Sei sulla pagina 1di 8

KURDI DI TURKI

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI TIMUR TENGAH

Nama : Irvina Nurina Listyarini

NIM/Kelas : 20160510179/ B

Dosen : Dr. Sidik Jatmika, M. Si

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


A. Tokoh yang Berpengaruh pada Kurdi di Turki

Abdullah Öcalan merupakan pendiri dan pemimpin organisasi militan


PKK, aktivis politik, penulis, ahli teori politik. Öcalan sempat ditangkap
pada tahun 1999 oleh Badan Intelejen Nasional Turki (MIT) dengan
dukungan KUHP Turki, menyangkut pembentukan organisasi-organisasi
bersenjata.

Hukuman itu diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup ketika


Turki menghapus hukuman mati untuk mendukung tawarannya untuk diterima keanggotaan di
Uni Eropa. Dari tahun 1999 hingga 2009, ia adalah satu-satunya tahanan di pulau İmralı, di Laut
Marmara. Öcalan sekarang berpendapat bahwa periode perang bersenjata sudah lewat dan solusi
politik untuk pertanyaan Kurdi harus dikembangkan. Konflik antara Turki dan PKK telah
mengakibatkan lebih dari 40.000 kematian, termasuk anggota PKK, militer Turki, dan warga
sipil, baik Kurdi dan Turki.1

B. Makna Lambang

Sebenarnya suku Kurdi di Turki ini tidak memiliki lambang atau


sejenis bendera yang dideklarasikan seperti orang Kurdi di negara lain,
tetapi dari setiap bendera yang dimiliki oleh orang Kurdi di negara lain
memiliki satu ciri yang sama, yaitu memiliki lambang matahari berwarna
emas yang memancar ke setiap sudut membentuk lingkaran.

Karakteristik utama adalah logo matahari emas yang bersinar (disebut Roj) di bagian
tengahnya. Logo matahari ini memiliki 21 sudut yang sama dalam ukuran dan bentuknya,
dengan satu sudut yang aneh di atasnya dan dua sudut yang sama di bawahnya. Angka 21 adalah
angka keramat, dapat diartikan sebagai kelahiran/kebangkitan di zaman kuno dan agama asli
Kurdi, Yazdanisme dan denominasi modern-nya

1
Kurdistan Worker’s Party (https://www.britannica.com/ diakses tanggal 29 April 2018)
C. Aspek Geografis

Suku Kurdi merupakan suatu kelompok etnis di Turki selain etnis Arab dan etnis minoritas
Turkoman serta Assirya. Kurdi adalah etnis minoritas terbesar di Turki. Menurut berbagai
perkiraan, mereka membentuk antara 15% dan 20% dari populasi Turki. Ada orang Kurdi yang
tinggal di berbagai provinsi Turki, tetapi mereka terkonsentrasi di bagian timur dan tenggara
negara itu, di wilayah yang dilihat oleh Kurdi sebagai Kurdistan Utara.

Sejarah geografis Kurdi, terlihat dari asal usul bangsa Kurdi sebelum terpecah karena
pengaruh politiknya. Diketahui bahwa Kurdi menepati wilayah pegunungan terletak di sepanjang
Pegunungan Taurus dan zagros. Karakter geografis Kurdistan yang terdiri dari gugusan
perbukitan, struktur sosial yang sangat sarat sentimen tribalisme, serta sistem mata pencarian
yang mengandalkan pertanian dan menggembala memang membuat bangsa dan wilayah
Kurdistan menjadi semieksklusif sepanjang sejarahnya selama sekitar 3.000 tahun.2

Peta Persebaran Orang Kurdi di Turki

2
NN, “Bab II” (http://repository.umy.ac.id/ diakses 7 April 2018)
D. Aspek Demografis/ Kependudukan

Kebanyakan orang Kurdi tinggal di Turki, di mana jumlah mereka diperkirakan mencapai
14.000.000 orang oleh buku fakta dunia CIA (18% populasi).3 Sebuah laporan yang ditugaskan
oleh Dewan Keamanan Nasional (Turki) pada tahun 2000 menempatkan angka pada 12.600.000
orang, atau 15,7% dari populasi. Salahsatu sumber lain memperkirakan bahwa hingga 25%
penduduk Turki adalah orang Kurdi (sekitar 18-19 juta orang). Nasionalis Kurdi menempatkan
angka pada 20.000.000 hingga 25.000.000.4

