Sei sulla pagina 1di 15

PEDOMAN PELAYANAN GERIATRI

RUMAH SAKIT SANDI KARSA MAKASSAR


DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN 3
A. LATAR BELAKANG
B. PENGERTIAN
BAB II PRINSIP PELAYANAN GERIATRI 6
BAB III KRITERIA PASIEN GERIATRI 9
BAB IV JENIS/TINGKATAN PELAYANAN GERIATRI 10
BAB V KETENAGAAN 11
BAB VI TUGAS TIM TERPADU GERIATRI 12
BAB VII ALUR PELAYANAN 14

TIM TERPADU GERIATRI


RS SANDI KARSA MAKASSAR
2019

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dampak keberhasilan pembangunan kesehatan ditandai dengan meningkatnya
umur harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan ibu melahirkan.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik tahun 2014, umur Harapan Hidup (UHH) di
Indonesia untuk wanita adalah 73 tahun dan untuk pria adalah 69 tahun. Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional memproyeksikan umur harapan hidup di
Indonesia pada tahun 2025 dapat mencapai 73,6 tahun. Peningkatan populasi
lanjut usia (lansia) di Indonesia dapat menimbulkan permasalahan terkait
aspek medis, psikologis, ekonomi, dan sosial sehingga diperlukan peningkatan
pelayanan kesehatan terhadap warga lanjut usia.
Upaya peningkatan kesejahteraan pada lanjut usia diarahkan untuk
memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif agar terwujud kemandirian dan
kesejahteraan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah peningkatan pelayanan
kesehatan geriatri di rumah sakit. Pasien geriatri berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI no 79 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di
Rumah Sakit adalah pasien lanjut usia dengan multi penyakit dan/atau gangguan
akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan pendekatan multidisiplin
yang bekerja secara interdisiplin. Sedangkan lanjut usia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Dengan adanya karakteristik pada
pasien lanjut usia antara lain multipatologi/multi penyakit, berbagai penurunan fungsi
organ, penurunan status fungsional, gangguan nutrisi, gangguan psikologis, sosial
ekonomi serta lingkungan pada warga lanjut usia, diperlukan pelayanan terhadap
lanjut usia secara komprehensif di rumah sakit melalui Pelayanan Geriatri Terpadu
yang Komprehensif dengan pendekatan Multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin.
Untuk mewujudkan pelayanan Geriatri Terpadu di Poliklinik Geriatri di Rumah
Sakit Sandi Karsa Makassar, diperlukan suatu pedoman/alur dalam
penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di rumah sakit.

B. PENGERTIAN
Beberapa istilah yang berkaitan dengan pelayanan geriatri antara lain:

1. Usia Lanjut : seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke

3
atas.
2. Geriatri : cabang mempelajari aspek kesehatan dan kedokteran pada
warga usia lanjut termasuk pelayanan yang disiplin ilmu
kedokteran kesehatankepada usia lanjut dengan mengkaji
semua aspek kesehatan berupa promosi, pencegahan,
diagnosis, pengobatan, dan rehabilitasi.
3. Tim Terpadu Geriatri : suatu tim multidisiplin yang bekerja secara
interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan
Lanjut Usia dengan prinsip tata kelola pelayanan
terpadu dan paripurna dengan mendekatkan
pelayanan kepada pasien usia lanjut.
4. Asesmen geriatri : Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri/ P3G): suatu
proses diagnostik interdisiplin, untuk menentukan
masalah dan kapabilitas medis, kemampuan
fungsionaldan psikososial, merencanakan penanganan
yang komprehensif serta tindak lanjut jangka
panjangnya.
5. Unit Pelayanan Terpadu Geriatri : unit pelayanan pasien geriatri yang
terpadu, terdiri Dari tim multidisiplin, melaksanakan
pengelolaan sumber daya dan penyediaan fasilitas yang
dibutuhkan untuk mendukung pelayanan yang
bermutu, efisien, dan efektif
6. Konsultan : Dokter spesialis dan subspesialis klinis yang bias dimintakan
bantuan, pendapat/tindakan medis atau ekspertise guna
peningkatan kesehatan dan kualitas hidup pasien usia lanjut.
Dapat pula dilengkapi dengan ahli hukum untuk melindungi hak-
hak pasien.
7. Rehabilitasi Medik : pelayanan kesehatan terhadap gangguan fisik dan fungsi
yang diakibatkan oleh keadaan/ kondisi sakit, penyakit
ataupun cedera melalui paduan intervensi medik,
keterampilan fisik, rehabilitatif, bio-psiko sosial dan
edukasional untuk mencapai kemampuan fungsional yang
optimal.
8. Impairment : Kondisi hilang/abnormalitas/kelainan dari struktur/fungsi
atau sistem organ yang bersifat psikologik, fisiologik, dan anatomik, dapat

