Sei sulla pagina 1di 3

TUGAS DEMONSTRASI KONSTEKTUAL MODUL 3.

1
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

Fasilitator : Drs. Dwi Sutrisno


Disusun Oleh : Montesna

Tujuan Pembelajaran Khusus:


CGP dapat melakukan suatu analisis atas penerapan proses pengambilan keputusan berdasarkan
pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma prinsip, pengambilan dan
pengujian keputusan di sekolah asal masing-masing dan di sekolah atau lingkungan lain.

ANALISIS WAWANCARA
Wawancara dilakukan terhadap dua orang Kepala Sekolah yaitu dengan Bapak Marwazy,
S.Pd.,M.Pd (Kepala SMA N 1 Kota Sungai Penuh ) dan Bapak Hadi Sutrisno, M.Pd (Kepala
SMA N 5 Kota Sungai Penuh). Adapun pertanyaan yang diajukan sesuai dengan panduan di
LMS. Dari hasil wawancara diketahui beberapa poin penting yaitu sebagai berikut:
1. Dari wawancara yang dilakukan dapat diketahui bahwa kedua Kepala Sekolah sudah dapat
mengidentifikasikan tentang Dilema etika dan bujukan moral. Dan mereka dapat
mengelompokkan kasus yang merupakan dilemma etika, karena dalam wawancara Sebagian
besar membicarakan tentang dilema etika. Pada wawancara dengan bapak Marwazy, M.Pd
dengan contoh dilema etika lebih focus seperti contoh masalah nilai kelas XII yang akan
melanjutkan keperguruan tinggi dimana masalahnya antara 2 nilai yang sama benar antara
peraturan yang harus ditegakkan dan juga masa depan siswa tersebut.

2. Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber didapatkan informasi bahwa saat


menjalankan pengambilan keputusan di sekolah terutama untuk kasus-kasus di mana ada
dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan
maka yang dilakukan oleh pemimpin antara kedua kepala sekolah penyelesaian mereka
hamper mendekati sama, mungkin caranya yang berbeda, dimana Bapak Marwazy dengan
contoh kasus yang dicontohkan beliau akan melihat berdasarkan prinsip rule base terlebih
dahulu, tetapi pada dasarnya kedua pemimpin sekolah yang saya wawancara dalam hal
mengambil keputusan tetap berdasarkan nilai-nilai kebajikan, melihat kepentingan murid dan
dapat dipertanggung jawabkan.

3. Langkah-langkah atau prosedur yang biasa dilakukan oleh Kepala Sekolah narasumber
saat berada pada posisi dilema etika yaitu:
a. Menentukan skala prioritas masalah yang kompleks ataupun masalah yang bisa
diselesaikan dari tahapan wali kelas atau Guru lainnya dengan catatan Kepala Sekolah juga
mengetahui hal tersebut
b. Kemudian mengumpulkan tim manajemen sekolah dan tim lainnya termasuk Wakasek,
Guru ataupun tim tim yang ada di sekolah, karena rata-rata dari penjelasan kepala sekolah
yang diwawancara bahwa dalam pengambilan keputusan memang harus melibatkan Orang
yang kompeten untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut
c. Penyelesaian masalah yang dilakukan tentunya dengan kebijakan dengan melihat resiko
yang terkecil.

4. Berdasarkan hasil wawancara Kepala Sekolah narasumber, hal-hal yang selama ini
dianggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika yaitu
bagaimana seorang pemimpin mengambil keputusan yang memiliki banyak manfaatnya, berfikir
dengan berbagai sudut pandang sebelum mengambil sebuah keputusan, berkoordinasi dengan
berbagai pihak untuk menggali informasi mengenai situasi yang terjadi, mengidentifikasi nilai-
nilai apa yang saling bertentangan, dan bijaksana dalam memutuskan.
Pengalaman dari narasumber sama halnya dengan pengetahuan yang saya dapatkan dari
pendidikan guru penggerak, dimana sebagai seorang pemimpin saat menghadapi kasus dilema
etika harus mempertimbangkan banyak hal namun pada wawancara tersebut saya masih belum
menemukan 9 pengujian dengan lengkap.

