Sei sulla pagina 1di 14

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)

Penanganan Pencegahan Covid-19 Pada


Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
(Pembelajaran Tatap Muka) Terbatas

TAMAN KANAK-KANAK TIARA PUTRI


Jl. Umar Bin Khattab Blok Cendekia A4 No. 2 Komplek Griya Cempaka Arum, Kel.
Rancanumpang Kec. Gedebage Kota Bandung 40294,  081573778852
Tahun pelajaran 2018-2019
TAMAN KANAK-KANAK TIARA PUTRI
Jl. Umar Bin Khattab Blok Cendekia A4 No. 2 Komplek Griya Cempaka Arum
Kel. Rancanumpang Kec. Gedebage Kota Bandung 40613
Telp. 91618902; Mobile Phone: 081573778852

Penanganan Pencegahan Covid-19 Pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru


(Pembelajaran Tatap Muka) Terbatas

Nama Lembaga TK TIARA PUTRI Kode Dok. SOP/pros-010


Unit Program TAMAN KANAK-KANAK Standar Proses
Tanggal Disahkan 21 Mei 2021 Tanggal Revisi ....

1. Latar belakang
Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap warga negara, meskipun dalam situasi krisis
sekalipun, maka sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk tetap menyelenggarakan pendidikan bagi
masyarakat. Pada saat ini pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) yang penyebarannya semakin
meluas, namun pemerintah melalui beberapa upayanya seperti adanya pemberlakuan protokol
kesehatan melalui peraturan 5 M dan juga adanya upaya pemberian vaksin bagi masyarakat tak
terkecuali bagi para pendidik dan tenaga kependidikan, maka kebijakan dalam pemenuhan layanan
Pendidikan dan Penyadaran masyarakat dalam penanganan COVID-19, perlu mengembangkan
metoda pembelajaran yang lebih efektif dan aman dari penyebaran dan penularan. Dalam menghadapi
Pandemi COVID-19 ini, senantiasa semua pihak harus bersatu dan bergotong royong untuk
menghadirkan solusi dalam mencegah terjadinya penyebaran dan penularan virus yang semakin
meluas.
Sektor Pendidikan merupakan tempat yang memiliki potensi kerentanan dan kerawanan
yang tinggi dalam penyebaran dan penularannya, Sekolah sebagai tempat pembinaan Peserta
Didik yang datang dari berbagai kalangan, status dan berbagai tempat, dengan berbagai aktifitas
yang dilakukan di dalamnya, menghadirkan interaksi antara Guru, Tenaga Kependidikan, Peserta
Didik dan Orang Tua/Wali (masyarakat) dengan intensitas sangat tinggi, sehingga keselamatan dan
kesehatan Peserta Didik, Guru, Tenaga Kependidikan dan seluruh warga sekolah menjadi
pertimbangan utama dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan.
Dengan munculnya gagasan Tatanan Hidup Normal Baru (New Normal) sebagai babak baru
dalam menyikapi Pandemi COVID-19 yang akan diterapkan di berbagai sektor tidak terkecuali Sektor
Pendidikan, maka untuk menghadapi Tatanan Hidup Normal Baru (New Normal) tersebut, Pemerintah
Republik Indonesia tak terkecuali Provinsi Jawa Barat dan khususnya Kota Bandung telah
menyikapinya melalui kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) yang juga akan dicoba diterapkan di
TK Tiara Putri, sehingga perlu adanya penataan lingkungan sekolah sesuai dengan protokol
kesehatan COVID-19, yang menjamin keberlangsungan pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan
yang aman, dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan kesehatan seluruh warga sekolah,
melalui penyiapan Lingkungan TK Tiara Putri yang bersih, nyaman, aman, sehat, dan higienis,
mampu menjaga ketahanan kesehatan warga sekolah, sehingga dibutuhkan suatu panduan yang
mengatur hal tersebut berupa Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP ini dapat berubah dan
diperbaharui sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi Pandemi COVID-19.
Kita berharap seluruh Warga Sekolah, Komite Sekolah dan para Pemangku Kebijakan
bersatu dengan semangat gotong-royong untuk dapat menciptakan Lingkungan Sekolah yang
mampu mencegah dan mengendalikan penyebaran dan penularan COVID-19.

