Sei sulla pagina 1di 15

JURNAL PRAKTIKUM

TBT. KARET

PEMINDAHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg) KE


POLYBAG KECIL

OLEH

NAMA : KRISNA PRAYOGA

NPM : 71200713036

PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

GELOMBANG / KELOMPOK : PERTAMA / SATU

PRAKTIKUM TBT. KARET

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2022
JURNAL PRAKTIKUM

TBT. KARET

PEMINDAHAN BIBIT KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg) KE


POLYBAG KECIL

Oleh

NAMA : KRISNA PRAYOGA

NPM : 71200713036

PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI

GELOMBANG / KELOMPOK : PERTAMA / SATU

Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti


Praktikum TBT. Karet Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan

ASISTEN NILAI

1. Fiqi Alfisar Lubis, S.Agt., M.Agt.


2. Desman Kurniawan Gulo, S.Agt.
3. Ryzki Agung Nurfatahillah N.
4. Tri Yuslisa Sirait.
KOORDINATOR

(Dr. Yayuk Purwaningrum, S.P., M.P.)

PRAKTIKUM TBT. KARET

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA

MEDAN

2022
ABSTRACT

Krisna Prayoga, 71200713036 / 2022. Transfer Of Rubber Seedlings (Hevea


brasiliensis Muell Arg) To Small Polybags

Rubber is one of the important plantation commodities, both as a source of


income, employment and foreign exchange opportunities, as a driver of economic
growth for new centers in the area around rubber plantations as well as
environmental conservation and biological resources. However, as a country with
the largest area and the second largest production in the world, Indonesia still
faces several obstacles, namely low productivity, especially smallholder rubber
which is the majority (national rubber area and the variety of processed products
are still limited, which is dominated by crumb rubber). The low productivity of
smallholder rubber plantations is caused by the large number of old, damaged and
unproductive areas, the use of seeds that are not superior clones and the condition
of the garden that resembles a forest. Therefore, efforts are needed to accelerate
the rejuvenation of smallholder rubber and the development of downstream
industries. Rubber is an agricultural commodity that is closely related With human
daily needs, we can see and feel the processed rubber which provides many
benefits, for example tires, sandals, automotive care, toys, etc. Rubber has
expanded in various regions of the world, including being developed in Southeast
Asia due to environmental factors. which has adequate growing conditions.
However As a country with the largest area and second largest production in the
world, Indonesia still faces several obstacles, namely productivity and low
product quality.

Keywords : Rubber Plant, Polybag, Nursery.


ABSTRAK

Krisna Prayoga, 71200713036 / 2022. Pemindahan Bibit Karet (Hevea


brasiliensis Muell Arg) Ke Polybag Kecil

Pembibitan tanaman karet merupakan bagian dari kegiatan pembiakan


tanaman karet, secara umum penyedian bibit karet untuk keperluan peremajaan
maupun penanaman areal baru terdiri atas bibit asal biji dan bibit okulasi.
Pembibitan tanaman karet dilakukan melalui dua tahap kegiatan diantaranya
adalah persemaian perkecambahan dan persemaian bibit. bibit dalam polybag
lebih sering digunakan karena memiliki keuntungan seperti pertumbuhan tanaman
dilapangan dapat lebih awal, relatif lebih mudah penanganannya, resiko kerusakan
selama pengangkutan dapat diperkecil dan bibit yang berasl dari polybag
pertumbuhannya lebih seragam. Sedangkan bibit yang langsung ditanam ditanah
atau tanpa polybag memiliki keuntungan karena biaya yang dikeluarkan sedikit
tetapi kerugian dari cara ini adalah bibit yang akan digunakan harus dipindahkan
dulu sehingga memakan waktu dan cara pemindahan harus dilakukan dengan hati-
hati agar tidak merusak akar dan membutuhkan tenaga kerja yang banyak. benih
yang telah diseleksi sebelum disemaikan sebaiknya dicuci dan diremdam terlebih
dahulu, tujuannya adalah untuk meningkatkan daya kecambah benih tersebut.
Perendaman biji dilakukan setelah 48 jam. Perbanyakan tanaman karet saat ini
dapat dilakukan dengan teknik okulasi, untuk mendapatkan bibit okulasi tanaman
karet yang baik pula kedepannya.

Kata Kunci : Tanaman Karet, Polybag, Pembibitan.


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan yang

sangat melimpah. Kekayaan alam dapat dilihat dari keanekaragaman hayati yang

ada di Indonesia. Hal ini dilihat dari tanahnya yang subur dan iklim yang tropis,

sehingga banyak masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai petani baik

dibidang sayur-sayuran, palawija maupun perkebunan. Karet merupakan salah

satu komoditas perkebunan yang penting sebagai sumber devisa non migas bagi

Indonesia, sehingga memiliki prospek yang cerah. Upaya peningkatan

produktivitas tanaman karet terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi

budidaya dan pasca panen (Syakir, 2011).

