Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Tahun2002
ABSTRAK
Kata kunci: inventori hasil belah; sinar-gamma; kuat sumber. kernel; fasilitas penanganan-bahan-bakar
ABSTRACT
Key words . fission inventor)'. X-ray, source, kernel, fuel element handling facility
penghasilan limbah semi cair atau quasi padat konsentrasi aktivitas dari radionukiida S-35 tinggal
berupa resin penukar ion antara lain adalah: kira-kira 3,8 Ci/m3 (= 0,14 TBq/m3).1
a. Sistem pemumian air pendingin primer, Berdasarkan atas alasan ini, maka perlu
b. Sistem pemumian air kolam penyimpan dirancang dan sekaligus dibuat sejumlah sel beton
radioisotop; untuk menyimpan secara lestari limbah resin
c. Sistem pemumian air kolam penyimpan radioaktif sebagai limbah semi cair (quasi padat)
sementara bahan bakar, yang secara kontinvu dihasilkan oleh instalasi
Pada sejumlah besar aktivitas limbah cair RSG-GAS.
bentuk khusus ini, resin penukar ion yang
dikeluarkan dari filter mixed-bed dari sistem TEORI
pemunuan air pendingin primer, sistem pemumian
air kolam penyimpan radioisotop dan sistem
pemunuan air kolam penyimpan bahan bakar di Blok beton pengungkung konsentrat limbah
RSG-GAS dianggap dan ditangani sebagai limbah resin radioaktif asal RSG-GAS dapat dianggap
semi cair atau kuasi padat seperti halnya limbah sebagai sebuah sumber volume berbentuk tabling,
cair dengan menggunakan sistem pembilasan resin berperisai sel beton yang juga berbentuk tabung
dan sistem disposal resin limbah, yang terietak di dengan tebal / = r^ (cm) dalam arah radial di sisi
ketinggian -9,50 m dari permukaan tanah tapak samping dan tebal / = t^ (cm) dalam arah aksial di
gedung RSG-GAS. kedua ujungnya (tutup atas dan dasar bawah
tabung).
Limbah resin dihasilkan dalam hubungannya
Sumber Tabung, dengan Perisai di
dengan penggunaan sistem pembilas resin dan
Samping: Gambar 1 menyajikan persamaan untuk
sistem disposal resin apabila mengganti resin trap
fluks di dua tempat kedudukan (P) dan P2)
insert.
memancar dari sebuah sumber tabung dengan
Volume limbah resin bekas dalam filter perisai berbentuk lengkung tabung sejajar dengan
mixed-bed per operasi pembilasan dari Sistem sumbu tabung. Prosedur untuk mcmperoleh fluks
Pemunuan Air Pendingin Primer adalah kira-kira adalah pertama untuk mendapatkan "jarak serapan
1,00 m" dan aktivitasnya adalah sekitar 18,6 Ci/m3 diri". yang tak lain adalah jarak dari permukaan
(0,688 TBq/m3) lengkung tabung terdekat ke sumber garis interior
Volume limbah resin bekas dalam filter SL yang akan memberikan dosis yang sama. Kuat
mixed-bed per operasi pembilasan Sistem sumber total per satuan panjang untuk tabung dan
Pemumian Air Kolam Penyimpan Radioisotop garis adalah sama. Data dari Taylor dan
adalah kira-kira 0,50 m* dan aktivitasnya adalah Obenshain151, yang dicocokan ulang kcmbali oleh
sekitar 0,162 Ci/m3 (= 5,99 * 103 MBq/m3). Purchit14' untuk memperoleh hasil yang lebih
Volume limbah resin bekas dalam filter akurat, disajikan dengan tiga kurva untuk
mixed-bed per operasi pembilasan dari Sistem mendapatkan "jarak serapan diri".
Pemumian Air Kolam Penyimpan Sementara
Bahan Bakar adalah kira-kira 0.50 m dan
aktivitasnya adalah sekitar 0,162 Ci/m3 (= 5,99 *
103 MBq/m3).
Volume total limbah resin bekas dalam filter
mixed-bed per operasi pembilasan dari ketiga
sistem Pemumian Air ini adalah kira-kira 2,00 m3
dan aktivitas totalnya adalah sekitar 18.924 Ci/m3
(=11.980 x 103 MBq/m3).
Ketiga sistem ini terdiri dari sebuah pompa
pembilas. dua buah tangki penampung limbah
bekas yang masing-masing berukuran 3 m3 dari
resin yang dibuang. hubungan pipa-pipa penyalur
dan instrumentasi serta kopling untuk hubungan ke
tangki pengangkut.