2. Maksud dan Tujuan


A. Maksud
Prosedur ini dimaksudkan sebagai panduan bagi TK Tiara Putri dalam menyiapkan
penyelenggaraan Pendidikan Kejuruan yang aman ditengah-tengah Pandemi COVID-19, dan tetap
berupaya mencegah, mengendalikan dan mengurangi resiko penyebaran dan penularan COVID-19,
pada masa adaptasi kebiasaan baru menuju penerapan tatanan hidup normal baru melalui
pembelajaran tatap muka (PTM) yang diberlakukan.
B. Tujuan
1). Memastikan Lingkungan TK Tiara Putri dalam kondisi bersih, nyaman, aman, sehat, dan layak
sebagai Tempat Belajar pada masa Pandemi COVID-19,
2). Melindungi warga TK Tiara Putri dari dampak buruk Pandemi COVID-19, dan memastikan
pemenuhan dukungan Psiko-Sosial bagi Guru, Tenaga Kependidikan, Peserta Didik dan
Orang Tua/Wali pada masa adaptasi kebiasaan baru menuju penerapan tatanan hidup normal
baru,
3). Menjamin pemenuhan Hak Peserta Didik untuk mendapatkan Layanan Pendidikan selama
masa adaptasi kebiasaan baru sebelum pemberlakuan tatanan hidup normal baru,
4). Memastikan pelaksanaan layanan pendidikan dan pelaksanaan tugas dan fungsi sekolah
berjalan dengan efektif dalam mencapai kinerja TK Tiara Putri,
5). Mengarahkan semua warga sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengendalikan kegiatan pembelajaran dan penilaian, serta hal-hal terkait dengan operasional
pembelajaran di TK Tiara Putri sesuai dengan Protokol Kesehatan COVID-19.
3. Dasar Hukum
A. Surat Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2020 Penetapan Bencana Nonalam
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana Nasional;
B. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.01.07/MENKES/328/
2020 Tentang Panduan Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di Tempat Kerja Perkantoran
Dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi;
C. Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 440-830 Tahun 2020 Tentang
Pedoman Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 Bagi Aparatur Sipil Negara di
Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah;
D. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 Tanggal 24 Maret 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus
Diseases (Covid-19);
E. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58
Tahun 2020 Tanggal 29 Mei 2020 Tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam
Tatanan Normal Baru;
F. Surat Edaran Sekretaris Jenderal kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020
Tanggal 18 Mei 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa
Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19);
G. Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Mentri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa
Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19);
H. Surat Edaran Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 5 Tahun 2020 Tentang
Perubahan Atas Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang
Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19;
I. Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.189-Hukham/2020 tentang Status Keadaan
Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Coronavirus Disease 19 (Covid-19) di Jawa
Barat;

4. Ruang Lingkup
Prosedur ini digunakan untuk persiapan penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas
melalui kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam upaya pencegahan dan pengendalian
penyebaran dan penularan COVID-19 di TK Tiara Putri, meliputi :
A. Protokol Kesehatan Penanganan Pencegahan COVID-19,
B. Penanganan Pencegahan Penularan COVID-19 di Lingkungan Sekolah,
C. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Gugus Tugas COVID-19,
D. Penataan Sarana Prasarana dan Lingkungan Sekolah,
E. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran,
F. Pelayanan Ketatalaksanaan Administrasi Sekolah,
G. Pelayanan UKS
H. Protokol kesehatan berangkat dari rumah menuju sekolah
I. Penanganan kedatangan siswa saat memasuki kawasan sekolah
J. Prosedur managemen kasus jika terjadi disekolah
K. Prosedur penjemputan dan pengantar dan orang luar yang masuk ke lingkungan sekolah
L. Tata tertib siswa keluar kelas dan pulang sekolah
M. Prosedur penggunaan fasilitas toilet/kamar mandi yang ada disekolah

