Sei sulla pagina 1di 9

DATA PERCOBAAN

 Monopole horizontal

 Polar : Pmax ( Daya Maksimum ) = 1 dBm di sudut -157°


Pmin ( Daya Minimum ) = 0,42 dBm di sudut 137°
 Kartesian : Pmax ( Daya Maksimum ) = -56 dBm di sudut -168°
Pmin ( Daya Minimum ) = -72 dBm di sudut -141°

 Monopole vertical

 Polar : Pmax ( Daya Maksimum ) = 1 dBm di sudut -163°


Pmin ( Daya Minimum ) = 0,39 dBm di sudut 78°
 Kartesian : Pmax ( Daya Maksimum ) = -55 dBm di sudut -168°
Pmin ( Daya Minimum ) = -74 dBm di sudut -143°

 Folded dipole horizontal

 Polar : Pmax ( Daya Maksimum ) = 1 dBm di sudut 15°


Pmin ( Daya Minimum ) = 0,05 dBm di sudut -73°
 Kartesian : Pmax ( Daya Maksimum ) = -35 dBm di sudut -56,2°
Pmin ( Daya Minimum ) = -72 dBm di sudut -23,4°

 Folded dipole vertical


 Polar : Pmax ( Daya Maksimum ) = 1 dBm di sudut 15°
Pmin ( Daya Minimum ) = 0,05 dBm di sudut -73°
 Kartesian : Pmax ( Daya Maksimum ) = -35 dBm di sudut -54,5°
Pmin ( Daya Minimum ) = -70 dBm di sudut -25°

 Yagi antenna horizontal

 Polar : Pmax ( Daya Maksimum ) = 1 dBm di sudut 8°


Pmin ( Daya Minimum ) = 0,02 dBm di sudut 75°
 Kartesian : Pmax ( Daya Maksimum ) = -27 dBm di sudut -34°
Pmin ( Daya Minimum ) = -52 dBm di sudut 56,2°

 Yagi antenna vertical

 Polar : Pmax ( Daya Maksimum ) = 1 dBm di sudut 8°


Pmin ( Daya Minimum ) = 0,02 dBm di sudut 75°
 Kartesian : Pmax ( Daya Maksimum ) = -27 dBm di sudut -31,6°
Pmin ( Daya Minimum ) = -79 dBm di sudut 50,4°

 Helix antenna horizontal


 Polar : Pmax ( Daya Maksimum ) = 1 dBm di sudut 6°
Pmin ( Daya Minimum ) = 0,05 dBm di sudut -150°
 Kartesian : Pmax ( Daya Maksimum ) = -33 dBm di sudut 42,2°
Pmin ( Daya Minimum ) = -79 dBm di sudut 67,7°

 Helix antenna vertical

 Polar : Pmax ( Daya Maksimum ) = 1 dBm di sudut 6°


Pmin ( Daya Minimum ) = 0,05 dBm di sudut 150°
 Kartesian : Pmax ( Daya Maksimum ) = -33 dBm di sudut 40,6°
Pmin ( Daya Minimum ) = -77 dBm di sudut 68,5°

 Patch antenna horizontal

 Polar : Pmax ( Daya Maksimum ) = 1 dBm di sudut 120°


Pmin ( Daya Minimum ) = 0,03 dBm di sudut -135°
 Kartesian : Pmax ( Daya Maksimum ) = -32 dBm di sudut -116°
Pmin ( Daya Minimum ) = -66 dBm di sudut -84,9°

 Patch antenna vertical


 Polar : Pmax ( Daya Maksimum ) = 1 dBm di sudut 120°
Pmin ( Daya Minimum ) = 0,03 dBm di sudut -135°
 Kartesian : Pmax ( Daya Maksimum ) = -32 dBm di sudut -116°
Pmin ( Daya Minimum ) = -66 dBm di sudut -84,9°

ANALISA DATA
- Antena Monopole

Monopole memiliki pola radiasi Omni - directional (ke segala arah) yaitu
memancarkan kekuatan yang sama di semua arah azimuth tegak lurus dengan antenna,
tetapi daya radiasi bervariasi dengan sudut elevasi, dengan radiasi mengantar k enol pada
zenit, pada sumbu antenna
- Antena Yagi
Adapun Pola radiasi antenna Yagi ini adalah Directional. Artinya perambatan sinyal
dari antenna yagi hanya terletak pada sat ugaris lurus. Jika terjadi kemiringan sudut dari
antenna atau sumber sinyal, maka sinyal yang diterima akan menjadi kurang bagus. Pada
saat 0 adalah arah kemana antenna harus diletakkan menghadap pemancar.

- Antena Half wave dipole


Adapunpola radiasi dari setengah gelombang dilipat dipol adalah sama dengan antena
dipol setengah gelombang yaitu Omni-directional pola.

- Full wave dipole


dipole adaoun pola radiasi dari setengah gelombang dilipat dipol adalah sama dengan
antena dipol setengah gelombang yaitu Omni-directional pola.

- Folding dipole
Pola radiasi dari antenna folded dipole adalah sama dengan antenna dipole pada
umumnya yaitu seperti donat untuk folded dipole ½ lambda Kemudian untuk antenna
folded dipole1/4 lambda, antenna ini digunakan untuk kondisi daerah yang hanya
memiliki ruang sempit untuk pendirian antenna ini, sehingga dibuat antenna secara
vertical, dengan memanfaatkan sifat tanah sebagai reflector, maka panjang dari antenna
vertical ini hanya ¼ lambda atau setengah dari antenna ½ lambda

KESIMPULAN
Antena adalah perangkat yang dapat mengubah sinyal listrik enjadi gelombang elektromagnetik
kemudian memancarkannya ke ruang bebas atau sebaliknya. Berfungsi untuk memindahkan
gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya dari udara ke media kabel.
Antena juga tergolong Transduser karena dapat mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi
lainnya.
Pola radiasi atau pola pancaran antena menggambarkan kekuatan relatif medan yang dipancarkan
di berbagai arah dari antena, pada jarak yang konstan. Pada pengukuran pola radiasi faktor jarak
berpengaruh guna memperoleh hasil pengukuran yang baik dan teliti. Semakin jauh jarak
pengukuran pola radiasi yang digunakan, maka semakin baik pula hasil yang akan diperoleh.

Potrebbero piacerti anche