Sei sulla pagina 1di 18

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,

DAN TEKNOLOGI

EDUKASI KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA (K3) DI
SMK

Meidhi Alkibzi S.IP.,M.Si


Koordinator Kelompok Kerja Program, Data, dan Evaluasi

Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
6 April 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Daftar isi
1 Latar Belakang

2 Muatan K3 Pada Capaian Pembelajaran di SMK

3 Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Sinergi antar K/L

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


Latar Belakang
Menurut perkiraan terbaru yang dikeluarkan oleh International Labour Organization, 2,9 juta
pekerja meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (ICOH, 2022)

Tingginya angka kecelakaan kerja di kalangan pekerja muda menunjukkan pentingnya edukasi
tentang keselamatan dan kesehatan kerja sedini mungkin. Melalui pendidikan K3 di lingkungan
sekolah

Pendidikan K3 diharapkan untuk meningkatkan budaya keselamatan dan kesehatan yang tidak hanya
berorientasi terhadap pencegahan, tetapi juga bersifat inklusif dan kolaboratif, melibatkan tidak hanya para
guru, tapi juga para siswa, orangtua dan staf lain yang turut beroperasi di lingkungan sekolah (ILO, 2019)

Pekerja muda mungkin sangat rentan terhadap bahaya keselamatan karena pengalaman kerja mereka yang
terbatas, pelatihan keterampilan yang buruk, kurangnya informasi atau instruksi tentang bahaya dan prosedur
keselamatan; dan kurangnya pengawasan (IPEC et al., 2002 dalam ILO, 2018)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Jumlah SMK di Indonesia
Jumlah SMK menurut Bidang Keahlian dan Status Sekolah
Jumlah SMK menurut Bidang Keahlian No Bidang Keahlian Negeri* Swasta*
1 Teknologi Informasi dan Komunikasi 2,397 5,942
2 Teknologi dan Rekayasa 2,160 4,573
3 Bisnis dan Manajemen 1,545 4,759
4 Pariwisata 974 1,572
Jumlah SMK menurut 5 Seni dan Industri Kreatif 1,058 1,383
Berdasar:
Status Sekolah Perdirjen Dikdasmen
6 Agribisnis dan Agroteknologi 1,372 776
Kemendikbud Nomor 7 Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 231 1,436
06/D.D5/KK/2018 Tentang 8 Kemaritiman 563 304
Spektrum Keahlian Sekolah 9 Energi dan Pertambangan 501 330
Menengah Kejuruan (Smk)/
* 1 SMK bisa membuka lebih dari 1 Bidang Keahlian
Madrasah Aliyah Kejuruan
(MAK) >> 9 Bidang Keahlian Jumlah SMK menurut Bidang Keahlian dan Status Sekolah
No Bidang Keahlian Negeri* Swasta*
Jumlah SMK menurut Bidang Keahlian 1 Teknologi Informasi 2,397 5,942
2 Teknologi Manufaktur dan Rekayasa 2,153 4,572
3 Bisnis dan Manajemen 1,545 4,759
Total SMK di Indonesia Berdasar:
Kepmendikbudristek Nomor 4 Pariwisata 974 1,572
14,395 Sekolah 262/M/2022 Tentang 5 Seni dan Ekonomi Kreatif 1,058 1,383
Perubahan Atas Keputusan
Menteri Pendidikan, 6 Agribisnis dan Agriteknologi 1,372 776
Kebudayaan, Riset, Dan 7 Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 231 1,436
Teknologi Nomor 56/M/2022
Tentang Pedoman Penerapan
8 Kemaritiman 563 304
Kurikulum Dalam Rangka 9 Energi dan Pertambangan 501 330
Pemulihan Pembelajaran >> 10
Bidang Keahlian 10 Teknologi Konstruksi dan Properti 393 99

