Sei sulla pagina 1di 20

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

MADRASAH ALIYAH PONDOK PABELAN


KABUPATEN MAGELANG
DOKUMEN 1

NAMA MADRASAH : MA PONDOK PABELAN


NSM : 131233080006
NPSN : 20363106
STATUS AKREDITASI :A
TAHUN PELAJARAN : 2023/2024
ALAMAT : Pabelan, Mungkid, Magelang
Jawa-Tengah

YAYASAN WAKAF PONDOK PABELAN


MADRASAH ALIYAH PONDOK PABELAN
Alamat : Pabelan, Mungkid, Magelang. PO BOX 800 Muntilan, Jawa Tengah
Tlp. (0293) 3285188
Email : ma.pondokpabelan@gmail.com
PENGESAHAN

Berdasarkan hasil telaah dan kajian Tim Pengembang Kurikulum Madrasah Aliyah
Pondok Pabelan, dengan pertimbangan dari komite Madrasah dan rekomendasi Pengawas
Madrasah maka dengan ini dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2022/2023, selanjutnya
pada akhir tahun pelajaran akan dievaluasi keterlaksanaan dan ketercapaiannya sebagai acuan
pengembangan kurikulum pada tahun pelajaran berikutnya.

Pabelan, 2023

Mengetahui Kepala MA. Pondok Pabelan


Ketua Komite Madrasah,

Muhammad Nasirudin, M.A Muhammad Nur Mustofa, S.H.I

Mengetahui
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengan

Drs.H.A. Saifullah, M.Ag


NIP . 196412251994031002
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadlirat Allah SWT dan bersholawat untuk
Rosulullah Muhammad SAW, Tim Penyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
KMI Pondok Pesantren Pabelan telah dapat menyelesaikan KTSP ini dengan tiada halangan
suatu apapun.
KTSP MA Pondok Pabelan ini disusun sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan
pada KMI Pondok Pesantren Pabelan dalam menentukan berbagai kebijakan dan kegiatan
belajar mengajar tahun pelajaran 2023/2024 dan seterusnya, agar terencana, terarah, dan tepat
tujuan yang akan dicapai khususnya dalam mengantarkan perserta didik menjadi insan yang
Tekun Ibadah, Berakhlak karimah dan Unggul Berprestasi sebagai bekal hidup dan bekal
membangun negeri tercinta Indonesia.
Sehubungan dengan adanya masa transisi Madrasah Aliyah Pondok Pabelan menuju
SPM (Satuan Pendikan Mu’adalah) Ulya pada tahun pelajaran 2023/2024 berdasarkan ijob
SPM (Satuan Pendidikan Mu’adalah) Ulya No 6203 Tahun 2022. Peralihan MA Pondok
Pabelan menuju Satuan Pendidikan Mu’adalah (SPM) Ulya yang telah dimulai pada tahun
ajaran 2023/2024 ini akan dilaksanakan secara bertahap yaitu mulai dari kelas 4 /(kelas X), dan
selanjutnya kelas XI yang akan dilaksanakan pada tahun berikutnya dan seterusnya. Maka
penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini, difokuskan untuk kelas XI dan
XII yang saat ini masih berstatus Madrasah.
Dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini kami berupaya
semaksimal mungkin menyajikan konsep, perangkat, serta strategi yang ideal, namun karena
berbagai keterbatasan yang ada pada kami kekurangan dan kesalahan tidak bisa kami hindari.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan demi kelancaran
terbitnya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun ajaran 2023/2024 ini,
diucapkan terima kasih.

Magelang, 18 Juli 2023


Kepala Madrasah

Muhammad Nur Mustofa, S.H.I


Daftar Isi
Halaman Sampul
Halaman Validasi Pengawas Madrasah i
Halaman Penetapan dan Pengesahan ii
 Kepala Madrasah, Ketua Komite, Kanwil Kemenag Prov Jawa Tengah iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Landasan hukum KTSP 2
1.3. Tujuan Pengembangan KTSP 4
1.4. Prinsip Pengembangan KTSP 5
1.5. Acuan Operasional KTSP 7
1.6. Karakteristik Madrasah
1.6.1 Karakteristik Sosial 9
1.6.2 Karakteristik Budaya 10
1.6.3 Peserta didik 11

