Oleh:
Vicki Jessika
Pembimbing:
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
Granuloma inguinale pertama kali ditemukan oleh MC LEOD pada tahun 1882
di madras, india, dengan nama ulkus serpiginosa. CONYERS dan DANIELS pada
tahun 1896 menemukan penyakit berbentuk lupoid pada ulkus di lipat paha. LAL dan
tidak selalu terdapat di daerah inguinal, karena itu di anjurkan memakai nama
granuloma Donovani.[1]
mengenai cara penularan, karena pada banyak kasus penyakit tidak menular ke mitra
2. Insidensnya tinggi pada kelompok umur dengan aktivitas seksual paling banyak;
lesi terdapat pada genitalia interna seperti serviks, tanpa di sertai lesi lain.
3. Lesi terdapat hanya di sekitar anus pada orang homoseksual yang pasif.
dapat ditemukan pada intestin, dan pada keadaan higiene buruk terjadi autoinokulasi
feses pada kulit yang mudah terkena trauma atau inflamasi bakteri. Suatu jenis
inguinale dalam 60 hari sebelum timbulnya gejala pasien harus diperiksa dan
menawarkan terapi. Namun, nilai terapi empiris tanpa adanya tanda-tanda dan gejala
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
MR : 108522
Umur : 22 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : satpam
II. Anamnesa
a. Keluhan Utama
demam.
merasakan gatal-gatal pada bagian lipat paha kiri, os memberi bedak anti gatal
untuk mengurangi rasa gatal tersebut. Pada hari senin 7 mei 2018, os
mengatakan muncul benjolan kecil pada lipat paha kirinya, benjolan tersebut
tidak nyeri. Pada hari selasa 8 mei 2018, os mengeluhkan demam sampai
dengan hari jum’at. Pada hari rabu os mengatakan benjolan pada lipat paha
(lembek), berwarna kemerahan, dan terasa nyeri, pada bagian tengah benjolan
terdapat nanah kecil (pustule tunggal). Os mengatakan tidak ada keluhan pada
BAK. Jum’at 11 mei 2018, os datang berobat ke poli klinik bedah RSPBA dan
benjolan teraba padat (keras), dan direncanakan operasi pada 15 mei 2018
Operasi (-)
g. Riwayat kebiasaan
h. Riwayat alergi
i. Riwayat Makanan
Pemeriksaan fisik
Status generalis
Suhu : 36.3⁰C
Pernapasan : 20 x/menit
a. Kulit
Lembab/kering : normal
Keringat : normal
Turgor : normal
b. Kelenjar Getah Bening
Lipat paha :tampak benjolaah sebesar telur ayam pada lipat paha
kiri
c. Kepala
Rambut : normal
d. Mata
Kelopak : normal
Konjungtiva : normal
Sklera : normal
Visus : normal
Lap.penglihatan : normal
Tekanan bola mata : normal
e. Hidung
Bentuk : normal
f. Telinga
Lubang : normal
Serumen : normal
g. Mulut
Tonsil : normal
Langit-langit : normal
Trismus : normal
Lidah : normal
Faring : tidak hiperemis
h. Leher
i. Dada
Bentuk : simetris
k. Jantung
l. Abdomen
ikterik (-),
stretchmark (-)
m. Extremitas
permukaan rata, berwarna kemerahan dan terdapat pustule tunggal pada bagian
a. Laboratorium
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14,8 Lk 14-18 wn 12-16
Leukosit 12.500 4.500-10.700
Hit. Jenis leukosit basophil 0 0-1
Hit. Jenis leukosit 0 0-3
eosinophil
Hit. Jenis leukosit batang 1 2-6
Hit. Jenis leukosit segmen 75 50-70
Hit. Jenis leukosit limfosit 16 20-40
Hit. Jensi leukosit monosit 8 2-8
Eritrosot 5,1 Lk 4,6-6,2 wn 4,2-6,4
Hematokrit 43 Lk 50-54 wn 38-47
trombosis 491.000 150.000-400.000
mcv 82 80-96
Mch 29 27-31
Mchc 35 32-36
IMUNOLOGI
HBsAg Non reaktif
KIMIA DARAH
Gula darah sewaktu 91 <200
Urea 21 10-50
creatinin 1,3 Lk 0,6-1,1 wn 0,5-0,9
V. Daftar Masalah
Peningkatan leukosit
VI. Anjuran pemeriksaan
Darah lengkap
Tes kulit
VII. Resume
paha kiri, benjolan semula berukuran kecil, keras dan tidak terasa nyeri, namun
terdapat bintik putih (pustule) pada bagian tengah benjolan, dan terasa nyeri,os
juga mnegeluhkan demam, tidak ada keluhan pada BAK. Os mengatakan tidak
pernah mengalami hal yang sama sebelumnya dan rajin membersihkan daerah
VIII. Diagnosis
a. Diagnosis Kerja:
b. Diagnosis Banding
Limfadenitis TB
a. Nonfarmakologi:
Bedrest
b. Farmakologi
Terapi Teori
IVFD RL XX tpm (makro) IVFD RL XX tpm (makro)
Ceftriaxone (profilaksis) Pertama:
Azithromycin 500 mg 1x1 selama
1 minggu
Rencana operasi Kedua:
Ketorolac > asam mefenamat Doxycycline 100 mg 2x1 selama
Ranitidine minimal 3 minggu
Metronidazole flash Trimethoprim/sulfamethoxazole
