Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
kurva C vs t
12
10
8
C (g/m3)
6
4
2
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
t (s)
t 0.01 E
E(t)
0 0 0
150 0 0
0
0
0,00102
50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
175 3
t (s)
0,00306
200 8
0,00756
225 8
0,00961
240 4
0,00992
250 1
0,00838
275 7
0,00511
300 4
0,00255
325 7
0,00122
350 7
0,00051
375 1
0,00020
400 5
450 0
∞
C (t )
F ( t )=∫ dt
0 A
t (s) C x 103 E(t) F(t)
0 0 0 0
150 0 0 0
175 1 0.0010228 0.0127845
200 3 0.0030683 0.0639223
225 7.4 0.0075684 0.1968806
240 9.4 0.0096139 0.3257479
250 9.7 0.0099207 0.4234211
275 8.2 0.0083866 0.6522628
300 5 0.0051138 0.8210176
325 2.5 0.0025569 0.916901
350 1.2 0.0012273 0.9642035
375 0.5 0.0005114 0.9859371
400 0.2 0.0002046 0.9948862
450 0 0 1
Kurva F (t)
1.2
0.8
0.6
F(t)
0.4
0.2
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
t (s)
(d) What fraction of the material spends less than 250 seconds in the reactor?
Answer:
250
F 0−250= ∫ E ( t ) dt
0
F 0−250=F ( 250 )−F ( 0 )=0 , 4234−0
Fraksi=¿ 0,4234
(e) What is the mean residence time?
Answer:
Persamaan yang digunakan sbb
dtm
=t E (t)
dt
Dihitung dengn metode luas trapesium
d σ2 2
=( t −t m ) E (t)
dt
E(Θ)
3
2.5
2
E(Θ)
1.5
0.5
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2
F(Θ)
1.2
0.8
F(Θ)
0.6
0.4
0.2
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2
P17-6B The following E(t) curves were obtained from a tracer test on
two tubular reactors in which dispersionis believed to occur .
A second-order reaction
is to be carried out in this reactor. There is no dispersion occurring either
upstream or downstream of
the reactor, but there is dispersion inside the reactor.
(a) What is the final time t1 (in minutes) for the reactor shown in Figure P17-6 B
(a)?
In Figure P17-6B (b)?
Answer:
Dapat di asumsikan bahwa
∞
1=∫ E ( t ) dt
0
t 1 x 0.2
A= =1
2
Jadi di dapatkan nilai t 1 pada figure (a) = 10 min
Luas area figure (b) sbb
d σ2 2
=( t −t m ) E (t)
dt
0.04 t , if t< 5
{
E ( t )= 0.4−0.04 t , if 5 ≤ t ≤10
otherwise 0
Dengan polymath didapatkan nilai tm sbb
Jadi di dapatkan nilai tm untuk figure (a) = 4.999 = 5
Dengan tm = 5 digunakan polymath untuk mendapatkan nilai variansi
Kemudian untuk figure (b) dengan persamaan berikut di run dengan polymath
E ( t )=0.3−0.02 x t
Sehingga didapatkan nilai tm untuk figure (b) = 8.3
Selanjutnya melakukan running dgn polymath utk variansi
dXseg
=X× E
dt
Dengan polymath di dapatkan nilai berikut
Sehingga di dapatkan nilai X segmentasi adalah 0,477
(e) Find the conversion predicted by the maximum mixedness model
for reactor B.
Diketahui
k C ao =0.2
C A=C Ao (1− X)
C B=C Bo (1−X )
C Ao=C Bo
Neraca mol
2
dX k C A C B X
= −E
dz C Ao (1−F )
Dihitung dengan polymath didapatkan hasil sbb
Sehingga didapatkan nilai maximum mixedness adalah 0,342
P17-8A Consider again the nonideal reactor characterized by the RTD data in Example 17-
5, where E(t) andF(t) are given as polynomials. The irreversible gas-phase nonelementary
reaction
A+BC+D
is first order in A and second order in B, and is to be carried out
isothermally. Calculate the conversion
for: (b)The cases of complete segregation and maximum mixedness.
Answer:
Segregation model
−d N A
=−r A V
dt
Batch reactor
dX
N Ao =k C A C 2B V
dt
C A=C Ao (1− X)
C B=C Bo (1−X )
C Ao=C Bo
2
dX k C A C B
=
dt C Ao
Persamaan neraca mol
2 3
dX k C Bo(1−X )
=
dt 1
Persamaan X segregasi
dXseg
=X× E
dt
E(t) dan F(t) sama dengan Ex. 17.5, dimana E(t) sbb
kurva C (t)
41
40
39
38
37
C
36
35
34
33
32
0 10 20 30 40 50 60 70 80
t(s)
C (t)
E ( t )=
A
Dengan A = 2650,113
kurva E (t)
0.02
0.02
0.01
0.01
E
0.01
0.01
0.01
0.01
0 10 20 30 40 50 60 70 80
t(s)
d σ2 2
=( t −t m ) E (t)
dt
(tm) .2
N=
∆ σ2
(34.58886) .2
N= =3
(394.6672−0)
X =1−e−kτ
τ
X =1−(1+ k ).−n
n
(b) Find the number of tanks in series which will represent the reactor and the conversion
expected, assuming that the tanks-in-series model holds.
Answer:
Menghitung luas area di bawah kurva C dengan polymath
C (t)
100
90
80
70
60
50
C
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
t
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
d σ2 2
=( t −t m ) E (t)
dt
Didaptkan nilai variansi adalah 181.9546
(tm) .2
N=
∆ σ2
(16.22254).2
N= =1.46=2
(181.9546)
Menghitung Konversi dari A jika digunakan tanks-in series dengan jumah n = 3, dapat dihitung
melalui rumus dari konversi berikut ini, dengan orde 1
τ
X =1−(1+ k ).−n
n
Sebelumnya untuk mengetahui nilai k, digunakan persamaan konversi berikut untuk PFR dengan
konversi 99%
X =1−e−kτ
X =1−e−kτ
k = 0.289048
Didapatkan berikut ini
(d) Comment on the difference in these results, and state which one you think is the most
reliable.
Perhitungan yang didapatkan untuk model tanks in series dengan model segregasi tidak
menghasilkan nilai yang jauh berbeda. Hal ini dikarenakan pada model tanks in series hanya
membutuhkan 2 CSTR. Pada buku fogler dijelaskan bahwa apabila nilai n kecil, reactor
dimodelkan dalam 1 CSTR saja. Sehingga didapatkan perhitungan konversi pada model tanks in
series dan segregasi tidak jauh berbeda.
Sedangkan model yang lebih reliable adalah model segregasi di bandingkan
model tanks in series. Hal ini karena pada penurunan perhitungan model tank in series terdapat
asumsi mengeneralisasikan bahwa keadaan tiap reactor sama. Untuk jumlah sedikit mungkit
tidak akan menimbulkan masalah akan tetapi pada jumlah reactor yang banyak, asumsi ini akan
menimbulkan hasil yang berbeda dimana susunan tanki yang banyak akan terdapat banyak faktor
yang mempengaruhinya.