Sumber Data: Data SMK, Dapodik, 31-08-2022 (diolah). 4


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Catatan: Penarikan data profil SMK dilakukan pada periode Bulan Februari dan Agustus.
Jumlah Siswa SMK di Indonesia
Jumlah Siswa menurut Bidang Keahlian dan Status Sekolah
Jumlah Siswa menurut Bidang Keahlian No Bidang Keahlian Negeri Swasta
1 Teknologi dan Rekayasa 794,697 859,004
2 Teknologi Informasi dan Komunikasi 448,744 711,832
3 Bisnis dan Manajemen 451,370 657,988
4 Pariwisata 248,932 140,669
Jumlah Siswa menurut 5 Agribisnis dan Agroteknologi 179,906 48,657
Berdasar:
Status Sekolah Perdirjen Dikdasmen 6 Seni dan Industri Kreatif 140,618 67,074
Kemendikbud Nomor 7 Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 31,065 163,707
06/D.D5/KK/2018 Tentang 8 Kemaritiman 52,547 21,136
Spektrum Keahlian Sekolah 9 Energi dan Pertambangan 52,112 15,114
Menengah Kejuruan (Smk)/
Madrasah Aliyah Kejuruan Jumlah SMK menurut Bidang Keahlian dan Status Sekolah
(MAK) >> 9 Bidang Keahlian
No Bidang Keahlian Negeri Swasta
Teknologi Manufaktur dan Rekayasa 760,034 856,453
Jumlah SMK menurut Bidang Keahlian 1
Teknologi Informasi 448,744 711,832
2
Bisnis dan Manajemen 451,370 657,988
Berdasar: 3
Total Siswa SMK di Indonesia Kepmendikbudristek Nomor Pariwisata 248,932 140,669
4
5,085,172 siswa 262/M/2022 Tentang
Perubahan Atas Keputusan 5
Agribisnis dan Agriteknologi 179,906 48,657
Seni dan Ekonomi Kreatif 140,618 67,074
Menteri Pendidikan, 6
Kebudayaan, Riset, Dan Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 31,065 163,707
7
Teknologi Nomor 56/M/2022
Kemaritiman 52,547 21,136
Tentang Pedoman Penerapan 8
Kurikulum Dalam Rangka Energi dan Pertambangan 52,112 15,114
9
Pemulihan Pembelajaran >> Teknologi Konstruksi dan Properti 34,663 2,551
10 Bidang Keahlian 10

Sumber Data: Data SMK, Dapodik, 31-08-2022 (diolah). 5


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Catatan: Penarikan data profil SMK dilakukan pada periode Bulan Februari dan Agustus.
Memperkuat Budaya K3 di Lingkungan Pendidikan
Penguatan budaya K3 harus dimulai dari lingkungan pendidikan, perlu dibekali pengetahuan
tentang K3 sejak mereka akan memasuki dunia kerja.

Konvensi ILO No. 155 telah menyerukan agar negara-negara anggota ILO mengadopsi langkah-langkah
untuk mempromosikan pendidikan K3 inklusif di semua tingkat pendidikan.

01 Pengenalan dan Penerapan K3

02 Kebiasaan yang baik terkait K3

03 Karakter K3

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6


Daftar isi
1 Latar Belakang

2 Muatan K3 Pada Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka di SMK

3 Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Sinergi antar K/L

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7


• Kerangka Kirikulum Merdeka (SMK)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Karakteristik Kurikulum Merdeka

Struktur kurikulum SMK Kompetensi Yang Dituju/Dipelajari


Capaian Pembelajaran
Struktur kurikulum SMK mengacu spektrum keahlian SMK yang Capaian Pembelajaran yang disusun per fase
ditetapkan oleh Pemerintah, terdiri atas Bidang Keahlian dan Capaian Pembelajaran dinyatakan dalam paragraf yang
Program Keahlian. Satuan pendidikan bekerja sama dengan merangkaikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk
industri mitra dapat membuat konsentrasi keahlian (yang mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.
sebelumnya disebut kompetensi keahlian) berdasarkan
kebutuhan dunia kerja. SMK terdiri dari:
• Fase E (umumnya setara dengan kelas X SMK)
Struktur kurikulum terdiri atas 2 (dua) bagian yaitu: • Fase F (umumnya setara dengan kelas XI dan XII dan/atau
• Kelompok mata pelajaran umum; dan kelas XI, XII, dan XIII).
• Kelompok mata pelajaran kejuruan.

