Sei sulla pagina 1di 7

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM FISIKA I

“KONSTANTA PEGAS DAN MODULUS YOUNG”

Disusun Oleh
Nama : Ardianto Simanjuntak
NPM : 140710230014
Kelompok :3
Nama Asisten : Maharani Arisandy

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN INSTRUMENTASI


GEOFISIKA
DEPARTEMEN GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2023
Modul 3
Konstanta Pegas dan Modulus Young
Senin, 16 Oktober 2023

I. Tujuan Praktikum
1.1 Menentukan konstanta pegas.
1.2 Menghitung tegangan dan regangan suatu bahan serta menentukan modulus
Young

II. Alat dan Fungsi


2.1 Statif, diguanakan sebagai tempat dimana pegas akan digantungkan.
2.2 Pegas, sebagai objek yang akan diamati.
2.3 Beban, sebagai pemberat yang akan di letakkan pada pegas.
2.4 Neraca, berfungsi untuk mengukur massa beban yang akan digunakan.
2.5 Meteran/penggaris, Untuk mengukur panjang dari pegas sebelum dan setelah
perubahan panjangnya.
2.6 Jangka sorong, untuk mengukur diameter, luas Panjang, kedalaman, ketebalan
suatu benda.

III. Tinjauan Pustaka


3.1 Elastis adalah kemampuan benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya
yang bekerja padanya dihilangkan. Ketika pegas ditarik yang berarti ada gaya luar
yang bekerja maka ia akan molor atau memanjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan
ia akan kembali ke bentuk semula (Hatimah, 2013). Sebaliknya, jika suatu benda
tidak dapat Kembali ke bentuk semula setelah diberikan gaya dari luar, maka benda
tersebut memiliki sifat plastis. Benda-benda yang memiliki sifat elastis seperti pegas,
spons, karet gelang, bahan tekstil yaitu spandex, serta bahan busa lainnya. Elastisitas
pegas merupakan ukuran kekakuan pegas yang diungkapkan dalam besaran atau
tetapan pegas atau disebut juga tetapan gaya. Secara umum, banyak faktor yang
mempengaruhi kemampuan kerja pegas selain kelenturan (sifat elasitas) yaitu,
diameter dan panjang pegas, jarak spasial pegas serta sudut kemiringan lingkar spiral
pegas (Yıldırım, 2016).

3.2 Pegas (Hukum Hooke). Pegas merupakan gulungan lingkaran kawat yang
digulung sedemikian rupa agar memiliki kelenturan. Didalam sebuah pegas terdapat
gaya pemulih (Fp), yaitu gaya yang berlawanan dengan perpindahan system sehingga
mendorong atau menarik sistem kembali pada posisi kesetimbangan. Sebuah gaya
pemulih yang ditimbulkan oleh sebuah pegas ditentukan oleh hukum Hooke. Hukum
Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam ilmu fisika yang terjadi
karena sifat elastisitas dari sebuah pegas. Hukum Hooke menyatakan bahwa besar
gaya berbanding lurus dengan pertambahan panjang. Semakin besar gaya yang
bekerja pada pegas, semakin besar pertambahan panjang pegas. Jadi dapat dikatakan
bahwa gaya (F) berbanding lurus dengan pertambahan panjang (∆x) dan berbanding
terbalik dengan konstanta pegas (k).
Dimana persamaan hukum Hooke dapat ditulis :
(1) F = k × ∆x
Ket :
F = gaya pegas (N)
K = konstanta pegas (N/m)
∆x = Pertambahan panjang pegas (m)

3.3 Tegangan. Tegangan adalah perbandingan antara gaya tarik atau tekan yang
berkerja pada benda terhadap luas penampang benda tersebut. Tegangan
menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan benda berubah bentuk. Besarnya
tegangan dapat dinyatakan dengan rumus:
𝐹
(2) 𝜎 = keterangan : 𝜎 = Tegangan (N/m2)
𝐴
F = Gaya Tarik atau tekan (N)
A = Luas permukaan (m2)

3.4 Regangan. Regangan (strain) merupakan perubahan panjang atau ukuran dari
hasil tarikan atau tekanan gaya yang diberikan. Dengan demikian konsep
perpanjangan per satuan panjang, atau disebut regangan, yang diberi notasi ε
(epsilon). Regangan normal, dinyatakan tidak berdimensi, artinya regangan tidak
mempunyai satuan. Regangan tarik biasanya bertanda positif dan regangan tekan
bertanda negative.
3.5 Modulus Young. Modulus elastisitas yaitu rasio unit tegangan terhadap unit
regangan, sering disebut Modulus Young, Nilai modulus elastisitas setiap bahan
berbeda-beda. Unit regangan merupakan bilangan tanpa dimensi (rasio dua satuan
panjang), maka modulus elastisitas mempunyai satuan yang sama dengan tegangan,
yaitu N/m2. Untuk banyak bahan-bahan teknik, modulus elastisitas dalam tekanan
mendekati sama dengan modulus elastisitas dalam tarikan. Berikut persamaan
modulus young :
F
𝜎 A
(3) E = = ∆l
𝜀
l
Ket :
E = modulus Young (N/m2)
𝜎 = Tegangan (N/m2)
𝜀 = Regangan
F = Gaya (N)
A = Luas permukaan (m2)
∆l = Perubahan panjang
L = Panjang mula-mula

IV. Tugas Pendahuluan


4.1 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi panjang pegas? Jelaskan!
Jawaban: Ada 3 faktor yang mempengaruhi Panjang pegas, yaitu suhu, jumlah
lilitan, bahan pegas, diameter pegas.
4.1.1 Suhu. Kenaikan temperatur menyebabkan terjadinya pemuaian sehingga
ikatan antar atom-atom partikel penyusun pegas meregang dan terjadi
pertambahan panjang, akibatnya selisih pertambahan panjang (y) semakin
besar sehingga konstanta yang dihasilkan semakin kecil.