5. Definisi
COVID-19 merupakan singkatan Corona virus Disease 2019 adalah virus corona jenis baru
yang ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah teridentifikasi pada manusia. Virus Corona
adalah zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Investigasi terperinci menemukan
bahwa SARS-CoV ditularkan dari kucing luwak ke manusia, dan MERS-CoV ditularkan dari unta
dromedaris ke manusia. Corona Viruses (CoV) merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan
Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Penyakit menular
yang disebabkan oleh Corona virus yang baru ditemukan ini, merupakan virus baru, dan penyakit ini
sebelumnya tidak dikenal, sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019.
Tatanan Hidup Normal Baru (New Normal) adalah perubahan prilaku masyarakat untuk tetap
menjalankan aktifitas secara normal dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah
penyebaran dan penularan COVID-19. Suatu kondisi yang harus dijalani masyarakat agar dapat
hidup dan beraktifitas di luar rumah secara normal seperti sebelum terjadinya wabah virus Corona,
dengan protokol kesehatan yang ketat, dalam penanganan pencegahan penyebaran dan penularan
Covid-19,
Adaptasi Kebiasaan Baru merupakan upaya penyesuaian diri seseorang yang dijalani dalam
kehidupan bermasyarakat di tengah pandemi COVID-19 menuju pada tatanan hidup normal baru
(New Normal), dengan melakukan upaya percepatan penanganan pencegahan Covid-19, yang
mendukung keberlangsungan roda perekonomian masyarakat yang mensinergikan dengan aspek
sosial dan kesehatan termasuk aspek pendidikan yang mulai dilakukan dengan adanya pembelajaran
tatap muka (PTM) terbatas.
6. Uraian Standar operasional Prosedur
A. Protokol Kesehatan Penanganan Pencegahan COVID-19
Merujuk pada ketentuan yang telah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19, berupa Protokol Kesehatan yang harus dipatuhi selama
penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas,yaitu sebagai berikut :
1). Selalu Menggunakan Masker
Beberapa tempat fasilitas umum sudah mengeluarkan kewajiban setiap pengunjung untuk
memakai masker dan melarang yang tidak menggunakan masker untuk berada di tempat
tersebut termasuk dilingkungan sekolah. Jadi usahakan untuk selalu menggunakan masker
medis/kain.
2). Cuci Tangan
Panduan membersihkan tangan sesering mungkin harus ada di berbagai tempat umum termasuk
tempat bekerja. Jaga kebersihan tangan dengan selalu membawa cairan pencuci tangan atau
Hand Sanitizer. Gunakan sabun dan air mengalir jika ada. Mengikuti tahapan mencuci
tangan yang baik, meliputi punggung tangan, bagian dalam, sela-sela jari dan ujung jari.
3). Menjaga Jarak (Physical Distancing)
Wajib menjaga jarak dengan orang lain minimal 1,5 meter. Selain itu juga diimbau
untuk tidak mendatangi kerumunan, meminimalisir kontak fisik dengan orang lain dan tidak
mengadakan acara yang mengundang orang banyak dan memancing keramaian.
4). Hindari Menyentuh Wajah sebelum Mencuci Tangan
Menghindari menyentuh area wajah, khususnya mata, hidung dan mulut, dalam kondisi
tangan yang belum bersih. Tangan membawa virus yang dapat diperoleh ketika kita
beraktivitas. Jika tangan kotor dan digunakan menyentuh wajah sebelum
dicuci/dibersihkan, maka virus dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
5). Menerapkan Etika ketika Batuk dan Bersin
Saat batuk atau bersin, tubuh akan mengeluarkan virus/bakteri dari dalam tubuh. Melalui batuk
dan bersin virus dapat mengenai orang lain, sehingga orang tersebut bisa terinfeksi virus
yang berasal dari tubuh kita. Terlepas dari seseorang itu memiliki virus corona atau tidak, etika
batuk dan bersin harus tetap dilakukan. Etika ketika batuk dan bersin adalah dengan
menutup mulut dan hidung menggunakan lengan atas bagian dalam. Selain dengan lengan,
bisa menggunakan kain tisu untuk menutup hidung dan mulut yang harus dibuang
langsung ke tempat sampah.

6). Isolasi Mandiri


Bagi yang merasa tidak sehat, seperti memiliki beberapa gejala sakit, seperti demam,
batuk, pilek, nyeri tenggorokan atau sesak napas. Saat merasakan gejala tersebut, harap segera
cek kesehatan ke rumah sakit dan mohon sadar diri untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