4
bersifat sementara atau menetap, disebabkan oleh penyakit, kondisi sakit,
ataupun cedera.
1. Disabilitas/hendaya : kondisi kemunduran seseorang akibat adanya ketunaan
/kelainan dan/atau ketidakmampuan yang membatasi dalam memenuhi peran
sosialnya yang normal menurut umur, jenis kelamin, serta faktor sosial,
ekonomi, dan budaya.
2. Mutidisiplin : berbagai disiplin atau bidang ilmu yang
secara bersama sama menangani penderita dengan berorientasi pada ilmu masing-
masing.
3. Interdisiplin : pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh berbagai
disiplin/bidang ilmu yang saling terkait dan bekerja sama dalam penanganan pasien
yang berorientasi pada kepentingan pasien.
4. Paliatif care : Perumatan paliatif). Pelayanan kesehatan pada pasien
yang sudah tidak mungkin dipulihkan kembali melalui tindakan medis aktif dengan
tujuan untuk mengurangi penderitaan pasien agar hidupnya tetap berkualitas dan
meninggal dalam iman.
5. Klinik asuhan siang : Klinik rawat jalan yang memberikan pelayanan (Day
Care)
rehabilitasi, kuratif, dan asuhan psikososial.
6. Family Meeting : Pertemuan antara tenaga kesehatan dengan pihak
keluarga pasien untuk membahas pelayanan kesehatan yang sedang dikerjakan,
tujuan pelayanan dan Target perawatan, serta rencana pemulangan/discharge
planning.
7. Discharge Planning : rencana pemulangan pasien termasuk persiapan kondisi
tempat tinggal pasien dan lingkungannya agar pasien berfungsi optimal.

5
BAB II
PRINSIP PELAYANAN GERIATRI

Mengingat berbagai kekhususan penampilan penyakit pada usia lanjut seperti yang
dikemukakan diatas, terdapat 2 prinsip utama yang harus dipenuhi guna melaksanakan
pelayanan kesehatan pada lanjut usia usia yaitu pendekatan Holistik serta tatalaksana
secara Tim.
a. Prinsip Holistik pada pelayanan kesehatan lanjut usia menyangkut beberapa aspek,
yaitu:
- Seorang penderita lanjut usia harus dipandang sebagai manusia seutuhnya. Ini berarti
menggunakan asesmen geriatric, yang bukan saja meliputi seluruh organ dan
sistem, akan tetapi menyangkut aspek kejiwaan dan lingkungan sosial ekonomi.
- Sifat holistik mengandung artian baik secara vertikal atau horizontal. Secara
vertikal artinya pemberian pelayanan harus dimulai dari pelayanan di
masyarakat sampai ke pelayanan rujukan tertinggi, yaitu rumah sakit yang
mempunyai pelayanan subspesialis geriatri. Secara horizontal berarti pelayanan
kesehatan harus merupakan bagian dari pelayanan kesejahteraan lansia secara
menyeluruh.
- Pelayanan holistik juga berarti bahwa pelayanan harus mencakup aspek
pencegahan (preventif), promotif, penyembuhan (kuratif), dan pemulihan
(rehabilitatif).
b. Prinsip yang kedua yaitu tatakerja dan tatalaksana secara TIM.
Tim geriatri merupakan bentuk kerjasama multidisiplin yang bekerja secara
interdisipliner dalam mencapai tujuan pelayanan geriatri. Multidisiplin adalah berbagai
disiplin ilmu kesehatan yang secara bersama-sama melakukan penanganan pada penderita
lanjut usia. Interdisiplin diartikan sebagai suatu tatakerja dimana masing-masing
anggotanya saling tergantung satu sama lain. Pada tim multidisiplin kerjasama terutama
bersifat pada pembuatan dan penyerasian konsep, sedangkan pada tim interdisiplin
kerjasama meliputi pembuatan dan penyerasian konsep serta penyerasian tindakan.
Prinsip pelayanan kesehatan usia lanjut yang menyeluruh yang diinginkan
untuk Dilaksanakan di Indonesia dapat dibagi atas 3 bentuk, yaitu :
1. Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat (Community Based
Geriatric Service).
Pada pelayanan ini, masyarakat harus diupayakan berperan serta dalam menangani

