2. Memiliki kecerdasan intelektual tinggi dan hafal al-Qur’an sejak umur 10 tahun 3. Bermadzhab Hambali dan Mengagumi karya Ibn Taymiyah dan Ibn Qayyim 4. Rihlah ilmiah ke Makkah, Madinah, Basrah, Baghdad,Kurdistan, Hamdan, Isfahan dan Qum 5. Pelajaran dan pengalaman dr rihlah sbg dasar da’wah: • Corak keilmuan, madzhab dan paham, shg memilih madzhab ahlisunnah wal jama’ah (salafiyah) atas dasar otentisitas ajarannya yg bersumber dari nash • Praktik keagamaan • Problem sosial keagamaan dan politik 6. Ide dan usahanya dicatat sbg awal kebangkitan (al-nahdhah) kembali dunia Islam (pembaharuan era pra modern) 7. Michael Cook: Ibn Wahhab semula tokoh tarekat ttp berbalik memusuhi tarekat stl membaca karya Ibn Taymiyah KARYA INTELEKTUAL 1. Kitab al-Tawhid 2. Kasyf al-Syubuhat 3. Tsalatsat al-Ushul 4. Ushul al-Iman 5. Kitab al-Kabir 6. Mukhtashar al-Sirah al-Nabawiyah 7. Mukhtashar Zad al-Ma’ad 8. Muhtashar Shahih al-Bukhari 9. Masail al-jahiliyah 10.Muhtashar al-Inshaf fi al-Fiqh 11.Istinbath min al-Qur’an dll Setting Sosio-Historis 1. Problem keagamaan 2. Problem dan konflik politik 3. Keterbelakangan, pertumpahan darah, chaose agama, politik dan ekonomi umat (versi : Ahmad Amin) 4. Stagnasi dialektika pemikiran Islam slm hampir 5 abad (era pertengahan: 1250-1800) 5. Islam yang dinamis dan kosmopolit diwarnai taqlidisme dan fanatisme madzhab 6. Tertutupnya pintu ijtihad Problem Keagamaan 1. Kehidupan Ibn Abdul Wahhab mrp kelanjutan dari paham Islam ortodoks ( ketegangan dg sufisme, krn dominasinya di dunia sejak abad 13) 2. Praktik kemusyrikan, bid’ah dan khurafat (penghambaan kepada wali, berdoa menggunakan wasilah, ziarah kubur & praktik tarekat ) sgt marak Indikasi Penyelewengan Teologis
1. Meminta pertolongan kpd selain
Tuhan, yakni kpd syekh atau wali 2. Menyebut nama Nabi, syekh atau malaikat sbg wasilah dalam do’a 3. Meminta syafaat kpd selain Tuhan 4. Memuja kuburan yg dianggap keramat 5. Percaya kekuatan ghaib dan sihir • Semua terjadi krn lunturnya komitmen umat kpd al-Qur’an, Sunnah Nabi dan Sunnah Salaf al- Shalih Problem Politik 1. Konflik antar elite kabilah (amir al-qabail): • Amir dr keluarga Sa’ud di Dar’iyah (termasuk Nejd, asal Ibn Wahhab) • Amir dr keluarga Mu’ammar di ‘Uyainah • Amir Dahlan ibn Dawwasy di Riyadh 2. Berimbas pada problem perekonomian (pertanian dan perdagangan) Pemikiran Tawhid 1. Hanya Tuhan yang berhak disembah 2. Meminta pertolongan, syafa’at dan bernadzar kpd selain Allah & wasilah dalam do’a adl syirik 3. Pengetahuan selain bersumber dari al- Qur’an & hadits tidak benar 4. Men-takwilkan al-Qur’an adl kufur 5. Tidak percaya qadha dan qadar adl kufur PEMIKIRAN TEOLOGIS
1. Kembali kpd al-Qur’an dan Sunnah
2. Meningkatkan daya ijtihad 3. Memberantas TBC & praktik keagamaan yang tidak berdasarkan dalil yang jelas 4. Menentang tradisi yang diwariskan guru tarekat Pemikiran Politis Memotivasi & mendukung ambisi politik keluarga Ibn Saud dg fatwa: ÒSeorang muslim tdk boleh takut mati dlm membela kebenaran ÒTdk takut amar ma’ruf nahi munkar meski dg jalan peperangan ÒBenar-benar membela kebenaran dan memberantas kedzaliman GERAKAN WAHHABI SBG SOLUSI (AGAMA-POLITIK) 1. Mereka menamai kelompoknya dg ahl al- tawhid.Nama Wahhabi semula adalah ejekan dr musuhnya, ex: Turki Usmani namun lebih populer & eksis dibanding nama asli gerakan 2. Gerakan kombinasi antara kepentingan agama (ibn abd Wahhab yg prihatin atas penyimpangan teologis) dan kepentingan politik keluarga Saud yg bersaing dg amir lain 3. Gabungan dua kekuatan ini adl cikal bakal kerajaan Saudi Arabia (23 September 1932) 3. Perkawinan puterinya dg Ibn Saud mrpkan simbol kemenangan ideologi dan paham tsb 4. Mendapat sokongan dari pemerintahan 5. Semua ide dan gagasannya diabadikan dlm sejumlah buku & risalah yg dapat diakses hingga sekarang Mengapa Wahhabi Eksis? 