B. Penanganan Pencegahan Penularan COVID-19 di Lingkungan Sekolah


Penanganan Pencegahan Penyebaran dan Penularan COVID-19 di Lingkungan TK Tiara
Putri, menghadapi penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas adalah sebagai berikut :
1) Siswa, Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus dalam keadaan sehat, Jika mempunyai penyakit
seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, paru dan pembuluh darah, kehamilan, kanker, atau
daya tahan tubuh lemah atau menurun/tidak disarankan untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar di sekolah,
2) Seluruh Warga Sekolah (Guru, Tenaga Kependidikan, Peserta Didik dan Orang Tua/Wali)
dan Tamu Wajib Mengenakan Masker,
3) Seluruh warga sekolah dan tamu hendaknya selalu di cek suhu tubuhnya ketika memasuki
kawasan lingkungan sekolah, bila suhu tubuh mencapai di atas 37,5 o C tidak diperbolehkan
masuk Lingkungan Sekolah,
4) Seluruh Warga Sekolah dan Tamu, selalu menjaga kebersihan tangan dengan wajib Cuci
Tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik terutama setelah keluar kamar
mandi/Toilet, sebelum makan, dan setelah batuk, atau bersin, jika sabun dan air tidak
tersedia gunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60% alkohol, atau cairan
pencuci tangan atau Hand Sanitizer,
5) Seluruh Warga Sekolah dan Tamu, Wajib Jaga Jarak dengan jarak aman 1 - 2 meter, dan
dilarang melakukan kontak fisik langsung seperti bersalaman, cium tangan, atau
berpelukan sebagai penggantinya dengan lambaian tangan, mangatupkan telapak tangan di
dada atau beri senyum,
6) Warga Sekolah yang berkegiatan di Ruang Pelayanan atau di Ruang Belajar, tetap menjaga jarak
aman, dan untuk menghindari kerumunan orang di dalam ruangan tersebut maka jumlah
orangnya dibatasi maksimum 50% dari kapasitas jumlah orang setiap ruangnya, dengan tetap
mengenakan Alat Pelindung Diri (Masker, Face Shield, Sarung Tangan),
7) Warga Sekolah yang berlalu-lintas di area selasar/ koridor/ penghubung gedung harus mengikuti
arah, alur dan jalur yang telah ditentukan sekolah dengan pola satu arah, untuk menghidari
terjadinya penumpukan orang atau kerumunan orang,
8) Setiap Warga Sekolah Selalu menghindari menyentuh area wajah (mata, hidung dan mulut)
dalam kondisi tangan yang belum bersih,
9) Setiap Warga Sekolah yang Batuk dan Bersin, wajib menerapkan Etika dengan menutup
mulut dan hidung dengan siku terlipat pada Lengan Atas Bagian Dalam atau gunakan tisu,
setelah digunakan tisu bekasnya dibuang langsung ke tempat sampah, dan sesudahnya,
cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan Hand
Sanitizer,
10) Seluruh Warga Sekolah agar selalu menjaga kesehatan dan Imunitas tubuh dengan
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dengan menjaga pola hidup, makan
makanan sehat, konsumsi vitamin dan berolahraga secara teratur,
11) Setiap Warga Sekolah wajib membawa peralatan sendiri seperti : sarana ibadah (Sajadah),
peralatan makan dan minum, tisu basah, hand sanitizer.
12) Setiap Warga Sekolah wajib membawa Makanan dan Minuman dari rumah sendiri, dan tidak
berbagi makanan, minuman, termasuk peralatan makan-minum yang dapat meningkatkan
resiko penularan COVID-19,
13) Selalu membersihkan permukaan benda yang sering disentuh (seperti : meja, sakelar lampu,
gagang pintu dan gagang kran air) setiap hari dengan menggunakan cairan pembersih, sabun
dan air, sebelum dan sesudah digunakan,
14) Selalu membersihkan Berkas/Dokumen yang diterima (seperti : surat undangan, surat jalan,
faktur, kwitansi, dan lainnya), dengan menggunakan Sinar Ultra-Violet/ handsanitizer
cair/disinfektan,
15) Setiap Warga Sekolah dan Tamu yang menggunakan kendaraan umum (seperti : Bis, Angkutan
Kota dan Transportasi Online) yang memasuki Lingkungan Sekolah Wajib Disterilisasi,
16) Setiap kendaran (mobil dan sepeda motor) yang memasuki Lingkungan Sekolah Wajib
Disterilisasi.
17) Warga sekolah jika kembali ke rumah (pulang sekolah) setelah berkegiatan di sekolah
sebaiknya agar segera membersihkan diri (mandi) dan berganti baju sebelum menyentuh
anggota keluarga yang lain.
C. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sekolah
Pelaksananaan Penanganan Pencegahan Penyebaran dan Penularan COVID-19 di
