Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
(SOP)
1. Latar belakang
Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga negara, meskipun dalam situasi krisis
sekalipun, maka sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk tetap menyelenggarakan pendidikan bagi
masyarakat. Pada saat ini pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) yang penyebarannya semakin
meluas, namun pemerintah melalui beberapa upayanya seperti adanya pemberlakuan protokol
kesehatan melalui peraturan 5 M dan juga adanya upaya pemberian vaksin bagi masyarakat tak
terkecuali bagi para pendidik dan tenaga kependidikan, maka kebijakan dalam pemenuhan layanan
Pendidikan dan Penyadaran masyarakat dalam penanganan COVID-19, perlu mengembangkan
metoda pembelajaran yang lebih efektif dan aman dari penyebaran dan penularan. Dalam menghadapi
Pandemi COVID-19 ini, senantiasa semua pihak harus bersatu dan bergotong royong untuk
menghadirkan solusi dalam mencegah terjadinya penyebaran dan penularan virus yang semakin
meluas.
Sektor Pendidikan merupakan tempat yang memiliki potensi kerentanan dan kerawanan
yang tinggi dalam penyebaran dan penularannya, Sekolah sebagai tempat pembinaan Peserta
Didik yang datang dari berbagai kalangan, status dan berbagai tempat, dengan berbagai aktifitas
yang dilakukan di dalamnya, menghadirkan interaksi antara Guru, Tenaga Kependidikan, Peserta
Didik dan Orang Tua/Wali (masyarakat) dengan intensitas sangat tinggi, sehingga keselamatan dan
kesehatan Peserta Didik, Guru, Tenaga Kependidikan dan seluruh warga sekolah menjadi
pertimbangan utama dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan.
Dengan munculnya gagasan Tatanan Hidup Normal Baru (New Normal) sebagai babak baru
dalam menyikapi Pandemi COVID-19 yang akan diterapkan di berbagai sektor tidak terkecuali Sektor
Pendidikan, maka untuk menghadapi Tatanan Hidup Normal Baru (New Normal) tersebut, Pemerintah
Republik Indonesia tak terkecuali Provinsi Jawa Barat dan khususnya Kota Bandung telah
menyikapinya melalui kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) yang juga akan dicoba diterapkan di
TK Tiara Putri, sehingga perlu adanya penataan lingkungan sekolah sesuai dengan protokol
kesehatan COVID-19, yang menjamin keberlangsungan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan
yang aman, dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan kesehatan seluruh warga sekolah,
melalui penyiapan Lingkungan TK Tiara Putri yang bersih, nyaman, aman, sehat, dan higienis,
mampu menjaga ketahanan kesehatan warga sekolah, sehingga dibutuhkan suatu panduan yang
mengatur hal tersebut berupa Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP ini dapat berubah dan
diperbaharui sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi Pandemi COVID-19.
Kita berharap seluruh Warga Sekolah, Komite Sekolah dan para Pemangku Kebijakan
bersatu dengan semangat gotong-royong untuk dapat menciptakan Lingkungan Sekolah yang
mampu mencegah dan mengendalikan penyebaran dan penularan COVID-19.
4. Ruang Lingkup
Prosedur ini digunakan untuk persiapan penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas
melalui kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam upaya pencegahan dan pengendalian
penyebaran dan penularan COVID-19 di TK Tiara Putri, meliputi :
A. Protokol Kesehatan Penanganan Pencegahan COVID-19,
B. Penanganan Pencegahan Penularan COVID-19 di Lingkungan Sekolah,
C. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Gugus Tugas COVID-19,
D. Penataan Sarana Prasarana dan Lingkungan Sekolah,
E. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran,
F. Pelayanan Ketatalaksanaan Administrasi Sekolah,
G. Pelayanan UKS
H. Protokol kesehatan berangkat dari rumah menuju sekolah
I. Penanganan kedatangan siswa saat memasuki kawasan sekolah
J. Prosedur managemen kasus jika terjadi disekolah
K. Prosedur penjemputan dan pengantar dan orang luar yang masuk ke lingkungan sekolah
L. Tata tertib siswa keluar kelas dan pulang sekolah
M. Prosedur penggunaan fasilitas toilet/kamar mandi yang ada disekolah
5. Definisi
COVID-19 merupakan singkatan Corona virus Disease 2019 adalah virus corona jenis baru
yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah teridentifikasi pada manusia. Virus Corona
adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Investigasi terperinci menemukan
bahwa SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak ke manusia, dan MERS-CoV ditularkan dari unta
dromedaris ke manusia. Corona Viruses (CoV) merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan
Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Penyakit menular
yang disebabkan oleh Corona virus yang baru ditemukan ini, merupakan virus baru, dan penyakit ini
sebelumnya tidak dikenal, sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019.
