Sei sulla pagina 1di 6

NAMA : LUTFIA AMBARWATI

NIM : 858929484
TUGAS TUTORIAL 1
PDGK4104 PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

1. Jelaskan dan paparkan perkembangan pendidikan SD di era orde baru!


Jawaban
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, maka
perubahan-perubahan tidak hanya terjadi dalam bidang pemerintahan, tetapi juga dalam
bidang pemerintahan saja, tetapi juga dalam bidang pendidikan. Perubahan yang terjadi
dalam bidang pendidikan merupakan perubahan yang bersifat mendasar, yaitu perubahan
menyangkut penyesuaian kebijakan pendidikan dengan dasar dan cita-cita dari suatu
bangsa yang merdeka dan negara yang merdeka. Untuk mengadakan penyesuaian dengan
cita-cita bangsa Indonesia yang merdeka itulah maka pendidikan mengalami perubahan
terutama dalam landasan idiilnya, tujuan pendidikan, sistem persekolahan, dan
kesempatan belajar yang diberikan kepada rakyat Indonesia
Era orde Baru, yakni era pemerintahan di bawah Presiden Soeharto (1967-
1998) yang secara politik dimulai pada tahun 1967. Ketentuan perundang-undangan
pertama yang mengatur sistem pendidikan nasional sesuai pasal 31 UUD 1945 adalah
Surat keputusan Menteri Pendidikan dan Pengajaran Nomor 104/Bhg O, tanggal 1 Maret
1946 tentang pembentukan Panitia Pengajaran RI di bawah Ki Hajar Dewantara. Orde
baru yang ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto dan dilantiknya BJ Habibie
yang saat itu menjabat sebagai wakil Presiden.
Dalam era orde baru ini, perkembangan Pendidikan nasional, termasuk di
dalamnya Pendidikan dasar, khususnya Sekolah Dasar, dipolakan secara nasional dalam
konteks Pembangunan Jangka Panjang I tahun 1969/1970 – 1993/1994 dan bagian awal
ke II tahun 1994/1995 – 2018/2019. Pendidikan pada masa orde baru secara historis,
politis, dan sosial kultural merupakan kelanjutan dari perkembangan pendidikan
sebelumnya, yakni pendidikan sejak Indonesia merdeka tahun 1945 sampai dengan
seluruh kurun waktu pemerintah Presiden Soekarno, yang kemudian disebut pendidikan
nasional orde lama yang berakhir pada tahun 1967 ketika Presiden Soekarno digantikan
oleh Presiden Soeharto, dan menandai dimulainya orde baru.
Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PP dan K) pertama Ki Hajar
Dewantara mengeluarkan Instruksi Umum yang isinya memrintahkan kepada semua
kepala-kepala sekolah dan guru - guru, yaitu:
1. Mengibarkan Sang Merah Putih tiap-tiap hari di halaman sekolah.
2. Melagukan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
3. Menghentikan pengibaran bendera Jepang dan menghapuskan nyanyian
Kimigayo lagu kebangsaan Jepang.
4. Menghapuskan pelajaran bahasa Jepang, serta segala upacara yang berasa dari
pemerintah balatentara Jepang.
5. Memberi semangat kebangsaan kepada semua murid.
NAMA : LUTFIA AMBARWATI
NIM : 858929484
Tindakan pertama yang diambil oleh pemerintah Indonesia ialah menyesuaikan
pendidikan dengan tuntutan dan aspirasi rakyat, sebagaimana tercantum dalam UUD
1945 pasal 31 yang berbunyi:
1. Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
2. Pemerintah mengusahakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan
undang-undang.
Oleh sebab itu, pembatasan pemberian pendidikan disebabkan perbedaan
agama, sosial, ekonomi dan golongan yang ada di masyarakat tidak dikenal lagi. Dengan
demikian, setiap anak Indonesia dapat memilih kemana dia akan belajar, sesuai dengan
kemampuan, bakat dan minatnya.
Perbedaan yang mencolok pendidikan SD di era orde baru dan era reformasi
adalah terletak pada Kurikulum yang digunakan, yang mana kurikulum pada era
reformasi lebih kontekstual dan mudah digunakan sesuai dengan tujuan dalam
pendidikan. Selain iu, di era reformasi ini terdapat visi dan misi nasional yang bertujuan
agar terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia
yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah. Pada era reformasi ini juga waktu berlangsungnya pendidikan hanya di pagi
hari saja tidakseperti di era orde baru, dan juga untuk jumlah jam mengajar tingkat SD
yaitu 24 jam dalam seminggu. Pada periode Orde Lama ini berbagai peristiwa dialami
oleh bangsa Indonesia dalam dunia pendidikan, yaitu:
a. Dari tahun 1945-1950 landasan idiil pendidikan adalah UUD 1945 dan falsafah
Pancasila,
b. Pada permulaan tahun 1949 dengan terbentuknya Negara Republik Indonesia
Serikat, di negara bagian timur dianut suatu sistem pendidikan yang diwarisi dari
zaman pemerintahan Belanda.
c. Pada tanggal 17 Agustus 1950, dengan terbentuknya kembali Negara Kesatuan RI,
landasan idiil pendidikan UUDS RI.
d. Pada tahun 1959 Presiden mendekritkan RI kembali ke UUD 1945 dan menetapkan
Manifesto Politik RI menjadi Haluan Negara. Di bidang pendidikan ditetapkan
Sapta Usaha Tama dan Panca Wardhana.
e. Pada tahun 1965, sesudah peristiwa G 30 S/PKI kita kembali lagi melaksanakan
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