5. Hal-hal yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada
kasus-kasus dilema etika narasumber yang diwawancarai yaitu ditemukan kasus yang
mungkin dengan masalah yang kompleks artinya masalah itu mungkin menyangkut dengan
orang terdekat ataupun keluarga, dan nantinya tentu akan menimbulkan dilemma yang luar biasa.
Tetapi dari wawancara tersebut dapat saya simpulkan bahwa memang dalam menghadapi
masalah dilema etika yang kompleks seperti ini memang akan menemukan hal yang seperti itu
makanya sebagai salah satu pemimpin pengambil kebijakan kita harus menyiapkan mental untuk
menghadapi tantangan tersebut, dan juga melakukan pendekatan seperti memberi pengertian
tentang keputusan yang diambil.

6. Pengalaman dari Kepala Sekolah narasumber menyatakan bahwa narasumber tidak punya
schedule khusus dalam menyelesaikan suati masalah, tetapi mereka menentukan skala
prioritas mana masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu

7. Menurut narasumber seseorang atau faktor-faktor yang selama ini mempermudah atau
membantu dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus adalah Orang-orang dalam
tim manajemen sekolah seperti wali kelas, guru bimbingan konseling, wakil Kepala Sekolah
bidang kesiswaan, dan guru-guru lain yang terlibat dalam kasus. Menariknya kedua kepala
sekolah ini dalam menyelesaikan suatu masalah mereka memetakan dulu permasalahan tersebut,
kemudian baru menentukan bagaimana nantinya Langkah-langkah penyelesaian masalah
tersebut, dan berdasarkan pengalaman yang dilakukan oleh kepala sekolah yang saya
wawancara, dapat saya simpulkan bahwa mereka mengkombinasikan antara 3 prinsip
pengambilan keputusan tergantung dari masalah yang dihadapi. Tetapi memang saya masih
belum merasa puas karena belum tergambarnya pengujian terhadap pengambilan keputusan
tersebut, karena pengambilan keputusan tersebut hanya dilihat efektifitasnya dengan resiko
terkecil, dan yang paling banyak manfaatnya.

8. Menurut narasumber pembelajaran yang dapat dipetik dari pengalaman mengambil


keputusan dilema etika yaitu pada saat harus mengambil keputusan maka hendaknya seorang
pemimpin terlebih dahulu harus menggali informasi tentang latar belakang kenapa permasalahan
itu terjadi, kemudian juga harus memikirkan dampak atau manfaat terbaik jika seandainya
memutuskan untuk memilih keputusan tersebut. Setiap pengambilan keputusan harus
berdasarkan pada keputusan yang berpihak kepada siswa, mengandung nilai kebajikan universal
dan dapat dipertanggungjawabkan terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.
Saya sangat sependapat dengan narasumber yang menyatakan bahwa apapun keputusan yang
diambil seorang pemimpin sebaiknya memikirkan tiga hal yang telah disebutkan yaitu
keberpihakan kepada murid, mengandung nilai-nilai kebajikan dan dapat
dipertanggungjawabkan.

KESIMPULAN DAN REFLEKSI

Sebagai seorang pemimpin kita tentunya harus menguasai manajemen dalam


kepemimpinan, kebijakan dalam pengambilan keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin
harus berdasarkan Nilai-nilai universal, berpihak kepada murid, dan juga dapat dipertanggung
jawabkan.
Keputusan yang kita ambil dengan melihat prinsip pengambilan keputusan, bagaimana
keputusan yang kita ambil dengan hasil akhir nantinya (End base thinking), apakah dampak bagi
hasil akhirnya, dan juga bagaimana dengan keputusan yang kita ambil dengan prinsip peraturan,
apakah tidak menyalahi peraturan yang ada ( rule base thinking) dan juga apakah keputusan yang
kita ambil berdasarkan prinsip rasa kasihan, peduli dan kasih sayang (care base thinking).
Apapun keputusan kita nantinya semoga kita bisa menjadi pemimpin dengan pengambil
kebijakan yang bijaksana, dimana semua pihak dapat menerima manfaat dari keputusan tersebut.
Dan untuk itu kita sebagai pemimpin harus paham bagaimana mengambil keputusan dengan nilai
nilai kebijakan.

Potrebbero piacerti anche