Sei sulla pagina 1di 17

TUGAS METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PENGERTIAN, FUNGSI , DAN METODE PELAKSANAAN


GEOMEMBRAN

RYAN SATRIA SANJAYA PUTRA


NRP. 03111645000041

DOSEN PENGAJAR
Mustain Arif,ST. MT.
NIP 19600105 198603 1 003

DEPARTEMEN LINTAS JALUR S1 TEKNIK SIPIL


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2017
TUGAS METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PENGERTIAN, FUNGSI , DAN METODE PELAKSANAAN


GEOMEMBRAN

RYAN SATRIA SANJAYA PUTRA


NRP. 03111645000041

DOSEN PENGAJAR
Mustain Arif,ST. MT.
NIP 19600105 198603 1 003

DEPARTEMEN LINTAS JALUR S1 TEKNIK SIPIL


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam atas segala rahmat dan karunia-Nya lah
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Metode Pelaksanaan Konsruksi
dengan tema “Geomembran”.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapakan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini antara lain:
1. Tuhan YME yang telah memberikan penulis kesempatan untuk menempuh
pendidikan sehingga dapat menyusun laporan tugas ini.
2. Kedua orang tua penulis yang selalu mendukung dalam penyelesaian laporan tugas
ini.
3. Pak Mustain, ST. MT sebagai dosen pengajar yang membantu dalam penyelesaian
tugas ini.

Dalam penyelesaian laporan ini masih terdapat kekurangan dan masih kurang
sempurna sehingga diharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca agar tugas akhir ini
dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

Surabaya, 12 Maret 2018

(penulis)

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii

BAB I..................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

1.3 Tujuan ..................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ................................................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN.................................................................................................................... 3

1.1 Pengertian geomembran ......................................................................................... 3

1.2 Jenis jenis geomembran .......................................................................................... 3

1.3 Kegunanaan dan fungsi geomembran ..................................................................... 4

1.4 Peralatan geomembran .......................................... Error! Bookmark not defined.

1.5 Metode Pelaksanaan Geomembran ......................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 8

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Contoh penggunaan geomembrane pada bidang konstruksi ............................ 1

Gambar 2. 1 Lembaran geomembrane......…………………………………………………3

Gambar 2. 2 Proses pemerataan tanah untuk persiapan instalasi geomembrane................... 5

Gambar 2. 3 Proses pembuatan parit angkur untuk geomembrane ....................................... 6

Gambar 2. 4 Proses penggelaran geomembrane.................................................................... 7

Gambar 2. 5 Proses Pengelasan geomembrane ..................................................................... 7

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Stabilisasi tanah menjadi hal yang sangat penting dalam dunia konstruksi. Berbagai
upaya dilakukan guna memperbaiki sifat sifat teknis tanah agar memenuhi syarat teknis
tertentu. Untuk merubah sifat sifat teknis tanah seperti daya dukung, permeabilitas,
kemudahan oengerjaan, sensitivitas terhadap perubahan kadar air maka dapat dilakukan
dengan cara penanganan dari yang paling mudah seperti pemadatan sampai teknik yang
lebih mahal seperti mencampur tanah dengan berbagai bahan kimia. Seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dibidiang geoteknik banyak inovasi yang dilakukan
salah satunya adalah geomembrane.

Penggunaan geomembrane untuk stabilisasi tanah sangat membantu. Melihat kondisi


tanah di Indonesia yang lunak, penggunaan geomembrane menjadi kebutuhan dalam
pembangunan di Indonesia. Penggunaan geomembrane tidak hanya untuk perbaikan
tanaha saja melainkan dapat digunkan alternative saat pembangunan membutuhkan bahan
yang kedap air, seperti kolam renang, tempat pembunagan akhir. Kedepan nya
penggunaaan geomembrane menjadi faktor penting dalam hal perbaikan tanah serta bahan
yang kedap air,

Gambar 1. 1 Contoh penggunaan geomembrane pada bidang konstruksi

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan geomembran ?

