Sei sulla pagina 1di 2

TUGAS MANAJEMEN PERUNAHAN

PERTEMUAN 6
Nama : Moh.Maftuh Al-Farihi
NIM : 20181221008
Kelas : Manajemen B ( MSDM )
Dalam kondisi pandemi yang panjangan ini apabila saya menjadi pemimpin dalam sebuah
organisasi / perusahaan, saya akan melakukan cara memimpin yang terbuka dan selalu terus
bertransformasi dengan keadaan di era pandemi. Mengapa begitu, karena dalam era pandemi
yang berkepanjangan ini kita pastinya akan mendapatkan sebuah masalah yang baru dan
sebuah siklus yang belum pernah ada. Maka dari itu dalam sebuah organisasi atau perusahaan
dalam menghadapi pandemi yang berkepanjangan ini antara pemimpin dan bawahan harus
saling bekerja sama dan saya akan selalu mendengarkan masukan dari bawahan ataupun orag
tercercaya saya. Secara sederhana, pendekatan transformasi pemimpin dapat bersifat
expanded awareness atau limited awareness. Expanded awareness dinamakan the conscious
approach dan limited awareness scbagai the reactive atau unconscious approach (Anderson
and Anderson, 2001: 52). Sesuai dengan kutipan diatas, gaya memimpin tranformasi sngatlah
umum dan saya akan menggunakan pendekatan ini dengan memainkan naluri yang saya
miliki, selalu aktif tanggap dalam keadaan apapun seperti kejadian itu saya respon seperti
biasanya dan saya kan selalu peduli dengan kondisi sekitar akan selalu merespon ada yang
sedang terjadi dan apa saja kendalanya yang mengakibatkan saya ingin mendengarkan
masalah-masalah di lapangan dan mencari jalan keluar bersama-sama.
Kondisi pandemi yang berkepanjangan ini tidak ada yang siap, dan tidak ada yang
memprediksi bahwa kondisi ini datang. Semua kondisi pandemi ini terjadi secara tiba-tiba.
Hal ini membuat kita sebagai pemimpin juga harus peka dan mau tudak mau harus
menyesuaikan dengan keadaan dan terus belajar. Dalam sebuah pemimpin yang ideal juga
harus pintar dalam mengajak atau mengendalikan semua lini yang ada di perusahaan untuk
terus bergerak agar tidak termakan oleh pandemi berkepanjangan ini. Yang artinya
komunikasi yang baik juga perlu dimiliki oleh setiap pemimpin agar terjadinya ideal. Pintar
dalam berbicara dan mengajak para bawahaan untuk terus survive di kondisi pandemi adalah
cara yang bagus. Serta selalu memberi motivasi kepada bawahan untuk terus meningkatkan
peforma mereka selama bekerja. Pemberian semagat juga penting bagi karyawan, dan untuk
peimpin harus memberikan itu semangat adalah bukti bahw para karyawan ini diberi
perhatian oleh perusahaan atau pimpinannya, apalagi di era pandemi yang membuat semua
menjadi agak sulit di kendalikan. Dan juga dalam kondisi pandemi berkepanjangan ini
pemimpin juga harus belajar untuk mengubah metodenya yang masih jadul dengan
penggunaan digital, entah untuk penggunaan penjualan barang perusahaan atau untuk
branding perusahaan atau organisasi. Dan tak lupa di era sekarang sebagai pemimpin sudah
tidak ada lagi namanya persaingan yang kasar atau ketat. Di era sekarang sudah mulai dimana
pemimpin harus berkolaborasi dengan perusahaan lain atau dengan semua intra perusahaan.
Dengan adanya kolaborasi ini perusahaan yang diajak untuk berkolaborasi pastinya senang
dan akan terciptanya saling membantu antar perusahaan. Sebab banyaknya permasalahan di
kondisi pandemi berkepanjangan ini akan bisa cepat menemukan jalan keluar sebab bisa
saling bertukar pikiran antar perusahaan atau saling berkolaborasi untuk melakukan sebuah
project baru untuk kebaikan bersama agar mendapatkan keuntungan maksimal dan membuat
perusahaan itu tetap berdiri kokoh.
Jadi menurut saya, pemimpin yang ideal adalah mereka yang mau mendengarkan masukan
dan kritikan bukan malah menutup telingan seakan itu adalah penyakit, dan pemimpin yang
ideal juga harus memiliki cara berkounikasi yang baik antar sesama atau antar bawahan. Dan
pemimpin yang ideal di kondisi pandemi juga harus terbuka untuk berkolaborasi, sebab
saling bekerja sama itu membuat semua jadi mudah dan tidak lagi terja

Potrebbero piacerti anche