Sumber: http://kurikulum.kemdikbud.go.id/perbandingan/?jenjang=6&kurikulum1=1&kurikulum2=4

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Muatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada Kurikulum SMK

Pada akhir fase E (Umumnya untuk kelas X SMK) peserta didik akan mendapatkan gambaran
menyeluruh mengenai program keahlian, dalam rangka menumbuhkan renjana (passion), visi
(vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.

Ex : Mapel Dasar-Dasar Teknik Mesin pada


Konsentrasi Keahlian Permesinan
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan
kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik SMK

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 10


Buku Panduan Belajar dan Bekerja Yang Aman bagi SMK
Selain tertuang dalam Capaian
Pembelajaran, Direktorat SMK juga
telah menerbitkan Buku Panduan
“Belajar dan Bekerja Yang Aman
bagi SMK” dan telah memuat
Panduan untuk pelindung terlinga
yang digunakan peserta didik saat
Praktik Kerja, termasuk
mengenalkan beberapa jenis
perangkat perlindungan
pendengaran . Buku ini juga secara
spesifik memuat :

1. Cara Menggunakan Perlindungan


Pendengaran dan,
2. Cara melakukan perawatan pada
peralatan perlindungan
pendengaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 11


Penerapan Budaya Kerja Industri di SMK melalui Prinsip 5R

5R Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin adalah suatu metode penataan
dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang (5S)
yang digunakan oleh manajemen SMK dalam usaha memelihara ketertiban,
efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja/Ruang Praktik.

Seiri (Pemilahan) atau Ringkas, Seiton (Penataan) atau Rapi, Seiso (pembersihan) atau Seiketsu (pemantapan) atau Shitsuke (pembiasaan) atau Rajin,
kuncinya yaitu memutuskan yaitu menata barang sehingga Resik, tak hanya membersihkan Rawat, yaitu memastikan seluruh yaitu penguatan komitmen seluruh
dengan tegas untuk memilah mudah dan cepat dicari serta namun juga dirawat agar aktifitas pemilahan, penataan pihak sebagai tanggung jawab
dan membedakan antara yang jangan sampai berkarat, rusak, fungsinya terjaga dengan baik dan pembersihan yang telah bersama untuk melaksanakan 5S
diperlukan dengan yang tidak. penyok, berubah bentuk, dan dan dapat digunakan dalam dilakukan dilaksanakan secara secara disiplin
sebagainya waktu panjang konsisten dan teratur.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 12


Daftar isi
1 Latar Belakang

2 Muatan K3 Pada Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka di SMK

3 Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Sinergi antar K/L

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13


Apa saja yang perlu dilakukan sekolah agar peserta didik SMK mampu
tercegah dari kecelakaan saat melakukan latihan kerja?

PENILAIAN DAN PENERAPAN DAN


PERENCANAAN
PEMETAAN SITUASI PENGELOLAAN K3
• Mulai melakukan penilaian situasi • Membekali para tenaga pendidik dan
• Perlu merencanakan tindakan-tindakan non kependidikan (karyawan) mengenai
secara teratur terhadap bangunan fisik,
yang penting agar peserta didik SMK isu-isu K3.
dan sarana prasarana belajar yang
memahami isu-isu terkait K3. • Memasukkan informasi K3 ke dalam
digunakan.
• Penting untuk merencanakan dan materi-materi pembelajaran, khususnya
• Hasil penilaian situasi dapat
memasukkan informasi terkait K3 ke pada peserta didik yang akan mengikuti
memudahkan Satuan Pendidikan
dalam materi-materi pendidikan yang program pemagangan (praktik kerja
memetakan bangunan fisik atau sarana
diajarkan. lapangan) – PKL bagi SMK
yang aman dan sehat bagi peserta
didik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 14