4.1.2 Jumlah lilitan. Semakin banyak jumlah lilitan pegas, maka semakin
banyak pula elemen pegas yang mengalami pergeseran searah gaya beban
yang diberikan sehingga menghasilkan pertambahan Panjang (y) yang
semakin besar. Akibatnya nilai konstanta pegas semakin menurun.

4.1.3 Bahan pegas. Bahan pegas berpengaruh terhadap sifat elastisitas dan
ketahanan dari pegas itu sendiri. Bahan pegas yang sangat ductile (mudah
diregangkan) akan mengalami perubahan panjang yang lebih besar daripada
bahan pegas yang brittle (rapuh) ketika diberi gaya.
4.1.4 Diameter pegas. Semakin besaar diameter pegas, maka semakin besar
pula daerah pergeseran dan sudut puntiran pegas, sehingga menghasilkan
pertambahan Panjang yang semakin besar. Akibatnya nilai konstanta pegas
akan menjadi kecil.

4.2 Apa perbedaan antara tegangan dan regangan? Jelaskan!


Jawaban :

Gambar 1.4 Tegangan dan regangan


Sumber : Dwi Satya Palupi, dkk

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa tegangan dan regangan adalah dua hal
yang berbeda namun saling berkaitan. Tegangan (Stress) adalah usaha atau
penerapan gaya baik menarik ataupun menekan pada permukaan alas (A)
suatu objek. Adapun persamaan dari tegangan adalah sebagai berikut :
F
(4) 𝜎 = Keterangan : 𝜎 = Tegangan (N/m2)
A
F = Gaya (N)
A = Luas Permukaan (m2)

Sedangkan regangan adalah pertambahan atau perubahan ukuran bentuk yang


dihasilkan dari penerapan gaya. Regangan dapat ditentukan dengan membagi
nilai perubahan ukuran dengan ukuran aslinya
∆l
(5) e = Keterangan : e = Regangan
l
∆l = Perubahan Panjang (m)
l = Panjang mula-mula

4.3 Apakah nilai konstanta pegas dapat berbeda-beda? Jelaskan alasanmu!


Jawaban : Nilai setiap konstanta pegas berbeda tergantung pada gaya yang
diberikan dan panjang pegas. Beberapa faktor yang mempengaruhi panjang pegas
yang dapat mempengaruhi nilai konstanta pegas antara lain jenis pegas, diameter
material pegas, diameter pegas, dan juga jumlah kumparan pegas. Semakin besar
nilai konstanta pegas, semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk meregangkan
pegas. Jadi semakin kaku pegas, semakin besar konstanta pegas.

4.4 Apa yang akan terjadi jika pegas ditarik secara berlebihan? Dapatkah pegas
tersebut kembali ke ukuran semula? Jelaskan Alasanmu!
Jawaban : Setiap benda yang elastis pasti memiliki Batasannya (elastic
limit), contohnya pegas. Dikarenakan bahan dari pegas itu sendiri yang
memiliki batas elastisitas yang rendah, jika ditarik secara berlebihan maka
akan membuat pegas tidak dapat Kembali kebentuk atau ukuran semula atau
yang disebut dengan deformasi permanen. Untuk menentukan seberapa tahan
atau kaku suatu bahan terhadap deformasi, maka diperlukan modulus young.
Berikut table bahan pegas dengan modulus youngnya :

4.5 Bagaimana penerapan hukum Hooke dalam geofisika? Jelaskan!


Jawaban : Dalam Geofisika, hukum Hooke digunakan dalam mempelajari gempa
bumi. Sebab, gempa bumi terjadi karena batuan yang elastis tidak sanggup
menahan beban, sehingga mencapai batas elastis yang kemudian pecah atau patah
dan melepaskan energi yang sangat besar. Elastisitas suatu batuan juga
dimanfaatkan untuk mempelajari struktur dibawah permukaan bumi dengan
menggunakan metode seismic.
Daftar Pustaka

Ikhtiardi, E. L. (2015). ANALISIS PENGARUH SUHU TERHADAP KONSTANTA PEGAS DENGAN VARIASI
JUMLAH LILITAN DAN DIAMETER PEGAS BAJA. Jurnal Pendidikan Fisika, 349 - 354.

Setiawan, I. (2011). Pembuktian Eksperimental Pengaruh Jumlah Lilitan Pegas dan Diameter Pegas
terhadap Konstanta Pegas. Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains, 1-3.

SOUISA, M. (2011). ANALISIS MODULUS ELASTISITAS DAN ANGKA POISSON BAHAN DENGAN UJI
TARIK. Jurnal Barekeng, 9-14.

Wulandari, S. (2019). Determination of Springs Constant by Hooke’s Law and Simple Harmonic
Motion Experiment. Journal of Physics: Conference Series, 1-4.

Yıldırım, V. (2016). Exact determination of the global tip deflection of both closecoiled and open-
coiled cylindrical helical compression springs having arbitrary doubly-symmetric
crosssections. International Journal of Mechanical Sciences, 280–298.

Potrebbero piacerti anche