BAB II. TUJUAN


2.1. Visi Madrasah 16
2.2. Misi Madrasah 16
2.3. Tujuan Madrasah 17
2.4. Target Madrasah 17

BAB III. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM


3.1. Struktur Kurikulum 20
3.2. Muatan Kurikulum 22
3.2.1. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu 22
3.2.2. Muatan Lokal 34
3.2.3. Pengembangan Diri 42
3.2.4. Pengaturan Beban Belajar 44
3.2.5. Peminatan 45
3.2.6. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin 45
3.2.7. Ketuntasan Belajar 52
3.2.8. Penilaian Hasil Belajar 55
3.2.9. Kenaikan Kelas 60
3.2.10. Kelulusan 61
3.2.11. Mutasi Siswa 62
3.2.12. Nilai-nilai Karakter yang dikembangkan di Madrasah 62
3.2.13. Keunggulan Madrasah (Lokal dan Global) 71

BAB IV. KALENDER PENDIDIKAN


4.1. Permulaan Tahun Pelajaran 74
4.2. Pekan Efektif 76
4.3. Waktu Pembelajaran Efektif 76
4.4. Waktu Libur 77
4.5. Kegiatan Madrasah 79
BAB V. PENUTUP 81

LAMPIRAN
1. KI/KD
2. SK Tim Pengembang Kurikulum
3. SK Kriteria Ketuntasan Minimal
4. SK Kriteria Kenaikan Kelas
5. Tata Tertib, peraturan akademik lainnya
6. SK Pembagian Tugas Mengajar, Tugas Tambahan, Bimbingan, Ekstra Kurikuler
REKOMENDASI PENGESAHAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
MA PONDOK PABELAN
KABUPATEN MAGELANG

LEMBAR VALIDASI
KTSP TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Setelah dilakukan validasi secara cermat dengan instrumen validasi yang telah disesuaikan
dengan regulasi yang berlaku, maka Rancangan KTSP :

Madrasah : MA Pondok Pabelan


NSM : 131233080006
NPSN : 20363106
Akreditasi :A
Alamat : Pabelan
Kecamatan : Mungkid
Kab/Kota : Magelang
Tahun Pelajaran : 2023/2024

direkomendasikan untuk mendapat pengesahan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan


pada madrasah tersebut pada Tahun Pelajaran 2023/2024 sesuai dengan ketentuan peraturan
perudangan yang berlaku.

Magelang,
Pengawas Madya

Dra. Zubaidah Tuatoy


NIP. 19631028 1991032001
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan menyatakan bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan disusun oleh Tim
Pengembangan Kurikulum dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) dan Petunjuk Teknis yang disusun oleh Kementerian Pendidikan
Nasional serta juknis penyusunan dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Madrasah. Tim Pengembangan Kurikulum terdiri dari unsur Kepala Madrasah, Waka
Kurikulum, Guru, Karyawan, Komite Madrasah dan masyarakat sekitar yang mempunyai
kepedulian terhadap kemajuan pendidikan. Kondisi ideal madrasah dalam penyusunan
kurikulum harus memuat pelayanan minimal Standar Nasional Pendidikan. Kurikulum ideal
memuat mata pelajaran Muatan Nasional Kelompok A dan Kelompok B ditambah dengan
Muatan Lokal Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Magelang serta Muatan Khusus Mata
Pelajaran Kemadrasahan.

MA Pondok Pabelan sebagai satuan pendidikan menengah di lingkungan


Kementerian Agama harus menyusun Kurikulum MA Pondok Pabelan yang mengacu pada
Standar Nasional Pendidikan, keunggulan lokal dan global. Acuan yang digunakan dalam
penyusunan Kurikulum meliputi delapan standar penyelenggaraan pendidikan, kondisi ideal
penyelenggaraan pendidikan, kondisi riil yang sudah berlangsung di MA Pondok Pabelan
dan rencana tindak lanjut untuk mengatasi kesenjangan antara kondisi idial dan kondisi riil.
Muatan Nasional, Lokal dan Kemadrasahan sudah tercantum pada Kurikulum MA Pondok
Pabelan.

