Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
DEPRESAN (PENENANG) →
• narcotic analgesic (opium, kodein, heroin atau putaw,
morfin, pethidine, methadone, burprenorphine)
• Cannabis/ganja (dosis rendah)
• alkohol
• psikotropika seperti BK, rohypnol, mogadon, diazepam,
valium mandrax (MX), xanax, clozaril, dll.
STIMULAN (PERANGSANG)→
• kokain
• psikotropika jenis amfetamin (ekstasi)
• metamfetamin (shabu-shabu)
Clinically significant maladaptive behavioral or psychological changes impaired judgment or or occupational functioning) .
The diagnostic criteria for amphetamine intoxication and cocaine intoxication are separated, but are virtually the same. If
intact reality testing is absent, a diagnosis of amphetamine-induced psychotic disorder with onset during intoxication is
indicated. The symptoms of amphetamine intoxication are mostly resolved after 24 hours and are generally completely
resolved after 48 hours.
Sedative, Hypnotic, Sedative, Hypnotic,
Alcohol or Anxiolytic Alcohol or Anxiolytic
Intoxication Withdrawal
1. Recent use of sedative, hypnotic, or anxiolytic 1. Cessation of (or reduction in) prolonged
2. Clinically significant maladaptive behavioral sedative, hypnotic, or anxiolytic use
psychological
or changes (e.g., inappropriate sexual or 2. Two (or more) of the following developing
aggressive behavior, mood lability, impaired within
judgement) that developed or shortly after minutes to several days
during a) Automatic hyperactivity (e.g., sweating or pulse >
sedative, anxiolytic use 100 bmp)
3. One or more of the following sign b) Hand tremor SIMPATIS
a) Slurred speech Parasimp c) Insomnia
b) Incoordination atis d) Nausea or vomiting
c) Unsteady gait e) Transient visual, tactile, or auditory hallucination or
d) Nystagmus illusions
e) Impairment in cognition f) Psychomotor agitation
f) Stupor or coma g) Anxiety
h) Generalized tonic clonic seizures
The symptoms are not due to a general medical condition and are not better accounted for by another mental disorder
including intoxication or withdrawal with another substance.
Opioid Intoxication Opioid Withdrawal
1. Recent use of opioid 1. Cessation of (or reduction in) prolonged and heavy use
2. Clinically significant problematic behavioral or of opioid (several weeks or longer)
psychological changes (initial euphoria followed by 2. Administration of opioid antagonist after a period of
apathy, dysphoria, psychomotor agitation or opioid use
retardation, impaired judgement) that developed 3. Three (or more) of the following developing
during or shortly opioid use within
3. Pupillary constriction (or dilatation due to anoxia from minutes to several days
severe overdose) and one (or more) of the following a) Dysphoric mood
sign b) Nausea or vomiting
a) Drowsiness or coma c) Muscle aches
b) Slurred speech d) Lacrimation or rhinorrhea
c) Impairment in attention or memory e) Pupillary dilatation, piloerection, or sweating
f) Diarrhea
PIN POINT g) Yawning
PUPIL h) Fever
i) Insomnia
The symptoms are not due to a general medical condition and are not better accounted for by another mental disorder
including intoxication or withdrawal with another substance.
Opioid : Morphine, heroin, hydromorphone, oxymorphone, methadone, fentanyl, levorphanol, pethidine,
codeine,
hydrocodone, oxycodone, drocodone, pentazocine, nalbuphine, butorphanol, propoxyphene
Cannabis Intoxication Cannabis Withdrawal
1. Recent use of cannabis 1. Cessation of prolonged cannabis use (e.g., usually daily
or almost daily use over a period of at least a few
2. Clinicially significant problematic behavioral or
months)
psychological changes (e.g, impaired motor
coordination, euphoria, anxiety, sensation of slowed 2. Three (or more) of the following developing within
time, impaired judgement, social withdrawal) that minutes to several days after criterion A
developed during or shortly after cannabis use
a) Irritability, anger, or aggression
3. Two or more of the following sign developed within 2
b) Nervousness or anxiety
hours after cannabis use
c) Sleep difficulty (e.g., insomnia, disturbing dreams)
a) Conjunctival injection
d) Decreased appetite or weight loss
b) Increased appetite
e) Restlessness
c) Dry mouth
f) Depressed mood
d) Tachicardia
The symptoms are not due to a general medical condition and are not better accounted for by another mental disorder
including intoxication or withdrawal with another substance.