(sumber: Wardani, dkk. 2023. Modul PDGK4104: Pespektif Pendidikan SD. Universitas Terbuka.
Muzzammil. 2017. KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG PENDIDIKAN DARI ORDE LAMA SAMPAI ORDE BARU
(Suatu Tinjauan Historis). Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jurai Siwo Metro Lampung Indonesia)

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan landasan filosofis, psikologis-pedagogis, dan


sosiologis - antropologis pendidikan SD!
Jawaban
a. Landasan Filosofis
Pandangan filosofis dan psikologis-pedagogis mewakili cara pandang pakar
dalam bidang filsafat, psikologi, dan pedagogil terhadap keniscayaan proses Pendidikan
untuk usia 6-13 tahun. Mengapa demikian? Karena Pendidikan untuk anak usia tersebut
NAMA : LUTFIA AMBARWATI
NIM : 858929484
berlaku universal dan telah menjadi kenyataan. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1995:260) istilah landasan diartikan sebagai alas, dasar, atau tumpuan. Adapun istilah
landasan sebagai dasar dikenal pula sebagai fundasi. Mengacu kepada pengertian
tersebut, kita dapat memahami bahwa landasan adalah suatu alas atau dasar pijakan dari
sesuatu hal; suatu titik tumpu atau titik tolak dari sesuatu hal; atau suatu fundasi tempat
berdirinya sesuatu hal.
Filosofis, berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas suku kata philein/philos
yang artinya cinta dan sophos/Sophia yang artinya kebijaksanaan, hikmah, ilmu,
kebenaran. Secara maknawi filsafat dimaknai sebagai suatu pengetahuan yang mencoba
untuk memahami hakikat segala sesuatu untuk mencapai kebenaran atau kebijaksanaan.
Pendidikan. Sebagaimana telah dikemukakan dalam pendahuluan, hakikat pendidikan
tiada lain adalah humanisasi. Tujuan pendidikan adalah terwujudnya manusia ideal atau
manusia yang dicita-citakan sesuai nilai-nilai dan normanorma yang dianut. Jadi,
berdasarkan uraian diatas Landasan Filosofis Pendidikan merupakan sebuah asumsi
yang dijadikan titik tolak dalam rangka studi dan praktek pendidikan. Sebagaimana telah
Anda pahami, dalam pendidikan mesti terdapat momen studi pendidikan dan momen
praktek pendidikan. Pandangan Filosifis juga merupakan cara melihat Pendidikan dasar
dari hakikat Pendidikan dalam kehidupan manusia.

b. Landasan Psikologis-Pedagogis
Landasan pedagogis merupakan suatu landasan yang digunakan oleh pendidik
untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dan mencapai tujuannya,
yaitu membimbing peserta didik ke arah tujuan tertentu, yaitu agar peserta didik dapat
menyelesaikan masalah dengan mandiri. Pandangan psikologis-pedagogis adalah cara
melihat pendidikan dasar dari fungsi proses Pendidikan dasar dalam pengembangan
potensi individu sesuai dengan karakteristik psikologis peserta didik.
Landasan psikologis merupakan dasar-dasar pemahaman dan pengkajian sesuatu
dari sudut karakteristik dan perilaku manusia, ksususnya manusia sebagai individu.
Dasar-dasar pemahaman dan pengkajian tersebut diambil dari suatu cabang ilmu yang
disebut psikologi. Psikologi adalah suatu ilmu yang mempelejari perilaku dan kegiatan
individu. Yang dimaksud individu disini adalah individu manusia, tetapi bukan manusia
pada umumnya, melainkan manusia tertentu, yang memiliki karakteristik dan keunikan
tertentu, yang bersifat sepesifik atau khas. Psikologi, yaitu sebagai suatu studi atau ilmu
yang mempelajari kegiatan atau perilaku individu dalam interaksi dengan linkungan.
Landasan psikologis pendidikan adalah suatu landasan dalam proses pendidikan
yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta
gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia
perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan
usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan.
NAMA : LUTFIA AMBARWATI
NIM : 858929484
c. Landasan Sosiologis-antropologis
Pandangan sosiologis-antropologis adalah cara melihat Pendidikan dasar dari
fungsi proses Pendidikan dasar dalam sosialisasi atau pendewasaan peserta didik dalam
konteks kehidupan beermasyarakat, dan proses enkulturasiatau pewarisan nilai dari
generasi tua kepada peserta didik yang sedang mendewasa dalam konteks pembudayaan.