Melalui Kurikulum MA Pondok Pabelan diharapkan pelaksanaan program-program


pendidikan di MA Pondok Pabelan sesuai dengan karakteristik, potensi dan kebutuhan
peserta didik. Sehubungan dengan prinsip tersebut, penyusunan Kurikulum perlu melibatkan
seluruh warga madrasah (Kepala Madrasah, Guru, Karyawan, Peserta Didik) dan pemangku
kepentingan (Komite Madrasah, Orang Tua Peserta Didik, Tokoh Masyarakat yang peduli
pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang). Kalau perlu
mendatangkan Nara Sumber dari Tim Ahli Bidang Pendidikan dari Kabupaten Magelang.

1.2 Dasar Hukum


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1),
(2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal
38 ayat (1), (2);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5157);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);
6. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Madrasah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 66 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 2101);
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 61 tahun 2014
tentang Kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 62 tahun
2014 tentang Ekstra kurikuler penddidikan dasar dan menengah;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 63 tahun
2014 tentang pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstra kurikuler wajib pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 111 tahun
2014 tentang bimbingan konseling
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 55 tahun
2014 tentang masa orientasi siswa;
14. Permendikbud Nomor 4 Tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Pembelajaran oleh
Pendidik, Sekolah, dan Pemerintah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi
Pendidikan Dasar dan Menengah
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 35 Tahun 2018 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter;
22. Juknis Dirjen Pendis No 6982 Tahun 2019 tentang Petunjuk teknis Penyusunan n
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Madrasah Aliyah.
23. Peraturan Menteri Agama RI No. 90 tahun 2013 tentang Penyelengaraan Pendidikan
Madrasah
24. Peraturan Menteri Agama RI No. 912 tahun 2013 tentang Kurikulum Madrasah 2013
mata Pelajaran Agama Islam dan Bahasa Arab.
25. KMA 183 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab pada Madrasah
26. KMA 184 tahun 2014 tentang Implementasi Struktur Kurikulum di Madrasah
27. Surat Keputusan Dirjen No. 481 Tahun 2015 Tentang penetapan madrasah
pendampingan kurikulum 2013;
28. PMA Nomor 58 Tahun 2018 tentang Tugas Kepala Madrasah;
29.SK Dirjen Pendis No.DJ.I/DT.I.I/166/2012 tentang Penghitungan Beban Kerja Guru;
30. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Dan Menengah 2017;
31. Peraturan Daerah Jawa Tengah No. 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara
Jawa;
32. Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 57 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda
No. 9 tahun 2012
33. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/14995 tanggal
4 Juni 2014 tentang Kurikulum mata pelajaran Mulok Bahasa Jawa untuk jenjang
pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/ MTs, SMA/SMALB/MA, dan SMK/MAK
Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah;
34. SK Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah Nomor 3001 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penyusunan Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2022/2023;

91.3. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Secara umum tujuan pengembangan kurikulum untuk memandirikan dan
memberdayakan madrasah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada madrasah
dan mendorong madrasah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif.
Proses pengembangan kurikulum memberikan kesempatan kepada madrasah (Kepala,
Guru, Karyawan, Siswa) untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan kurikulum.
Kurikulum yang dikembangkan di madrasah menjadi lebih bermakna untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berguna dalam
mengembangkan potensi daerahnya.
Tujuan khusus pengembangan kurikulum untuk:
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif madrasah dalam
mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia. Kemandirian madrasah
dalam menggali dan memanfaatkan potensi dan sumber daya sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik madrasah. Setiap komponen madrasah dituntut untuk lebih aktif dan
kreatif melakukan berbagai upaya agar semua kebutuhan madrasah terpenuhi.
2. Meningkatkan kepedulian warga madrasah dan masyarakat (komite madrasah) dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama. Keterlibatan
masyarakat dapat lebih mewarnai muatan kurikulum madrasah.
3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar madrasah/sekolah tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai. Pengembangan dan implementasi kurikulum diharapkan
akan meningkatkan kreativitas setiap komponen madrasah untuk bersaing menuju
pencapaian kualitas pendidikan yang lebih baik.