HOME
Stimulant Drugs : Kokain , amfetamin , metamfetamin (shabu2)
Intoksikasi Withdrawal
• suhu naik kompres dengan • BROMOCRIPTINE (Parlodel),
air hangat (agonis reseptor dopamine)
• Gelisa Lorazepam 1-2 mg Dosis inisial :
P0 / Diazepam 3x5 mg / • 0,625-2,5 mg/8 jam PO
Clordiazepoxide 3x25 mg • kurangi 0,625 mg/hari dalam
• kejang Diazepam 10-30 mg periode 3-10 hari.
IV • Pilihan lain : BENZODIAZEPINE
• psikotik Haloperidol 2-5 (Diazepam 3x5 mg) atau
mg/4-6 jam PO/IM atau PROPOFOL
Clorpromazin 1 mg/kgbb PO/4-
6 jam
• aritmia cordis cardiac
monitoring, propranolol 20-80
mg/hari bila takikardi
• hipertensi antihipertensi
Opioid :
Morphine,heroin,methadone,fentanyl,pethidine,codeine,
putaw
Intoksikasi Withdrawal
• NALOXONE 0,4 mg dalam • METHADONE
1 ml IV setiap 3-5 menit • jika dosis obat
(dosis maksimum 10 mg diketahui, 1 mg
Methadone dapat
mengganti 2-4 mg
heroin, 4 mg morfin
atau 20 mg meperidine
(Demerol).
• Jika dosis tidak
diketahui dosis
Methadone adalah 10-
15 mg/hari PO.
Sedative Hypnotic Drug : alcohol, benzodiazepine, barbiturate
intoksikasi withdrawal
• Benzodiazepine : FLUMAZENIL 0,2 • Berikan dosis ekuivalen
mg IV dalam 30 detik, diikuti dosis PHENOBARBITAL atau
kedua 0,2 mg jika tidak ada CHLORDIAZEPOXIDE
respon dalam 45 detik. Prosedur
ini dapat diulang setelah 1 menit
(dosis maksimal 5 mg).
• Barbiturate : SODIUM
BICARBONATE dosis bervariasi
• Alcohol :
• hipoglikemia 50 ml Dextrose
40%
• cegah ensefalopati Wernicke
injeksi Thiamine 100 mg IV
• gelisah Haloperidol 5 mg IM,
dapat diulang 30 menit (dosis
maksimal 30 mg/hari)
F00 – F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Manifestasi
• Gangguan kesadaran dan perhatian : kesadaran berkabut-koma, 3P
(pemusatan, pertahankan, pengalihan) terganggu
• Gangguan kognitif secara umum : distorsi persepsi (ilusi, halusinasi
(visual)),
disorientasi, hendaya daya ingat segera dan pendek
• Gangguan psikomotor : hipo/hiperaktivitas
• Gangguan siklus tidur-bangun : insomnia, gejala memburuk di malam hari
• Gangguan emosional : depresi, anxietas/takut, mudah marah, apatis, kehilangan akal
• Onset biasanya berlangsung cepat, perjalanan penyakitnya hilang timbul sepanjang hari,
umumnya <6 bulan
TATALAKSANA DELIRIUM
Manifestasi
• Disorientasi
• Kesulitan pekerjaan sehari-hari
• Tidak mampu membuat keputusan
• Kesulitan berbahasa
• Kehilangan motivasi dan inisiatif
• Gangguan pengendalian emosi
• Daya nilai sosial terganggu
• Tidak terdapat gangguan kesadaran
• Gejala dan disabilitas sudah nyata, minimal 6 bulan
Tipe Demensia
Demensia Alzheimer (Temporoparietal) :
Demensia Vaskular :
HOME
F30. Episode Manik
Dalam jangka waktu paling sedikit 1 minggu hampir setiap hari terdapat keadaan afek PPDGJ membagi sindrom mania menjadi 3:
(mood, suasana perasaan) yang meningkat, ekspresif atau iritabel.
