Sei sulla pagina 1di 2

Prodi Ilmu Keperawatan Universitas Tanjungpura

Pontianak
SOP SPIROMETRI
Adalah suatu tindakan untuk mengukur aliran keluar masuk udara ke dalam dan keluar
Pengertian paru-paru.

1. Mengukur kapasitas paru untuk melakukan aktifitas ventilasi.


Tujuan 2. Memperoleh data penunjang untuk mendeteksi adanya penyakit paru atau hal-hal
yang
3. Mampu mengembangkan penyakit paru yg diderita.
4. Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan bila ditemukan hasil rontgen, analisa gas
darah dan hasil pemeriksaan paru lainnya yg abnormal.
5. Pemeriksaan penunjang yang disarankan pada pasien diatas usia 45 tahun dengan
riwayat merokok.
6. Menentukan rencana keperawatan klien berikutnya.
Alat:
1. Spirometer
2. Kursi dengan sandaran tangan
3. Penjepit hidung
Alat & Bahan 4. Alat tulis

Fase Pra-Interaksi
1. Mengecek status klien(catatan keperawatan dan catatan medik)
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menyiapkan diri perawat

Fase Interaksi / Orientasi


Prosedur 1. Memberi salam kepada klien
2. Memperkenalkan diri perawat
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan prosedur singkat
5. Melakukan kontrak waktu dan tempat
6. Menanyakan kesediaan klien dan inform consent (jika perlu)
7. Menjaga privacy klien

Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Anjurkan klien untuk rileks. Dudukkan di kursi.
3. Penguji mendemonstrasikan teknik bernafas.
1) Volume Tidal / VT : Volume udara (ml) yg dihirup atau dikeluarkan setiap kali
bernafas.
2) Volume Residual / VR : Volume udara (ml) yg tersisa di paru setelah ekspirasi
maksimal.
3) Kapasitas Residual Fungsional / FRC : Volume udara (ml) yang tersisa di paru
setelah ekspirasi normal.
4) Kapasitas Vital / VC : Volume udara (ml) yang diekspirasi setelah inhalasi
maksimal.
5) Kapasitas Paru Total / TLC : Volume udara total (ml) yang dihasilkan setelah
inspirasi maksimal.

4. Jepit hidung klien agar udara tidak bocor. Minta klien bernafas normal. Tekan
tombol start. Catat Volume Tidal, Kapasitas Residual Fungsional (akan keluar kurva
sendiri)
5. Jepit hidung klien agar udara tidak bocor. Minta klien bernafas normal. Tekan
tombol start. Catat Volume Tidal, Kapasitas Residual Fungsional (akan keluar kurva
sendiri)
6. Minta klien menghirup nafas dalam-dalam lewat mulut kemudian letakkan
mouthpiece spirometri hingga tersegel oleh mulut klien.
7. Hembuskan udara kuat-kuat hingga seluruh udara keluar. Ulangi hingga tiga kali
FVC, diantaranya berikan jeda 30 detik. Catat Kapasitas Paru Total, Kapasitas Vital
dan Volume Residual.

Fase Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan klien
2. Mengevaluasi dan menjelaskan hasil tindakan yang sudah dilakukan
3. Melakukan kontrak waktu selanjutnya
4. Mengucapkan salam
5. Membersihkan dan merapikan alat
6. Mendokumentasikan kegiatan yang sudah dilakukan

Potrebbero piacerti anche