1.4 Prinsip Pengembangan

Kurikulum 2013 jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan oleh


madrasah berpedoman pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi serta panduan
Penyusunan yang dibuat oleh BSNP. Kurikulum Sekolah Menengah dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip berikut:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan
tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif
terhadap perbedan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
ekstar kurikuler secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang
bermakna dan tepat antar subtansi.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan
akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan
dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar
semua jenjang pendidikan.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang, serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar
kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

1.5. Acuan Operasional


KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia


Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun untuk memungkinkan semua mata
pelajaran di MA Pondok Pabelan dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta
akhlak mulia.
2. Penguatan pendidikan karakter
Penguatan Pendidikan Karakter merupakan upaya membangun dan membekali peserta
didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 guna menghadapi dinamika
perubahan di masa depan, mengembangkan platform pendidikan nasional yang
meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman
budaya Indonesia dan merevitalisasi serta memperkuat potensi dan kompetensi pada
lingkungan pendidikan.
3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotorik) berkembang
secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan
kinestetik peserta didik.
4. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman karasteritik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan
pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah.
5. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan
demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendrong partisipasi masyrakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus di tampung secara
berimbang dan saling mengisi.
6. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta
didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan
IPTEK sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
8. Moderasi Beragama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan takwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung perilaku
kehidupan beragama yang moderat.
9. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang
semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
yang menjadi landasan penting bagi upaya pemeliharaan persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong perkembangan
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Pendidikan diharapkan menjadi penguat budaya antikorupsi. Kurikulum harus
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat
dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya
setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah
dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Gender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
memperhatikan kesetaraan gender.
13. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas
satuan pendidikan
14. Pendidikan Anti Korupsi
Kurikulum diarahkan pada pembentukan karakter termasuk mengembangkan kejujuran
dan nilai integritas sedini mungkin agar anak menjadikannya sebagai kebiasaan dan
pandangan hidup termasuk di dalamnya pendidikan anti korupsi.
15. Pendidikan Anti Narkoba
Dalam upaya mencegah permasalahan sosial global saat ini kurikulum harus menjamin
terwujudnya karakter peserta didik yang tangguh dan tidak mudah terbawa pada perilaku
menyimpang termasuk penggunaan narkoba.
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN, DAN
TARGET SATUAN PENDIDIKAN

2.1. Visi
Madrasah Aliyah Pondok Pabelan sebagai lembaga pendidikan menengah berciri
khas Islam perlu mempertimbangkan harapan murid, orang tua murid, lembaga pengguna
lulusan madrasah dan masyarakat dalam merumuskan visinya. Madrasah Aliyah Pondok
Pabelan juga diharapkan merespon perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, era informasi dan globalisasi yang sangat cepat. Madrasah
Aliyah Pondok Pabelan ingin mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut:

Terwujudnya Santri Mukmin, Muslim dan Muhsin yang


Berbudi Tinggi, Berbadan Sehat, Berpengetahuan Luas,
dan Berpikiran Bebas

Indikator Visi:

a. Terwujudnya generasi ummat yang mampu membaca Alqur’an dengan baik dan benar
(Tartil).
b. Terwujudnya genarasi ummat yang tekun melaksanakan ibadah wajib maupun sunnah
c. Terwujudnya generasi ummat yang santun dalam bertutur dan berperilaku
d. Terwujudnya generasi ummat yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik
sebagai bekal melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan atau hidup mandiri.

2.2. Misi
1. Menanamkan dan meningkatkan disiplin santri untuk melaksanakan ajaran Islam dalam
kehidupan sehari-hari
2. Menanamkan jiwa keikhlasan, kesederhanaan, ukhuwah diniyah, kemandirian, dan
kebebasan
3. Mendidik dan mengantarkan santri untuk mampu mengenal jati diri dan lingkungannya,
serta mempunyai motifasi dan kemampuan untuk mengembangkan diri sesui dengan
prilaku hidupnya.
4. Mendidik dan mempersipkan santri untuk menjadi manusia mandiri dan berkhidmad
kepada masyarakat, agama, nusa dan bangsa.

