Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
IWDGF Guidelines on the prevention and management of diabetic foot disease 2019
Anti Hipertensi pada DM
• Obat antihipertensi dianjurkan
• pada penderita diabetes denganTD diklinik ≥140/90 mmHg
• Pada penderita diabetes yang mendapat obat
antihipertensi,dianjurkan:
• Target TDS adalah130mmHg dan jika dapat ditoleransi hingga<130
mmHg, tetapi tidak di bawah 120 mmHg.
• Pada individu berusia lanjut ≥65 tahun, target TDS adalah 130-
139mmHg.
• Target TDD adalah <80mmHg, tetapi tidak di bawah 70mmHg.
• -Direkomendasikan untuk melakukan pengobatan lini pertama
dengan kombinasi penghambat sistem renin-angiotensin (ACEi
atau ARB) dikombinasikan dengan CCB atau diuretik tiazid atau
sejenisnya.
• Tidak dianjurkan untuk memberikan dua penghambat sistem
renin-angiotensin sekaligus (kombinasi ACEi denganARB)
Acute Kidney
Diagnosis and Treatment of Acute Kidney Injury Injury
Patient presents with acute kidney injury
Ye No
s
Measure urinary and serum sodium
and creatinine levels and
osmolality
Renal tubular cells, renal tubular Eosinophils, white Red blood cell casts; Orthotolidine positive
cell casts, or pigmented casts blood cell casts proteinuria > 3 g but no red blood
cells
Supportive management
Figure 1. Algorithm for the diagnosis and treatment of acute kidney injury.
Adapted with permission from Smith MC. Acute renal failure. In: Resnick MI, Elder JS, Spirnak JP, eds. Clinical Decisions in Urology. 3rd ed. Hamilton,
Ontario, Canada: BC Decker, Inc.; 2004:61.
TERAPI GGA
Tata laksana gangguan ginjal akut terbagi dalam
tatalaksana spesifik dan tata laksana suportif.
A. Tata Laksana Spesifik
GgGA Prerenal
Apabila penyebab hipovolemia, diperlukan
penggantian cairan.
Perdarahan: tranfusi packed red cell (PRC);
Perdarahan ringan-sedang atau hilangnya cairan plasma:
infus NaCl 0,9%;
Hilangnya cairan saluran kemih dan gastrointestinal: infus
NaCl 0,45% atau NaCl 0,9%.
TERAPI GGA
B. Tata Laksana Suportif
Nutrisi: Diet tinggi kalori untuk meminimalisasi katabolisme
protein. Biasanya diberikan makanan per enteral;
Anemia berat: tranfusi darah. Pada GgGA jarang diberikan
eritropoietin karena resistensi sumsum tulang;
Koreksi gangguan elektrolit yang terjadi (lihat Bab
Gangguan Elektrolit dan Asam Basa)
Koreksi hiperurisemia: alopurinol apabila kadar asam urat
>15 mg/ dL, dialisis.
Keluhan gastrointestinal: antagonis reseptor H2 atau
penghambat pompa proton;
Penggantian kateter dan akses intravena serta alat lain
sebagai pencegahan infeksi