Sei sulla pagina 1di 8

Jurnal Health Sains: p–ISSN: 2723-4339 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 2, No. 3, Maret 2021

INFEKSI PARASIT, HUBUNGANNYA DENGAN KARSINOGENESIS

Selfi Renita Rusjdi


Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Email: selfirenitarusjdi@med.unand.ac.id

ARTIKEL INFO ABSTRACT


Tanggal diterima: 5 Maret 2021 Malignancy diseases can occur due to the influence of
Tanggal direvisi: 15 Maret 2021 environmental and physiological conditions. Several
Tanggal disetujui: 25 Maret epidemiological studies and case reports have shown that
2021 there is a link between parasitic infection and
Keywords: carcinogenesis. There are several organisms that belong to
parasitic infection; malignancy; parasites that are very closely related to malignant
carsinogen diseases, among others; Schistosoma sp, Strongyloides
stercoralis, Plasmodium sp, Chlonorchis sinensis,
Opistorchis viverrini, Trypanosoma cruzi. These organisms
hijack celluler pathways to manipulate the epigenome of
host cells, organelles, signaling pathways and epigenetic
programs. Literature search was conducted by qualitative
method in November 2020-January 2021 using secondary
data. The purpose of this writing is to find out Parasitic
Infections, Their Relationship With Carcinogenesis. This
paper discusses the epidemiology and mechanisms of
parasitic infection inducing the occurrence of malignancy
diseases (carcinogenesis). The conclusion of this writing is
that the relationship between parasite infection and
carcinogenesis has been widely proven. Schistosoma
haematobium, Opistorchis viverrini and Chlonorchis
sinensis have higher carcinogeic potential than Opistorchis
felineus and Schistosoma.

ABSTRAK
Penyakit keganasan dapat terjadi karena pengaruh kondisi
lingkungan dan fisiologi. Beberapa studi epidemiologi dan
laporan kasus memperlihatkan bahwa terdapatnya
hubungan antara infeksi parasit dengan karsinogenesis.
Terdapat beberapa organisme yang tergolong ke dalam
parasit yang sangat erat kaitannya dengan penyakit
keganasan antara lain; Schistosoma sp, Strongyloides
stercoralis, Plasmodium sp, Chlonorchis sinensis,
Opistorchis viverrini, Trypanosoma cruzi. Organisme ini
membajak celluler pathways untuk memanipulasi epigenom
sel host, organel, signaling pathway dan program
epigenetik. Pencarian literatur dilakukan dengan metode
kualitatif pada bulan November 2020-Januari 2021 dengan
menggunakan data sekunder. Tujuan penulisan ini adalah
untuk mengetahui Infeksi Parasit, Hubungannya Dengan
Karsinogenesis. Tulisan ini membahas tentang
epidemiologi dan mekanisme infeksi parasit menginduksi

394
Infeksi Parasit, Hubungannya dengan Karsinogenesis

terjadinya penyakit keganasan (karsinogenesis).


Kesimpulan dari penulisan ini adalah hubungan antara
Kata Kunci: infeksi parasite dengan karsinogenesis telah banyak
infeksi parasit; keganasan; dibuktikan. Schistosoma haematobium, Opistorchis
karsinogen viverrini dan Chlonorchis sinensis mempunyai potensi
karsinogeik yang lebih tinggi dibandingkan Opistorchis
felineus dan Schistosoma.

Coresponden Author:
Email: selfirenitarusjdi@med.unand.ac.id
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi

Pendahuluan Januari 2021 dengan menggunakan data


Munculnya penyakit keganasan sekunder. Perumusan pertanyaan penelitian
diketahui dengan melihat adanya menggunakan PICOS (Population/Problem,
pertumbuhan sel yang abnormal dan tidak interest/Intervention, Comparison, Outcome
terkendali. Diperkirakan bahwa terdapat dan Study design) dan menggunakan kata
sekitar 14,1 juta kasus baru penyakit kunci yang disesuaikan dengan Medical
keganasan di dunia dan sekitar 8,2 juta kasus Subject Heading (MeSH) yaitu Parasitic
berakhir dengan kematian (Organization, Infection OR Malignancy OR Carcinogen OR
2013). Keganasan tersebut antara lain Carcinogenesis. Pencarian artikel didapatkan
menyerang esofagus, paru, hati, organ intra dari database Scopus, Sciencedirect, Lancet
abdomen dan kolorektal. Semua penyakit dan Parasitology menggunakan kata kunci
keganasan tersebut di atas berhubungan yang dipilih dan dengan artikel berbahasa
dengan kejadian infeksi parasite yang inggris, dapat diakses secara fulltext dan open
berbeda-beda. Pada beberapa penelitian access.
melaporkan bahwa trematoda hati;
Opistorchis viverrini, Clonorchis sinensis Hasil Penelitian dan Pembahasan
dapat menyebabkan terjadinya A. Hasil Penelitian
kolangiokarsinoma dan treamatoda darah; Penelusuran artikel didapatkan
Schistosoma haematobium erat kaitannya bahwa terdapat beberapa parasit yang
dengan kejadian keganasan pada vesica menginfeksi manusia yang dapat
urinaria (Bouvard et al., 2009). Infeksi menimbulkan perubahan ke arah
Plasmodium Sp yang terjadi bersama dengan keganasan pada host yang ditempatinya.
infeksi virus Epstein Barr sangat erat 1. Shistosomiasis dan Keganasan
hubungan dengan kejadian limfoma Burkitt Schistosomiasis merupakan
(Molyneux et al., 2012). Trypanosoma cruzi penyakit yang disebabkan oleh
yang dikenal sebagai penyebab penyakit trematoda darah yaitu Schistosoma sp.
Chagas bahkan pernah dilaporkan mempunyai Angka kejadian schistosmiasis di
peranan dalam karsinogenesis maupun seluruh dunia diperkirakan lebih dari
sebagai anti kanker (Krementsov et al., 2019). 207 juta kasus. Terdapat lima spesies
yang dapat menginfeksi manusia, yaitu;
Metode Penelitian Schistosoma haematobium, S.
Pencarian literatur dilakukan dengan mansoni, S. japonicum, S.
metode kualitatif pada bulan November 2020- intercalatum, dan S. mekongi.

Jurnal Health Sains, Vol. 2, No. 3, Maret 2021 395


Selfi Renita Rusjdi

Beberapa faktor yang dan adenocarsinoma prostat (Emilio


mempengaruhi kejadian Sánchez‐Moyano et al., 2017).
schistosomiasis adalah; resiko terpapar Pada beberapa penelitian
dengan stadium infektif, keberadaan dilaporkan bahwa Schistosoma
siput sebagai hospes intermediet, japonicum berhubungan dengan
keadaan hygiene dan sanitasi serta kejadian keganasan pada hati dan
faktor genetik. Induksi karsinogenesis kolorektal. Penelitian yang dilakukan
terjadi apabila terdapat interaksi antara di Jepang didapatkan sebanyak 19,1%
host dengan parasit maupun antara host (173/907) pasien penyakit hati kronik
dengan produk parasite (Brindley et al., dan 51% (35/68) keganasan
2015). hepatoseluler terinfeksi oleh
The International Agency For Schistosoma japonicum. Analisa data
Research On Cancer (IARC) yang dilakukan dari 571 kasus autopsi
menyatakan bahwa Schistosoma keganasan hati dan penyakit kronik hati
haematobium merupakan penyebab lainnya juga menunjukkan hasil yang
squamous cell carsinoma pada sama. Penelitian eksperimental
keganasan vesica urinaria dan menunjukkan bahwa keganasan hepar
dikelompokkan menjadi karsinogen dapat muncul lebih awal pada hewan
grup I (Humans, 2012). Kesimpulan ini yang diinduksi bahan karsinogen yang
dibuat berdasarkan hasil analisa diinfeksi dengan Schistosoma
statistik yang menyatakan hubungan japonicum dalam jumlah yang banyak
postif yang kuat dari berbagai macam (Emilio Sánchez‐Moyano et al.,
kasus dan beberapa penelitian kasus 2017).
kontrol. Sebagai contoh sebuah artikel Beberapa studi literatur diketahui
review di Afrika mendapatkan bahwa infeksi Schistosoma mansoni
sebanyak 217 kasus keganasan vesica mempunyai hubungan yang tidak
urinarisa dalam 5 tahun periode di langsung dengan keganasan
mana sebagian besar kasus merupakan hepatoseluler. Pasien yang terinfeksi
well- differentiated squamous cell Schistosoma mansoni mempunyai
carcinoma (75%). Pada suatu studi prevalensi infeksi virus Hepatitis B dan
retrospektif yang dilakukan pada 184 Hepatitis C yang tinggi. Studi lain
spesimen biopsi dari keganasan primer menujukkan bahwa pasien yang
vesica urinaria ditemukan sekitar terinfeksi Schistosoma mansoni akan
40,8% kasus schistosomiasis. mengalami penekanan cell mediated
Penelitian yang dilakukan di Tanzania immune response. Cacing Schistosoma
Utara pada 172 kasus keganasan mempengaruhi response imun dengan 2
kandung kencing ditemukan 72% cara, sehingga akan berakibat terhadap
squamous cell carcinoma dengan 46% kelangsungan infeksi virus pada
di antaranya ditemukan telur penderita. Cara tersebut adalah; 1)
Schistosoma haematobium pada penderita schistosomiasis akan
jaringan tumor. Beberapa laporan kasus membentuk antiidiotype antibody
juga pernah melaporkan bahwa sehingga akan menekan respon imun
schistosomiasis haematobium juga spesifik dan non spesifik, 2) Antigen
berhubungan dengan kejadian yang berasal dari telur Schistosoma
squamous cell carcinoma pada cervix mansoni dapat memodifikasi sel
Thelper menjadi polarized Th2 yang

