Dearmaini Sitorus UTS BINDO

Potrebbero piacerti anche

Scarica in formato pdf o txt
Scarica in formato pdf o txt
Sei sulla pagina 1di 5

NAMA : DEARMAINI SITORUS

NIM. : 7213142005
KELAS : A PENDIDIKAN AKUNTANSI 21
MATKUL : BAHASA INDONESIA ( UTS)
1. Pada masa orde baru dikenal slogan "Gunakan bahasa indonesia yang baik dan
benar". Apa maksud slogan itu dan bagaimana implementasinya di kehidupan saat
ini.
2. Jelaskan apakah bahasa indonesia dapat menjadi bahasa internasional? terangkan
faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu
3. Pilihlah mana kata yang baku !
Trampil x Terampil
Nasehat x Nasihat
Metafisika x Metafisik
Asik x Asyik
Objek x Obyek
Proyek x Projek
Selebriti x Selebritas
Corona Virus x Virus Corona
4. Salah satu genre teks akademik adalah skripsi. Terangkan struktur apa saja yang
ada pada skripsi dan genre mikro apa saja yang terkandung di dalamnya !
JAWAB
1. Menurut saya, maksud dari slogan "Gunakan bahasa indonesia yang baik dan benar"
adalah, dalam menggunakan kaidah berbahasa kita baik dalam berbicara ataupun
penulisan kita diharuskan untuk menggunakan bahasa yang baik sesuai pola, dan
bahasa yang di terapkan harus baku beserta penulisannya yang ditetapkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa baku yang sesuai Kaidah bahasa
yang harus diperhatikan mencakup dalam lima aspek yaitu :
a. tata bunyi (fonologi)
b. tata bahasa (kata dan kalimat)
c. kosa kata(termasuk istilah)
d. ejaan
e. makna
NAMA : DEARMAINI SITORUS
NIM. : 7213142005
KELAS : A PENDIDIKAN AKUNTANSI 21
MATKUL : BAHASA INDONESIA ( UTS)
Kriteria sesuai dengan situasi kebahasaan memiliki pengertian bahwa bahasa yang
baik harus cocok dengan situasi dalam pemakaian bahasanya. Ada dua macam
situasi kebahasaan yaitu ;
a. Situasi resmi
b. Situasi tidak resmi
Situasi kebahasaan resmi adalah situasi yang berkaitan dengan masalah-masalah
kedinasan atau keilmuan. Implementasi dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam
kehidupan sehari-hari kita biasanya menggunakan bahasa non baku tetapi dengan
slogan tersebut maka kita dianjurkan untuk menggunakan bahasa yang baku
sehingga bisa di mengerti oleh semua orang. Contohnya: “Saya sedang makan, nanti
saya hubungi kembali" bukan “aku lagi makan, nnt ku telpon".
2. Bahasa Indonesia punya potensi besar untuk menjadi bahasa internasional, cukup
dipromosikan dan diperkenalkan di dunia internasional. Banyak orang asing hanya
butuh waktu 1-2 bulan untuk bisa lancar berbahasa Indonesia, itu adalah modal
bahwasannya bahasa kita dapat diterima di dunia.Bahkan saat ini bahasa kita sudah
menjadi pelajaran wajib maupun pilihan di beberapa negara di dunia.
Namun, banyak juga tantangan yang menjadi penghalang terutama berupa
regulasi pemerintah, misalnya tidak ada aturan kewajiban bisa berbahasa Indonesia
bagi tenaga kerja asing di Indonesia, dan juga tidak ada standar kefasihan
berbahasa Indonesia semisal ujian ala IELTS dll. Selain faktor regulasi ada juga
faktor lainnya misalnya orang Indonesia yang pintar dan bergaul dengan orang asing
jarang bahkan gengsi memperkenalkan bahasa Indonesia.
Ada beberapa faktor yang sebenarnya bisa membuat bahasa Indonesia layak
menjadi bahasa dunia internasional, yaitu ;
a. Jumlah Populasi
Ini adalah salah satu faktor penting dalam upaya pengembangan bahasa
Indonesia ke dunia internasional. Dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta
jiwa, dan menjadi negara dengan jumlah populasi terbesar ke-4 di dunia.
Seharusnya bahasa Indonesia sangat layak menjadi bahasa internasional,
NAMA : DEARMAINI SITORUS
NIM. : 7213142005
KELAS : A PENDIDIKAN AKUNTANSI 21
MATKUL : BAHASA INDONESIA ( UTS)
apalagi jika ditambah dengan pemutur dari negara kawasan serumpun di Asia
Tenggara.
b. Ekonomi Yang Potensial
Dengan jumlah penduduk yang besar dan potensi ekonomi yang cukup besar di
kawasan Asean bahkan dunia, seharusnya Indonesia menjadi lokomotif dalam
perdagangan dan ekonomi dunia, dan seharusnya Indonesia layak menjadikan
bahasa Indonesia sebagai bahasa pasar internasional. Misalnya Jepang dan
China yang menerapkan ini, sehingga demi bisnis ekonomi orang rela
mempelajari bahasa Mandarin dan Jepang.
