DIFUSI INOVASI PENDIDIKAN

I KETUT ATMAJA J.A.

PLS FIP UNESA
atmajajohnyartha@gmail.com
 LAHIRNYA DIFUSI INOVASI
>> COBA DIPAHAMI dan DICARI ISTILAH:
DISCOVERY, INVENTION, INNOVATION,
DAN MODERNISASI !!!
>> ERA SEKARANG KITA TIDAK CUKUP HANYA
BERFIKIR POSITIF, NAMUN HARUS SUDAH
BERTINDAK KRITIS DAN POSITIF

INI ERA TRANFORMASI

• DISKOVERI: suatu penemuan yang sudah ada
tetapi belum diketahui orang. Contoh:
Penemuan Benua Amerika, Gravitasi, dll.
• INVENSI: suatu penemuan yang benar-benar
baru, artinya kreativitas manusia. Contoh:
teori belajar, mode pakaian, dll.
• INOVASI: suatu ide, barang, kejadian, metode
yang dirasa baru bagi seseorang atau
sekelompok orang, baik dari hasil diskoveri
ataupun invensi. Contoh: ….
 Pengertian Inovasi
• La Piere: An Innovation is an idea for accomplishing
some new social end.
• Altman/Ducan: An innovation is any idea, practice, or
material artifact perceived to be new by the relevant
unit of adoption. The innovation is the change object. A
change is the alteration in the structure of a system that
requires or could be required by relearning on the part
of the actors in response to a given situation. The
requirement is an inventive process producing an
innovation. However, all innovations, since not
everything an individual or formal or informal group
adopt is perceived as new.
• Zaltman, Duncan, Holbek: The term innovation is
usually employed in three different contexts. In
one context it is synonyme us with invention; that
is, it refers to a creative process whereby two or
more existing concepts or entities are combined in
some novel way to produce a configuration not
previously known by the person involved. A
person or organization performing this type of
activity is usually said to be innovative. Most of
the leterature on creativity treats the term
innovation in this fashion.
• HUBERMAN. Innovation is…the
creative selection, organization and
utilization of human and material
resources in new and unique ways
which will result in the attainment of a
higher level of achievement for the
defined goals and objectives.
• B. MILLES. Innovation is a species of the genus
“change” generally speaking it seems useful to
define an innovation as a deliberate, novel,
specific change, which is thought to be more
efficacious in accomplishing the goal of system.
From the point of view of this book (innovation
in education), it seem helpful to consider
innovations as being willed and planned for
rather than as occurring haphazardly.
• M. ROGER. An innovation is a idea, practice, or
object that is perceived as new by an
individual or other unit of adoption. It matters
litle, so far as human behavior is concerned,
whether or not an idea is öbjectivelly” new as
measured by the lapse of time since its first
use or discovery. The perceived newness of
the idea for the individual determines his or
her reaction to it. If the idea seems new to the
individual, it is an innovation.
 SUMMARY
• Jadi, Inovasi adalah suatu ide, hal-hal
praktis, metode, cara, barang-barang buatan
manusia, yang diamati atau dirasakan
sebagai suatu yang baru bagi seseorang
atau kelompok orang (masyarakat).
• Semua inovasi adalah termasuk perubahan
sosial, namun perubahan sosial belum tentu
inovasi. Inovasi bagian dari perubahan
sosial.
KONTRIBUSI DAN KRITIK TERHADAP RISET
DIFUSI
• KONTRIBUSI: PENGEMBANGAN KONSEPTUAL, SHG
BERGUNA UNTUK PENGEMBANGAN ILMU; RISET
SUDAH TENTU MEMECAHKAN MASALAH;
GENERALISASI (HASIL PENELITIAN DAPAT BERLAKU
UMUM, TERUTAMA RISET KUANTITATIF);DAN
METODOLOGI YANG DIGUNAKAN JELAS DAN
MUDAH.
• KRITIK: BIAS PRO INOVASI, BIAS MENYALAHKAN
INDIVIDU, BIAS INOVASI CENDERUNG MEMPERLEBAR
KESENJANGAN ANTARA KAYA-MISKIN.
VARIABEL KESALAHAN INDIVIDU
• KEMAMPUAN PENELITI;
• PEMILIHAN KONSEPTUAL;
• PEMILIHAN METODOLOGI
• PEMILIHAN LOKASI DAN RESPONDEN;
• PEMILIHAN DAN MENENTUKAN
VALIDITAS INSTRUMEN;
• PEMILIHAN TEKNIK ANALISIS (UJI
STATISTIK).
 INOVASI
• PRO INOVASI: SETIAP INOVASI PASTI
MEMILIKI PENDUKUNG YANG CEPAT;
• KONTRA INOVASI: SETIAP INOVASI PASTI
MEMILIKI PENENTANG YANG SIGAP;
• BIAS INOVASI: UMUMNYA INOVASI JUGA
MEMUNCULKAN PENYIMPANGAN
DALAM PENGGUNAANYA.
 PEMBENTUKAN INOVASI
Pendidikan kita dewasa ini menghadapi
berbagai tantangan dan persoalan,
diantaranya:
1. Bertambahnya jumlah penduduk yang
sangat cepat;
2. Berkembangnya ilmu pengetahuan yang
modern;
3. Berkembangnya teknologi yang
mempermudah aktivitas manusia;
TANTANGAN SISTEM PENDIDIKAN
1. Sumber-sumber yang makin terbatas dan belum
dimanfaatkannya secara efektif dan efisien.
2. Sistem pendidikan yang masih lemah dengan tujuan
yang masih kabur, kurikulumnya belum serasi, relevan,
suasana belum menarik, dan sebagainya.
3. Pengelolaan pendidikan yang belum mekar dan
mantap, serta belum peka terhadap perubahan dan
tuntutan keadaan , baik masa kini maupun masa yang
akan datang.
4. Masih kabur dan belum mantapnya konsepsi tentang
pendidikan dan interpretasinya dalam praktik.
 LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES
PENGEMBANGAN INOVASI
1. Pengenalan Masalah (Problem) atau
Kebutuhan (Need);
2. Penelitian Dasar dan Penelitian Terapan;
3. Pengembangan INOVASI;
4. Komersialisasi;
5. Difusi dan Adopsi.
6. KONSEKUENSI (AKIBAT)
PERKEMBANGAN INDUSTRI TEKNOLOGI
TINGGI
• INOVASI
• IMITASI
• KOMPETENSI TEKNOLOGI
• STANDARISASI
 KOMERSIALISASI
• MEMPRODUKSI
• MENGERJAKAN (SORTIR),
• MENGEPAK,
• MEMASARKAN, DAN
• MENYEBARLUASKAN PRODUK, SERTA
• MEWUJUDKAN INOVASI
IV. PROSES KEPUTUSAN INOVASI
SUATU PROSES YANG DIALAMI OLEH INDIVIDU:
1. MULAI DARI PERTAMA KALI TAHU INOVASI,
2. DILANJUTKAN DENGAN KEPUTUSAN SIKAP
THD INOVASI,
3. PENETAPAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU
MENOLAK INOVASI,
4. IMPLEMENTASI INOVASI, DAN
5. KONFIRMASI THD KEPUTUSAN INOVASI YANG
DIPILIH.
 ROGERS:
5 TAHAP PROSES KEPUTUSAN INOVASI:
• TAHAP PENGETAHUAN
(KNOWLEDGE);
• TAHAP BUJUKAN (PERSUASION);
• TAHAP KEPUTUSAN (DECISION);
• TAHAP IMPLEMENTASI
(IMPLEMENTATION);
• TAHAP KONFIRMASI
(CONFIRMATION)
 MODEL TAHAP-TAHAP
PROSES KEPUTUSAN INOVASI
SALURAN KOMUNIKASI