800 mg atau 160 mg 2x1 selama
3 minggu
Ciprofloxacin 750 mg 2x1
selama 3 minggu
Erytromycin 500 mg/oral 4x1
selama 3 minggu
X. Prognosis
Pada kasus dini, prognosis baik untuk kesembuhan total dan dapat kambuh
setelah 6-18 bulan diberikan pengobatan, oleh karena itu diperlukan kontrol dalam
jangka waktu yang lama yakni beberapa bulan sampai beberapa tahun setelah
pengobatan berhasil.6,7 Pada kasus yang sudah lanjut dapat terjadi destruksi jaringan
ANALISA KASUS
TEMUAN TEORI
Benjolan kecil (papul) dan tidak terasa Pada permulaan penyakit ini berbentuk
seperti blundru
Benjolan limfa nodus inguinal yang Lesi primer di mulai sebagai satu nodus yang
benjolan tersebut
timbul demam
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
tahun 1882 di madras, india, dengan nama ulkus serpiginosa. CONYERS dan
DANIELS pada tahun 1896 menemukan penyakit berbentuk lupoid pada ulkus
raguan mengenai cara penularan, karena pada banyak kasus penyakit tidak
banyak; lesi terdapat pada genitalia interna seperti serviks, tanpa di sertai
lesi lain.
c. Lesi terdapat hanya di sekitar anus pada orang homoseksual yang pasif.
granulomatis dapat ditemukan pada intestin, dan pada keadaan higiene buruk
terjadi autoinokulasi feses pada kulit yang mudah terkena trauma atau
diperiksa dan menawarkan terapi. Namun, nilai terapi empiris tanpa adanya
B. DEFINISI
granulomatis, suatu bakteri gram negatif dengan ukuran 1,5 x 0,7 mm,
densities, dan suatu kapsul sering terlihat,serta nonmotil. Penyakit ini dikenal
Donovanosis.[3, 4]
C. EPIDEMIOLOGI
umumnya terjadi pada dekade ketiga masa hidup, dimana lebih dari 70%
kasus terjadi pada usia 20-40 tahun. Prevalensi pada laki-laki dua kali
pantai timur india selatan, cina selatan, india timur dan barat, Australia
yang memiliki tingkat kesehatan yang rendah. di Amerika Serikat sejak tahun
2000 Tidak ada kasus yang dilaporkan. Sebagian besar kasus di negara-negara
industri yang berasal dari daerah endemik. Mungkin melalui kontak seksual,
tetapi sebagian besar pasangan seks ternyata tidak terinfeksi. Beberapa kasus
dapat ditularkan oleh nonseksual, mungkin melalui kontak kulit atau kulit yang
terkelupas.[5]
D. ETIOLOGI
intraselular pada sedian hapus bahan yang diambil dari ulkus penderita
organisme penyebab dapat dibiak pada yolk sac embrio ayam, di nyatakan
Enterobacteriaceae. Selain dapat dibiak pada yolk sac embrio ayam, bakteri
tumbuhnya.[1,4]
Basil di kelilingi oleh kapsul yang berbatas tegas, dapat di lihat dengan
atau sel plasma, dengan ukuran 1,5-2,5 u. Dengan pewarnaan Wright kapsul
terjadi dalam fokus multiple pada sel-sel tersebut sampai vakuol berisi 20-30
Lesi primer di mulai sebagai satu nodus yang keras (berindurasi), kalau
menjadi satu dengan lesi yang berhubungan atau membentuk lesi baru dengan
terdapat banyak histiosit. Beberapa leukosit PMN terdapat dalam fokus infiltrat
Masa inkubasi pasti. Perkiraan berkisar antara 1-360 hari, 3-40 hari,14-
28 hari, dan 17 hari. Lesi dapat dimulai pada daerah genitalia eksterna, paha,
lipatan paha, atau perineum. Pada permulaan penyakit ini berbentuk papul
atau nodul subkutan tunggal atau multipel yang tidak nyeri yang kemudian
menimbul seperti blundru. Gambaran klinis yang paling utama adalah lesi kulit
yang fleshy, merah daging, exuberant granulation tissue yang lunak, tanpa
nyeri tekan dan mudah berdarah. Gambarab klinis yang umum berupa lesi
Melalui mekanisme ini, suatu lesi primer pada glans penis dapat menimbulkan
fokus infeksi baru pada skrotum, paha atau dinding abdomen. Pembengkakan
di daerah inguinale dapat timbul menyertai lesi genital sebagai masa induratif
atau abses yang akhirnya pecah menimbulkan ulkus yang khas. Kelainan ini
subkutan yang terjadi superfisial pada daerah kelenjar getah bening inguinal
Akhirnya timbul jaringan parut luas dengan distorsi, mungkin dapat pula
1. Tipe nodular
2. Tipe ulsero-vegetatif
3. Tipe hipertrofik
4. Tipe sikatriksial
1. Ulcerogranulomatous
jenis yang paling umum, merah daging, jaringan lunak yang mudah
berdarah , tanpa nyeri tekan dan dapat menjadi cukup luas jika tidak
ditangani.