Menurut dua studi (2006 dan 2008) yang telah dilakukan oleh KONDA, orang-orang yang
mengidentifikasi diri sebagai Kurdi atau Zaza dan / atau berbicara Kurmanji atau Zazaki sebagai
bahasa ibu sesuai dengan 13,4% dari populasi. Berdasarkan tingkat kelahiran yang lebih tinggi di
antara orang Kurdi, dan menggunakan hasil Sensus 2000, KONDA menyarankan bahwa angka
ini naik menjadi 15,7% ketika anak-anak dimasukkan, pada akhir 2007.5

Statistik pemerintah Turki menunjukkan bahwa wanita Kurdi di Turki melahirkan sekitar
empat anak, lebih dari dua kali lipat tingkat untuk sisa penduduk Turki. Perempuan di provinsi
yang didominasi Kurdi di Turki timur juga memiliki tingkat buta huruf sekitar tiga kali lebih
tinggi daripada laki-laki, yang berkorelasi dengan tingkat kelahiran yang lebih tinggi. Di Şırnak
66 persen gadis berusia 15 tahun tidak bisa membaca atau menulis.6

E. Krisis Loyalitas: Qaummiyah

Qaummiyah adalah semangat untuk lebih mengutamakan kesetiaan terhadap suku tertentu.
Qaummiyah adalah kesetiaan terhadap suatu suku.7

Dalam konteks ini, suku Kurdi di Turki lebih mengutamakan kesetiaannya terhadap sukunya
sendiri, yaitu suku Kurdi. Dimana pada sejarahnya, orang-orang Kurdi selalu meminta

3
CIA, “The World FactBook” (https://www.cia.gov/ diakses 7 April 2018)
4
Sandra Mackey , “The reckoning: Iraq and the legacy of Saddam” (www.wikipedia.com diakses 7 April 2018)

5
KONDA, “Kürtlerin nüfusu 11 milyonda İstanbul'da 2 milyon Kürt yaşıyor” (http://www.radikal.com.tr diakses 8
April 2018)

6
Martens, Michael. "Bevölkerungsentwicklung: Schafft auch die Türkei sich ab?" (www.wikipedia.com diakses 8
April 2018)
7
Sidik Jatmika, “Keanekaragaman Penduduk”. (PPT Hubungan internasional di Timur Tengah 21 Maret 2018)
kedaulatan atas daerahnya sendiri, di Kurdistan kepada pemerintah Turki, yang tentu saja tidak
akan disetujui.

Dapat dilihat suku Kurdi sendiri sebenarnya merupakan mayoritas di Turki, tetapi lebih tidak
diakui oleh pemerintah sehingga dianggap sebagai minoritas yang mendiami wilayah di sisi
timur dan tenggara dari negara Turki, dan disaat terjadi pemberontakan separatisme oleh suku
Kurdi yang berjuang untuk mendapatkan hak-haknya. Sejak tahun 1980-an, gerakan Kurdi telah
memasukkan kedua aktivitas politik damai untuk hak-hak sipil dasar bagi Kurdi di Turki serta
pemberontakan bersenjata dan perang gerilya, termasuk serangan militer yang ditujukan
terutama pada pangkalan militer Turki, menuntut pertama negara Kurdi yang terpisah dan
kemudian menentukan nasib sendiri. untuk Kurdi.

Adanya kasus konflik antara Kurdis dan Turki pun, sebenarnya dilandasi oleh rasa kesetiaan
terhadap suku. Suku Kurdi yang terus-menerus tidak terima atas perlakuan Turki terhadap
sukunya, terus melakukan pemberontakan. Ditambah lagi dengan adanya pengaruh ideologi lain,
seperti Komunis yang masuk dan adanya bantuan senjata dari Uni Soviet, semakin membuat
semangat suku Kurdi untuk memperjuangkan dirinya, sukunya untuk mendapat apa yang
mereka inginkan.

F. Keanekaragaman Ideologi

Suku Kurdi adalah suatu kelompok etnis Indo-Eropa (Indo European tribes) yang mayoritas
menganut agama Islam Sunni dan tinggal di wilayah Turki bagian utara. Jauh sebelum masuknya
Islam, suku Kurdi menganut agama-agama Parsi kuno seperti zoroaster, Mithraisme,
Manichacisme dan Mazdak. Beberapa kuil penyembahan api peninggalan zaman itu masih
terdapat sampai sekarang, antara lain di Ganzak Takab, Bijar.