1
b. Bagaimana kegunaan geombran serta fungsinya sebagai perkuatan tanah?
c. Peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan geomembran
d. Bagaimana pelaksanaan instalasi geomembran

1.3 Tujuan
a. Dapat mengetahui pengertian dari geomembran.
b. Dapat mengetahui kegunaan dan fungsi dari geomembran
c. Dapat mengetahui peralatan apa saja yang digunakan selama pelaksanaan instalasi
geomembran
d. Dapat mengetahui prosedur pelaksanaan isntalasi geomembran

1.4 Manfaat

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian geomembran


Geomembran adalah salah satu jenis material Geosintetik yang berfungsi sebagai
lapis kedap air yang terbuat dari bahan sintetik semacam plastik. Geomembran diproduksi
dengan menggunakan lembaran polimer konsisten tipis umumnya, namun diproduksi juga
dengan menggunakan impregnasi geotekstil dengan shower hitam-atas, elastomer atau
polimer, atau sebagai geocomposites aspal berlapis-lapis. Geomembrane mempunyai
karakteristik yang kedap terhadap cairan. Geomembrane dapat dengan mudah dibentuk,
disambung, digabungkan dengan mesin hot wedge maupun extruder. Geomembrane juga
mudah dan cepat untuk diperbaiki (repair).

Gambar 2. 1 Lembaran geomembrane

1.2 Jenis jenis geomembran


Geomembrane tersedia dalam beberapa jenis. Biasanya dibedakan dari polymer bahan
baku nya yaitu :

1. HDPE Geomembrane.
Geomembrane ini berbahan baku HDPE (High Density Polyethylene). Tersedia
dalam berapa pilihan ketebalan 0,5 mm ; 0,75 mm ; 1,0 mm ; 1,5 mm ; 2,0 mm,
sampai dengan 2,5 mm.
2. LLDPE Geomembrane.
Geomembrane ini berbahan baku LLDPE (Low Density Polyethylene). Tersedia
dalam berapa pilihan ketebalan 0,5 mm ; 0,75 mm ; 1,0 mm ; 1,5 mm ; 2,0 mm,
sampai dengan 2,5 mm. LLDPE Geomembrane mempunyai kelebihan karakterisitik

3
bahannya yang lebih lentur, lebih tahan terhadap benda tajam (lebih tidak mudah
sobek).

3. Fleksibel Polipropilena (FPP)


Geomembran FPP lebih mahal untuk dipasang daripada liner berbasis polietilen,
namun memiliki reputasi yang lebih baik karena lebih fleksibel dan memiliki
ketahanan retak yang lebih baik daripada HDPE. Lapisan ini lebih mudah dipasang
dan diperbaiki setelah penuaan. Bahannya adalah resin yang dipolimerisasi bersama
dengan karet etilen propilena dan polipropilena.

4. Ethyl Vinyl Acetate (EVA)


EVA tiga kali lebih fleksibel seperti LDPE dan dapat menahan suhu 96 ° C. Materi
yang dikenal sebagai penghalang yang baik, dapat menahan suhu rendah, tahan stress
yang baik, tahan air dan tahan terhadap radiasi ultraviolet. Bahannya sangat sedikit
bau. EVA adalah kopolimer etilen dan vinil asetat.

1.3 Kegunaan dan fungsi geomembran


Geomembran dapat diaplikasikan :

1. Geomembrane dapat menjadi lapisan kedap untuk memisahkan material padat


maupun cairan yang berupa limbah maupun bukan limbah dengan sifatnya yang
kedap membuat tanah dasar dibawahnya tetap terjaga, tidak tercemari.
2. Pada konstruksi jalan, Geomembrane dapat digunakan untuk lapisan tanah dasar
yang berair (memiliki mata air) yang sulit kering. Geomembrane berfungsi sebagai
separator dan juga lapis kedap sehingga timbunan tanah bagus / timbunan perkerasan
diatasnya menjadi terjaga dan tidak terganggu dari air maupun tanah lunak yang
mendesak ke atas.
3. Pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah dan limbah, geomembrane sebagai
lapis kedap menjaga tanah tetap asli tidak tercemar.
4. Pada Kolam, Tambak Ikan/Udang dll, pemasangan geomembrane lebih cepat bila
dibandingkan pemasangan beton maupun batu kali. Sebagai lapis kedap
geomembrane juga mencegah pencemaran, baik dari air kolam terhadap tanah
maupun sebaliknya.

4
5. Pada lapangan golf, geomembrane dapat diaplikasikan pada kolam / danau buatan,
sifat geomembrane yang kedap membuat air tidak terbuang infiltrasi / rembes ke
tanah.
6. Pada stock pile batu bara dan bahan tambang lainnya.
7. Pada kolam “heap leach” pada tambang emas.
8. Pada kolam air taman rekreasi.