benar kering.
3. Nekrotik
4. Kering, sklerotik, atau lesi sikatriks dengan jaringan fibrosa dan jaringan
parut.
Daerah genital terkena 90% kasus dan daerah inguinal terkena 10%. Daerah
anatomi yang terkena dampak paling sering adalah pada pria, sulkus koronal,
wilayah subpreputial, dan anus. Pada wanita, labia minora, fourchette, dan
kadang-kadang di leher rahim dan saluran kelamin bagian atas. Ulkus lebih
sering terjadi pada pria yang tidak disunat dengan standar miskin kebersihan
semakin meningkat jumlah laporan kasus. Lokasi infeksi termasuk bibir, gusi,
pipi, langit-langit mulut, faring, leher, hidung, laring, dan dada. Jarang sekali
G. DIAGNOSIS
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisis
Untuk melihat gambaran klinis dari granuloma inguinal
terdiri atas jaringan granulasi yang tipis, diambil dengan biopsi atau skalpel dari
lesi bagian dalam. Setelah kering bahan di warnai dengan Giemsa, Wright
Leishman atau Gram. Dapat juga di pakai bahan dari biopsi parafin yang di
intraseluler khas dalam sel mononuklear besar baik dalam hapusan diperoleh
secara langsung dari jaringan atau biopsi sampel. Sel-sel karakteristik berada di
diameter 25-90 μm sedangkan badan Donovan adalah 0,5-0,7 oleh 1-1,5 μm dan
5. Biopsi
Biopsi dapat dilakukan di bawah anestesi lokal dan diperiksa oleh histologi.
padat terutama terdiri atas histiosit dan sel plasma. Diantara infiltrat
tersebar abses kecil terdiri atas neutrofil dan sedikit sel limfoid. Badan
bertambah. [1, 7]
6. Serologi
dengan hasil yang baik untuk lesi yang di bentuk namun dengan sensitivitas
endemik itu tidak cukup akurat pada tingkat individu sehingga dapat
7. Tes kulit
memburuk dengan waktu , dan pengobatan antibiotik yang lebih baik dimulai
minimal 3 minggu
minggu
selama 3 minggu
dipertimbangkan .
Pusat-pusat kontrol penyakit dan pencegahan merekomendasikan
efektif, sehingga memerlukan tindak lanjut oleh dokter . Kasus lama dapat
komplikasi oleh infeksi bakteri sekunder atau dengan fistula dan pembentukan
I. PENCEGAHAN[10]
1. Menjauhkan diri dari seks (oral, anal, atau vaginal seks) sampai Anda berada
dalam hubungan dengan hanya satu orang, berhubungan seks dengan hanya
satu sama lain, dan masing-masing tahu IMS yang lain, termasuk HIV.
2. Jika memiliki, atau berencana untuk memiliki, lebih dari satu pasangan seks
Gunakan kondom lateks dan pelumas setiap kali Anda melakukan hubungan
seks.
5. Jika seorang wanita yang berencana untuk hamil atau yang sedang hamil ,
8. Tanyakan pasangan jika mereka baru-baru ini dirawat karena PMS atau
dan HIV dan memastikan bahwa mereka yang berisiko tertinggi tertular
atau menularkan penyakit ini diberi alat yang diperlukan untuk melindungi
diri mereka sendiri dan orang lain dari infeksi HIV . Pencegahan meliputi
KESIMPULAN
keluhan demam, terdapat benjolan pada lipat paha kiri, benjolan semula kecil dan tidak
terasa nyeri, namun berubah menjadi sebesar telur ayam dengan konsistensi kenyal
dan permukaan rata, benjolan berwarna kemerahan dan terasa nyeri, os mengatakan
tidak ada keluhan dalam BAK. Dari pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan
hasil Hb: 14,8 leukosit 12.500, eritrosit: 5,1 hematokit 43 dan trombosit 491.000.
penunjang, pasien ini di diagnosa granuloma inguinal. Terapi yang diberikan meliputi
1. J udanarso Jubianto, 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi keenam.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.