Pada saat pembongkaran, limbah resin bekas
yang dimuat ke dalam tangki tampung sementara
mempunyai tingkat konsentrasi radioaktivitas
gross sebesar kira-kira 10 Ci/m3 (= 0,37 TBq/m3).
Tingkat konsentrasi radioaktivitas dari limbah
resin bekas setelah waktu penundaan selama 6
bulan adalah sekitar 0,32 Ci/m3 (=11,84 GBq/m3).
Harp ini tidak termasuk radionukiida S-35.
Setelah waktu peluruhan selama 6 bulan, tingkat
Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR ISSN 0854-5278
Talmn 2002
Gambar 1. Sumber foton gamma volumetrik silindrik dengan perisai d sisi samping
Titik-titik data dari ketiga kurva ini disajikan Gambar 5. dan selesaikan
sebagai tabel atau fungsi. Jarak serapan diri tc untuk rc
ditentukan sebagai berikut: Fluks foton gamma tanpa tumbukan (belum
dikenakan faktor bangkit B) di titik P manapun
Untuk Z/a atau RJRa > 10, dapatkan uvrc dari (baikP] atau P2) di sisi samping luar perisai yang
Gambar 3 dan selesaikan berasal dari kedalaman radial tc dari permukaan
untuk rc; blok sumber volume berjejari R0 di dalam perisai
Untuk Z/a atau RIR0 < 10. dapatkan (M,,)//" dari tabung setebal l. dapat ditentukan dengan
Gambar 3, dapatkan m dari formulasi sbb.:
x\F(e2,P-t+Mc-te)-F(eUM'i+tie-te)] (1)
4-(R + t.)
Sumber Tabung, dengan Perisai di Ujung: koinsiden muka dekat dengan yang dari tabung,
Gambar 2 memberikan persamaan (2) untuk fluks tinggi kerucut dan tabung adalah sama, yaitu //L.
dititikP pada perpanjangan sumbu tabung. Perisai Persamaan batas atas ini digunakan di sini karena
aksial (ujung dan dasar) tegak lurus dengan sumbu dalam praktek ia biasa diterapkan untuk
ini. Persamaan ini meliputi fungsi E2. Persamaan perancangan perisai. Sebagai tambahan pada fluks
(2) lazim disebut "persamaan batas atas", yang sepanjang sumbu. ini dimungkinkan untuk
menghitung fluks di suatu titik P di ujung puncak menghitung fluks di suatu titik yang bergeser dari
dari kerucut terpancung yang mempunyai sumbu (tetapi tidak akan dikupas di sini).
ISSN 0854-5278 PerancanganDan Pemb uatan..
Pudjijanto
Gambar 2 Sumber foton gamma volumetrik silindrik dengan tutup perisai di ujung atas.
Fluks foton gamma tanpa tumbukan (belum dikenakan faktor bangkit B) di titik P
sepanjang sumbu tabung pada jarak D = (R -1) di ujung atas luar perisai yang berasal dari blok
sumber volume berdiameter R0 setinggi /fL di bawah tutup perisai tabung setebal t. dapat
ditentukan dengan formulasi sbb.:
lE2(M-t)-E2{M-t + rlc-HL)
A S
"
Er ■\Y "L\
x
(2)
<i>u = - —
2-Mc
] + 'V2 1 +' * . *
R R
\
Faktor Bangkit Dosis (B): Setiap piranti gamma tanpa tumbukan saja. Nisbah (nilai
ukur (survc imc tc r) yang khusus digunakan untuk banding) dari dua tanggap ini (tanggap
mendeteksi sinar gamma dan pengukuran di sesungguhnya per tanggap ideal) adalah lazim
berbagai lokasi ukur dengan sejumlah perisai yang disebut sebagai faktor bangkit dosis yang
terlctak di antara sumber dan piranti ukur itu. mcnyinggung pada piranti ukur yang digunakan
tanggap (respons) sesungguhnya dipc rhitungkan dan pada tempat serta jumlah atau tebalnya perisai.
sebagai hasil dari seluruh sinar gamma yang
terdeteksi. dan tanggap idealnya adalah hanya Laju dosis total D(R). meliputi faktor
sebagai hasil dari sinar gamma primer atau sinar bangkit, diberikan oleh pemyataan:
nn
Prosiding SeminarHasil Ptnelitian P2TRR ISSN 0854-5278
Talnm 2002
dimana x ■ ^-/^
5.5
5.0 , . ; I - ^
4.5
4.0
3.5
E
30
2.5
Z0
15
1.0
0.5
0.0
10 12 14 16 18 20 22 24
^o,|nondim|
i n
ISSN 0854-5278 PerancanganDan Pembuatan..