Pertanian karet memainkan peran yang cukup penting bagi perekonomian

negara Indonesia yang merupakan negara produsen karet yang memiliki arti

penting bagi perolehan devisa sekaligus penyerapan tenaga kerja. Sebagai

gambaran pada tahun 2006, industri karet berjenis crumb rubber berhasil meraup

devisa eksport US$ 3,77 Milyar, hampir 50% dari nilai eksport produk pertanian.

Tenaga kerja yang terserap dalam penyediaan bahan baku (petani karet) lebih dari

6 juta orang belum termasuk pedagang pengepul. Luas areal tanaman karet di

Indonesia pada saat ini 3,309 juta ha, dimana 84,49 % (2,796 ha) merupakan

perkebunan rakyat yang ada (Haryanto, 2012).

Permasalahan yang dihadapi oleh petani dalam budidaya tanaman karet

adalah susahnya dalam memperoleh bibit tanaman. Petani dalam membangun

kebun karet harus membeli dengan harga yang mahal untuk memperoleh bibit

unggul. Beberapa petani juga dalam membangun kebun menyiapkan bibit sendiri
namun terkendala dalam memilih varietas mana yang akan ditanam, karena pada

bibit dengan teknik okulasi tidaklah mudah. Petani harus menyiapkan entres yang

baik namun keterbatasannya adalah minimnya pengetahuan petani mengenai

varietas mana yang baik untuk digunakan dalam pembuatan bibit (Habibie, 2015).

Tujuan Praktikum

Dalam kegiatan praktikum ini memiliki tujuan, yakni sebagai berikut:

1. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pemindahan bibit karet ke polybag.

2. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pemindahan bibit karet ke

polybag.

3. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui fungsi pemindahan bibit karet ke

polybag.
TINJAUAN PUSTAKA

Setelah membangun batang bawah dan kebun batang atas dapat dilakukan

okulasi dengan menempel mata dari satu tanaman sejenis dengan tujuan untuk

mendapatkan sifat unggul, hasil tersebut akan diperoleh bibit unggul seperti stum

mata tidur, stum mini, stum tinggi, dan bibit dalam polibag namun yang sering

digunakan petani adalah stum mata tidur dan bibit dalam polibag. Pengenalan ciri-

ciri karet pada tanaman muda dilakukan pada tanaman berumur 10-18 bulan

dengan jumlah 4-6 payung, ciri-ciri tanaman muda okulasi yang entresnya berasal

dari klon tertentu, dapat ditentukan dengan memperhatikan bagian-bagian

tanaman karet tersebut (Setyamidjaja, 2013).

Penampang melintang batang pohon karet dapat dilihat dari bagian tengah

sampai lapisan terluar terdiri atas bagian kayu, cambium, kulit lunak, kulit keras,

dan lapisan gabus. Dalam kulit lunak terdapat suatu deretan pembuluh tapis yang

vertikal yang mengandung karbohidrat hasil fotosintesis. Daun karet terdiri dari

tangkai utama sepanjang sepanjang 3 – 20 cm dan tangkai anak daun sepanjang 3

– 10 cm dengan kelenjar diujungnya. Setiap daun karet biasanya terdiri dari tiga

anak daun yang berbentuk elips memanjang dengan ujung runcing. Daun karet

berwarna hijau dan menjadi kuning atau merah menjelang rontok (Purwati, 2013).

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa

jenis tumbuhan. Indonesia merupakan produsen karet alam terbesar kedua di

dunia setelah Thailand dengan produksi rata-rata 2,2 juta ton setiap tahunnya atau

26 persen dari total produksi karet alam dunia. Produksi karet Thailand mencapai

2,8 juta ton per tahun (33%), sedangkan Malaysia dengan produksi sebesar 1,1

juta ton per tahun atau 13 persen dari total dunia merupakan produsen terbesar
ketiga di dunia. Hampir separuh produksi karet alam dunia dikonsumsi oleh tiga

negara utama, masing-masing Cina dengan daya serap pasar sekitar 22 persen,

diikuti AS sebesar 16 persen, dan Jepang 10 persen (Martiansyah, 2017).

Memperhatikan komposisi kepemilikan karet alam di Indonesia yang

didominasi oleh rakyat/petani, berfluktuasinya harga dan upaya pemerintah dalam

merevitalisasi sektor perkebunan, jika pasar konsumen (akhir atau antara) karet

alam tidak terintegrasi dengan pasar produsen, maka ketimpangan antara harga

yang dibayarkan oleh negara konsumen dengan negara produsen (khususnya

petani) akan semakin besar. Mengingat besarnya peranan perdagangan karet alam

bagi perekonomian nasional dan prospek karet alam yang akan datang sebagai

negara pemasok permintaan karet alam dunia, maka penting untuk mengetahui

keberadaan integrasi pasar antara pasar Indonesia dengan pasar-pasar utama

tujuan Indonesia dan negara produsen karet alam (Sumarmadji,  2013).