• F30.0 Hipomania (hendaya/ pengaruh nyata
Keadaan tersebut disertai paling sedikit 4 gejala berikut : atas kelancaran pekerjaan dan aktivitas
minimal)
• Peningkatan aktivitas (ditempat kerja, dalam hubungan sosial atau seksual), atau • F30.1 Mania tanpa gejala psikotik
ketidak-tenangan fisik. • F30.2 Mania dengan gejala psikotik
• Lebih banyak berbicara dari lazimnya atau adanya dorongan untuk berbicara terus (Terdapat waham kebesaran (delusion of
menerus. grandiosity))
• Lompat gagasan (flight of ideas) atau penghayalan subjektif bahwa pikirannya sedang
berlomba.
• Rasa harga diri yang melambung (grandiositas, yang dapat bertaraf
sampai waham/delusi)
• Berkurangnya kebutuhan tidur
• Mudah teralih perhatian, yaitu perhatiannya terlalu cepat tertarik kepada stimulus luar
yang penting atau yang tak berarti
• Keterlibatan berlebih dalam aktivitas-aktivitas yang mengandung kemungkinan risiko
tinggi dengan akibat yang merugikan apabila tidak diperhitungkan secara bijaksana,
misalnya belanja berlebihan, tingkah laku seksual secara terbuka, penanaman modal
secara bodoh, mengemudi kendaraan (mengebut) secara tidak bertanggung jawab dan
tanpa perhitungan.
Drugs Classes
Terapi Mania • Lithium
• Anticolvulsant
Sindrom mania disebabkan oleh tingginya kadar serotonin dalam celah
sinaps neuron, khususnya pada sistem limbik, yang berdampak terhadap • Antipsychotic
“dopamine receptor supersentivity”, dengan meningkatkan “cholinergic-
muscarinic activity”, dan menghambat “Cyclic AMP (adenosine
monophosphate) & phosphoinositides”.
Acute Mania
• Lithium + Antipsychotic
• Valproat + Antipsychotic
defined by manic or mixed episodes that last at least seven days, or by manic
symptoms that are so severe that the person needs immediate hospital care.
Usually, depressive episodes occur as well, typically lasting at least 2 weeks.
Bipolar II Disorder
diagnosed when symptoms of the illness exist but do not meet diagnostic criteria
for either bipolar I or II. However, the symptoms are clearly out of the person's
normal range of behavior.
mental ataupun pengaruh dari Nihilistic Mempercayai dirinya atau orang lain atau dunia sudah hancur
medikasi atau substansi. atau tidak ada.
• Tidak dapat dipatahkan Somatic Keyakinan palsu terkait fungsi atau sensasi tubuh pasien.
Contoh : delusi infestation (parasitosis), dismorfobia, bau tubuh.
Psikotik Akut Onset < 2 minggu dengan gejala waham maupun halusinasi, tapi tidak
Lainnya Dengan memenuhi kriteria skizofrenia maupun psikotik polimorfik akut. Bila waham
Predominan menetap > 3 bulan diagnosis menjadi Gangguan Waham Menetap (F22)
Waham
F20. Skizofrenia
Harus ada sedikitnya satu gejala yang jelas :
•Anti-psikosis Tipikal
Dopamine D2 receptor
antagonists: efektif untuk gejala
MEKANISME POSITIF.
KERJA OBAT
• Anti-psikosis Atipikal
ANTI-
PSIKOSIS Dopamine D2 receptor
antagonists dan Serotonin
dopamine antagonists: efektif
juga untuk gejala NEGATIF.
Haloperidol Forms and Usage For Psychotic Patients
Panic Attack
• Reassurance & explanation
• Jika diperlukan berikan
benzodiazepin oral
• Pada beberapa pasien yang impulsif
dapat diberikan pengobatan
intravena (ex: lorazepam 0,5mg IV
q20 menit)
F41.1 Gangguan Anxietas Menyeluruh
• Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang
berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai
beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada
keadaan situasi tertentu saja (sifatnya “free floating”
mengambang)
atau
• Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut
Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa di ujung
tanduk, sulit konsentrasi, dsb.)
Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
dapat santai), dan
Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat,
jantung berdebar-debar, sesak napas, serta keluhan somatic
berulang yang menonjol)
F42. Gangguan Obsesif Kompulsif
Selama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami gejala-gejala
obsesif kompulsif yang memiliki ciri-ciri berikut :
• Diketahui/disadari sebagai, pikiran, bayangan atau impuls dari diri
individu sendiri
• Pikiran, bayangan, atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan
yang tidak menyenangkan (ego-distonik)
• Melaksanakan tindakan sesuai dengan pikiran, bayangan atau impuls
tersebut di atas bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau
kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas)
• Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang masih tidak berhasil
dilawan/dielakkan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi
dilawan/dielakkan oleh penderita
Gejala-gejala tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau
mengganggu aktivitas sehari-hari (disability).
Contamination : merasa kotor, mempercayai kontaminasi
dapat menyebar dari objek ke objek atau orang ke orang.
Biasanya diikuti kompulsi membersihkan atau mencuci
(misalnya mencuci tangan) secara berlebihan
• Ada kaitan waktu dengan adanya stresor luar biasa dengan gejala
• Onset gejala muncul ≤ 4 minggu setelah stressor
• Durasi berkisar dari 2 hari hingga 4 minggu
• Gejala bukan karena eksaserbasi gangguan mental sebelumnya
Dukungan sosial
Fluoxetin, Sertralin
Gejala Depresi SSRI
Dicoba dosis rendah dahulu
F45. GANGGUAN SOMATOFORM
- Keluhan gejala-gejala fisik yang berulang-ulang, disertai dengan permintaan pemeriksaan medik
tidak ditemukan kelainan.
- Menyangkal adanya konflik.
- Tidak mau mendengarkan penjelasan dokter.
- Diferensial Diagnosis :
Tipe:
• F45.0. Gangguan Somatisasi
banyak keluhan fisik 2 tahun
• F45.1. Gangguan somatoform tak terinci
keluhan multipel, tapi tidak penuhi somatisasi
• F45.2. Gangguan hipokondrik
keyakinan menetap adanya penyakit fisik yang serius,
minimal 1
• F45.3. Disfungsi otonomik
keluhan otonomik berulang (palpitasi,
berkeringat , mules, mual dll) tremor,
•F45.4. Nyeri somatoform menetap
keluhan utama nyeri berat, dominan dan menetap
(berhubungan dengan konflik emosional)
• F45.8 Gangguan somatoform lainnya
keluhan tidak melalui saraf otonom, terbatas secara
spesifik terhadap sistem atau bag tubuh tertentu (ex :
globus histericus, torticollis psikogenik, pruritus
psikogenik, dismenore psikogenik, tooth grinding)
Gangguan Dismorfik Tubuh
HOME
Terapi Somatoform Disorder
Kasus Somatoform Disorder jarang berdiri sendiri sehingga perlu dicari komorbid
psikiatri yang lain.
Komorbid yang sering menyertai adalah gangguan depresi, cemas dan gangguan
kepribadian, sehingga modalitas terapi disesuaikan dengan komorbidnya
F44.2 Sangat berkurangnya atau hilangnya gerakan volunter dan respon normal terhadap rangsangan
Stupor Disosiatif (cahaya,suara,atau raba)
F44.3 Hilangnya sementara penghayatan akan identitas diri dan kesadaran terhadap
Gangguan Trans dan lingkungan, biasanya seakan-akan dikuasai kepribadian lain, kekuatan gaib, malaikat, atau kekuatan
Kesurupan lain.
F44.4 Tidak mampu menggerakkan seluruh atau sebagian anggota gerak
Gangguan Motorik
Disosiatif
F44.5 Mirip kejang epileptic, tapi jarang ada lidah tergigit, luka karena jatuh, mengompol, ataupun
Konvulsi Disosiatif kehilangan kesadaran.