1.4 Metode Pelaksanaan Geomembran


1.4.1 Pekerjaan Tanah
a. Persiapan Lapisan Permukaan

Gambar 2. 2 Proses pemerataan tanah untuk persiapan instalasi geomembrane

Permukaan yang akan dilapisi telah disiapkan sehingga bebas dari


penyimpangan, tonjolan, vegetasi, air berlebihan, tanah yang gembur atau perubahan
mutu. Permukaan pendukung tidak mengandung batu atau bahan lainnya seperti,
bentuk komposisi atau ukuran yang dapat merusak geomembrane tersebut. Tidak ada
daerah permukaan yang terlalu lembut. Dalam situasi ini, operator yang memasang
setiap geomembrane di lokasi tersebut tidak dapat diterima. Formulir penerimaan
area permukaan harus disediakan kepada pelanggan secara khusus yang
menunjukkan area yang diterima untuk instalasi geomembrane. Formulir ini
diberikan sebelum aktivitas instalasi di area itu. Jika pada setiap saat selama instalasi
sistem lapisan geosintetik lapisan bawah yang telah disiapkan memburuk, menjadi
rusak, atau dengan cara apapun ditentukan yang tidak dapat diterima oleh Pengawas
Situs, semua pekerjaan instalasi pelapis geomembrane akan berhenti dan kondisi
daerah tersebut menjadi perhatian dari pihak yang tepat.

5
b. Parit Angkur

Gambar 2. 3 Proses pembuatan parit angkur untuk geomembrane

Parit Angkur harus dilakukan oleh Kontraktor pekerjaan tanah (kecuali


dinyatakan khusus dalam kontrak). Panjang, lebar dan kedalaman seperti yang
ditunjukkan pada gambar dan spesifikasi. Tugas ini harus dilakukan sebelum
digelarnya geomembrane Tepi dimana Geosintetik masuk ke dalam parit
harus bebas dari penyimpangan, tonjolan, dll untuk menghindari kerusakan potensial
untuk material. Penimbunan dari parit angkur harus menjadi tanggung jawab
Kontraktor pekerjaan tanah sesuai dengan spesifikasi. Penimbunan harus dilakukan
saat bahan Geomembrane berada pada keadaan berkerut untuk menghindari
kerusakan Geomembrane selama penimbunan.

6
1.4.2 Penggelaran Geomembran

Gambar 2. 4 Proses penggelaran geomembrane

Penggelaran membutuhkan peralatan penggelaran yaitu peralatan yang tidak


merusak tanah dasar. Urutan instalasi penempatan panel harus memperhatikan drainase,
arah angin, permukaan tanah dasar, akses ke situs, dan jadwal produksi proyek.
Penggelaran panel Geomembrane tidak boleh dilanjutkan ketika kondisi cuaca buruk
yang dapat membahayakan instalasi lapisan geomembrane. Panel harus sesegera
mungkin di sambung setelah penggelaran dan semua material yang digunakan harus
ditandai dengan identifikasi yang sesuai.
1.4.3 Pengelasan di Lapangan

Gambar 2. 5 Proses Pengelasan geomembrane

Pengelasan di Lapangan melibatkan ikatan panel yang berdekatan dengan


menggunakan metode panas. Secara umum, sambungan harus sejajar berorientasi searah