Pembibitan merupakan tempat penyiapan dan penyediaan bahan tanam,

baik yang dari hasil perbanyakan generative maupun vegetative (klon), ada

beberapa tahapan dalam kegiatan pembibitan karet yaitu mulai dari pengadaian

biji, persemaian biji, persemaian bibit roostock, okolasi pembutan bibit polibag

dan penanaman pembibitan sangat diprlukan untuk menyimpan dan penyediaan

bibit tanaman perkebunan untuk memenuhi kebutuhan areal pertanaman dalam

sekaligus luas dan hanya satu kali dalam skala luas, dalam setiap luas dan dalam

tanaman (20-25 tahun) (Zurhalena, 2015).


BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Lahan Praktikum TBT. Karet Fakultas

Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jalan Karya Wisata, Kelurahan

Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Madya Medan, Provinsi Sumatera

Utara Pada Ketinggian Tempat ± 25 mdpl dengan topografi datar. Praktikum ini

dilaksanakan Pada hari Jumat Tanggal 8 November 2022 Pukul 14.00 Wib sampai

dengan selesai.

Bahan dan Alat

Bahan

Bahan yang digunakan adalah Bibit Karet, Tanah dan Polybag Kecil.

Alat

Alat yang digunakan adalah Cangkul.

Cara Kerja

1. Siapkanlah sebuah alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.

2. Isi polybag kecil dengan tanah sampai penuh.

3. Ambillah bibit karet dari naungan yang sudah dibuat.

4. Tanam bibit karet tersebut ke dalam polybag kecil yang sudah berisikan tanah.

5. Terakhir siram bibit tersebut menggunakan air bersih.


HASIL PRAKTIKUM

Gambar Keterangan

Proses pemindahan bibit karet kedalam

polybag kecil.
PEMBAHASAN

Pembuatan bibit dalam polibeg harus pada lokasi yang rata, dekat dengan

sumber air, dekat dengan jalan, dekat dengan lokasi penanaman serta mempunyai

topsoil yang baik dan cukup untuk mengisi polibeg. polibeg yang digunakan

berukuran 45x30 cm, tebal polibeg 0,2cm dan sebaiknya berwarna hitam. tanah

yang digunakan untuk mengisi polibeg adalah tanah topsoil yang halus dan tidak

mengandung sisa-sisa akar. bibit yang ditanam dipolibeg adalah 2/3 bagian bibit

yang ditutupi tanah. biji dari bibit tersebut tidak boleh lepas dari kecambahnya

agar tidak merusak perakaran nya.

Bibit polibeg adalah bibit yang berasal dari stum OMT (okulasi mata

tidur) yang di tanam dipolibeg sebelum ditanam dilapangan. Umumnya bibit

polibeg ditanam dilapangan setelah mempunyai satu atau dua helai daun.keadaan

ini dicapai kurang lebih emoat bulan setalah bibit ditanam dipolibeg melewati dari

umur tersebut biasanya akar sudah banyak yang melilit dalam polibeg. tujuan

pembibitan polibeg adalah memperoleh pertumbuhan yang seragam dan

mengurangi tingkat kematian bibit.

Penanaman bibit karet di lapangan dilakukan  setelah pengajiran dan

dilakukan pembuatan lubang tanam pada polibag dengan kedalaman 15 cm dari

permukaan polibag. Penanaman karet di lapangan dengan menggunakan bibit

stum mata tidur merupakan hal yang kurang tepat, karena kemungkinan bibit itu

untuk bertahan hidup sangat kecil, kemungkinan bibit stum mata tidur mati sangat

besar jika ditanam di lapangan. Bibit yang baik untuk ditanam di lapangan adalah

bibit karet hasil okulasi yang telah berpayung 2. Pembibitan merupakan tempat

penyiapan dan penyediaan bahan tanam yang baik.


Penanaman bibit tanaman harus memilih waktu yang tepat dan

pengelolaan lahan tanam dan jarak tanam yang baik agar terhindar dari  tingginya

angka kematian dilapangan. Persiapan tanam sebaiknya selesai dilakukan satu

bulan sebelum penanaman. kegiatan persiapan tanam terdiri dari pengajiran ( jalur

tanam dan jarak tanam ) dan pembuatan lubang tanam. Setelah bibit ditanam, bibit

harus dipelihara agar bibit tersebut tumbuh dengan baik. pemeliharaan bibit

tersebut meliputi penyiraman yang dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari,

penyiangan terhadap rumput-rumput yang tumbuh disekitar bibit, melakukan

mulching pada permukaan polibeg untuk mengurangi penguapan, hama dan

penyakit yang akan menyerang bibit harus diberantas agar bibit tidak rusak karena

hama yang menyerang bibit tersebut.

