena obstruksi duktus glandula
saliva tanpa diikuti rupturnya duktus tersebut, tidak
berpenetrasi ke otot mylohyoid
Ranula plunging
Terbentuk akibat rupturnya glandula saliva
tanpa diikuti rupturnya ruang submandibula
menimbulkan plug pseidokista yang meluas
ke arah ruang submandibula (terdapat penetrasi ke
otot mylohyoid)
GAMBARAN HISTOPATOLOGIS
Kebanyakan ranula tidak mempunyai lapisan
epitel dan dinding ranula terdiri dari jaringan
ikat fibrous yang menyerupai jaringan
granulasi. Penemuan histopatologi
menunjukkan ruang dalam kista dan
dindingnya didominasi oleh histiosit yaitu
makrofag dalam jaringan yang berfungsi untuk
fagositosis.
PENEGAKAN DIAGNOSA
Anamnesa
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan Laboratorium (cairan diambil
secara aspirasi; jaringan diambil secara biopsi)
Pemeriksaan Radiografik (MRI, CT Scan,
Sialografi)
PENATALAKSANAAN
Perawatan Bedah:
-Marsupialisasi