Sei sulla pagina 1di 2

Kata Pengantar

Kita terus-menerus dihadapkan dengan pesan persuasif. Mulai dari pengiklan hingga politisi,
teman, dan rekan kerja kita berusaha untuk mendapatkan dukungan kita terhadap ide,
produk, atau layanan mereka. Saat ini, para penasihat menggunakan cara yang semakin
canggih untuk mempengaruhi sikap, keyakinan, dan perilaku audiens mereka. Oleh karena
itu, penting bagi kita untuk mengembangkan kemampuan untuk secara kritis menganalisis
berbagai pesan persuasif yang kita temui. Pertimbangkan dua contoh singkat berikut.

Sebuah iklan televisi untuk mobil baru memberi tahu kita lebih dari sekedar efisiensi bahan
bakar kendaraan atau fitur keselamatan apa yang dimilikinya. Iklan otomotif memberi tahu
kita jenis mobil yang seharusnya kita kendarai, pentingnya secara budaya untuk mengendarai
mobil tertentu, dan mengapa memiliki kebebasan mobilitas yang diberikan oleh mengemudi
itu penting. Seringkali kita bahkan tidak menyadari bagaimana pesan implisit dari pengiklan
memengaruhi sikap kita dan, pada akhirnya, perilaku pembelian kita.

Politisi—bersama dengan sumber berita media—menggunakan jajak pendapat opini publik


untuk membentuk agenda publik, memberitahu kita masalah-masalah mana yang penting
dan yang tidak. Meskipun agenda ini mungkin mencerminkan prioritas beberapa orang, sama
mungkinnya untuk mengesampingkan prioritas banyak orang lainnya. Bahkan, politisi dengan
sengaja membuat agenda yang mengabaikan banyak anggota publik, dan malah
memfokuskan pada kelompok yang lebih kecil namun lebih berpengaruh yang dapat
membantu mereka memenangkan pemilihan kembali.

Saat para penasihat mulai menargetkan individu melalui satelit siaran langsung, media sosial,
dan program televisi narrowcasting, tantangan untuk membuat keputusan yang terinformasi
akan semakin besar.

Persuasion in the Media Age menjelajahi sifat persuasi saat ini dan menawarkan strategi
untuk secara kritis mengevaluasi komunikasi persuasif. Ini memberikan respons kontemporer
terhadap masalah yang sudah ada sejak lama: memahami dan beradaptasi dengan kemajuan
teknologi di masyarakat kita. Dunia saat ini menuntut perspektif baru tentang persuasi: satu
yang didasarkan pada asumsi bahwa kesadaran manusia telah selamanya diubah oleh
teknologi komunikasi. Untuk menanggapi perubahan yang cepat ini, kita harus melampaui
teori-teori tradisional untuk lebih memahami bagaimana merespons dan mengevaluasi
komunikasi persuasif dalam era kemajuan teknologi ini.

Pendekatan
Penekanan pada era media. Terdapat penekanan sepanjang teks mengenai bagaimana
persuasi telah berubah oleh media elektronik. Dimulai dengan pandangan bahwa kesadaran
manusia, budaya, dan epistemologi telah selamanya diubah oleh media elektronik, teks ini
menjelaskan bagaimana penasihat telah mengubah strategi mereka untuk dapat
berhubungan dengan anggota audiens saat ini.

Pendekatan interdisipliner. Persuasion in the Media Age menyajikan teori persuasi


kontemporer yang didasarkan pada karya para sarjana dalam bidang antropologi, studi
budaya, sosiologi, manajemen, ilmu politik, sejarah, studi wanita, pemasaran, studi
komunikasi manusia, dan studi retorika. Pendekatan ini bertujuan untuk menggabungkan
pemikiran terbaru mengenai persuasi sambil juga mengacu pada konsep-konsep dasar seperti
sikap, retorika, dan motivasi manusia.

Dasar teoritis yang luas. Teks ini mengambil pemikiran dari berbagai teoritikus, termasuk
banyak yang tidak tercakup dalam penanganan persuasi tradisional. Konten ini dipengaruhi
oleh teori identifikasi Kenneth Burke, serta karya-karya teoritikus seperti Walter Ong, Neil
Postman, Kathleen Hall Jamieson, Michael Calvin McGee, dan lainnya. Bersama-sama, para
sarjana ini berpendapat bahwa persuasi dalam suatu masyarakat terus beradaptasi dengan
kepercayaan dan nilai-nilai budaya, serta struktur ekonomi dan sosial yang mengatur
masyarakat tersebut.

Gaya penulisan yang ramah bagi mahasiswa. Penulis menggunakan gaya penulisan yang
santai dan telah mendapatkan pujian dari mahasiswa dan instruktur. Selain itu, teks ini
mencakup berbagai contoh yang aktual dari dunia politik, budaya populer, dan periklanan
untuk mengilustrasikan teori dan poin-poin penting. Terdapat fokus yang kuat pada
penerapan teori dalam praktik persuasi kontemporer.

Potrebbero piacerti anche