396 Jurnal Health Sains, Vol. 2, No. 3, Maret 2021


Infeksi Parasit, Hubungannya dengan Karsinogenesis

bersifat menekan Thelper1. abdomen dan mual. Metaserkaria yang


Schistosomal colitis berhubungan masuk ke saluran cerna akan
dengan kemunculan kanker kolorektal mengalami ekskistasi di duodenum,
yang lebih awal, tingginya kejadian bermigrasi ke ductus biliaris dan cacing
muscinous cell carcinoma dan dewasa akan mengambil makanan dari
progresifitas keganasan. Studi lain juga epitel bilier dan cairan empedu yang
menyimpulkan bahwa schistosomal nantinya akan mengakibatkan
colitis menyebabkan perubahan hiperplasia epitel dan fibrosis (Tong et
aktivasi P53 yang dapat memicu al., 2017).
perkembangan keganasan kolorektal Cholangiokarsinoma atau
(Emilio Sánchez‐Moyano et al., keganasan pada saluran empedu
2007). merupakan keganasan yang agresif dan
2. Infeksi Trematoda hati dan Keganasan mempunyai prognosa yang buruk.
Opistorchiasis dan clonorchiasis Kejadian cholangiokarsinoma berkisar
merupakan penyakit yang disebabkan 20% dari seluruh keganasan
oleh trematoda hati yang penularannya hepatobilier dan dapat terjadi
terjadi dengan cara tertelan intrahepatik dan ekstrahepatik.
metaserkaria yang terdapat pada kulit Morbiditas dan mortalitas cenderung
atau daging ikan yang tidak dimasak untuk terus meningkat. Hal ini
dengan matang. Diperkirakan lebih dari disebabkan karena masih belum
45 juta penduduk di dunia terinfeksi ditemukannya terapi yang efektif.
oleh cacing ini. Beberapa spesies yang Faktor resiko mayor yang ikut berperan
dapat menginfeksi manusia antara lain; terhadap kejadian cholangiokarsinoma
Opisthorchis felineus, Opisthorchis ini adalah genetik, lingkungan,
viverrini, and Clonorchis sinensis penyakit hati lainnya yang ikut
(Tong et al., 2017). menyertai, penyakit infeksi kronik
The International Agency For termasuk penyakit infeksi parasit ini
Research On Cancer (IARC) (Palmer, 2012). Hubungan
mengklasifikasikan Clonorchis sinensis cholangiokarsinoma dengan infeksi
sebagai karsinogen grup I. Opistorchis Opistorchis dan Chlonorchis telah
felineus merupakan penyebab infeksi dibuktikan oleh penelitian
cacing endemik di Eropa dan Asia; eksperimental, epimiologi dan data dari
Clonorchis sinensis di China, Korea laporan kasus. Hipotesis mengenai
dan Vietnam Utara; Opistorchis mekanisme efek karsinogenesis dari
viverrini di Asia Tenggara (Petney et infeksi cacing ini antara lain; kerusakan
al., 2013). Opistorchis dan Chlonorchis epitel saluran empedu oleh parasit,
juga sangat endemik di Laos, Thailand, imunopatogenesis akibat infeksi
Kamboja dan Vietnam (Sithithaworn et parasit, pengaruh antigen / produk yang
al., 2012). Peningkatan kejadian infeksi dihasilkan parasit terhadap saluran
disebabkan oleh kebiasaan memakan empedu dan modifikasi terhadap
ikan mentah yang mengandung proliferasi sel host (Brindley et al.,
metaserkaria. Keadaan patologi yang 2015)
disebabkan cacing ini dapat berupa Hubungan antara infeksi
fibrosis duktus biliaris, cholangitis, Chlonorchis sinensis dengan
ikterus obstruksi, hepatomegali, nyeri cholangiokarsinoma telah banyak