Tatanan Hidup Normal Baru (New Normal) adalah perubahan prilaku masyarakat untuk tetap
menjalankan aktifitas secara normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah
penyebaran dan penularan COVID-19. Suatu kondisi yang harus dijalani masyarakat agar dapat
hidup dan beraktifitas di luar rumah secara normal seperti sebelum terjadinya wabah virus Corona,
dengan protokol kesehatan yang ketat, dalam penanganan pencegahan penyebaran dan penularan
Covid-19,
Adaptasi Kebiasaan Baru merupakan upaya penyesuaian diri seseorang yang dijalani dalam
kehidupan bermasyarakat di tengah pandemi COVID-19 menuju pada tatanan hidup normal baru
(New Normal), dengan melakukan upaya percepatan penanganan pencegahan Covid-19, yang
mendukung keberlangsungan roda perekonomian masyarakat yang mensinergikan dengan aspek
sosial dan kesehatan termasuk aspek pendidikan yang mulai dilakukan dengan adanya pembelajaran
tatap muka (PTM) terbatas.
6. Uraian Standar operasional Prosedur
A. Protokol Kesehatan Penanganan Pencegahan COVID-19
Merujuk pada ketentuan yang telah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19, berupa Protokol Kesehatan yang harus dipatuhi selama
penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas,yaitu sebagai berikut :
1). Selalu Menggunakan Masker
Beberapa tempat fasilitas umum sudah mengeluarkan kewajiban setiap pengunjung untuk
memakai masker dan melarang yang tidak menggunakan masker untuk berada di tempat
tersebut termasuk dilingkungan sekolah. Jadi usahakan untuk selalu menggunakan masker
medis/kain.
2). Cuci Tangan
Panduan membersihkan tangan sesering mungkin harus ada di berbagai tempat umum termasuk
tempat bekerja. Jaga kebersihan tangan dengan selalu membawa cairan pencuci tangan atau
Hand Sanitizer. Gunakan sabun dan air mengalir jika ada. Mengikuti tahapan mencuci
tangan yang baik, meliputi punggung tangan, bagian dalam, sela-sela jari dan ujung jari.
3). Menjaga Jarak (Physical Distancing)
Wajib menjaga jarak dengan orang lain minimal 1,5 meter. Selain itu juga diimbau
untuk tidak mendatangi kerumunan, meminimalisir kontak fisik dengan orang lain dan tidak
mengadakan acara yang mengundang orang banyak dan memancing keramaian.
4). Hindari Menyentuh Wajah sebelum Mencuci Tangan
Menghindari menyentuh area wajah, khususnya mata, hidung dan mulut, dalam kondisi
tangan yang belum bersih. Tangan membawa virus yang dapat diperoleh ketika kita
beraktivitas. Jika tangan kotor dan digunakan menyentuh wajah sebelum
dicuci/dibersihkan, maka virus dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
5). Menerapkan Etika ketika Batuk dan Bersin
Saat batuk atau bersin, tubuh akan mengeluarkan virus/bakteri dari dalam tubuh. Melalui batuk
dan bersin virus dapat mengenai orang lain, sehingga orang tersebut bisa terinfeksi virus
yang berasal dari tubuh kita. Terlepas dari seseorang itu memiliki virus corona atau tidak, etika
batuk dan bersin harus tetap dilakukan. Etika ketika batuk dan bersin adalah dengan
menutup mulut dan hidung menggunakan lengan atas bagian dalam. Selain dengan lengan,
bisa menggunakan kain tisu untuk menutup hidung dan mulut yang harus dibuang
langsung ke tempat sampah.