Perubahan Perilaku dan Kondisi Lingkungan Kunci Peningkatan Status Kesehatan
Kondisi kesehatan seseorang Genetik
dipengaruhi oleh 4 faktor :

✓ Perilaku (30%), Pelayanan Status


✓ Lingkungan (40%) Perilaku
Kesehatan Kesehatan
✓ Pelayanan Kesehatan (20%) dan
✓ Genetik (10%)
Lingkungan
2 Faktor (perilaku dan lingkungan)
dapat ditingkatkan dengan
pembiasaan / intervensi

Dan lebih efektif jika dilakukan


sejak dini, usia sekolah, dan
Pembiasaan dan remaja
PESERTA DIDIK
CERDAS,
Peningkatan pengetahuan
BERAKHLAK dan keterampilan 80% anak usia sekolah dan remaja
MULIA dan kesehatan di sekolah yang ada di Indonesia berada di
BERPRESTASI (sekolah sehat) sekolah
Sumber: Paparan Kebijakan Sekolah/Madrasah Sehat pada agenda Persiapan
Pelaksanaan UKS SMK oleh Direktorat Gizi dan KIA - KEMENKES RI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


K
e
m
e
n
Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
t
e
r
i
Deskripsi Output Tujuan
a
n Program Program Program
P
e
n
d Pelaksanaan program UKS di SMK Tersusun dan tersosialisasikannya Salah satu upaya untuk mewujudkan SDM
i
d Tahun 2023 dilakukan dengan panduan UKS Tahun 2023 serta berkualitas adalah melalui peningkatan
i menyusun dan mensosialisasikan adanya upaya pendampingan untuk derajat kesehatan anak usia sekolah
k
a panduan UKS serta melakukan meningkatkan fasilitas UKS di SMK. dengan membiasakan perilaku hidup
n
, pendampingan kepada SMK. bersih dan sehat.
K
e Pihak yang terlibat:
b
u
d - Direktorat SMK
a
- Kemenkes
y
a
Linimasa
- Unicef
a
n - Kominfo
Maret
, Mei Agustus - November
R - BNN penyusunan dan uji
i keterbacaan Panduan UKS Sosialisasi Region 1 &2 Pendampingan UKS sekolah
s
- Pokja UKS Kemdikbud
e - Kepala sekolah
t Februari
d - Guru April Juni Desember
a Penyamaan Persepsi Finalisasi
- Siswa Sosialisasi Region 3 Evaluasi & refleksi
n program UKS
Panduan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Sinergi antar pemangku kepentingan untuk memastikan peserta didik SMK dapat belajar dan praktik kerja yang aman

Kementerian atau organisasi Kementerian atau organisasi Kementerian atau organisasi


perangkat daerah yang menangani perangkat daerah yang menangani perangkat daerah yang menangani
pendidikan ketenagakerjaan kesehatan

1. Menyediakan materi pembelajaran 1. Memastikan tempat kerja siap 1. Melatih dan memberikan materi
tentang K3; menerima pemagang yang telah penguatan kepada tenaga
memahami isu-isu dasar K3; pendidik tentang K3;
2. Menyiapkan para peserta didik
arena untuk pendidikan pemagangan 2. Melatih tenaga pendidik tentang K3; 2. Memastikan peserta program
yang sensitif pada isu K3; pemagangan memiliki akses
3. Memastikan program pemagangan pada layanan kesehatan kerja
3. Memastikan bahwa peserta program menjadi materi pengawasan
pendidikan pemagangan adalah ketenagakerjaan, khususnya dalam
mereka yang telah memahami isu hal K3
dasar K3.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 17


Terima kasih

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 18

Potrebbero piacerti anche