2.3. Tujuan Satuan Pendidikan

Tujuan MA Pondok Pabelan disesuaikan dengan delapan Standar Nasional Pendidikan


yang dijabarkan dalam beberapa capaian. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
Tujuan Umum
a. Terwujudnya generasi umat yang mampu, mahir menulis dan membaca (penguatan
budaya literasi), memahami maupun menghafalkan Al-Qur’an dengan baik dan
benar (Tartil).
b. Terwujudnya generasi ummat yang berwawasan luas serta tekun melaksanakan
ibadah wajib maupun sunnah
c. Terwujudnya nilai-nilai luhur budaya pesantren sebagai landasan dalam bertutur,
berperilaku dan tindakan.
d. Terwujudnya generasi ummat yang unggul dalam prestasi akademik dan non
akademik serta mampu berkompetisi di tingkat daerah, nasional maupun
internasional sebagai bekal melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan
atau hidup mandiri.
e. Terwujudnya jiwa kewirausahaan dengan membekali keterampilan hidup yang
berbasis budaya pesantren.
f. Terselenggaranya budaya berbahasa Asing (Arab,Inggris) untuk menjawab tantangan
global.
g. Terwujudnya Standard Operation Prosedur (SOP) kelembagaan.

2.4. Target Madrasah


1. Target Jangka Panjang (7 – 10 tahun)
a. Terwujudnya kemitraan dengan lembaga Pendidikan maupun non Kependiidkan
(dunia Usaha).
b. Terwujudnya kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat agar dapat
bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan sosial budaya dan sekitarnya.
c. Terwujudnya kemampuan menjalankan layanan pendidikan sesuai standar mutu
yang didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dan kompeten sehingga
mampu menghasilkan guru dan siswa yang berprestasi baik di bidang akademik
maupun non akademik.
d. Terwujudnya lulusan yang menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan keIslaman,
sains, teknologi, ilmu sosial, dan seni-budaya untuk meraih prestasi baik di tingkat
nasional maupun internasional.
e. Terbentuknya lulusan yang berkarakter dan mampu melakukan perubahan yang
didasari oleh prinsip-prinsip Islam Rahmatan Lil’alamin.
f. Terwujudnyasekolah dengan status Rujukan

2. Target Jangka Menengah (3 -6 tahun)


a. Terwujudnya peningkatan nilai ubudiyah dalam kehidupan sehari-hari.
b. Terwujudnya budaya bahasa asing (Arab dan Inggris) baik siswa maupun guru di
lingkungan madrasah
c. Terwujudnya penambahan kepemilikan wakaf untuk pengembangan sarana KBM
d. Tercapainya jumlah rombel sekurangnya 9 rombel
e. Terwujudnya ruang dan lingkungan Madrasah yang Nyaman dan Asri
f. Terwujudny program Adiwiyata Madrsah
g. Tercapainya nilai akriditasi A.

3. Target Jangka Pendek(1-3tahun)


a. Terwujudnya budaya disiplin siswa, guru dan tenaga kependidikan melalui program 5
S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun).
b. Terselenggaranya budaya membaca dan menghafal Al Quran diawal KBM
c. Terwujudnya pengembangan Kurikulum 13
d. Terwujudnya tim pengembang minat bakat siswa baik dalam akademik maupun non
akademik sebagai upaya peningkatan prestasi akademik dan non akademik
e. Terwujudnya peningkatan lulusan 100 %
f. Terwujudnya peningkatan jumlah peserta didik yang diterima di PTUN dan PTAIN
melalui jalur SNMPTN maupun SBMPTN
g. Terwujudnya tim pengembang sekolah
h. Terwujudnya pengembangan silabus untuk kelas X, XI, XII semua mata pelajaran
i. Terwujudnya Pengembangan RPP
j. Terwujudnya dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja (Tupoksi), struktur
organisasi dan mekanisme kerja
k. Terselenggaranya peranan dan fungsi Walikelas, Laboran, dan BK
l. Terwujudnya penciptaan lingkungan sekolah yang sehat, asri, indah, rindang dan sejuk
m. Terwujudnya sarana madrasah yang standar
n. Terselenggaranya perawatan sarana madrasah secara rutin.
o. Terselenggaranya peningkatan budaya kerja
p. Terwujudnya pegembangan kemitraan dan peran serta masyarakat
q. Terwujudnya Sistem Informasi Managemen ( SIM) sekolah,
r. Terwujudnya sistem managemen sekolah yang transparan dan akuntabel
s. Terlaksananya program supervise, monitoring, evaluasi dan akreditasi sekolah
t. Terselenggaranya pola koordinasi.
u. Terselenggaranya Rintisan Sekolah Adiwiyata.

Potrebbero piacerti anche