Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Pontianak
SOP SPIROMETRI
Adalah suatu tindakan untuk mengukur aliran keluar masuk udara ke dalam dan keluar
Pengertian paru-paru.
Fase Pra-Interaksi
1. Mengecek status klien(catatan keperawatan dan catatan medik)
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menyiapkan diri perawat
Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Anjurkan klien untuk rileks. Dudukkan di kursi.
3. Penguji mendemonstrasikan teknik bernafas.
1) Volume Tidal / VT : Volume udara (ml) yg dihirup atau dikeluarkan setiap kali
bernafas.
2) Volume Residual / VR : Volume udara (ml) yg tersisa di paru setelah ekspirasi
maksimal.
3) Kapasitas Residual Fungsional / FRC : Volume udara (ml) yang tersisa di paru
setelah ekspirasi normal.
4) Kapasitas Vital / VC : Volume udara (ml) yang diekspirasi setelah inhalasi
maksimal.
5) Kapasitas Paru Total / TLC : Volume udara total (ml) yang dihasilkan setelah
inspirasi maksimal.
4. Jepit hidung klien agar udara tidak bocor. Minta klien bernafas normal. Tekan
tombol start. Catat Volume Tidal, Kapasitas Residual Fungsional (akan keluar kurva
sendiri)
5. Jepit hidung klien agar udara tidak bocor. Minta klien bernafas normal. Tekan
tombol start. Catat Volume Tidal, Kapasitas Residual Fungsional (akan keluar kurva
sendiri)
6. Minta klien menghirup nafas dalam-dalam lewat mulut kemudian letakkan
mouthpiece spirometri hingga tersegel oleh mulut klien.
7. Hembuskan udara kuat-kuat hingga seluruh udara keluar. Ulangi hingga tiga kali
FVC, diantaranya berikan jeda 30 detik. Catat Kapasitas Paru Total, Kapasitas Vital
dan Volume Residual.
Fase Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan klien
2. Mengevaluasi dan menjelaskan hasil tindakan yang sudah dilakukan
3. Melakukan kontrak waktu selanjutnya
4. Mengucapkan salam
5. Membersihkan dan merapikan alat
6. Mendokumentasikan kegiatan yang sudah dilakukan