Lingkungan TK Tiara Putri dilakukan oleh Satuan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 TK Tiara
Putri dengan tugasnya berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
1). Mendata Warga Sekolah (Guru, Tenaga Kependidikan, Peserta Didik dan Orang Tua/wali)
dari setiap Kompetensi Keahliannya/unit kerjanya,
2). Melakukan Tracing dan Tracing lokasi tempat tinggal Guru, Tenaga Kependidikan dan Peserta
Didik untuk memastikan tempat tinggalnya pada Zona aman, bagi yang tempat tinggalnya
di area Zona Merah diminta untuk tetap melakukan Work From Home (WFH) / Bekerja dari
Rumah, dan Belajar dari Rumah.
3). Melakukan skrining dan monitoring harian kesehatan Guru, Tenaga Kependidikan, Peserta
Didik, dan bila memiliki gejala demam di atas 37,5 o C, batuk, pilek, gangguan kulit,
mata, muntah, diare, tidak ada selera makan atau keluhan lain, maka diminta untuk tetap
Bekerja dari Rumah dan Belajar dari Rumah (melakukan Isolasi Mandiri).
4). Melakukan deteksi suhu tubuh kepada setiap pengunjung di titik pintu masuk tempat
umum dan transportasi umum. Jika suhu tubuh terdeteksi ≥ 37,5 o C, dianjurkan untuk
segera memeriksakan kondisi tubuh ke Puskesmas atau Rumah Sakit, dan tidak diperkenankan
untuk memasuki Lingkungan Sekolah,
5). Menyediakan pos pemeriksaan kesehatan, ruang petugas kesehatan, ruang transit dan ruang
isolasi, dibutuhkan jika ada Warga Sekolah yang sakit dapat segera dilakukan
pemeriksaan, jika kondisinya memburuk, pidahkan ke ruang transit atau ruang isolasi, dan
segera dikirim ke Rumah Sakit Rujukan,
6). Turut serta melakukan promosi Kesehatan dan meng-kampanye-ken PHBS, seperti;
mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, menjaga jarak (Physical Distancing),
etika jika batuk dan bersin,
7). Menyiapkan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan standar protokol kesehatan
pencegahan Covid-19,
8). Menyediakan masker, jika ditemui pengunjung yang sedang flu, dan menyarankan untuk segera
memerikasakan ke rumah sakit.
10). Menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai termasuk fasilitas cuci tangan dengan air
yang mengalir, sabun dan tisu, serta menyediakan tempat pembuangan sampah yang tertutup,
11). Mengatur arah, alur dan jalur pergerakan Warga Sekolah di area selasar/ koridor/ penghubung
gedung dengan petunjuk arah yang jelas, untuk menghidarkan terjadinya penumpukan
orang atau kerumunan orang,
12). Melakukan pembersihan Lingkungan Sekolah menggunakan disinfektan minimal 2 kali sehari
terutama pada waktu aktivitas padat di setiap lokasi Ruang Kelas,
13). Melakukan upaya pembersihan terhadap fasilitas pendidikan secara rutin dengan
disinfektan untuk meminimalisir potensi penyebaran COVID-19,
14). Menyediakan Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi mengenai pencegahan
penyebaran dan penularan Covid-19 di lokasi strategis,
15). Melakukan himbauan kepada seluruh Guru, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik
tidak melakukan perjalanan atau bepergian, salama masa pembelajaran Pola PJJ (Belajar
di Rumah),
16). Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik langsung
(bersalaman, cium tangan, berpelukan, dsb.) dan mencegah Warga Sekolah berkumpul dan
bermain di tempat umum lainnya.
17). Memastikan makanan yang ada di sekolah merupakan makanan yang sehat, hygienis dan
sudah dimasak sampai matang,
18). Menginventarisir seluruh area sekolah yang dianggap layak untuk difasilitasi sarana cuci
tangan (sabun dan air mengalir) dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) berbasis
alkohol.
19). Menginventarisir kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka
kegiatan pencegahan penularan COVID-19 di lingkungan sekolah mengacu pada
protokol kesehatan yang berlaku.
20). Mengajukan proses pengadaan sarana dan prasarana pencegahan penularan COVID-19,
seperti face shield (pelindung wajah), cairan sabun cuci tangan, cairan pembersih tangan,
dan lainnya yang diperlukan dalam kegiatannya.
21). Melakukan rekayasa engineering pencegahan penularan seperti pemasangan pembatas atau
tabir bagi petugas garda depan sekolah (security/guru piket) saat melayani pelanggan/tamu
sekolah secara langsung, pengaturan tempat duduk siswa/guru/tenaga