F44.6 Anestesi pada kulit dengan batas tegas, dan terdapat perbedaan modalitas pengindraan sehingga
Anestesi dan tidak mungkin disebabkan kerusakan neurologis (misalnya tidak sesuai dermatom)
kehilangan sensorik Penurunan tajam pengelihatan, kabur, atau tunner vision (area lapang pandang sama, tidak
Disosiatif tergantung jarak mata dari titik fokus).
Kehilangan pengelihatan total dan tuli lebih jarang terjadi
HOME
F60 GANGGUAN KEPRIBADIAN KHAS
KLUSTER KEPRIBADIAN CIRI
Paranoid Ketidakpercayaan terhadap orang lain dan kecurigaan yang terus
menerus bahwa orang di sekitar memiliki motif jahat
A : ODD BEHAVIOUR
Borderline ketidakstabilan suasana hati dan perasaan rendah diri, rentan terhadap perubahan
mood yang terus menerus dan kemunculan rasa marah
Histirionik Pencari perhatian konstan, theatrical
Narsistik Mencari perhatian dan pujian, membesar-besarkan prestasi dirinya, mengharapkan
orang lain untuk menganggap dirinya superior
Avoidan Merasa tidak memadai, menghindari situasi sosial, takut ditolak dan takut
memperlakukan dirinya di depan orang lain, merindukan hubungan sosial, namun
merasa dirinya tidak dapat memperolehnya
Dependen Kebutuhan untuk dijaga, cenderung melekat pada orang lain dan takut kehilangan, akan
C : ANXIOUS
melakukan aksi bunuh diri saat terancam putus dengan orang yang digantunginya,
cenderung untuk membiarkan orang lain membuat keputusan penting bagi dirinya
NEUROTIK
NARSISTIK
kendali, tanpa memikirkan
MATURE
IMMATURE
realita kepentingan diri sendiri kepentingan orang lain
akibatnya
Proyeksi → proyeksi Isolasi → mengasingkan Antisipasi → membuat
emosi tingkah laku/ Blocking → berdiam diri bila stress rencana yang positif untuk
kekurangannya pada objek diri masa depan
lain /mematung Displacement
Hipokondriasis → → Asteitisme → tidak terlalu
Distorsi → sikap/pikiran mengalihkan pada keluhan memindahkan objek kecewa bila mendapat
aneh-aneh yang tidak fisik (somatic) emosi/kemarahan pada musibah, dan tidak
sesuai l o g i k a → bisa orang lain gembira berlebihan bila
berkembang jadi halusinasi Introyeksi → menirukan Intelektualisasi → banyak mendapat kesenangan
/ilusi atau memasukan perilaku, bicara untuk
ide, ataupun objek dari luar memperlihatkan Humor → membuat
ke dalam dirinya . intelektualitasnya humor tanpa menyinggung
dan menyakiti orang lain
Pasif-agresif → Represi → menghindari
permusuhan dengan cara konflik yang dihadapi Sublimasi → mengganti
diam-diam atau secara tanpa disadari dengan kegiatan yang
pasif menyerang orang lain bermanfaat (positif)
Somatisasi → Keluhan
fisik seluruh tubuh
HOME
F52, F65 KELAINAN SEKSUAL
FETISHISME FROTTEURISME MASOKISME SADISME VOYEURISME
Fantasi, nafsu, atau Fantasi, nafsu, atau Fantasi, nafsu, atau Fantasi, nafsu, atau Fantasi, nafsu, atau
kepuasan seksual yang kepuasan seksual yang kepuasan seksual yang kepuasan seksual yang kepuasan seksual yang
didapatkan dengan didapatkan apabila didapatkan apabila didapatkan apabila didapatkan dengan
melibatkan benda-benda bersentuhan atau dirinya (secara nyata, dirinya (secara nyata, mengamati/ mengintip
tak hidup (misal: celana bergesekan terhadap bukan pura-pura) bukan pura-pura) secara diam-diam orang
dalam wanita, sepatu orang yang sedang dilecehkan, dipukuli, melecehkan, memukuli, lain yang sedang
dll) dalam kondisi tidak diikat, atau mendapat mengikat, atau telanjang atau
sadar tindakan lain yang melakukan tindakan lain melakukan aktivitas
menyakiti atau yang menyakiti atau seksual
mempermalukan dirinya mempermalukan
pasangan seksualnya
TROILISME NECROFILIA TRANSVETISME PEDOFILIA EKSHIBISIONISME
(THREESOME) Obsesi untuk melakukan Kenikmatan seksual yang Preferensi seksual Suka memamerkan alat
Fantasi, nafsu, atau aktivitas/ hubungan berasal dari berdandan terhadap anak-anak, kelamin ke orang
kepuasan seksual yang seksual dengan jenazah atau menyamar dalam biasanya pra pubertas asing/banyak orang di
didapatkan apabila pakaian lawan jenis, atau awal masa pubertas tempat umum.