6
kesehatan para warga lanjut usia, setelah diberikan pelatihan dan penambahan
pengetahuan secukupnya dengan berbagai cara antara lain ceramah, simposium,
lokakarya dan penyuluhan-penyuluhan. Semua upaya kesehatan yang dilaksanakan yaitu
pelayanan dari masyarakat, oleh dan untuk masyarakat. Puskesmas dan dokter praktek
mandiri merupakan tulang punggung layanan di tingkat ini. Masyarakat memantau
kondisi kesehatan warga lanjut usia di lingkungannya dan menyampaikan
permasalahan yang ada pada Puskesmas setempat.
2. Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit
(Hospital Based Community Geriatric Service).
Pada pelayanan ini, rumah sakit yang telah melakukan layanan geriatri bertugas
membina warga lanjut usia yang berada di wilayahnya, baik secara langsung atau tidak
langsung melalui pembinaan pada Puskesmas yang berada di wilayah kerjanya.
“Transfer of knowledge” berupa lokakarya, simposium, ceramah-ceramah baik kepada
tenaga kesehatan ataupun kepada awam perlu dilaksanakan. Di lain pihak, rumah sakit
harus selalu bersedia bertindak sebagai rujukan dari layanan kesehatan yang ada di
masyarakat.
Pelayanan kesehatan geriatri oleh puskesmas (puskesmas based geriatric services),
yaitu pelayanan kesehatan warga lanjut usia yang diselenggarakan oleh puskesmas
setempat. Puskesmas merupakan unit terdepan dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat dan bertindak sebagai konsultan terhadap pelayanan kesehatan warga
lanjut usia di masyarakat, sehingga pasien lanjut usia yang sebelumnya dirawat atau
mendapat pelayanan di rumah sakit, setelah kembali ke masyarakat menjadi tanggung
jawab puskesmas.

3. Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based
Geriatric Service)
Pada layanan ini, pelayanan kesehatan geriatri yang dilaksanakan di rumah sakit
dilakukan secara terpadu. Rumah sakit menyediakan berbagai layanan bagi para lanjut
usia, mulai dari layanan sederhana berupa poliklinik lanjut usia, sampai pada layanan yang
lebih maju, misalnya bangsal akut, klinik siang terpadu (day hospital), bangsal kronis
dan/atau panti rawat wredha (nursing home). Disamping itu, rumah sakit jiwa juga
menyediakan layanan kesehatan jiwa bagi pasien lanjut usia dengan pola yang sama. Pada
tingkat ini, sebaiknya dilaksanakan suatu layanan terkait (con-joint care) antara unit geriatri
rumah sakit umum dengan unit psikogeriatri suatu rumah sakit jiwa, terutama untuk
menangani penderita gangguan fisik dengan komponen gangguan psikis berat atau
sebaliknya.

7
Ketiga sistem pelayanan kesehatan usia lanjut tersebut di atas
haruslah berkesinambungan serta saling mendukung, sehingga pada akhirnya setiap orang
usia lanjut dapat memperoleh pelayanan sesuai dengan jenis dan derajat penyakit yang
dideritanya.