KONDISI
SEBELUMNYA:
1. PENGALAMAN
2. KEBUTUHAN; PENGETAHUAN BUJUKAN KEPUTUSAN IMPLEMENTASI KONFIRMASI
3. KEPEKAAN;
4. NORMA SOSIAL

KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK INOVASI YANG
PENGAMBIL DIAMATI: 1. PENERIMAAN: --------TETAP MENERIMA
KEPUTUSAN: 1. KEUNTUNGAN TERLAMBAT MENERIMA
1. SOSIAL RELATIF; BERUBAH (MENOLAK
EKONOMI; 2. KOMPATIBILITAS
2. KEMAMPUAN; 3. KOMPLEKSITAS
4. TRIALABILITAS
2. PENOLAKAN: -----------TETAP MENOLAK
3. KOMUNIKASI
5. OBSERVABILITAS
 V. AGEN PEMBAHARU
• ADALAH ORANG YANG BERTUGAS
MEMPENGARUHI KLIEN AGAR
MAU MENERIMA INOVASI SESUAI
DENGAN TUJUAN YANG
DIINGINKAN OLEH PENGUSAHA
PEMBAHARUAN
 ROGERS:
AGEN PEMBAHARU SEBAGAI PENGHUBUNG PENGUSAHA DENGAN KLIEN

PENGUSAHA
PEMBAHARUAN
(CHANGE
AGENCY

ARUS KEBUTUHAN & UMPAN

AGEN ARUS INOVASI DARI PENGUSAHA
BALIK DARI KLIEN KE
PEMBAHARU SBG PEMBAHARUAN KE KLIEN
PENGUSAHA PEMBAHARUAN
PENGHUBUNG

SISTEM CLIEN
(CLIENT SYSTEM)
 FUNGSI DAN TUGAS
AGEN PEMBAHARU
• FUNGSI UTAMA: SEBAGAI PENGHUBUNG
ANTARA PENGUSAHA PEMBAHARUAN
DENGAN KLIEN;
• TUGAS UTAMA: MEMANTAPKAN
HUBUNGAN ANTARA PENGUSAHA DENGAN
KLIEN AKAN MEMPERLANCAR KOMUNIKASI;
• KUNCI KEBERHASILAN DITERIMANYA
INOVASI OLEH KLIEN TERLETAK PADA
KOMUNIKASI.
 ZALTMAN:
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH AGEN PEMBAHARU DALAM USAHA
MEMANTAPKAN KOMUNIKASI DENGAN KLEN:

• AGEN HARUS COMPETENT DAN RESMI

DITUGASI DALAM USAHA MENINGKATKAN
KEHIDUPAN ATAU MEMECAHKAN MASALAH
YANG DIHADAPI KLIEN;
• AGEN HARUS BERUSAHA TERJADI
PERTUKARAN INFORMASI DALAM PROSES
PERUBAHAN DENGAN KLIEN;
• AGEN MENGUSAHAKAN SANGSI YANG TEPAT
THD TARGET PERUBAHAN YANG AKAN
DICAPAI.
 ROGERS:
7 LANGKAH KEGIATAN AGEN PEMBAHARU DALAM PELAKSANAAN TUGAS:

1. MEMBANGKITKAN KEBUTUHAN UNTUK BERUBAH;

2. MEMANTAPKAN HUBUNGAN PERTUKARAN
INFORMASI;
3. MENDIAGNOSA MASALAH YANG DIHADAPI;
4. MEMBANGKITKAN KEMAUAN KLIEN UNUK
BERUBAH;
5. MEWUJUDKAN KEMAUAN DALAM PERBUATAN;
6. MENJAGA KESTABILAN PENERIMAAN INOVASI DAN
MENCEGAH KETIDAKBERLANJUTAN INOVASI;
7. MENGHAKHIRI HUBUNGAN KETERGANTUNGAN.
 FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN
AGEN PEMBAHARU:
• USAHA AGEN PEMBAHARU;
• ORIENTASI PADA KLIEN;
• SESUAI DENGAN KEBUTUHAN KLIEN;
• EMPHATI;
• HOMOPHILY;
• KONTAK AGEN PEMBAHARU DENGAN KLIEN YANG
BERSTATUS LEBIH RENDAH;
• PEMBANTU PARA PROFESIONAL;
• KEPERCAYAAN KLIEN TERHADAP AGEN PEMBAHARU
• PROFESIONAL SEMU;
• PEMUKA PENDAPAT;
• KEMAMPUAN KLIEN UNTUK MENILAI INOVASI.
 SISTEM DIFUSI SENTRALISASI DAN
DESENTRALISASI
SISTEM DIFUSI SENTRALISASI (MODEL KLASIK):
• IDE INOVASI DARI AGEN ATAU AHLI;
• IDE DISEBARKAN BERBENTUK PAKET SERAGAM
KEPADA ANGGOTA SISTEM SOSIAL;
• KLIEN SEBAGAI PENERIMA YANG PASIF;
SISTEM DIFUSI DESENTRALISASI:
• IDE INOVASI BISA DARI SIAPA SAJA;
• IDE DISEBARKAN DIATUS OLEH CALON
PENERIMA INOVASI;
• KLIEN DAPAT SEBAGAI AGEN PEMBAHARU.
SYSTEM DIFUSI SENTRALISASI:
• WEWENANG PENGAMBIL KEPUTUSAN DAN
KEBIJAKAN ADALAH PEMERINTAH PUSAT;
• ARAH DIFUSI TOP DOWN;
• SUMBER INOVASI DARI LEMBAGA FORMAL;
• PENETAPAN DIFUSI INOVASI DARI
ADMINISTRATOR;
• PENDEKATAN BERDASAR INOVASI;
• TIDAK TERJADI RE-INVENSI DAN MODIFIKASI
UNTUK DISESUAIKAN;
 SYSTEM DIFUSI DESENTRALISASI:
• KEPUTUSAN DAN KEBIJAKAN DIAMBIL BERSAMA
ANGGOTA SISTEM SOSIAL;
• ARAH DIFUSI HORiZONTAL;
• SUMBER INOVASI DARI PERCOBAAN SETEMPAT;
• PENETAPAN DIFUSI INOVASI DARI MASYARAKAT
SETEMPAT;
• PENDEKATAN BERDASAR PEMECAHAN MASALAH;
• BANYAK TERJADI RE-INVENSI DAN MODIFIKASI
UNTUK DISESUAIKAN;
KELEMAHAN SISTEM DIFUSI DESENTRALISASI

• KESULITAN MENDAPATKAN TENAGA AHLI;

• KURANG ADANYA KOORDINASI;
• KLIEN MERASA TIDAK MEMBUTUHKAN;
>> SISTEM DIFUSI DESENTRALISASI LEBIH
TEPAT DIGUNAKAN UNTUK MENYEBARKAN
INOVASI YANG TDK MELIBATKAN TENGA
AHLI DAN SASARAN HETEROGEN;
 VI. HAMBATAN DIFUSI INOVASI
• Wawasan sistem sosial