Sei sulla pagina 1di 17
‘REPUDLK DOMES SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 252/PMK.03/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMOTONGAN PAJAK ATAS PENGHASILAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN, JASA, DAN KEGIATAN ORANG PRIBADI MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 21 avat (8) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomer % Tahun 2008, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kevangan tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan Schubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kogiatan Orang Pribadi: 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomar 49, Tombahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang, Nomor 28 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4740); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3243) sebagaimana telah beberapa kali iubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 480); 3. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005; MEMUTUSKAN, Menetapkan : PERATURAN — MENTERI KEUANGAN TENTANG —_PETUNJUK PELAKSANAAN PEMOTONGAN PAJAK —ATAS_ PENGHASILAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN, JASA, DAN KEGIATAN ORANG. PRIBADI BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Undany-Undany, Pajak Penghasilon adalah Undang,-Undang, Nomor 7 Tahun 1X3 tentang, Pajak Pe 0 Sehaytaimana telah beberapa kali iubab terakhir dengan UadangeCndany, Nonwoe 36 Tan 2000 Meyer KEUANGAN REPUBLK DOMES Pajak Penghasilan sehubunyaan denaan pokeriaan, ja, dan kegiaton yang, dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi Subjek Pajak: selanjutnya disebut PPh Pasal 21, adalah pojak atas penghasilan berupa gj upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk spapun schubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jas0, ddan kegiatan yang dilakukan olch orang. pribadi Subjek Pajak dalam negeri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-Undang, Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan schubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang, dilakukan oleh Wajib Pajak orang ;ribadi Subjek Pajok har negeri, yang, selanjutnya disebut PPh Pasal 26, adalah pajak atas penghasilan herupa aj upah, honerarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atay jabstan, asa, ddan kegiatan yang, dilakukan oleh orang, pribadi Subjck,Pajak luar ney sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 Undang-Undang Pajak Penghasilan Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 adalah Wajib Pajak orang, pribadi atau Wajib Pajak badan, termasuk bentuk usaha tetap, yang mempunyai clakukan pemotongan pajak alas rghasilan Schubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang, Pritudi sebagaimana dimoksud dalam Pasal 21 dan Pasal 2 Undange Undang Pajak Penghasilan. Badan adalah badan sebagaimans dimaksu! dalam Pasal 1 angka 3 ‘Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang, Nomor 28 Tahun 2007. Penyelengyara Keyjatan adalah Wajih Pajak orany“pribadi atau Wai Pajak badan selngai penyelenyyjara keyiatan tertenta yang melakukon pembayaran imbalan dengan nama dan dalam bentuk apapun kepada ‘orang pribadi sehubungan slengan pelaksanaan keyyatan tersebut, Penerima Penghasilan yang Dipotong PPh Pasal 21 adalah orang, pribadi dengan status schagai Subjek Pajak dalam negeri yang menerima atau memperoleh_penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun, sepanjang tidak Jikecualikan dalam Peraturan Menteri Kevangan ini, dari Pemotong PPh Pasal 21 sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jnsa atau kegiatan yang dilakukan baik dalam hubunganaya sebagai ‘pegawai maupun bukan pegawai, termasuk penerima pensiun. Penerima Penghasilan yang, Dipotony, PPh Pasal 26 adalah orang, pribodi dengan status sebagai Subjek Pajak luar negeri yang menerima atau memperolehpenghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun, sepanjang tidak dikecualikan dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, dari Pemotong PPh Pasal 26 sebagai imbalan shubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan yang dilakukan baik dalam hubunganaya sebagai pegawai maupun bukan pegawai, termasuk penerima pensiun, 10. n 2 15. 