Jurnal Health Sains, Vol. 2, No. 3, Maret 2021 397


Selfi Renita Rusjdi

dilaporkan tetapi mekanisme bahwa terdapat efek sinergis antara


penyebabnya masih belum dapat genetik host dengan infeksi seperti
dipastikan. Cacing dewasa Chlonorchis virus Epstein Barr, Plasmodium
sinensis dapat bermuara di saluran falciparum dan HIV dengan
pancreas sehingga memicu terjadinya perkembangan penyakit Limfoma
metaplasia epitel, hiperplasia mukosa Burkitt (Molyneux et al., 2012). Ko-
kelenjar dan well differentiated infeksi dengan Plasmodium falciparum
adenocarcinoma pada saluran dan infeksi virus Epstein Barr
pankreas. Infeksi C.sinensis merupakan faktor resiko utama
menyebabkan terjadinya hubungan penyakit Limfoma Burkitt endemik.
yang terbalik antara ekspresi Pada penelitian yang dilakukan di
peroxiredoxin 6 (Prdx6) dengan Malawi, diketahui bahwa pasien
aktivasi NF-kB. Hal ini terjadi akibat dengan Limfoma Burkitt endemik
pengaruh produk eksresi maupun mempunyai prevalensi infeksi
sekresi cacing (Park & Park, 2016). Plasmodium falciparum yang tinggi
C.sinensis juga dapat menginduksi disertai dengan keragaman genetik
ekspresi berbagai produk peroksidasi Plasmodium falciparum yang tinggi
lipid. Kejadian ini membuktikan bahwa jika dibandingkan dengan daerah non
Chlonorchiasis juga menyebabkan endemik (Johnston, 2014). Beberapa
stress oksidatif yang dapat mengakibat hipotesis mengenai mekanisme malaria
berbagai kerusakan jaringan (Maeng et menyebabkan peningkatan resiko
al., 2016). kejadian Limfoma Burkitt adalah; 1)
Hubungan infeksi Opistorchis ekspansi populasi sel B yang terinfeksi
felineus dengan cholangiokarsinoma virus Epstein Barr, 2) supresi sel T
juga telah banyak dibuktikan tetapi spesifik virus Epstein Barr, 3)
mekanisme penyebabnya masih belum Reaktivasi virus Epstein Barr dan
jelas. Hubungan yang terbalik antara terjadinya aktivasi yang diinduksi oleh
O.felineus dengan respon terhadap cytidine deaminase (AID)-dependent
alergen menunjukkan adanya genomic translocation (Tong et al.,
keterlibatan sel T regulator pada infeksi 2017).
cacing ini (Ogorodova et al., 2007). 4. Strongyloides stercoralis dan
Adanya keterlibatan sel T regulator Keganasan
berhubungan dengan kecepatan Strongyloidiasis adalah penyakit
pertumbuhan tumor dan buruknya yang disebabkan oleh Strongyloides
prognosa suatu keganasan (Tong et al., stercoralis. Penyakit ini dapat
2017). berlangsung silent maupun
3. Malaria dan Limfoma Burkitt menimbulkan gejala yang ringan
Walaupun malaria tidak hingga berat. Gejala yang timbul dapat
termasuk ke dalam kelompok berupa terdapatnya lesi kulit dan gejala
karsinogen, endemic Limfoma Burkitt saluran cerna. Penelitian epidemiologi
di daerah sub Sahara Afrika secara menunjukkan bahwa terdapat
geografi berhubungan erat dengan hubungan ko-infeksi Strongyloides
holoendemisitas dari Plasmodium stercoralis dan infeksi Human T
falciparum. Dari beberapa penelitian Lymphocyte Virus-1 (HTLV-1) dengan
epidemiologi, eksperimental dan kejadian leukemia / limfoma (Tanaka
laopran kasus di klinik menunjukkan et al., 2016). Infeksi S.stercoralis akan

