Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
OLEH :
NI KOMANG PUTRI LARASWATI
PEMBIMBING :
dr. GEDE MADE PUNARBAWA, SP.OG (K)
Prolapsus organ panggul
turunnya visera pelvis (uterus, kandung kemih, uretra, dan rektum) dari
posisi normal
≈ Hernia : suatu organ genitalia turun ke dalam vagina, bahkan ke luar
dari liang vagina
kelemahan dari otot-otot, fascia, dan ligamentum-ligamentum
penyokongnya
Anatomi Uterus
dan Dasar
Panggul
Normal Prolaps uteri
Sistokel Rektokel
Epidemiologi
Kehamilan
Persalinan per vaginam
Usia lanjut Menopause
Peningkatan tekanan intra abdomen
Klasifikasi
POP-QS
Stadium Prolaps Organ Panggul
Tidak ada prolaps. Titik Aa, Ap, Ba, Bp berada di -3cm dan titik C atau D berada di
Stadium 0
antara tvl hingga (tvl-2)cm
Tidak termasuk kriteria stadium 0 tapi ujung distal bagian yang prolaps > 1cm diatas
Stadium I
bidang hymen (nilai perhitungan > -1cm)
Ujung distal bagian yang prolaps berada 1cm dibawah dan 1cm diatas bidang
Stadium II
cincin hymen (nilai perhitungan ≥ -1cm tapi ≤ + 1cm)
Ujung distal bagian yang prolaps > 1cm dibawah bidang hymen, namun protusi
Stadium III
tidak lebih dari (tvl-2)cm (nilai perhitungan > + 1cm tapi < + (tvl-2)cm)
Merupakan eversi komplit dari total panjang traktus genitalia bawah. Ujung distal
Stadium IV
bagian yang prolaps berprotusi minimal (tvl-2)cm (nilai perhitungan ≥ + (tvl-2) cm)
Penegakan Diagnosis : Anamnesis
Pessarium
75-77% lini pertama prolaps
menahan uterus ditempatnya tekanan pada dinding vagina bagian atas
beserta uterus
Tipe yang dipasang berhubungan dengan derajat prolaps
Observasi 2-3 bulan sekali komplikasi iritasi dari mukosa vagina
Penatalaksanaan: konservatif
Histeropexy
Rekurensi 6,5%
Histeropexy tidak boleah dilakukan dengan menggunakan
dinding abdomen ventral sebagai penyokoong karena
berisiko tinggi untuk terjadinya prolaps rekurens, terutama
enterokel.
Penatalaksanaan: operatif
Kolpokleisis
Pada wanita yang tidak menginginkan fungsi vagina (aktifitas
seksual dan memiliki anak) yang tidak menginginkan
histerektomi kolpokleisis merupakan pilihan.
Penatalaksanaan: operatif
Prolaps anterior
Sistokel dapat ditatalaksana dengan kolporafi anterior
tradisonal dengan atau tanpa menambahan jaring sintetik
(mesh) atau materi tandur (graft)
Teknik kolporafi anterior
Teknik sacrospinous fixation
REFLEKSI KASUS
Nama : Ny. Hj N
Umur : 56 Tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Sasak
Alamat : Kampung Banjar Ampenan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Tanggal MRS : 29 November 2017
Anamnesis
• Abdomen
• Inspeksi : Abdomen tak tampak mengalami pembesaran, tidak ada tanda peradangan, bekas
operasi (-), massa (-)
• Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), massa (-)
• Auskultasi : BU (+)
• Genitalia (Pemeriksaan luar)
• Inspeksi : Tampak uterus keluar dari vagina. Ulkus (-).
• Palpasi : Uterus teraba lunak, nyeri (-). Aa +3 Ba +5 C +3
• Tes IV A : (+)
Gh 7 Pb 3 Tvl 9
• Hasil pemeriksaan POP-Q
• Cough test : (-) Ap 0 Bp 0 D +1
• Sondage : buntu
Pemeriksaan Penunjang
Prolapsus Uteri Grade III Dengan Sistokel Grade III dan Rektokel Grade II
Planning
Terapi
Pro Operasi Rekonstruksi (total vaginal hysterectomy dan
sacrospinous fixation)
MRS
Tindakan Intra Operasi
Gh 7 Pb 3 Tvl 9
Ap 0 Bp 0 D +1
Pembahasan
Diagnosa yang tepat pada kasus ini adalah prolapsus uteri grade
III dengan sistokel grade III dan rektokel grade II.
Tatalaksana yang diberikan pada kasus ini sudah tepat yaitu
dengan tindakan operatif rekonstruksi dengan prosedur total
vaginal hysterectomy dan sacrospinous fixation.