melihat pasangan dengan keinginan kuat baik laki-laki maupun
seksualnya beraktivitas untuk tampil sebagai perempuan.
seksual dengan orang anggota lawan jenis.
lain
NYMPHOMANIA SETIRIASIS ZOOFILIA KOPROFILIA dan UROFILIA
dorongan untuk selalu dorongan untuk selalu Preferensi seksual KLISMAFILIA Mendapatkan
mendapatkan kepuasan mendapatkan kepuasan melibatkan hewan Mendapatkan kenikmatan seksual
seksual (wanita) seksual (pria) kenikmatan seksual melibatkan urin.
apabila defekasi ke
pasangan, atau
pasangan yang defekasi
atau makan feses
(coprofagia). Klismafilia
adalah varian
menggunakan enema.
F63 GANGGUAN KEBIASAAN DAN IMPULS
Diagnosis Karakteristik
Judi Patologis Berjudi secara berulang yang menetap, seringkali meningkat meskipun
ada konsekuensi social yang merugikan seperti menjadi miskin. Harus
dibedakan dengan judi untuk kesenangan, atau pada gangguan manik.
Trikotilomania Keinginan untuk selalu mencabut rambut diri sendiri di mana tindakan
tersebut menimbulkan kelegaan. Paling sering mencabut rambut di
bagian kepala, namun dapat juga di tempat lain seperti alis, bulu mata,
dll.
Piromania Keinginan untuk selalu menyalakan api tanpa motif yang jelas (tidak
memberikan keuntungan), di mana tindakan tersebut menimbulkan
kelegaan pada diri penderita.
SLEEP DISORDER
Sleep disorder in DSM-IV-TR may be either primary (unrelated to DSM-V :
any other disorder—medical or psychological) or secondary (the
result of physical illness, psychological disorders, or drug or alcohol
use).
Stage 2,
gerakan mata berhenti dan gelombang otak menjadi lebih lambat hanya ada
semburan gelombang otak yang cepat. Tubuh mulai bersiap untuk tidur nyenyak,
suhu tubuh mulai turun dan detak jantung melambat.
Stage 3
Ketika seseorang memasuki tahap 3, gelombang otak yang sangat lambat yang
disebut gelombang delta diselingi dengan gelombang yang lebih kecil dan lebih
cepat. Ini tidur nyenyak.
Stage 4
tidur nyenyak berlanjut ketika otak menghasilkan gelombang delta hampir secara
eksklusif. Orang-orang yang terbangun dari keadaan ini merasa bingung selama
beberapa menit
REM
Selama REM (Rapid Eye Movement) gelombang otak meniru aktivitas selama
keadaan terjaga. Mata tetap tertutup tetapi bergerak cepat dari sisi ke sisi, mungkin
NREM : Stage 1,2,3,4 terkait dengan mimpi yang intens dan aktivitas otak yang terjadi selama tahap ini.
REM
NON-RAPID EYE MOVEMENT SLEEP AROUSAL DISORDER
Treatment
• The main focus of pharmacologic therapy for narcolepsy is
symptomatic treatment of excessive somnolence and cataplexy
with central nervous system (CNS) stimulants and antidepressants.