398 Jurnal Health Sains, Vol. 2, No. 3, Maret 2021


Infeksi Parasit, Hubungannya dengan Karsinogenesis

merangsang replikasi HTLV-1 dan beberapa daerah endemik parasit tertentu,


menginduksi ekspansi poliklonal sel T terdapat peningkatan jumlah kasus
yang terinfeksi HTLV-1 dengan keganasan dengan pola yang sama.
pengaktivan sistem IL-2/IL-2R (Dehal Penelitian masih terus berlanjut mengenai
et al., 2002). factor-faktor karsinogen pada suatu
Suatu laporan kasus di Korea organisme parasit, onkogen dan faktor
mendapatkan bahwa seorang pasien lainnya. Pada daerah endemis malaria,
yang terinfeksi cacing Strongylodes sangat diperlukan tindakan untuk
stercoralis mengalami adenokarsinoma mengendalikan kasus malaria kronis.
gaster stadium awal. Penelitian lebih Strongyloides stercoralis dapat memicu
lanjut menunjukkan bahwa terjadinya suatu keganasan apabila terjadi
adenokarsinoma gaster dan jaringan interaksi dengan HTLV-1. Mekanisme
adenoma tersebut disebabkan oleh induksi terjadinya keganasan ini tidak
S.stercoralis (Yang et al., 2015). lepas dari proses stress oksidatif yang
Penelitian lain di Columbia juga disebabkan oleh infeksi parasit.
mendapatkan adanya hubungan infeksi
cacinmg ini dengan keganasan
Kesimpulan
kolorektal (Brignole et al., 2015). Dari
Hubungan antara infeksi parasite
beberapa hasil penelitian ini dapat
dengan karsinogenesis telah banyak
disimpulkan bahwa Strongyloides
dibuktikan. Schistosoma haematobium,
stercoralis tidak hanya sebagai ko-
Opistorchis viverrini dan Chlonorchis
faktor penginduksi leukemia / limfoma
sinensis mempunyai potensi karsinogeik yang
tetapi juga menginduksi
lebih tinggi dibandingkan Opistorchis
adenokarsinoma kolorektal akibat
felineus dan Schistosoma. Terdapat tiga
interaksi respon imun host dengan
mekanisme karsinogenik parasit ini antara
cacing (Tong et al., 2017).
lain; inflamasi kronik, stress oksidatif
5. Tripanosomiasis dan Keganasan
metabolik yang diinduksi oleh infeksi parasit,
Dari beberapa penelitian
kerusakan jaringan akibat parasit yang terjadi
diketahui bahwa terdapat hubungan
selama proses penyembuhan dan kompensasi
penyakit tripanosomiasis dengan
tubuh. Bagaimanapun juga mekanisme pasti
timbulnya keganasan. Beberapa di
tentang hal ini masih belum jelas. Penelitian
antaranya dilaporkan; 1) chagasic
yang dilakukan selama ini lebih terfokus pada
megaesophagus dapat berkembang
identifikasi karsinogen, signaling pathway,
menjadi esophageal leiomyosarcoma,
atau onkogen yang meningkatkan
2) penderita uterine leiomyoma
terbentuknya tumor.
mempunyai serologi positif Chagas
Disease, 3) terdapat hubungan chagasic
megacolon dengan keganasan
kolorektal (Tong et al., 2017).

B. Pembahasan
Penelitian bidang parasitologi
terakhir telah mengungkapkan bahwa
infeksi parasite dapat memicu terjadinya
perubahan ke arah penyakit keganasan. Di