(sumber: Wardani, dkk. 2023. Modul PDGK4104: Pespektif Pendidikan SD. Universitas Terbuka.
Suyitno. 2009. LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEDAGOGIK/195009081981011-
Y._SUYITNO/LANDASAN_FILOSOFIS_PENDIDIKAN_DASAR.pdf. (diakses pada tanggal 10 Mei 2023)
Anuddina, Rizka. 2017. LANDASAN PEDAGOGIS SEBAGAI SALAH SATU DASAR PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
DASAR. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Sarifah. 2016. KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH.
Universitas Islam Negeri Maliki Malang)

3. Jelaskan perbedaan ciri-ciri pendidikan SD dengan pendidikan TK dan SMP!


Jawaban
Pendidikan SD mempunyai ciri khas yang membedakan dari satuan Pendidikan lainnya.
Ada empat sasaran utama dalam Pendidikan SD, sebagai berikut:
a. Kemelekwacanaan atau literasi
Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan kemelekwacanaan atau literasi yang
merujuk pada pemahaman siswa tentang berbagai gagasan dan fenomena di
lingkungan dalam proses pembentukan kemampuan akademik.
b. Kemampuan berkomunikasi
Siswa dalam Pendidikan SD diarahkan untuk dapat memiliki kemampuan
berkomunikasi baik dari buah pemikirannya sendiri maupun dari informasi yang
didapatkannya dari berbagai sumber, kepada orang lain dengan baik dan benar.
c. Kemampuan memecahkan masalah
Kemampuan ini mencakup merasakan adanya masalah, mengidentifikasi masalah,
mencari informasi untuk memecahkan masalah, mengeksplorasi alternatif pemecahan
masalah, dan memilih alternatif yang paling layak.
d. Kemampuan bernalar
Kemampuan ini dikembangkan menggunakan logika dan bukti-bukti secara
sistematis dan konsisten untuk sampai pada kesimpulan.

Perbedaan pendidikan Sekolah Dasar dengan Pendidikan TK dan SMP, yaitu


a. Pendidikan SD berfokus pada siswa yang berusia antara 6 hingga 12 tahun, yang
berada pada pra-operasional, operasi konkret dan pada awal operasi abstrak.
Sedangkan pada siswa SMP sudah berada pada tahap operasi abstrak. Pada
pendidikan TK, berfokus pada siswa pra-operasional pada usia 3 hingga 5 tahun.
Dalam pendidikan TK, siswa diajak bermain sambil belajar, jadi masih belum
memasuki operasi abstrak.
b. Guru dalam pendidikan SD lebih banyak mengampu semua mata pelajaran dalam
setiap hari kegiatan Pembelajaran. Pada pendidikan TK, tugas guru lebih pada
kegiatan mengasuh dan membimbing siswa agar potensi anak dalam tumbuh
kembangnya seimbang. Sedangkan guru pada jenjang pendidikan SMP
jumlahnya lebih banyak karena masing-masing mengampu mata pelajaran.
NAMA : LUTFIA AMBARWATI
NIM : 858929484
c. Kurikulum pada pendidikan SD dan TK kemungkinan memiliki kemiripan,
namun pada pendidikan SD lebih mengarah pada perkembangan potensi dasar
siswa pra-operasional dalam pembelajaran abstrak. Pendidikan SD memberikan
bekal dasar baca-hitung-tulis, pengetahuan dan keterampilan dasar yang
bermanfaat bagi siswa serta mempersiapkan siswa ke jenjang SMP. Sedangkan
dalam pendidikan SMP kurikulum lebih mengarah pada pendidikan lebih tinggi
pada siswa.
d. Perbedaan pada segi pembelajaran di SD, TK dan SMP terletak pada tujuan dan
fungsinya sebagai pendidikan yang menanamkan kemampuan dasar, yang
memungkinkan siswa untuk mampu melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP.
Pembelajaran pada tingkat pendidikan SD, lebih menekankan pada pembelajaran
terpadu, bersifat holistik, belajar melalui pengalaman langsung dan menggunakan
contoh-contoh konkret sesuai dengan karakteristik siswa SD.
e. Selain itu, sarana dan peralatan pembelajarannya dibanding dengan fasilitas SMP,
sarana pada pendidikan SD lebih terbatas. Salah satunya, pendidikan SD jarang
sekali memiliki lapangan olahraga maupun perpustakaan lengkap seperti
pendidikan SMP. Sedangkan untuk jenjang pendidikan TK, past sangat berbeda
karena pembelajaran di TK lebih mengarah pada bermain sambil belajar.

