Sei sulla pagina 1di 1

1.

Pengembangan industry farmasi nasional


2.Kolaborasi antara pemerintah, industry, akademisi Daerah Tertinggal : 129 kab/kota →Papua, Boven
Digoel di Papua, Maluku Tenggara Barat, dan Sumba
3.Meningkatkan investasi pada sektor industry
farmasi
di Nusa Tenggara Timur. →
Tenaga kesehatan setiap orang
Kegiatan yang dilakukan secara terpadu,terintegrasi, dan 4.Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan yang mengabdikan diri dalam bidang
pengembangan kompetensi kepada tenaga kerja
berkesinambungan untuke melihara dan meningkatkan
disektor industry farmasi
Daerah Terdepan : 80 kab/kota→ Kab. Sambas di kesehatan serta memiliki pengetahuan
derajatk esehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan → kualitas SDM meningkat
Kalimantan Barat, Kab. Nunukan di Kalimantan
Utara, dan Kab. Merauke di Papua
dan keterampilan melalui pendidikan
penyakit (prevenyif), peningkatan kesehatan, pengobatan dibidang kesehatan yang untuk jenis
penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau tertentu memerlukan kewenangan
masyaraka Upaya yang mendorong
Daerah Terluar : 81 kab/kota →
Kab. Raja Ampat di
Papua Barat, Kab. Natuna di Kepuluan Riau, dan
untuk melakukan upaya kesehatan.
Kab. Sabu Raijua di NTT
Indonesia menghasilkan
bahan baku sendiri Faktor tidak meratanya tenaga kesehatan
Jenis Pelayanan Kesehatan yaitu karena jarak tempat tinggal & waktu
1.Pelayanan kesehatan promotive Kategori 3 T di Indonesia tempuh, factor pengguna, rendahnya
2 .Pelayanan kesehatan preventif pendidikan, dan sarana transportasi terbatas
3. Pelayanan kesehatan kuratif Tantangan dalam menghadapi masalah tidak
4. Pelayanan kesehatan rehabilitatif meratan
Masalah Sebaran
Tenaga Kesehatan
Tantangan Strategis yang Dihadapi padae Tantangan dalam menghadapi masalah tidak
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
yang Tidak Merata di
meratanya tenaaga kesehatan yaitu karena
1.Keterbatasan kualitas & kuantitas SDM Pelayanan Indonesia
2.Akses jangkauan dan disparitas
Kesehatan
Pengembangan dan jumlah terbatas, distribusi unequal, dan kualitas
belum merata
3.Focus pelayanan kesehatan primer pada kuratif
4.arana, prasarana, dan alat kesehatan
pemerataan
kesehatan negara Faktor yang Dampak tidak meratanya tenaga kesehatan :
Upaya Pemerataan Pelayanan Kesehatan mempengaruhi 1.Kurang maksimalnya pelayanan kesehatan pada
1.Akses masyarakat DPTK terhadape playanan
kesehatan yang berkualitas kepuasan pasien : masyarakat
2.Rendahnya akses terhadap pelayana kesehatan
2.Pebiayaan pelayanan kesehatan di DPTK
yang berkualitas
3.Pemberdayaan SDM kesehatan di DPTK
3.Beban bagi kerja tenaga ke sehatan yang ada pada
4.Ketersediaan obat & pembekalan strategi 90 % Bahan Baku Impor Perusahaan daerah terpencil.
manajemen di DPTK Farmasi
Perusahaan Farmasi Swasta Bukti fisik (tangibles)
Nasional (ada 178) : PT. Kalbe
Farma Tbk., PT Kimia Farma Tbk,
Dampak PT Dexa Medica
Kehandalan (reliability)
Apabila jalur masuk produk impori ditutup, 1. Berpotensi memberikan dampak negative pada dayas
akan mengancam produksi obat. Adanya aing obat-obatan negara, karena melemahnya daya BUMN : Biofarma, Kimia
campur cangan pemerintah diharapkan tawar importir, obat akan semkain tergerus. Farma, Indofarma, dan Inuki
kemandirian industry farmasi dalam negeri 2.Kebutuhan pereaksi/reagen kimia/biologi masih Ketanggapan (responsiveness)
meningkat sehingga kebutuhan obat dan mengandalkan impor dari negara lain
BBO, alkes, alat pelindung diri (APD), masker 3. Produksi obat akan memakan waktu lama terkait
Perusahaan Farmasi Multinasional
dan ventilator terpenuhi. prooses dalam pendaftaran registrasi ulang ke pihak (MNC) (ada 24) : Pfizer Inc.,
BPOM Novartis Internasional AG, Sanofi Jaminan dan Empati (emphaty)
S.A.k

Potrebbero piacerti anche