Penanaman dilakukan dengan cara memasukkan bibit ke tengah-tengah

lubang kemudian ditimbun dengan tanah bawah (subsoil) dan selanjutnya tanah

bagian atas (topsoil). bila menggunakan bahan tanam stum mata tidur, mini dan

tinggi pemadatan tanah dilakukan dengan cara bertahap sehingga timbunan

menjadi padat dan merata, sehingga apabila digoyang tidak mudah lepas ataupun

tercabut. Dan jika bahan tanam yang digunakan bibit dalam polybag pemadatan

disekeliling tanah cukup dilakukan dengan tangan. Penginjakan dengan

menggunakan kaki disekeliling tanaman tidak dianjurkan karena akan

menyebabkan bergesernya kolom tanah dan berakibat kematian tanaman.


KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Pembuatan bibit dalam polibeg harus pada lokasi yang rata, dekat dengan

sumber air, dekat dengan jalan, dekat dengan lokasi penanaman serta

mempunyai topsoil yang baik dan cukup untuk mengisi polibeg.

2. Bibit polibeg adalah bibit yang berasal dari stum OMT (okulasi mata tidur)

yang di tanam dipolibeg sebelum ditanam dilapangan.

3. Penanaman bibit karet di lapangan dilakukan  setelah pengajiran dan

dilakukan pembuatan lubang tanam pada polibag dengan kedalaman 15 cm

dari permukaan polibag.

4. Penanaman bibit tanaman harus memilih waktu yang tepat dan pengelolaan

lahan tanam dan jarak tanam yang baik agar terhindar dari  tingginya angka

kematian dilapangan.

5. Penanaman dilakukan dengan cara memasukkan bibit ke tengah-tengah

lubang kemudian ditimbun dengan tanah bawah (subsoil) dan selanjutnya

tanah bagian atas (topsoil).

Saran

1. Saya berharap kepada asisten dosen agar memberikan kritik dan saran dalam

penulisan jurnal kali, agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

2. Praktikum kali ini sudah berjalan dengan baik, namun para praktikan

seharusnya lebih serius lagi dalam menjalankan praktikum kali ini.

3. Tidak ada saran dari saya karna praktikum sudah berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Habibie, 2015. Kajian Biaya Pembibitan Kelapa Sawit. Serial Online


(http://pustaka.stipap.ac.id/files/ta/0901664_170718092110_Daftar_Pustaka.
pdf). Diakses Pada Tanggal 20 November 2022. Pada Pukul 19.57 Wib.
Medan.

Haryanto, 2012. Teknologi Budidaya Tanaman Karet. Serial Online


(http://scholar.unand.ac.id/372/daftar%20pustaka%20fix.pdf). Diakses Pada
Tanggal 20 November 2022. Pada Pukul 20.13 Wib. Medan.

Martiansyah, 2017. Buku Pintar Karet. Serial Online (http://scholar.unand.ac.id).


Diakses Pada Tanggal 20 November 2022. Pada Pukul 20.18 Wib. Medan.

Purwati, 2013. Panduan Lengkap Karet. Jakarta : Penebar Swadaya. Serial Online
(http://scholar.unand.ac.id/17231/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf). Diakses
Pada Tanggal 20 November 2022. Pada Pukul 20.23 Wib. Medan.

Setyamidjaja, 2013. Pembibitan Pada Tanaman Karet, Jakarta. Serial Online


(http://repository.unmuhpnk.ac.id/654/34444/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf).
Diakses Pada Tanggal 20 November 2022. Pada Pukul 20.29 Wib. Medan.

Syakir, 2011. Tanaman Karet. Serial Online (https://www.slideshare.net). Diakses


Pada Tanggal 20 November 2022. Pada Pukul 20.36 Wib. Medan.

Sumarmadji, 2013. Karet: Teknik Budidaya, Panen, dan. Pengolahan. Serial


Online (http://scholar.unand.ac.id/32439/4/DAFTAR.pdf). Diakses Pada
Tanggal 20 November 2022. Pada Pukul 20.43 Wib. Medan.

Zurhalena, 2015. Pemindahan Bibit Pada Tanaman Karet. Serial Online


(http://scholar.unand.ac.id/46122/4/4.%20daftar%20pustaka.pdf). Diakses
Pada Tanggal 20 November 2022. Pada Pukul 20.53 Wib. Medan.
LAMPIRAN

Gambar Keterangan

Pemindahan bibit karet ke dalam

polybag kecil.

Potrebbero piacerti anche