16. LMENTEFU KEUANGAN REPUBLK WSDONESIA Peyawai adalah orang, pribadi yang, bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai pepawai tetap atau pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kerja baik secara tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu dengan memperuleh imbalan yang dihayarkan bberdasarkan periode tertentu, penyelesaian pekerjaan, atau ketentuan ta yang ditetapkn pemberi kerja, termasuk orang, pribadi yang melakukan pekerjsan dalam jabatan negeri atau baclan usaha milik negara atau badan tusaha milik daerah, Pegawai tetap adalah pegawai yang menerima atu_memperoleh penghasilan dalam jumlah .tertenti sevara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas yang socara teratur terus ‘menerus ikut-mengelolakegiatan perusshaan’ secara_langsung, serta pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak untuk suatu jangka waktu tertentu sepanjang pegawai yang bersangkutan bekerja penuh (fill time) dalam pekerjaan tersebut Pegawai tidak tetap/tenaga kerja lepas adalah pegawai yang hanya menerima penghasilan spabila pegawai yang bersangkutan bekerja, berdasarkan jumiah hari bekerja, jumlah unit hasil pekerjaan yang dihasilkan atau penyelesaian suatu jenis pekerjaan yang diminta oleh pemberi kerja. Penerima Penghasilan Bukan Pegawai adalah orang pribadi_ slain pegawai tetap dan pegawai tidak tetap (tenaga kerja lepas) yang ‘memperolch penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun dari Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 sebagai imbalan atas pokerjaan, jasa atau kegiatan tertentu yang dilakukan berdasarkan perintah atau permintaan dari pemberi penghasilan. Peserta kegiatan adalah orang pribadi yang terlibat dalam suatu kegiatan tertentu, . termasuk mengikuti rapat, sidang, seminar, lokakarya (workshop), pendidikan, pertunjukan, olahraga, atau kegiatan lainnya dan menerima atau memperolchimbalanschubungan dengan eikutsertaannya dalam kegiatan tersebut. Penerima pensiun adalah orang pribadi atau ali warisnya yang menerima, ‘atau meinperolch imbalsn untuk pekerjaan yang dilakukan di'masa lalu, termasuk orang pribadi atau ahli warisnya yang, menerima tunjangan hari tua atau jaminan hari tua, Penghasilan Pegawai Tetap yang Bersifat Teratur adalah penghasilan bagi pegawai tetap berupa gaji atau upah, segala macam tunjangan, dan imbalan dengan nama apapun yang diberikan secara periodik berdasarkan kketentuan yang ditetapkan oleh pemberi kerja, termasuk wang lembur. Penghasilan Pegawai Tetap yang Bersifat Tidak Teratur adalah penghasilan bagi pegawai tetap selain penghasilan yang bersifat teratur, ‘yang diterima sekali dalam satu tahun atau periode lainnya, antara lain berupa bonus, Tunjangan Hari Raya (THR), jasa produksi, tantiem, sratitikasi, atau imbalan sejenislainnya dengan nama apapun

Potrebbero piacerti anche

  • PMK 257
    PMK 257
    Documento4 pagine
    PMK 257
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora
  • PMK 255
    PMK 255
    Documento4 pagine
    PMK 255
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora
  • PMK 256
    PMK 256
    Documento3 pagine
    PMK 256
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora
  • PMK 254
    PMK 254
    Documento2 pagine
    PMK 254
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora
  • PMK 253
    PMK 253
    Documento3 pagine
    PMK 253
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora
  • PMK 251
    PMK 251
    Documento2 pagine
    PMK 251
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora
  • PMK 250
    PMK 250
    Documento2 pagine
    PMK 250
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora
  • PMK 247
    PMK 247
    Documento2 pagine
    PMK 247
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora
  • PMK 249
    PMK 249
    Documento3 pagine
    PMK 249
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora
  • PMK 248
    PMK 248
    Documento2 pagine
    PMK 248
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora
  • PMK 246
    PMK 246
    Documento2 pagine
    PMK 246
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora
  • PMK 245
    PMK 245
    Documento3 pagine
    PMK 245
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora
  • PMK 258
    PMK 258
    Documento4 pagine
    PMK 258
    Aries Triwidodo
    Nessuna valutazione finora