Jurnal Health Sains, Vol. 2, No. 3, Maret 2021 399


Selfi Renita Rusjdi

BIBLIOGRAFI Johnston, J. D. (2014). Physiological Links


Between Circadian Rhythms,
Bouvard, V., Baan, R., Straif, K., Grosse, Y., Metabolism And Nutrition.
Secretan, B., El Ghissassi, F., Experimental Physiology, 99(9), 1133–
Benbrahim-Tallaa, L., Guha, N., 1137.
Freeman, C., & Galichet, L. (2009). A
Review Of Human Carcinogens--Part B: Krementsov, D. N., Weng, J., Lambelé, M.,
Biological Agents. The Lancet. Roy, N. H., & Thali, M. (2009).
Oncology, 10(4), 321–322. Tetraspanins Regulate Cell-To-Cell
Transmission Of Hiv-1. Retrovirology,
Brignole, M., Investigators, S. U. P. 2 (Sup 6(1), 1–13.
2), Arabia, F., Investigators, S. U. P. 2
(Sup 2), Ammirati, F., Investigators, S. Maeng, H. Y., Jang, H. Y., & Li, J. M.
U. P. 2 (Sup 2), Tomaino, M., (2016). A Critical Review Of The
Investigators, S. U. P. 2 (Sup 2), Motivational Factors For Festival
Quartieri, F., & Investigators, S. U. P. 2 Attendance Based On Meta-Analysis.
(Sup 2). (2015). Standardized Algorithm Tourism Management Perspectives, 17,
For Cardiac Pacing In Older Patients 16–25.
Affected By Severe Unpredictable
Reflex Syncope: 3-Year Insights From Molyneux, E. M., Rochford, R., Griffin, B.,
The Syncope Unit Project 2 (Sup 2) Newton, R., Jackson, G., Menon, G.,
Study. Ep Europace, 18(9), 1427–1433. Harrison, C. J., Israels, T., & Bailey, S.
(2012). Burkitt’s Lymphoma. The
Brindley, P. J., Da Costa, J. M. C., & Sripa, Lancet, 379(9822), 1234–1244.
B. (2015). Why Does Infection With
Some Helminths Cause Cancer? Trends Ogorodova, L. M., Freidin, M. B., Sazonov,
In Cancer, 1(3), 174–182. A. E., Fedorova, O. S., Gerbek, I. E.,
Cherevko, N. A., & Lebedeva, N. Y.
Dehal, P., Satou, Y., Campbell, R. K., (2007). A Pilot Screening Of Prevalence
Chapman, J., Degnan, B., De Tomaso, Of Atopic States And Opisthorchosis
A., Davidson, B., Di Gregorio, A., And Their Relationship In People Of
Gelpke, M., & Goodstein, D. M. (2002). Tomsk Oblast. Parasitology Research,
The Draft Genome Of Ciona 101(4), 1165–1168.
Intestinalis: Insights Into Chordate And
Vertebrate Origins. Science, 298(5601), Organization, W. H. (2013). Global
2157–2167. Tuberculosis Report 2013. World Health
Organization.
Emilio Sánchez‐Moyano, J.,
Palmer, A. (2012). Introduction To
García‐Asencio, I., & Carlos
Marketing: Theory And Practice.
García‐Gómez, J. (2007). Effects Of Oxford University Press.
Temporal Variation Of The Seaweed
Caulerpa Prolifera Cover On The Park, J., & Park, M. (2016). Qualitative
Associated Crustacean Community. Versus Quantitative Research Methods:
Marine Ecology, 28(2), 324–337. Discovery Or Justification? Journal Of
Marketing Thought, 3(1), 1–8.
Humans, I. W. G. On The E. Of C. R. To.
(2012). Pharmaceuticals. Volume 100 Petney, T. N., Andrews, R. H., Saijuntha, W.,
A. A Review Of Human Carcinogens. Wenz-Mücke, A., & Sithithaworn, P.
Iarc Monographs On The Evaluation Of (2013). The Zoonotic, Fish-Borne Liver
Carcinogenic Risks To Humans, 100(Pt Flukes Clonorchis Sinensis,
A), 1. Opisthorchis Felineus And Opisthorchis
Viverrini. International Journal For

400 Jurnal Health Sains, Vol. 2, No. 3, Maret 2021


Infeksi Parasit, Hubungannya dengan Karsinogenesis

Parasitology, 43(12–13), 1031–1046.

Sithithaworn, P., Andrews, R. H., Van De, N.,


Wongsaroj, T., Sinuon, M., Odermatt,
P., Nawa, Y., Liang, S., Brindley, P. J.,
& Sripa, B. (2012). The Current Status
Of Opisthorchiasis And Clonorchiasis In
The Mekong Basin. Parasitology
International, 61(1), 10–16.

Tanaka, S. C., Doya, K., Okada, G., Ueda, K.,


Okamoto, Y., & Yamawaki, S. (2016).
Prediction Of Immediate And Future
Rewards Differentially Recruits Cortico-
Basal Ganglia Loops. In Behavioral
Economics Of Preferences, Choices,
And Happiness (Pp. 593–616). Springer.

Tong, T., Li, G., Liu, X., & Gao, Q. (2017).


Image Super-Resolution Using Dense
Skip Connections. Proceedings Of The
Ieee International Conference On
Computer Vision, 4799–4807.

Yang, W. S., Noh, J. H., Jeon, N. J., Kim, Y.


C., Ryu, S., Seo, J., & Seok, S. Il.
(2015). High-Performance Photovoltaic
Perovskite Layers Fabricated Through
Intramolecular Exchange. Science,
348(6240), 1234–1237.

Jurnal Health Sains, Vol. 2, No. 3, Maret 2021 401

Potrebbero piacerti anche