8
BAB III
KRITERIA PASIEN GERIATRI

Penyakit dan status kesehatan pada pasien geriatri tidak sama dengan penyakit
dan kesehatan pada populasi golongan usia lainnya, dalam hal:
1. Penyakit pada pasien geriatri cenderung bersifat multipel, merupakan gabungan antara
penurunan fisiologik dan berbagai proses patologik.
2. Penyakit biasanya berjalan kronis, menimbulkan kecacatan dan secara lambat laun akan
menyebabkan kematian.
3. Pada pasien geriatri sering ditemukan gangguan status fungsional.
4. Pasien geriatri sangat rentan terhadap berbagai penyakit akut, serta diperberat dengan
kondisi malnutrisi
5. Terutama pada serangan akut, tampilan klinis pasien geriatri sering kali tidak khas
sehingga sering menyulitkan diagnosis.
6. Kesehatan pasien geriatri sangat dipengaruhi oleh faktor psikis, sosial, dan ekonomi.
7. Pada pasien geriatri seringkali didapatkan sindrom geriatri (misalnya : imobilitas,
instabilitas postural, inkontinensia urin dan alvi, gangguan fungsi intelektual dan
kognitif seperti demensia, dll yang juga lazim dikenal sebagai geriatric giants).
8. Perawatan paliatif (hospice care) baik pada kasus keganasan maupun non keganasan.

Pelayanan Geriatri diberikan kepada pasien Lanjut Usia dengan kriteria


berdasarkan PERMENKES No. 79 Tahun 2014 Pasal 3, yaitu:
1. Pelayanan Geriatri diberikan kepada pasien Lanjut Usia dengan kriteria:
a. memiliki lebih dari 1 (satu) penyakit fisik dan/atau psikis; atau
b. memiliki 1 (satu) penyakit dan mengalami gangguan akibat penurunan fungsi organ,
psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
2. Selain pasien Lanjut Usia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelayanan Geriatri juga
diberikan kepada pasien dengan usia 70 (tujuh puluh) tahun ke atas yang memiliki 1 (satu)
penyakit fisik dan/atau psikis.
3. Pelayanan Geriatri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan secara
terpadu dengan pendekatan Multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin.

9
BAB IV
JENIS/ TINGKATAN PELAYANAN GERIATRI

Untuk mendukung sistem pelayanan kesehatan pada usia lanjut dibutuhkan suatu
jenis pelayanan didasarkan pada kemampuan rumah sakit dan membutuhkan tatakerja tim
yang dikenal sebagai Tim Geriatri Terpadu. Bentuk Tim Geriatri Terpadu adalah suatu
tim Multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan
Lanjut Usia dengan prinsip tata kelola pelayanan terpadu dan paripurna dengan
mendekatkan pelayanan kepada pasien Lanjut Usia.
Tingkatan atau jenis pelayanan geriatri yang tersedia di Rumah Sakit Sandi Karsa
Makassar, Makassar Saat Ini Adalah Tingkat Sederhana Yang Hanya Terdiri:

1. Pelayanan poliklinik lanjut usia


2. Kunjungan rumah (home care).

BAB V. KETENAGAAN

10
Ketenagaan dan kualifikasi Tim Terpadu Geriatri Rumah Sakit Sandi karsa Makassar
tercantum di bawah ini:

Nama Jabatan Kualifikasi


No Keterangan

1 Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatri Berijazah

2 Dokter umum Dokter umum Berijazah

3 Perawat Diploma Berijazah

4 Nutrisionis Diploma Berijazah

5 Apoteker Diploma Berijazah

11
BAB VI
TUGAS TIM TERPADU GERIATRI

1. Ketua Tim Terpadu Geriatri


Tugas Pokok:

1) Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan upaya pelayanan geriatri sesuai dengan


tingkatan pelayanan.
2) Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
dengan berbagai disiplin.
Uraian Tugas:
1) Merencanakan/membuat rencana kerja kebutuhan tim geriatri setiap tahunnya.
2) Menyelenggarakan pelayanan geriatri berdasarkan rencana kebutuhan ketenagaan,
sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh direktur rumah sakit.
3) Menyelenggarakan rujukan, baik di dalam maupun ke dan dari luar rumah sakit.
4) Menyelenggarakan kerjasama dengan tim/departeman/bagian/KSMF (Kelompok Staf
Medik Fungsional) lain di rumah sakit, serta hubungan lintas program dan lintas
sektoral melalui direktur rumah sakit.
5) Memberikan laporan berkala tim terpadu geriatri kepada Direktur Rumah Sakit.

