Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Airways)
Romsons GS-2012
Guedel Airway (oropharyngeal airway) adalah jalan napas oropharyngeal (juga dikenal
sebagai oral airways, OPA atau Guedel pattern airway). Oropharyngeal airway adalah
perangkat medis yang disebut airway adjunct yang digunakan untuk mempertahankan saluran
napas tetap paten (terbuka). Hal ini dilakukan dengan mencegah lidah dari (baik sebagian
atau seluruhnya) menutupi epiglotis, yang mana bisa mencegah pasien bernafas. Ketika
seseorang menjadi tidak sadar, otot-otot di rahang mereka berelaksasi dan memungkinkan
lidah untuk menyumbat jalan napas; pada kenyataannya, lidah adalah penyebab paling umum
dari saluran napas tersumbat.
Oropharyngeal tube adalah sebuah tabung / pipa yang dipasang antara mulut dan pharynx
pada orang yang tidak sadar yang berfungsi untuk membebaskan jalan nafas. (Medical
Dictionary)
Pembebasan jalan nafas dengan oropharyngeal tube adalah cara yang ideal untuk
mengembalikan sebuah kepatenan jalan nafas yang menjadi terhambat oleh lidah pasien yang
tidak sadar atau untuk membantu ventilasi (Sally Betty,2005).
Oropharyngeal tube adalah alat yang terbuat dari karet bengkok atau plastik yang
dimasukkan pada mulut ke pharynx posterior untuk menetapkan atau memelihara kepatenan
jalan nafas. (William dan Wilkins). Pada pasien tidak sadar, lidah biasanya jatuh ke bagian
pharynx posterior sehingga menghalangi jalan nafas, sehingga pemasangan oropharyngeal
tube yang bentuknya telah disesuaikan dengan palatum / langit-langit mulut mampu
membebaskan dan mengedarkan jalan nafas melalui tabung / lubang pipa. Dapat juga
berfungsi untuk memfasilitasi pelaksanaan suction. Pembebasan jalan nafas dengan
oropharingeal tube digunakan dalam jangka waktu pendek pada post-anastesi atau langkah
postictal. Penggunaan jangka panjang dimungkinkan pada pasien yang terpasang
endotracheal tube untuk menghindari gigitan pada selang endotraceal.
1. Indikasi
Adapun indikasi pemasangan oropharyngeal tube adalah sebagai berikut :
a. Pemeliharaan jalan nafas pasien dalam ketidaksadaran,
b. Melindungi endotracheal tube dari gigitan,
c. Memfasilitasi suction pada jalan nafas
2. Kontra indikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan keadaan sadar ataupun semi sadar karena dapat
merangsang muntah, spasme laring.
Harus berhati-hati bila terdapat trauma oral.
Untuk pencegahan infeksi, digunakan prosedur yang bersih baik itu dari peralatan dan juga
lingkungan bersih dalam melakukan prosedur tindakan. Untuk perawatan, jaga kebersihan
mulut setiap 2 sampai 4 jam jika dibutuhkan.
Oropharyngeal tube dapat direndam di baskom yang telah diisi air kemudian dibilas dengan
larutan hydrogen peroxida dan air.
- Cara pemasangan yang tidak tepat dapat mendorong lidah ke belakang atau apabila ukuran
terlampau panjang, epiglotis akan tertekan sehingga menyebabkan jalan nafas tersumbat
- Hindarkan terjepitnya lidah dan bibir antara gigi dan alat
- Jangan gunakan alat ini pada pasien dimana refleks faring masih ada karena dapat
menyebabkan muntah dan spasme laring.
Hal yang dikaji sebelum tindakan pemasangan oropharyngeal tube. Pastikan pasien dalam
keadaan tidak sadar. Pemaksaan pemasangan alat ini akan menimbulkan “gag reflek” atau
muntah yang mungkin menyebabkan aspirasi. Perhatikan dan ukur besarnya oropharyngeal
tube yang akan dipakai.
1. Persiapan Alat
- Mayo / Guedel / oropharyngeal tube berbagai ukuran
- Sarung tangan
- Plester
- Bengkok
- Tongue spatel
- Kasa
- Suction
- Selang penghisap
2. Persiapan Lingkungan
- Ciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman serta kooperatif
- Siapkan sampiran atau sketsel
3. Persiapan Pasien
- Informasikan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
- Posisikan klien terlentang, upayakan sedekat mungkin dengan bagian atas empat tidur
- Pastikan pasien dalam keadaan aman untuk dilakukan tindakan
- Pastikan tidak terdapat reflek faring
1) Cuci tangan , gunakan sarung tangan, lakukan perawatan oral pada sisi rongga mulut
yang tidak terhalang oleh pipa
2) Perhatikan tanda panjang pipa dalam sentimeter dengan acuan bibir pasien
3) Pegang pipa dalam tanda tersebut dan dengan hati-hati dan cermat gerakkan pipa kesisi
lain dari mulut pasien.
4) Pastikan bahwa tanda acuan tetap sama.
5) Gunakan penghisap oral sesuai kebutuhan
6) Atur kembali posisi klien
7) Rapikan semua peralatan, lepaskan sarung tangan dan buang di tempat yang disediakan.
8) Evaluasi status pernafasan klien, kenyamanan klien
9) Perawat mencuci tangan
L. Evaluasi
1) Kaji status neurologi pasien secara berkala. Jalan napas dapat menyebabkan muntah-
muntah pada pasien yang sensitif dan karenanya harus digunakan hanya pada pasien tidak
sadar.
2) Monitor pasien dari penumpukan sekresi oral dan penghisapan rongga mulut
3) Jika keadaan pasien memungkinkan, pemakaian jangka panjang memerlukan pelepasan
jalan napas untuk memberikan perawatan oral.
Dokumentasi
1. Catat ukuran dari jalan napas yang digunakan
2. Catat waktu prosedur dilakukan dan toleransi pasien
3. Catat setiap perubahan dalam status pasien dan atau setiap komplikasi
4. Catat kecepatan dan sifat dari pernapasan.
Instruksikan klien dan keluarga untuk tidak menggerakkan oropharyngeal tube, plester, atau
pemegang oropharyngeal tube. Jika klien mengeluh atau nampak tidak nyaman, instruksikan
keluarga bertanya pada perawat.
Informasikan pada klien dan keluarga bahwa jika tube menyebabkan sumbatan, untuk segera
memberitahukan kepada perawat dan intervensi akan dilakukan untuk mengurangi sumbatan.