Pudjijanlo
400
350
300 .—
^* <**
*
2.50 7 r\
' /
\ 1
2.00
h 1
1 50 y^
1.00 St
050
0.00
10 12 14 16 20 22 24
pt, |non dim|
Gambar 4. Eksponen serapan din untuk silinder ^Jc dibagi dengan parameter
m sebagai fungsi dari panjang reiaksasi ^r, untuk nisbah RIR0 < 10.
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0 8.5 9.0
Nisbah R/R,, |non dim|
Gambar 5. Parameter serapan diri untuk siiinderm sebagai fungsi dari RIR0
untuk berbagai harga dari ^{R+RJ.
i n
Prosiding Seminar Hasil Penelilian P2TRR ISSN' 0854-5278
Tahun2002
Dalam kasus itu. dimana R/Ro > 10, ini yang justru dilaporkan untuk silinder dan bola.
menjadi perlu untuk menggunakan Gambar 4 dan Pemyataan umum untuk serapan diri adalah
5 untuk mendapatkan eksponen serapan diri sebagai berikut:
silinder pc/c. Dalam kasus ini. y^-tjm diperoleh Ambillah 10 = intensitas radiasi yang diterima
dari Gambar 4, m didapat dari Gambar 5, dan oleh detektor, dengan tanpa serapan diri sumber.
selesaikan untuk 4. Suku / menyajikan intensitas sesungguhnya yang
Dalam beberapa kasus. tenitama kasus yang diterima oleh detektor. dengan serapan diri
menyangkut intensitas permukaan, ini diperlukan sumber. maka/rp(u-i?0) =I/I„ adalah faktor serapan
untuk mensortir ulang pada faktor koreksi serapan diri dengan
diri yang diperoleh dengan cara yang berbeda dari
Tabel 1. Komposisi senyawa kimia dari kandungan semen tipe I (dalam persen berat)
yang digunakan sebagai bahan matriks pada konsentrat limbah resin radioaktif
asal RSG-GAS.
Nama senyawa kimia Rumus kimia Persentase
1. Trikalshim silikat (C3S)-3 CaOSiO; 50%
2 Dicalsium silikat (C2S)2 CaO SiO: 24%
3 Trikalsium aluminat (C3Al)-3 CaOAljOj 11%
4. Tetrakalsium aluminat (C4AIH CaOAljOj 8%
5. Kandungan lain Tak terdeskripsi 7%
♦ Total 100%
ISSN 0854-5278 PerancanganDan Pembuatan
Pudjijanlo
Tabel 2. Komposisi senyawa kimia dari kandungan semen cap 'Tiga Roda" (dalam
persen berat) yang digunakan sebagai bahan matriks pada konsentrat limbah
resin radioaktif asal RSG-GAS.
Tabel 3 Komposisi senyawa kimia dari kandungan pasir Kali Cisadane (dalam persen
berat) yang digunakan sebagai bahan matriks pada konsentrat limbah resin
radioaktif asal RSG-GAS
• Total
100,0 %
Berdasar baku mutu yang diteiapkan oleh menggunakan pengemban pasir dan semen di
IAEA agarblok beton pengungkung konsentrat ini dalam sel beton yang kapasitasnya 950 titer
dapat disimpan lestari adalah sbb: Konsentrasi dari pengungkung ini adalah sbb.:
• rapat massa : p = 1.7 - 2.50 gram/cm' • Volume konsentrat : V = 235 liter (A^, = ±
(beton ringan standar) 235 kg)
• kuattekan : T = 20.0 - 50.0 N/m2 • Pasir kali (Cisadane) M p = 450 kg
• laju lindi : Ru = 1.7 * 10' - 2,50 * 10^ • Semen tipe I : M, = 600 kg
gram/cm2/hari • Air : M, = 210 kg
• laju dosis kontak permukaan : D0m < 200 Dengan berdasar pada rumusan teoritis dan
mrem/jam data eksperimen di lapangan maka dapat dihitung
tebal efektif dari sel beton pengungkung limbah
• laju dosis pada jarak 1 meter
: £»jm < 10 konsentrat resin radioaktif asal RSG-GAS. Dari
mrem/jam hasil perhitungan ini telah dibuat beberapa buah
Konsentrat limbah resin radioaktif yang sel beton untuk keperiuan tersebut.