2. Koordinator Rawat Jalan


Tugas Pokok:
Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup poliklinik,
meliputi asesmen geriatri, tugas konsultatif kuratif (sederhana) serta melaksanakan
rujukan ke dan dari tim/departemen/KSMF lain bila perlu.
Uraian Tugas:

1) Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan poliklinik geriatri


setiap tahunnya.
2) Menyediakan kelengkapan pelayanan geriatri di poliklinik berdasarkan kebijaksanaan
yang telah ditetapkan oleh ketua tim geriatri.
3) Menyediakan kelengkapan tugas pendidikan, latihan dan penelitian serta
pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri.
4) Menyelenggarakan kerja sama dengan SMF di rumah sakit.
5) Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan pelayanan geriatri
di poliklinik.

12
3. Dokter Umum
Uraian tugas:
1) Memberikan pelayanan teknis dan administratif terkait proses Tim Tepadu Geriatri
2) Mengatur segala proses persiapan Tim Terpadu Geriarti serta segala hal mengandung
terselenggaranya kegiatan
3) Menyusun pelaporan dari kegiatan Tim Terpadu Geriatri

4. Nutrisionis
Uraian Tugas :
a. Sebagai Pelaksana Pelayanan
b. Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri yang
membutuhkan.
c. Melaksanakan pelayanan nutrisi/ gizi yang diprogram oleh dokter/ geriatris, atau
disepakati bersama oleh tim geriatri.
d. Menegakkan diagnosis status gizi, mengusulkan dan melaksanakan program gizi
pasien usia lanjut.
e. Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program gizi selanjutnya bagi
pasien usia lanjut.
f. Bertanggung jawab atas pelaksannan program gizi
g. Melaksanankan penyuluhan tentang gizi pada usia lanjut.
h. Pencatatan pelaporan.

5. Apoteker/Asisten farmasi
Melaksanakan fungsi kefarmasian sesuai kesepakatan tim geriatri

13
BAB VII
ALUR PELAYANAN

Alur pelayanan pasien geriatri di Rumah Sakit Sandi Karsa Makassar yaitu alur
pelayanan pasien geriatri yang berkunjung di Polilklinik / Rawat Jalan

Alur Pelayanan Pasien Geriatri Rawat Jalan

Pasien Baru - Kondisi medis umum


- Pendaftaran - Status fungsional, Status
- Assessment oleh perawat mental, fungsi kognitif, status
risiko jatuh tanda vital, nutrisi
ADL, - Kualitas hidup
- Asesmen Geriatri - Polifarmasi
Komprehensif (CGA) - Sosial dan lingkungan, ada
oleh DPJP tidaknya care giver
Pasien lanjut usia - Sindrom Geriatri
sesuai kriteria
Permenkes Nomor 79
tahun 2104 Pasien Kontrol - Kondisi medis umum, Status
- Pendaftaran fungsional,
- Assessment oleh perawat - Status mental, fungsi
risiko jatuh tanda vital, kognitif, status nutrisi jika
ADL ada keluhan
- Asesmen dan terapi - Kualitas hidup
- Polifarmasi
- Sindrom Geriatri

RENCANA TATALAKSANA
KOMPREHENSIF OLEH DPJP

- Asesmen dan konsultasi Rujuk Rehabilitasi medik, Home Care/ Asuhan


- Kuratif Rawat Inap
Psikiatri, Klinik nutrisi bila Rumah
- Intervensi psikososial risiko malnutrisi,
- Rehabilitasi departemen lainnya

PEDOMAN PELAYANAN GERIATRI

14
RUMAH SAKIT SANDI KARSA MAKASSAR

Mengetahui,

Ketua Tim Terpadu Geriatri, Kepala pelayanan bidang Medik,

dr. Agus Sudarso, Sp.PD(K)Ger dr. Hj. Sulfiani Herawati

Direktur RS Sandi Karsa Makassar,

Dr. dr. H. Muh. Anwar, M. Kes

NIK. 14.06.19.15.07.56.001

15

Potrebbero piacerti anche