Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Disusun Oleh
Nama : Ardianto Simanjuntak
NPM : 140710230014
Kelompok :3
Nama Asisten : Maharani Arisandy
I. Tujuan Praktikum
1.1 Menentukan konstanta pegas.
1.2 Menghitung tegangan dan regangan suatu bahan serta menentukan modulus
Young
3.2 Pegas (Hukum Hooke). Pegas merupakan gulungan lingkaran kawat yang
digulung sedemikian rupa agar memiliki kelenturan. Didalam sebuah pegas terdapat
gaya pemulih (Fp), yaitu gaya yang berlawanan dengan perpindahan system sehingga
mendorong atau menarik sistem kembali pada posisi kesetimbangan. Sebuah gaya
pemulih yang ditimbulkan oleh sebuah pegas ditentukan oleh hukum Hooke. Hukum
Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam ilmu fisika yang terjadi
karena sifat elastisitas dari sebuah pegas. Hukum Hooke menyatakan bahwa besar
gaya berbanding lurus dengan pertambahan panjang. Semakin besar gaya yang
bekerja pada pegas, semakin besar pertambahan panjang pegas. Jadi dapat dikatakan
bahwa gaya (F) berbanding lurus dengan pertambahan panjang (∆x) dan berbanding
terbalik dengan konstanta pegas (k).
Dimana persamaan hukum Hooke dapat ditulis :
(1) F = k × ∆x
Ket :
F = gaya pegas (N)
K = konstanta pegas (N/m)
∆x = Pertambahan panjang pegas (m)
3.3 Tegangan. Tegangan adalah perbandingan antara gaya tarik atau tekan yang
berkerja pada benda terhadap luas penampang benda tersebut. Tegangan
menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan benda berubah bentuk. Besarnya
tegangan dapat dinyatakan dengan rumus:
𝐹
(2) 𝜎 = keterangan : 𝜎 = Tegangan (N/m2)
𝐴
F = Gaya Tarik atau tekan (N)
A = Luas permukaan (m2)
3.4 Regangan. Regangan (strain) merupakan perubahan panjang atau ukuran dari
hasil tarikan atau tekanan gaya yang diberikan. Dengan demikian konsep
perpanjangan per satuan panjang, atau disebut regangan, yang diberi notasi ε
(epsilon). Regangan normal, dinyatakan tidak berdimensi, artinya regangan tidak
mempunyai satuan. Regangan tarik biasanya bertanda positif dan regangan tekan
bertanda negative.
3.5 Modulus Young. Modulus elastisitas yaitu rasio unit tegangan terhadap unit
regangan, sering disebut Modulus Young, Nilai modulus elastisitas setiap bahan
berbeda-beda. Unit regangan merupakan bilangan tanpa dimensi (rasio dua satuan
panjang), maka modulus elastisitas mempunyai satuan yang sama dengan tegangan,
yaitu N/m2. Untuk banyak bahan-bahan teknik, modulus elastisitas dalam tekanan
mendekati sama dengan modulus elastisitas dalam tarikan. Berikut persamaan
modulus young :
F
𝜎 A
(3) E = = ∆l
𝜀
l
Ket :
E = modulus Young (N/m2)
𝜎 = Tegangan (N/m2)
𝜀 = Regangan
F = Gaya (N)
A = Luas permukaan (m2)
∆l = Perubahan panjang
L = Panjang mula-mula
4.1.2 Jumlah lilitan. Semakin banyak jumlah lilitan pegas, maka semakin
banyak pula elemen pegas yang mengalami pergeseran searah gaya beban
yang diberikan sehingga menghasilkan pertambahan Panjang (y) yang
semakin besar. Akibatnya nilai konstanta pegas semakin menurun.
4.1.3 Bahan pegas. Bahan pegas berpengaruh terhadap sifat elastisitas dan
ketahanan dari pegas itu sendiri. Bahan pegas yang sangat ductile (mudah
diregangkan) akan mengalami perubahan panjang yang lebih besar daripada
bahan pegas yang brittle (rapuh) ketika diberi gaya.
4.1.4 Diameter pegas. Semakin besaar diameter pegas, maka semakin besar
pula daerah pergeseran dan sudut puntiran pegas, sehingga menghasilkan
pertambahan Panjang yang semakin besar. Akibatnya nilai konstanta pegas
akan menjadi kecil.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa tegangan dan regangan adalah dua hal
yang berbeda namun saling berkaitan. Tegangan (Stress) adalah usaha atau
penerapan gaya baik menarik ataupun menekan pada permukaan alas (A)
suatu objek. Adapun persamaan dari tegangan adalah sebagai berikut :
F
(4) 𝜎 = Keterangan : 𝜎 = Tegangan (N/m2)
A
F = Gaya (N)
A = Luas Permukaan (m2)
4.4 Apa yang akan terjadi jika pegas ditarik secara berlebihan? Dapatkah pegas
tersebut kembali ke ukuran semula? Jelaskan Alasanmu!
Jawaban : Setiap benda yang elastis pasti memiliki Batasannya (elastic
limit), contohnya pegas. Dikarenakan bahan dari pegas itu sendiri yang
memiliki batas elastisitas yang rendah, jika ditarik secara berlebihan maka
akan membuat pegas tidak dapat Kembali kebentuk atau ukuran semula atau
yang disebut dengan deformasi permanen. Untuk menentukan seberapa tahan
atau kaku suatu bahan terhadap deformasi, maka diperlukan modulus young.
Berikut table bahan pegas dengan modulus youngnya :
Ikhtiardi, E. L. (2015). ANALISIS PENGARUH SUHU TERHADAP KONSTANTA PEGAS DENGAN VARIASI
JUMLAH LILITAN DAN DIAMETER PEGAS BAJA. Jurnal Pendidikan Fisika, 349 - 354.
Setiawan, I. (2011). Pembuktian Eksperimental Pengaruh Jumlah Lilitan Pegas dan Diameter Pegas
terhadap Konstanta Pegas. Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains, 1-3.
SOUISA, M. (2011). ANALISIS MODULUS ELASTISITAS DAN ANGKA POISSON BAHAN DENGAN UJI
TARIK. Jurnal Barekeng, 9-14.
Wulandari, S. (2019). Determination of Springs Constant by Hooke’s Law and Simple Harmonic
Motion Experiment. Journal of Physics: Conference Series, 1-4.
Yıldırım, V. (2016). Exact determination of the global tip deflection of both closecoiled and open-
coiled cylindrical helical compression springs having arbitrary doubly-symmetric
crosssections. International Journal of Mechanical Sciences, 280–298.