kependidikan, pengaturan penggunaan jalur tangga, pengaturan penggunaan sarana praktik
sekolah oleh siswa, pengaturan saat rapat, dan lainnya.
22). Melakukan proses pemasangan sarana cuci tangan dan cairan pembersih tangan pada area
yang telah ditetapkan.
23). Melakukan proses penyemprotan disinfektan diseluruh area sekolah pada rentang
waktu yang ditentukan minimal sehari satu kali,
24). Selalu memantau keberfungsian dan ketersediaan sarana cuci tangan (sabun dan air
mengalir) dan cairan pembersih tangan di seluruh area sekolah.
25). Senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang COVID-19
dan kebijakan daerah.
26). mengambil tindakan penanganan COVID-19 sesuai protokol penanganan yang berlaku,
jika terjadi kondisi darurat terkait adanya warga sekolah yang terindikasi gejala
COVID-19 di lingkungan sekolah
D. Penanganan Sarana Prasarana dan Lingkungan Sekolah
1). Menyediakan alat pengukur suhu (thermogun) untuk melakukan proses skrining kesehatan
sebelum memasuki lingkungan sekolah,
2). Menyediakan masker cadangan untuk pengganti bagi seluruh warga sekolah yang
membutuhkan,
3). Menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis
alkohol di beberapa spot.
4). Menyediakan wastafel/tempat cuci tangan, lengkap dengan sabun ditempat-tempat strategis
lainnya sesuai kebutuhan,
5). Menyediakan disinfektan untuk membersihkan sarana sekolah, ruang kelas, laboratorium,
ruang ibadah secara periodik,
6). Membersihkan handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard, dan fasilitas lain yang
sering tersentuh tangan minimal 1 kali sehari dengan disinfektan.
7). Optimalisasi fungsi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) beserta perlengkapannya,
8). Mengatur jarak bangku didalam kelas, dengan jarak minimal 1-1,5 meter antara siswa,
9). Melakukan penyemprotan disinfektan terhadap sarana dan prasarana sekolah setelah
penggunaan bersama.
10). Tidak membuka sarana bermain anak /menutup kawasan bermain diluar kelas
E. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
1) Sebelum Pembelajaran
a. Siswa dan guru memakai masker;
b. Siswa tidak perlu cium tangan Guru cukup ucapkan salam/salam covid;
c. Sebelum masuk kelas cuci tangan menggunakan sabun / hand Sanitizer yang telah
disediakan;
d. Siswa menempati tempat duduk di kelas di atur 1 (satu) kursi untuk 1 (satu)
orang/menjaga jarak duduk antar siswa minimal 1,5 meter;
e. Memulai pembelajaran dengan Do'a di bawah bimbingan Guru
f. Melaksanakan presensi dan menanyakan kondisi kesehatan siswa;
g. Jika terdapat siswa yang kurang/tidak sehat lebih baik diistirahatkan atau diisolasi
sementara di UKS bahkan jika kondisi sudah sangat gawat dapat dipulangkan dan di catat.
2). Selama Pelaksanaan Pembelajaran
a. Tenaga Pendidik selalu mengingatkan perlunya melaksanakan protokol kesehatan dalam
kegiatan pembelajaran
b. Selama Pembelajaran Pendidik tidak terlalu banyak bergerak/mobilitasnya di
batasi dan memakai Masker / Face Shield;
c. Kegiatan pembelajaran di upayakan tidak berkerumun;
d. Durasi jam pembelajaran di alokasikan dengan lama pemebelajaran Tatap Muka selama
1,5-2 Jam;
e. Tenaga Pendidik menyampaikan materi sesuai tema yang sedang berjalan;
f. Kegiatan pembelajaran di upayakan untuk mengaktifkan siswa secara mandiri,aktif dan
ceria;
g. Selama pembelajaran antar Tenaga Pendidik dan siswa, antara siswa dan siswa selalu
menjaga jarak sesuai protokol kesehatan;
h. Sebelum dan sesudah menggunakan alat dalam pembelajaran senantiasa dibersihkan
dengan Hand Sanitizer/cuci tangan dengan sabun;
i. Tenaga Pendidik menyiapkan/menyediakan/memfasilitasi media pembelajaran;
j. Selama pembelajaran Pendidik selalu mengontrol kondisi kesehatan siswanya;
3). Sesudah Pembelajaran
a. Guru mengingatkan kembali pentingnya menjaga kesehatan sesuai protokol kesehatan dan
melakukan evaluasi pembelajaran;
b. Siswa berdo'a dengan bimbingan Guru;
c. Mencuci tangan dengan sabun/handsanitizer;
d. Mengucapkan salam / salam covid-19 tidak dengan mencium tanganmelainkan dengan
salam covid;
e. Mengingatkan siswa untuk langsung pulang jika sudah dijemput oleh orangtua dan tidak
bermain dahulu untuk tetap menjaga protokol kesehatan covid 19.