Mereka juga sempat dipengaruhi oleh ajaran Yahudi dan Nasrani. Namun demikian,
pengaruh agama-agama tersebut hampir semuanya terkikis habis dengan datangnya Islam di
abad ke-7 Masehi. Karena itu saat ini mayoritas orang Kurdi (60 terutama yang berbahasa
Kurmanji, adalah pemeluk Islam Sumni yang bermaazhab Syafi'i. Sebagian kecil (sekitar 1 juta
orang) menganut Islam Shi'ah, khususnya yang tinggal di Kirmanshah, Kangawar, Hamadan,
Qurva dan Bijar di selatan dan timur Kurdistan (bagian Iran), serta mereka yang tinggal di
Malatya, Adiyaman dan Maras di barat Kurdistan (bagian Turkey). Sebagaimana minoritas Arab
Suriah, golongan Syi'ah Kurdi umumnya.
Adanya ideologi separatisme di suku Kurdi di Turki. Suku Kurdi Turki memiliki keinginan
untuk mendirikan sebuah negara sendiri yang memilki identitas sebagai Kurdi. Berbagai upaya
yang dilakukan oleh suku Kurdi untuk memperoleh kemerdekaannya telah dianggap oleh
pemerintah Turki sebagai tindakan separatis yang akan mengancam kedaulatan dan stabilitas
keamanan Turki. Masalah gerakan separatis Kurdi Turki ini telah memberikan dampak bagi
stabilitas keamanan Turki. Masalah tersebut telah menjadi agenda utama bagi pemerintah dan
lembaga keamanan Turki. Sebab Turki sebagai salah satu negara yang termasuk ke dalam
wilayah Uni Eropa yang mempunyai berbagai masalah internal dibandingkan dengan negara
Eropa lainnya.8

Kaum separatis Kurdi—bagian dari etnis Kurdi yang menginginkan pemisahan diri dari
negara tempat mereka berada—memiliki kebiasaan mengklaim sejarah Arab, Assyria, atau
Armenia sebagai sejarah mereka. Kemudian, ketika usaha mereka itu menemui kegagalan,
mereka pun merusak jejak sejarah di daerah-daerah yang hendak mereka klaim sebagai wilayah
historis mereka. Dalam hal ini, cara mereka bertindak sangat mirip dengan gaya Daesh/ISIS. 9

G. Krisis Kekuasaan: Ekualitas

Secara politik, suku Kurdi menuntut pemberian status otonomi di wilayah Kurdistan di
Turki bagian tenggara kepada pemerintah Turki, tetapi tuntutan tersebut tidak dipenuhi oleh
pemerintah Turki dengan alasan menjaga keutuhan bangsa.

Krisis otoritas yang terjadi adalah adalah adanya krisis mengenai keabsahan untuk berkuasa
dan memerintah yang kurang atau tidak diakui oleh rakyat sendiri maupun bangsa lain. Dalam
kenyataan, banyak penguasa Timur Tengah yang mengalami pembangkangan dari berbagai
kekuatan politik dalam negeri. Hal itu antara lain tercermin pada munculnya gerakan
demonstrasi, pembangkangan umum, kudeta, revolusi, separatisme, irredentisme. Misalkan Turki
menghadapi pemberontakan suku Kurdi. Masalah ini, timbul ketika adanya gerakan separatisme
dari suku Kurdi di Turki yang kemudian membuat pemerintah Turki langsung bertindak tegas.
Salahsatunya dengan hadirnya Partai Pekerja Kurdistan yang telah dinyatakan sebagai organisasi

8
Umar Muizzul Islam. “Pengaruh Gerakan Separatis Kurdi terhadap Stabilitas Keamanan Turki”.
(http://repository.unpas.ac.id/ diakses 9 April 2018.)
9
Sarah Abed, “Fraksi Separatis Kurdi: Rasisme dan Pelanggaran Terhadap HAM”. (http://ic-mes.org/ diakses 9
April 2018)
terorisme oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Turki itu sendiri, karena dianggap dapat
mengancam kedaulatan Turki, setelah beberapa kali terlibat dengan kasus-kasus pengeboman
bunuh diri dari anggotanya, dan dilihat dari ideologi partai tersebut juga telah berbeda yaitu
menganut Komunis Sosialis yang kemudian dianggap sebagai ancaman ideologi terhadap Eropa
melalui Turki.