Stimulants (eg, Methylphenidate, Modafinil, Armodafinil) improve
wakefulness, and antidepressants (eg, clomipramine, fluoxetine,
duloxetine, and venlafaxine) reduce cataplectic attacks.
HYPERSOMNOLANCE DISORDER
Definisi hipersomnia meliputi ambang batas: Kantuk
berlebihan yang terjadi tiga kali atau lebih per minggu,
selama 3 bulan atau lebih, meskipun tidur utama
berlangsung 7 jam atau lebih.
Hypersomnolance VS Narcolepsy
Individu dengan hipersomnolensi biasanya memiliki tidur malam yang lebih lama
dan lebih sedikit terganggu, lebih sulit bangun, kantuk di siang hari lebih persisten
(sebagai lawan dari "serangan tidur" yang lebih jelas dalam narkolepsi), episode
tidur siang hari yang lebih lama dan kurang menyegarkan, dan sedikit atau tidak
ada mimpi selama tidur siang hari. Sebaliknya, individu dengan narkolepsi
mengalami katapleksi dan intrusi berulang elemen tidur REM ke dalam transisi
antara tidur dan bangun (misalnya, halusinasi terkait tidur dan sleep paralysis).
INSOMNIA Pedoman Diagnostik PPDGJ F51. 0
Insomnia Non Organik
(a) keluhan : kesulitan masuk tidur atau
mempertahankan tidur, atau kualitas tidur
Sindrom insomnia Psikik yang buruk;
• Gangguan Afek, Gg Anxietas (panik, fobia) (b) minimal 3 kali/minggu selama minimal 1
bulan;
Sindrom Insomnia Organik (c) adanya preokupasi dengan tidak bisa tidur
• Hyperthyroidism, obat penekan SSP, Zat perangsang SSP
(sleeplessness) dan peduli yang berlebihan
terhadap akibatnya pada malam hari dan
Sindrom insomnia Situasional sepanjang siang hari;
(d) menyebabkan penderitaan yang cukup berat
• Gg penyesuaian, anxietas/depresi, stress psiko sosial
dan mempengaruhi fungsi dalam sosial dan
Sindrom Insomnia Penyerta pekerjaan.
• Gangguan fisik+insomnia (PND), Gg. Jiwa + insomnia
(skizofrenia)
L
a
t
a
h
Echopraxia
Tic Disorder
• Merupakan gerakan motorik atau vokalisasi involunter, tiba-tiba, rekuren, tidak berirama
dan stereotipik (Kaplan).
• Tic disorder biasanya dialami sebagai suatu gerakan yang tidak dapat dilawan, akan tetapi
dalam waktu tertentu dapat ditekan.
Klasifikasi Diagnosis Tic Disorder
• Provisional (Transient) Tic Disorder :
Multiple motor dan/atau phonic tic
dengan durasi minimal 4 minggu,
tetapi kurang dari 1 tahun
• Chronic Tic Disorder : Satu atau lebih
motor atau phonic tic, tetapi tidak
keduanya, durasi lebih dari 1 tahun
• Tourette Disorder : Terdapat baik
motor dan phonic tic selama lebih
dari 1 tahun
F50. GANGGUAN MAKAN
Diagnosis Karakteristik
F 50.2 Kriteria diagnosis harus memenuhi ketiga hal ini:
Bulimia 1. Preokupasi menetap untuk makan dan ketagihan yang tidak bisa dilawan.
nervosa 2. Pasien melawan efek kegemukan (merangsang muntah, pencahar, puasa,
• obat-obatan penekan nafsu makan).
3. Rasa takut yang berlebihan akan kegemukan & mengatur beratnya di bawah berat
badan yang sehat. Seringkali (tidak selalu) terdapat periode anoreksia nervosa
sebelumnya. Jarak antara kedua kondisi bisa beberapa bulan hingga tahun.
Bersikap kaku dan rutin dalam kehidupan sehari-hari, kelekatan terhadap benda yang aneh khususnya
benda yang tidak lunak, stereotipik terhadap minat maupun motorik, penolakan terhadap perubahan dari
rutinitas atau detil lingkungan hidup pribadi