F. Pelayanan Ketatalaksanaan Administrasi Sekolah


1) Pelayanan administrasi tata usaha yang langsung berinteraksi dengan orang tua siswa
wajib memakai APD diantaranya: Masker, Sarung Tangan, dan facehield (pelindung
wajah).
2) Pelayanan administrasi tata usaha sebelum memberikan pelayanan, terlebih dahulu
mencuci tangan atau memakai handsanitizer, serta menyemprot beberapa spot penting,
diantaranya : handel pintu, meja pelayanan dan ATK, serta tempat duduk petugas, dan
kursi antrian.
3) pelayanan keamanan/satpam mengarahkan pengunjung layanan tata usaha ke ruang tata
usaha, jika terjadi kepadatan jumlah pengunjung TU, maka diberlakukan sistem antrian
mempersilahkan pengunjung menunggu di kursi tamu/ruang tunggu.
4) pelayanan administrasi tata usaha meminta pengunjung TU untuk mencuci tangan
dengan sabun/hand sanitizer sebelum melakukan kegiatan pelayanan dan hanya
melayani 1 (satu) orang saja yang berada di depan meja pelayanan sesuai antrian.
5) pelayanan administrasi tata usaha melayani keperluan pengunjung sesuai dengan
keperluan yang dibutuhkan.
6) Setelah selesai melayani keperluan pengunjung TU, pada interval waktu 4 jam sekali petugas
layanan TU melakukan penyemprotan disinfektan kembali di area sekitar lingkungan
kerjanya.
7) Rapat diupayakan dilakukan secara daring menggunakan layanan Video
Conference tanpa bertatap muka secara langsung.
8) Langkah-langkah yang dilakukan jika rapat harus dilakukan dengan bertatap muka,
pada saat sebelum rapat adalah sebagai berikut:
a. Jumlah peserta rapat maksimal 50% dari kapasitas ruangan agar dapat menerapkan
physical distancing saat pelaksanaan rapat.
b. Sebelum ruang rapat digunakan, perlu disterilisasi dengan penyemprotan desinfektan.
c. Tersedianya Hand Sanitizer dan Hand Soap di tempat-tempat strategis seperti: pintu
masuk acara, ruang makan, area kamar mandi dll.
d. Diusahakan pintu/jalur keluar/masuk ruangan rapat berbeda untuk menerapkan
physical distancing.
e. Sebelum memasuki ruangan peserta rapat diwajibkan mencuci tangan
menggunakan sabun/hand sanitizer dan memakai masker.
f. Sebelum memasuki ruang rapat harus terlebih dahulu tes suhu badan (thermometer)
dilakukan oleh Tim Gugus Covid-19 Sekolah dan tidak boleh melebihi suhu diatas
37,30C.
g. Dalam mengisi daftar hadir atau administrasi lain menggunakan alat tulis masing-
masing.
h. Mengatur jarak tempat duduk antara satu dengan yang lainnya ± 1-2 m dan menghindari
kontak fisik Jangsung seperti: jabat tangan, berpelukan, dll.
i. Langkah-langkah yang dilakukan pada saat rapat, sebagai berikut:
 Agenda rapat jelas dan ringkas tidak terlalu banyak.
 Durasi rapat agar lebih cepat tanpa mengurangi bobot dari rapat tersebut.
 Pengaturan udara ruangan/sirkulasi udara dapat mengalir dengan lancar.
 Membatasi penggunaan microfone bergantian.
 Jika ada peserta rapat yang memiliki gejala seperti sakit kepala, batuk, pilek, sesak
nafas dapat diperkenankan meninggalkan ruangan rapat
 Memperhatikan etika pada saat batuk/bersin untuk menutup mulut.
j. Langkah-langkah yang dilakukan pada saat setelah rapat adalah sebagai berikut:
 Memastikan semua barang milik peserta rapat tidak tertinggal di dalam ruangan.
 Peserta rapat membuang sampah bekas makanan/minuman masing-masing ke
tempat pembuangan sampah yang tersedia.
 Setelah keluar dari ruangan peserta rapat diwajibkan mencuci tangan menggunakan
sabun/hand sanitizer.
 Membereskan dan membersihkan kembali seluruh perlengkapan di ruangan rapat.
 Melakukan penyemprotan desinfektan pada seluruh area ruang rapat
G. Pelayanan UKS
1) Menyediakan Ruang UKS/ruang isolasi sebagai Ruang Pemeriksaan Kesehatan atau
sebagai Ruang Transit dan Ruang Isolasi sementara, untuk melayani warga sekolah
yang merasa ada gangguan kesehatan,
2) Penataan ruang UKS mengacu pada protokol kesehatan yang direkomendasi oleh puskesmas
pembina,
3) Menyiapkan peralatan kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan sesuai rekomendasi
puskesmas pembina,
4) Petugas UKS selalu harus memakai APD lengkap diantaranya masker, sarung tangan, dan
disarankan menggunakan face shield (pelindung wajah),
5) Warga sekolah yang telah memperoleh pertolongan pertama dari petugas UKS disarankan
segera pulang,
6) Melakukan penyemprotan disinfektan di area sekitar UKS secara berkala.
H. Prosedur Protokol Kesehatan Berangkat Dari Rumah Menuju Sekolah
1) Sebelum berangkat kesekolah orangtua memastikan bahwa siswa dalam keadaan sehat (suhu
badan normal tidak melebihi 37ᵒC, tidak sedang batuk ataupun flu, tidak ada gangguan kulit,
mata, muntah-muntah ataupun keluhan sakit lainnya),
2) Orangtua memastikan siswa datang kesekolah sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh
sekolah,
3) Membawa bekal minuman ataupun makanan dari rumah (jika diperlukan),
4) Menggunakan masker/face shield (pelindung wajah)
5) Pakaian yang digunakan harus dalam keadaan bersih dan sesuai dengan aturan yang diberikan
oleh sekolah,
6) Jika siswa datang kesekolah menggunakan kendaraan umum harus menerapkan prinsip jaga
jarak
7) Dari rumah kesekolah tidak diperkenankan untuk mampir kemana-mana,
8) Sampai disekolah siswa dilakukan pemeriksaan oleh pihak sekolah mulai dari suhu tubuh,
kelengkapan masker dan diperkenankan untuk mencuci tangan atau memakai hand sanitizer
terlebih dahulu,
I. Prosedur Kedatangan Siswa Saat Memasuki Kawasan Kelas Dan Sekolah
1) Siswa dipastikan telah masuk sekolah sesuai dengan jadwalnya yang telah ditentukan,
2) Orangtua siswa menunggu proses pemeriksaan siswa (skrining) dan memastikan putra dan