berasal dari RSG-GAS ini dikungkung
Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR ISSN 0S54-5278
Tahun 2002
HASIL DAN PEMBAHASAN limbah resin radioaktif sebagai limbah semi cair
(quasi padat) asal RSG-GAS Dimensi (ukuran)
Berlandas pada argumen teori dan data dari sel beton hasil disain dan hasil aplikasi
pendukung baik fisis maupun teknis yang manufakturing seperti dimaksud di atas,
diperoleh baik dari perunutan literatur maupun dinmjukkan dalam Tabel _ dan dilukiskan seperti
langsung dari lapangan, telah didisain (dihitung) tampak pada Gambar _. Hasil uji laboratorium
dan pada medio bulan Mei 2002 telah dibuat terhadap ke empat sel beton berkapasitas 950 liter
secara praktis sejumlah (tepataya empat buah) sel ini ditunjukkan pada Tabel _.
perisai beton untuk menyimpan secara lestari
Tabel 4. Dimensi standar sel beton untuk menyimpan secara lestari limbah resin
radioaktif asal RSG-GAS
No. Besaran teknis Matra (ukuran), cm
A. Sel beton
1. Diameter luar 140
2 Diameter mulut sel 117-120
3. Diameter dalam 114
4. Tinggisel (104.5+ 7.5+ 18) = 130
5. Kedalaman 110
6. Jarak ceruk 16-20
7. Lebar ceruk 7.0-7,5
8. Kedalaman pusat 3.0 - 3,5
9 Lebar pusat 8,0 - 8.5
B. Penutup (atas dan alas)
1. Diameter besar 120
2 Diameter kecil 117
3. Tebal penutup atas 15-16
4. Tebal dasar (alas) bawah 15-16
C. Drum
1. Diameter luar 106,5
2 Tebal plat drum 2.5
3. Tinggi 98
4 Panjang pusat 1,5-3,5
5. Diameter pusat 1,5-7,5
Tabel 5. Hasil uji densitas. kuat tekan dan laju laju lindi di laboratorium terhadap ke
empat sel beton berkapasitas 950 liter.
115
ISSN 0854-5278 Perancangan dan Pembuatan
Pudjijanio
. 0 = 140 cm-
i
- 0 = 1 2 0 cm-
- 0 =117 cm-
- 0 = 114 cm-
Gambar 6 Sel beton bagian luar dan tutupnya, termasuk drum peiapis bagian dalam dengan kapasrtas tampung
950 liter volume limbah resin dan RSG-GAS.
116
Prosiding Seminar Hasil PenelitianP2TRR ISSN 0854-5278
Tahun2002
DAFTARPUSTAKA
[1] BAHDIR JOHAN dan KUAT HERYANTO, "PengelolaanLimbah Radioaktif Cair Reaktor Riset
Selama 10 Tahun Pertama P2PLR Beroperasi", (2000)
[2] TECKNICATOME, "Liquid Waste Treatment by Evaporation", Operating Manual. WSPG 220
UKT 9001. Paris (1983).
[3] TECKNICATOME, "Liquid Waste Treatment by Evaporation"', Note Svstem, WSPG 220 NTA
9001, Paris (1983).
14] BATAN-TECHNICATOM, "Rohkin Laboratory", WSPG 530 NTA 0002".Technicatom. Paris
(1986)
|5] E. P. Blizard and I. s. Abbott "Reactor Handbook", Vol. III. Part B, "Shielding", Interscience
Publishers. New York (1962).
[6] E P. Blizard and F. E. Obenshain, "Flux from Homogeneous Cylinders Containing Uniform
Source Distributions", WAPD-RM-213 (December. 1953)
[7] E. D. Arnold and B. F. Maskewitz, SDC, "A Shielding Design Calculation Code for Fuel-
Handling Facilities", ORNL-3041 (March 1966).
[8] E. D. Arnold. "PHOEBE A Code for Calculating Beta and Gamma Activity and Spectra for 235U
Fission Products". ORNL-3931 (March 1966).
[9J M. J. BERGER and J. H HUBBELL, "XCOM (Web Version 1.2) Photon Cross SectionData
Base". National Institute of Standards and technology (NIST).Gathersburg, MD 20899, (August
1999). Originally published as NBSIR 87-3597, "Photon Cross Section on a Personal Computer".
(July 1987)
[10] J. H. HUBBELL and M. J. BERGER, Section 4.1 and 4.2 in R. G JAEGER (ed) et al:
"Engineering Compendiumon Radiation Shielding (IAEA. Vienna). VoL I. Ch. 4, pp. 167-202.
Spriner, Berlin (1968).
[11] JAMES WOOD. "Computational Methods in Reactor Shielding". Pergamon Press Ltd.,
Headington Hill Hail. Oxford OX30BW, England (1982).
ISSN 0854-5278 Penmcangan dcatPembuatan...
Pudjijanlo
118