7
lereng, yaitu berorientasi bersama, tidak saling menyimpang arah pada lereng. Di sudut-
sudut dan lokasi geometris, jumlah sambungannya harus diminimalkan. Tidak boleh ada
sambungan lapisan horisontal yang terjadi pada panel kurang dari satu meter dan lima
puluh lima sentimeter dari kaki lereng. Pada lereng kurang dari 10% (6L: 1H), aturan ini
tidak berlaku. Sambungan silang pada lereng dibolehkan pada ujung panel yang dipotong
pada sudut sekitar 45 °. Sambungan dianggap sebagai entitas yang terpisah jika itu adalah
sambungan dua panel atau lebih. Perbaikan tidak dianggap sambungan dalam konteks
ini.
Sistem penomoran menggunakan nomor panel yang berdekatan dan harus
mengidentifikasi sambungan masing-masing. Instalasi lapisan geomembrane dapat
diproses dalam beberapa kondisi suhu yang kriteria pengelasannya dapat dipenuhi oleh
Operator yang berkualifikasi. Jangan menggelar geomembrane di hadapan angin di atas
<[20] kph> <mph <[12]>> atau dalam kondisi cuaca yang dapat merugikan fungsi
penutup lapisan. Jangan menyambung membran pada saat curah hujan atau pada
kelembaban yang berlebihan atau ketika kondisi dapat mempengaruhi keselamatan pada
saat instalasi.
1.4.4. Pelapisan (Seaming)
Proses pelapisan harus memperhatikan beberapa faktor berikut:
a. Material
1. Moisture atau kotoran harus dihilangkan dari permukaan geomembrane. Jangan
menggunakan pelarut atau perekat untuk membersihkan atau tujuan lainnya.
Setidaknya 100mm (4 inci) rentang diperlukan untuk tumpang tindih yang akan
seamed.
2. Tumpang tindih seaming harus halus dan bebas dari kerut atau kebocoran. Keriput
dan kebocoran akan dipotong dan daerah pengganti akan tumpang tindih dengan
berbagai minimal 75mm (3 “).
3. On-site lapisan kemiringan harus paralel dengan arah lereng, bukan di lereng.
Pengelasan yang tidak perlu di sudut atau tanah yang tidak rata harus dihindari.

b. Kondisi Cuaca
1. Penempatan Geomembrane harus memperhatikan temperatur, bila suhu di bawah
0°C, penempatan tidak akan preformed kecuali telah diverifikasi bahwa kualitas
seaming memenuhi persyaratan spesifikasi.

8
2. Penempatan Geomembrane harus dihentikan selama setiap kondisi kelembaban
yang berlebihan, misalnya kabut, hujan, embun, salju, atau dalam kondisi angin
ekstrim.
3. Jika penempatan geomembrane adalah preformed di suhu rendah atau kondisi
cuaca buruk, installer akan melihat dan mencatat suhu itu, suhu lingkungan,
pengaturan mesin las suhu, dan suhu mesin las yang sebenarnya, dan kecepatan
pengelasan.
4. Sebelum penempatan geomembrane, installer harus mengevaluasi temperatur,
kelembaban, curah hujan, dan kecepatan angin.

c. Persiapan seaming
1. Menyetujui mesin seaming, kondisi, metode, dan kualitas benar-benar dapat
memenuhi kebutuhan saat instalasi, pengujian seaming harus dilakukan dalam
lingkungan kerja yang sama dan kondisi instalasi seperti di lapangan sebenarnya.
2. Frekuensi tes seaming harus disepakati oleh kedua belah pihak dari pemilik dan
installer.
3. Seam sampel untuk uji kuat geser dan kupas tes kekuatan harus diambil di site
sebenarnya.

d. Peralatan dan Aksesoris


1. Wedge welder machine dan extrusion machine harus memiliki alat ukur untuk
pengukuran suhu dan pengendalian. Peralatan tersebut harus dipelihara dalam
kondisi yang memadai untuk menghindari pekerjaan yang keliru.
2. Power supply generator listrik hanya menggunakan yang baik dan listriknya stabil
(konstan)

e. Percobaan hasil Las dan Pengujian


1. Percobaan harus dilakukan pada sampel geomembrane untuk memverifikasi bahwa
mesin seaming dan kondisi operasi yang memadai.
2. Hasil Las yang didapat adalah langsung di site dan lasan uji coba juga akan
dilakukan dalam kontak dengan tanah. Setidaknya dua lasan diuji coba harus
dilakukan per hari untuk setiap mesin las. Salah satunya adalah dibuat pada awal
pekerjaan, yang lain selesai di pertengahan pekerjaan. Spesimen pengujian seaming
(1″ x 6″) disiapkan untuk pengujian kekuatan geser (tarik)
9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Geomembrane dapat menekan waktu pelaksanaan dan kemudahan pekasanaan
konstruksi dikarenakan altrnatif lain nya masih membutuhkan waktu dan material yang
banyak jika dibandingkan geomembrane untuk kasus perkuatan tanah.
 Geomembrane memiliki harga yang ekonomis sehingga bisa dijangkau untuk proyek
yang tidak terlalu besar.
 Geomembrane juga mudah untuk diperbaiki jika terjadi kerusakan.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://geotextile.asia/produk/geomembran

http://geomasindo.com/pengertian-geomembrane/

http://geomembrane-hdpe-indramas.blogspot.co.id/2015/07/penggunaan-
geomembrane-untuk-perbaikan.html

11

Potrebbero piacerti anche