putrinya lolos pemeriksaan skrining dan dapat memasuki kawasan sekolah,
3) Siswa yang dinyatakan tidak lolos pemeriksaan suhu tubuh (sakit) dikembalikan kepada
orangtua untuk dirawat dirumah,
4) Siswa mengantri ketika memasuki area check point dan tidak diperkenankan berdesak-desakan,
5) Satu persatu siswa diperiksa kelengkapan alat pelindung diri (APD) berupa masker ataupun
face shield dan selanjutnya diperiksa suhu tubuhnya dengan menggunakan thermo gun oleh
petugas satgas Covid-19 disekolah,
6) Bagi siswa yang dinyatakan lolos proses skrining, langsung masuk kedalam kelasnya masing-
masing dengan memperhatikan tempat duduk yang telah di desain didalam kelas,
7) Sebelum masuk kedalam kelas siswa diperkenankan untuk mencuci tangan menggunakan
sabun di air mengalir terlebih dahulu ataupun menggunakan handsanitizer.
8) Siswa tidak diperkenankan untuk bermain diarea permainan yang ada di luar kelas untuk
menghindari kontak fisik dengan siswa lain dan terjadinya kerumunan,
9) Khusus untuk orang luar atau tamu yang datang ke kawasan sekolah tahapan masuk ke
kawasan sekolah sama seperti prosedur kedatangan siswa (tamu melewati pemeriksaan suhu
tubuh, menggunakan masker dan mencuci tangan menggunakan sabun diair mengalir atau
menggunakan handsanitizer terlebih dahulu).
J. Prosedur Penjemputan Dan Pengantar Dan Orang Luar Yang Masuk Ke Lingkungan
Sekolah
1) Siswa diantar kelokasi sekolah oleh pengantar tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan oleh sekolah,
2) Pengantar dan penjemput berhenti dilokasi yang telah ditentukan diluar sekolah (batas
pengantar dan penjemput berada di jalan depan pos sebelum gerbang masuk pengecekan suhu
lewat gerbang samping sekolah) dan tidak turun dari kendaraan,
3) Pengantar dan penjemput dilarang untuk berkerumun dan mengobrol dengan pengantar lain
pada saat mengantar ataupun menjemput,
4) Setelah hasil pemeriksaan skrining selesai dan siswa dinyatakan boleh masuk kawasan
sekolah, pengantar diperkenankan untuk segera meninggalkan kawasan sekolah,
5) Pada saat pulang sekolah penjemput diperkenankan untuk menjemput dengan tepat waktu
agar tidak berpapasan dengan pengantar pada kloter selanjutnya sehingga tidak terjadi
kerumunan masa,
6) Jika siswa diantar/dijemput dengan kendaraan pribadi pastikan anggota keluarga dalam satu
rumah yang mengantarnya langsung,
7) Untuk pengantar dan penjemput orang luar/tamu diperkenankan untuk ikut mengikuti
prosedur yang ada.
K. Prosedur Tata Tertib Siswa Keluar Kelas Dan Pulang Sekolah
1) Orangtua memastikan datang untuk menjemput sesuai jadwal yang telah diberikan pihak
sekolah sehingga siswa tidak berkerumun untuk menunggu penjemputan,
2) Ketika jam sekolah telah usai siswa menunggu dipanggil oleh guru untuk keluar kelas agar
siswa tidak berdesakan ketika keluar dan tidak diperkenankan untuk siswa bermain diarea
bermain terlebih dahulu serta langsung pulang kerumah masing-masing,
3) Siswa diperkenankan untuk terus menggunakan masker dan tidak boleh membukanya ketika
proses belajar berlangsung hingga siswa sampai dirumah,
4) Jika siswa ada yang menggunakan kendaraan umum ketika dijemput orangtua, diharuskan
untuk dapat selalu menjaga jarak dengan penumpang lainnya,
5) Ketika siswa telah sampai dirumah orangtua hendaknya mengajak anak untuk segera melepas
pakaian yang digunakan siswa ketika sekolah dan meminta anak untuk mandi atau mencuci
tangan, kaki dan juga wajah,
6) Siswa tidak diperkenankan untuk melakukan kontak fisik dengan anggota keluarga lain terlebih
dahulu sebelum melakukan kegiatan membersihkan diri,
7) Menjaga kesehatan tubuh dan siswa diperkenankan untuk dapat mengkonsumsi makanan yang
bergizi untuk memperkuat imunitas tubuh dan selalu mematuhi 5 M ketika dimanapun berada.
L. Prosedur Penggunaan Fasilitas Toilet/Kamar Mandi Yang Ada Disekolah
1) Siswa bergantian/mengantri dalam menggunakan toilet/kamar mandi dengan pengawasan dari
guru
2) Ketika ke kamar mandi/toilet siswa tetap harus mengenakan masker,
3) Setelah selesai menggunakan kamar mandi/toilet siswa harus mencuci tangan dengan sabun
diair mengalir atau menggunakan handsanitizer,
4) Kamar mandi/toilet harus selalu dibersihkan dan disterilisasi setiap hari, agar kondisi kamar
mandi/toilet selalu dalam keadaan bersih dan terhindar dari bakteri dan virus.
M. Prosedur Managemen Kasus Jika Terjadi Disekolah
Jika di kawasan lingkungan sekolah TK Tiara Putri terjadi kasus, yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut:
1) Petugas satgas COVID-19 sekolah membawa siswa ataupun PTK yang memiliki gejala ke
ruang isolasi sementara (UKS),
2) Petugas satgas COVID-19 sekolah meminta siswa atapun PTK untuk beristirahat dan
memberikan obat jika diperlukan yang tentunya sesuai dengan anjuran/arahan dari pusat
kesehatan setempat dalam hal ini PUSKESMAS CEMPAKA ARUM selaku pihak yang bekerja
sama dengan TK Tiara Putri serta terus memantau kondisi siswa atau PTK yang bergejala,
3) Petugas satgas COVID-19 menghubungi keluarga jika gejala tidak menunjukan perubahan dan
meminta siswa atau PTK beristirahat dirumah,
4) Apabila semakin memburuk petugas satgas COVID-19 sekolah berkomunikasi/bekerjasama
dengan keluarga untuk membawa siswa atau PTK ke pusat kesehatan (PUSKESMAS) terdekat
dan meminta siswa atau PTK untuk melakukan isolasi mandiri 14 hari.

Bandung, Mei 2021


Disahkan oleh,
Kepala Sekolah TK Tiara Putri

Hj. Lisnawati Suhartini, M. Pd.


NIP. 196309121989092001

Potrebbero piacerti anche