Sei sulla pagina 1di 3

KERANGKA ACUAN KERJA

GERAI TAPIH

1. Latar Belakang
Bayi dengan berat badan lahir rendah belum mempunyai kematangan dalam sistem
pertahanan tubuh termasuk sistem termoregulasi. BBLR umumnya mudah mengalami
hipotermi yang dapat berakibat fatal seperti kematian. Salah satu tindakan yang dapat
dilakukan untuk perawatan berlanjut di rumah sebagai alternatif inkubator adalah
perawatan metode kanguru disertai penggunaan topi rajut yang menutupi telinga. Namun,
ketersediaan topi rajut untuk bayi-bayi BBLR umumnya jarang diperjual-belikan kecuali
melalui pengrajin rajut. Oleh karena itu, selain melibatkan perawat dan orang tua dalam
pelaksanaan perawatan metode kanguru, melalui inovasi ini juga membantu
mengembangkan SDM masyarakat berupa penyediaan barang melalui UMKM setempat
untuk penyediaan topi rajut yang menutup telinga khusus bayi BBLR.

2. Tujuan Umum
Menerapkan Gerakan Pakai Topi Anti Hipotermi (Gerai Tapih) untuk meningkatkan
efektifitas tindakan Perawatan Metode Kanguru yang selama ini sudah dilakukan melalui
pengadaan barang berupa topi rajut yang dipesan khusus ke UMKM pengrajut
menyesuaikan lingkar kepala bayi BBLR.

3. Tujuan Khusus
a. Untuk mencegah hipotermia pada bayi berat lahir rendah.
b. Untuk memaksimalkan tindakan perawatan metode kanguru.
c. Untuk meningkatkan kesadaran perawat terhadap pelaksanaan perawatan metode
kanguru disertai Gerai Tapih.
d. Untuk meningkatkan kesadaran orang tua terhadap pelaksanaan perawatan metode
kanguru disertai penggunaan Gerai Tapih.
e. Untuk memperkenalkan dan mengembangkan UMKM pengrajut setempat untuk
mendukung pelaksanaan Gerai Tapih
4. Kegiatan Pokok Rincian Tindakan
a. Persiapan. Persiapan inovasi yang dilakukan yaitu meliputi identifikasi masalah dan
analisis kebutuhan dalam pelaksanaan PMK dengan Gerai Tapih untuk bayi BBLR.
Hingga saat ini, pelaksanaan PMK sudah rutin dilakukan pada bayi dengan BBLR
namun penggunaan topi masih jarang digunakan karena ketersediaan topi untuk bayi
BBLR sulit didapatkan.
b. Penyusunan rancangan inovasi. Penyusunan rancangan inovasi ini dilakukan
berdasarkan hasil beberapa inovasi sebelumnya yang sudah dijelaskan di latar
belakang, menyebutkan bahwa PMK yang dilakukan dengan menggunakan topi rajut
akan lebih efektif dalam memberikan manfaat untuk bayi BBLR.
c. Pengembangan rancangan inovasi, yaitu dengan melakukan permintaan penyediaan
barang topi rajut dengan UMKM pengrajin rajut untuk menyediakan topi rajut khusus
bayi BBLR, karena ketersediaan topi rajut yang sulit ditemukan di masyarakat.
d. Pelaksanaan uji coba, melakukan PMK sesuai SOP dengan Gerai Tapih pada bayi
BBLR dengan mengidentifikasi suhu tubuh bayi sebelum dan sesudah PMK dengan
topi rajut yang didokumentasikan dalam buku.
e. Implementasi dan evaluasi dilakukan selama tindakan PMK dengan Gerai Tapih
berlangsung, yaitu observasi kondisi pada bayi terus dilakukan untuk mencegah hal-
hal yang tidak diinginkan misalnya bayi mengalami sesak.
f. Dokumentasi. Semua tindakan yang dilakukan dicatat dalam pendokumentasian dan
pelaporan.

5. Cara Melaksanakan Tindakan


Teknis melaksanakan tindakan terlampir pada SPO Perawatan Metode Kanguru No
Dokumen 05.01.041.SPO.Kep. Tanggal Terbit 03 Juni 2022.

6. Evaluasi Pelaksanaan Tindakan


Pelaksanaan Gerai Tapih dan evaluasi tindakan dilakukan terus menerus. Terlihat adanya
peningkatan suhu tubuh bayi BBLR yang dilakukan PMK dengan Gerai Tapih,
peningkatan yang terjadi berada dalam rentang suhu tubuh normal 36,5oC-37,5oC. Inovasi
ini dapat dilakukan orang tua di rumah sebagai bagian dari perawatan bayi BBLR.
Evaluasi dan dokumentasi Gerai Tapih tetap dilanjutkan.

Mengetahui, Banjarbaru, April 2023


Kepala Ruangan Penanggung Jawab

Indah Nurhayati, S.Kep., Ns Noor Fithriyah, S.Kep., Ns


NIP 19901127 201503 2 002 NIP 19910416 201903 2 009

Potrebbero piacerti anche