c. Bahasa Multi Serapan
Bahasa Indonesia walaupun berinduk pada bahasa Melayu, namun banyak kosa
kata dalam bahasa Indonesia yang berasal dari serapan bahasa-bahasa besar
di dunia, diantaranya adalah bahasa Arab, Sanksekerta, Portugis, India,
Belanda, Inggris, Jepang bahkan Portugis. Dengan kata lain bahasa Indonesia
adalah "melting point" berbagai kosa kata bahasa dunia. Ini adalah modal yang
sangat besar untuk mengembangkan bahasa Indonesia ke dunia internasional.
d. Potensi Dunia Pendidikan
Ini juga merupakan faktor penting untuk memperkenalkan bahasa Indonesia ke
dunia. Saat ini kementerian pendidikan dan pendidikan tinggi memiliki lembaga
seperti BIPA yang memiliki banyak lembaga pengajaran di dunia, data tahun
2007 saja lebih dari 40 perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki lembaga
pengajaran bahasa Indonesia yang bekerjasama dengan universitas terkemuka
di beberapa negara. Ditambah lagi dengan sebaran alumni Dharma Siswa RI
yang tersebar di luar negeri terutama negara maju seperti Australia, Amerika
Serikat Jepang, Jerman dan Perancis.
e. Menjadi "Penjajah"
Pilihan lainnya adalah menjadi "penjajah" hal ini cukup sulit namun bukan berarti
tidak dapat dilakukan. Dengan potensi yang besar dari berbagai bidang, kita
seharusnya bisa menjajah masyarakat dunia di berbagai bidang terutama dalam
bidang ekonomi dan industri kreatif misalnya saja dalam bidang musik.
NAMA : DEARMAINI SITORUS
NIM. : 7213142005
KELAS : A PENDIDIKAN AKUNTANSI 21
MATKUL : BAHASA INDONESIA ( UTS)
3. Terampil
Nasihat
Metafisika
Asyik
Objek
Projek
Selebritas
Virus corona
4. Skripsi dibagi menjadi tiga unsur utama, yaitu bagian awal, inti, dan akhir. Tetapi,
unsur-unsur ini dapat berbeda format bergantung pada aturan dan kebijakan
perguruan tinggi masing-masing. Secara umum unsur-unsur tersebut sebagai
berikut.
a. Bagian Awal Skripsi
Sampul luar
Sampul Dalam
Persetujuan Pembimbing
Pengesahan Tim Penguji
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran
b. Bagian Inti Skripsi
Biasanya bagian inti terdiri dari 6 bab berisi bab 1 pendahuluan, bab 2 kajian
pustaka, bab 3 metode penelitian, bab 4 hasil penelitian, bab 5 pembahasan
serta bab 6 penutup. Supaya kamu tidak bingung, berikut ini rinciannya.
1) Pendahuluan
Bab pertama ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, ruang lingkup penelitian
dan sistematika penulisan.
NAMA : DEARMAINI SITORUS
NIM. : 7213142005
KELAS : A PENDIDIKAN AKUNTANSI 21
MATKUL : BAHASA INDONESIA ( UTS)
2) Kajian Pustaka
Kajian pustaka memuat gagasan teori tentang objek yang diteliti. Sebaiknya,
teori yang dijadikan kajian pustaka tersebut relevan dan mutakhir. Relevan
maksudnya sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Sementara
mutakhir maksudnya terbaru atau dianggap paling mewakili perkembangan
ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
3) Metode Penelitian
Metode penelitian memuat terkait pola penelitian, sumber dan jenis data,
populasi dan sampel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data,
disertai teknik analisis data.
4) Hasil Penelitian
Hasil penelitian menjelaskan mengenai deskripsi data dan pengujian
hipotesis. Biasanya deskripsi data ini disajikan dalam bentuk grafik atau
tabel, serta di bawahnya diberikan sedikit fakta untuk memperjelas isi grafik
atau tabel yang disajikan. Sementara pengujian hipotesis memuat
penjelasan terkait hasil pengujian pada masing-masing hipotesis secara
ringkas dan padat.
5) Pembahasan
Pada dasarnya, dalam bab kelima ini bertujuan guna menjawab masalah
penelitian yang dirumuskan pada bab pendahuluan. Isinya tidak boleh
sembarangan, penulis wajib melakukan analisis hasil penelitian serasional
mungkin.
6) Penutup
Penutup berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan wajib menjelaskan
masalah dan apa saja solusi yang ditawarkan penulis. Sementara saran
wajib sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas.
c. Bagian Akhir
Bagian akhir berisi daftar pustaka dan daftar lampiran. Penulis wajib
mencantumkan semua sumber dan lampiran-lampiran yang dipakai sebagai
acuan dalam menyusun skripsi.

Potrebbero piacerti anche