Krisis ekualitas adalah krisis kekuasaan yang disebabkan oleh adanya kesenjangan dalam
hal tingkat perekonomian dan kesempatan berpolitik antar warga negara pada suatu negara.
Keadaan itu pada akhirnya bisa memancing munculnya ketidakstabilan politik. Struktur ekonomi
berbentuk piramida runcing, dimana pucuk (raja/ presiden dan keluarga sangat runcing). Sedang
masa akar rumput miskin sangat lebar.

Orang kaya dari Timur Tengah kebanyakan berasal dari keluarga kerajaan. Hal ini tidak
terlepas dari sistem politik monarki absolut yang dianut oleh negara-negara Teluk yang
memungkinkan keluarga kerajaan mendapatkan kekuasaan ekonomi maupun politik. Kelompok
kian kaya, dalam kenyataannya cenderung kian pro-status quo. Sebaliknya kelompok kian
miskin kian revolusioner, seperti kaum Kurdi di Iraq-IranSuriah-Turki. 10
H. Prospek Kedepan

Menurut saya, selama suku Kurdi ini masih memiliki semangat juang dari loyalitasnya yaitu
Qaummiyah untuk memperjuangkan hak dan wilayahnya, walaupun terus ditekan oleh
pemerintah Turki, mereka akan tetap ada.

Ikatan Qaummiyah antar sesama orang Kurdi di Turki ini sangatlah erat, mereka tetap
bersikukuh untuk memperjuangkan kepentingan kaumnya kepada pemerintah Turki. Namun
sampai sekarang pun, pemerintah Turki tidak memiliki pemikiran yang menuju kearah untuk
memenuhi apa yang diinginkan oleh suku Kurdi yang sebagian besar berada di bagian timur dan
tenggara Turki ini. Yang mana, masalah diskriminasi dari pemerintah Turki yang juga tak
menjalin hubungan harmonis dengan suku Kurdi ini juga telah menjadi suatu penghambat bagi
negara Turki untuk masuk ke dalam Uni Eropa hingga saat ini.

10
Sidik Jatmika, “The Arab Spring 2010: Puncak Gunung Es Krisis Politik di Kawasan Timur Tengah”.
(https://media.neliti.com diakses 9 April 2018)
I. Daftar Pustaka

1. NN, “Bab II”. 7 Aril 2018.


http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/9059/bab%20ii.pdf?sequence=2&is
Allowed=y.
2. Jatmika, Sidik, “Keanekaragaman Penduduk”. 21 Maret 2018. PPT Hubungan internasional
di Timur Tengah.
3. CIA. “The World FactBook”. 7 April 2018. https://www.cia.gov/library/publications/the-
world-factbook/geos/tu.html#People.
4. Mackey, Sandra, “The reckoning: Iraq and the legacy of Saddam”. 7 April 2018.
https://en.wikipedia.org/wiki/Kurds_in_Turkey#cite_note-74.
5. KONDA, “Kürtlerin nüfusu 11 milyonda İstanbul'da 2 milyon Kürt yaşıyor”. 8 April 2018.
http://www.radikal.com.tr/dizi/kurtlerin-nufusu-11-milyonda-istanbulda-2-milyon-kurt-
yasiyor-913650/.
6. Martens, Michael. "Bevölkerungsentwicklung: Schafft auch die Türkei sich ab?". 8 April
2018. https://en.wikipedia.org/wiki/Kurds_in_Turkey#cite_note-74.

7. Umar Muizzul Islam. “Pengaruh Gerakan Separatis Kurdi terhadap Stabilitas Keamanan
Turki”. 9 April 2018. http://repository.unpas.ac.id/12197/
8. Abed, Sarah, “Fraksi Separatis Kurdi: Rasisme dan Pelanggaran Terhadap HAM”. 9 April
2018. http://ic-mes.org/culture/fraksi-separatis-kurdi-rasisme-dan-pelanggaran-terhadap-
ham/.
9. Jatmika, Sidik, “The Arab Spring 2010: Puncak Gunung Es Krisis Politik di Kawasan Timur
Tengah”. 9 April 2018. https://media.neliti.com/media/publications/80376-ID-the-arab-
spring-2010-puncak-gunung-es-kr.pdf

10. The Editors of Encyclopaedia Britannica. “Kurdistan Workers' Party”. 29 April 2018.
https://www.britannica.com/topic/Kurdistan-Workers-Party#ref1106877.

Potrebbero piacerti anche