(sumber: Wardani, dkk. 2023. Modul PDGK4104: Pespektif Pendidikan SD. Universitas Terbuka.

4. Berikan penjelasan terkait dengan karakteristik berbagai bentuk penyelenggaraan


pendidikan SD!
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berfikir, bersikap dan bertindak,
kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma seperti bersikap jujur, berani
bertindak, dapat dipercaya dan hormat kepada orang lain (Puskur balitbang,2010).
Karakter merupakan watak, sifat atau hal-hal lain yang sangat mendasar yang ada pada
setiap diri seseorang, yang sering disebut dengan tabiat atau perangai, karakter ini
sifatnya batin yang memengaruhi pikiran dan perbuataan. Setiap individu memiliki ciri
dan sifat atau karakteristik bawaan dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh
lingkungan.
Pada karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui para guru,
agar lebih mengetahui keadaan peserta didik khususnya di tingkat Sekolah Dasar.
Adapun karakeristik dan kebutuhan peserta didik dibahas sebagai berikut:
a. Karakteristik pertama anak SD adalah senang bermain. Karakteristik ini menuntut
guru SD untuk melaksanakan kegiatan pendidikan yang bermuatan permainan lebih
– lebih untuk kelas rendah
b. Karakteristik yang kedua adalah senang bergerak, orang dewasa dapat duduk
berjam-jam, sedangkan anak SD dapat duduk dengan tenang paling lama sekitar 30
menit.
NAMA : LUTFIA AMBARWATI
NIM : 858929484
c. Karakteristik yang ketiga dari anak usia SD adalah anak senang, bekerja dalam
kelompok. Dari pergaulanya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek
yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan
kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya
dilingkungan.
d. Karakteristik yang keempat anak SD adalah senang merasakan atau
melakukan/memperagakan sesuatu secara langsung. Ditunjau dari teori
perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap operasional konkret.

(sumber: Wardani, dkk. 2023. Modul PDGK4104: Pespektif Pendidikan SD. Universitas Terbuka.
Alliyah, Rusmiyati.2021.Karakteristik Pendidikan Sekolah Dasar Pendidikan Inklusi.Universitas Djuanda: Bogor.
Mutia.2021. CHARACTERISTICS OF CHILDREN AGE OF BASIC EDUCATION. Volume 3 Nomor 1 Tahun 2021. IAI Al-
Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh)

5. Berikan penjelasan tentang perkembangan pendidikan SD di era reformasi!


Jawaban:
Mundurnya Presiden Soeharto dan dilantiknya BJ Habibie, yang pada saat iru
berkedudukan sebagai wakil Presiden menjadi Presiden RI ketiga, pada tanggal 21 Mei
1998, merupakan tonggak sejarah dimulainya suatu era dalam sejarah politik
kontemporer Indonesia. Sasaran pendidikan nasional PJP II yang menjadi awal dari era
reformasi adalah terwujudnya kehidupan masyarakat yang makin sejahtera lahir bain
secara adil dan merata, terselenggaranya pedidikan nasional dan pelayanan kesehatan
yang makin bermutu dan merata yang mampu mewujudkan manusia yang beriman dan
takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, tangguh, sehat, cerdas,
patriotik, berdisiplin, kreatif, produktif, dan profesional.
Pendidikan nasional pada era reformasi diarahkan pada makin mantapnya
budaya bangsa yang tercermin dalam meningkatnya peradaban, harkat marabat manusia
Indonesia, dan memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa dan berakar pada
kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Unddang-Undang Dasar
1945. tujuan utama pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dan kualitas sumber daya manusia, mengembangkan manusia serta masyarakat Indonesia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, memiliki
keterampilan dan pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani, serta kepribadian yang
mantap dan mandiri. Sasaran dalam pembangunan pendidikan Nasional antara lain yaitu
penyelenggaraan wajib belajar 9 tahun dan penyelenggaraan pendidikan nonformal yang
bermutu yang mencakup pendidikan kesetaraan Paket A yang setara SD.

(sumber: Wardani, dkk. 2023. Modul PDGK4104: Pespektif Pendidikan SD. Universitas Terbuka.)

Potrebbero piacerti anche