1. Paham disebarluaskan secara kolaboratif dg anak cucu dan murid yang menjabat sbg qadhi kerajaan (Wahhabi perlu kekuasaan utk melancarkan gerakan, Ibn Saud perlu legitimasi kekuasaan) 2. Tumbuh di jantung da’wah Islam dunia Kategori Wahhabi Harun Nasution: Ò Pemurnian (purifikasi): perubahan krn respon atas kondisi internal Islam Ò Pembaharuan (modernisasi/tajdid)”: reaksi atas modernitas dan kemajuan Iptek Barat Ò Gerakan Wahhabi mrpakan pemurnian bukan pembaharuan, krn tantangan internal Ò Bagaimanapun, pemurnian Wahhabi memberikan inspirasi lahirnya pembaharuan di era modern (di Mesir dan anak benua India) Pembaharuan Wahhabi Yg Berpengaruh di Abad ke-19
1. Hanya al-Qur’an dan hadits yg
merupakan sumber ajaran Islam 2. Taqlid kepada ulama tdk dibenarkan 3. Pintu ijtihad terbuka Karakteristik Ideologi Wahhabi 1. Wacana teologi bersifat apologetik 2. Muatan spiritual dan ruhaniah yg gersang, krn menolak perasaan batiniah yg sangat subyektif mll pengalaman tarekat 3. Pemahaman keagamaan yg rigid dan skripturalis (tekstual) 4. Kecenderungan yang mengarah kpd fanatisme madzhab 5. Cenderung melahirkan masalah baru menyangkut sistem ekonomi (ex: bunga bank dll) 6. Ada problem dalam mengatasi kemusykilan ketika dihadapkan persoalan nash seperti majaz, mutasyabih dll. Makna Jargon kembali kpd al-Qur’an dan Sunnah 1. Kembali kpd nash secara tekstual /literal (dzawahir al-nash) diwakili gerakan Wahhabi dan Salafi 2. Kembali kpd nash scr kontekstual dan substansial diwakili Abduh, Ridha dll 3. Kembali kepada nash menurut sosio- historisnya diwakili oleh Fazlur Rahman dengan gagasan neo-modernismenya Bagaimana Pengaruh Wahhabisme di Indonesia abad 20 - kini??? 1. Inspirasi bagi para tokoh/ulama di Indonesia yg belajar di Saudi Arabia (Mekah-Medinah) 2. Menginspirasi munculnya gerakan purifikasi, ex: Perang Paderi (puritanisme dan menggunakan kekerasan) 3. Purifikasi pd Muhammadiyah (1912) & al-Irsyad (1915): menentang bid’ah di bidang syariat dan ibadat; praktik ziarah makam dan tempat- tempat keramat, tawassul mll para nabi dan wali, syafaat, selamatan, tahlil dan talqin. 4. Munculnya kelompok radikal vs tradisionalis. misalnya: di Aceh konflik antara reformis-puritanis (PUSA-Daud Beureuh) dan tradisionalis Perti) yg berpusat di Sumbar dan berpengaruh di Aceh 5. Munculnya gerakan DI/TII: Jabar, Aceh, Jawa Tengah, kalimantan selatan & sulawesi selatan 6. Munculnya organisasi kecil Islam berskala nasional, yang tidak berafiliasi ke parpol Islam/ organisasi besar Islam, ttp menuntut pemberlakuan syariat Islam, yakni: Forum Komunikasi Ahlu Sunnah Wal- Jama’ah (FKAWJ) dg sayap militer Laskar Jihad, FPI, MMI dg laskar Mujahidin & gerakan salafi-wahabi lainnya KISI-KISI MAKALAH PPMHI
QASIM AMIN: Pembebasan Perempuan
1. Biografi 1. Pemikir yang mempengaruhi 2. Kegelisahan akademik 3. Gagasan yang ditawarkan 4. Cara/metode yang digunakan dalam menyebarkan gagasan 5. Pengaruhnya bagi feminis Muslim di dunia Islam 6. Pro Kontra & Penilaian anda