Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Criteria
1. Kidney damage for ≥ 3 months, as defined by structural or
functional abnormalities of the kidney, with or without
decreased GFR, manifest by either :
• Pathological abnormalities; or
• Markers of kidney damage, including
Abnormalities in the composition of the blood or
urine, or abnormalities in imaging tests
Glomerulosclerosis
Equation
Author, Year (No of Subjects) Equation
Cockcroft-Gault Equation
Cockcroft 1976 (N = 236) 140 - Age x Weight
C cr ml/min x 0.85 if famele
72 x S cr
“ Abbreviated” MDRD Study
Equation GFR (ml/min/1.73 m2 ) = 186 x (So)-1.154 x (Age)-0.203
Levey, 1999 (N = 1070 X (0.742 if femele) x (1.210 if African – American)
558 in Validation set)
Schwartz Formula Schwartz
0.55 x Length
1976 (N = 186) C cr (ml/min)
S cr
Patofisiologi:
1. Iskemia korteks ginjal
2. Obstruksi tubulus
3. Back-leak ultrafiltrat
Kriteria
RIFLE
Gangguan Ginjal Akut
Prerenal
iologi :
1. Hipovol : - kehilangan darah/plasma
- Kehilangan cairan : GIT,ginjal
redistribusi intra ekstravask :
hipoalb,peritonitis, resp.distres syndr
- kekurangan asupan cairan.
2. Vasodilatasi sistemik : sepsis, anafilaksis,
vasodilatasi ok obat
3. Penurunan CO : shock, infark, dekomp,aritmia,
tamponade jantung, emboli paru.
GGA Prerenal
Indikasi Gejala
Uremia • Kesadaran menurun, kejang,
mual & muntah, pericarditis
Hyperkalemia • K+ > 6.5 mmol/L
• K+ 5.5-6.5 mmol/L (dgn. gejala
pada EKG)
Fluid • Edema paru, tidak respon
Overload terhadap penggunaan diuretik
• (anuria > 2 hari)
Metabolic • pH<7.2 dan tidak membaik
Acidosis dengan terapi NaBic
• Ada kontra indikasi penggunaan
terapi NaBic (terdapat edema
paru, otak, dll)
Kegawatdarutan Nefrologi
KEGAWATAN DI BIDANG
Definis
i Suatu keadaan akumulasi toksin uremikNEFROLOGI
akibat penurunan fungsi
ginjal yang dapat mengancam jiwa apabila tidak segera ditangani.
K+ H+ Ureum Air
Kematian
Hiperkalemia
o Hiponatremi simtomatik
o NaCl 3% (513 mEg/Liter)
kecepatan sesuai onset
o Akut :1-2 meg/L/jam
o Kronis : tidak lebih dari 0,5
meg/L/jam
Gangguan
Gangguan filtrasi,
filtrasi, sekresi
sekresi dan
dan
ekskresi
ekskresi
Akumulasi
Akumulasi toksin
toksin uremik
uremik –– kelainan
kelainan
metabolik
metabolik
KK++ HH++ Ureum
Ureum Air
Air
Gangguan
Gangguan fungsi
fungsi organ
organ
lain
lain
(Paru,
(Paru, Jantung
Jantung && Otak)
Otak)
Kematian
Kematian
Hiperkalemia
Cardiovascular
Respirator system : Gastrointes
y Sistem : tinal
• ↓ myocardial system
↑ alveolar contractility
ventilation (at pH <7.20) Nausea/vom
(↑ CO2 • Ventrikular iting
excretion) aritmia Abdominal
• Vascular pain
resistance ↓
(impaired
Penatalaksanaan :
- Natrium bikarbonat 0,5 X BB X 0,5
(HCO3 dbth – HCO3 saat ini)
- Dialisis bila terapi natrium bikarbonat tidak
terkoreksi
Hiponatremi
o Hiponatremi simtomatik
o NaCl 3% (513 mEg/Liter)
kecepatan sesuai onset
o Akut :1-2 meg/L/jam
o Kronis : tidak lebih dari 0,5
meg/L/jam
1. Dialisis
Hemodialisis
Peritoneal
dialisis
2. Cangkok
ginjal
Hemodialisis
Dialisis Peritoneal:
1. DP intermitten (3-5x/minggu, 8-14 jam)
2. CCPD (tiap hari, 3-4 kali malam)
3. CAPD (tiap hari, 4-6 jam)
HD VS
PD
Keunggulan Keunggulan
Dilakukan dalam waktu lebih Kimia darah lebih stabil
singkat Hematocrite lebih tinggi
Lebih efisien terhadap Pengendalian tekanan darah
pengeluaran zat-zat BM lebih mudah
rendah Cairan dialisat sebagai
Terjadi sosialisasi di center sumber nutrisi, pada
dialisis penderita DM, insulin bisa
diberikan intraperitoneal
Kelemahan
Membutuhkan heparin Kelemahan
Membutuhkan vascular Peritonitis
access Obesitas
Gangguan hemodinamik Hiperglikemi
Pengendalian tekanan darah Malnutrisi / protein loss
yang lebih sulit Hernia
Dibutuhkan disiplin diet dan Back pain
jadwal pengobatan yang
Transplantasi ginjal
Penatalaksanaan :
Salin isotonis 1 s/d 2 liter dalam 1 jam
Diuretik
Dialisis
Hipokalsemi
hipokalsemia bila kadar kalsium < 2.25 mmol / l
Penyebab :
Hipoalbuminemia
Gagal ginjal akut/ kronis
Hipoparatiroidea
Hiper posfatemia
Defisiensi Vit D
Hipomagnesemia
Pankreatitis akut
Gajala Klinik Hipokalsemi
Parastesi
Kelemahan
Daya ingat menurun
Tetani
Arimia jantung
Pengobatan :
Ca glukonas 10 % (4.5 mEq / 10
ml)
Ca Chlorida 10 % (18 mEq / 10
ml)
Bila ada hipomagnesemia di
berikan
> 145 mEq / L
Pengobatan :
Hipopolemik hipernatremi : saling
isotonik,desmopirin
Hiperpolemik hipernatremia : saling
hipotonis,dext 5 %
hemodialisis
FUNGSI UTAMA GINJAL
4 15 - 29 IDEM
TERAPI
5 < 15 PENGGANTI
PENYEBAB P G K
• DIABETES MELITUS
• HIPERTENSI
• INFEKSI SALURAN KEMIH
• SUMBATAN SALURAN KEMIH ( BATU )
GLOMERULONEFRITIS
• KISTA GINJAL
• LUPUS
• GAGAL GINJAL AKUT
• DLL
GEJALA P G K
• SISTEM PENCERNAAN
- MUAL, MUNTAH, KEMBUNG DAN
NAFSU MAKAN MENURUN
- NAFAS BAU KENCING, RASA TAK
ENAK PADA MULUT
- CEGUKAN
- GASTRITIS
GEJALA P G K
• KULIT
- PUCAT, KUNING, KASAR DAN KERING
- GATAL GATAL
- EKIMOSIS
- BEKAS GARUTAN
GEJALA P G K
• DARAH
• - ANEMIA - ERITROPOITIN MENURUN
- HEMOLISIS
- KEKURANGAN ZAT BESI
- PERDARAHAN SALURAN CERNA
- FIBROSIS SUM SUM TULANG
• - TROMBOSIT MENURUN PERDARAHAN
GEJALA P G K
• SARAF OTOT
- PEGAL TUNGKAI
- KESEMUTAN
- LEMAH
- TIDAK BISA TIDUR
- GANGGUAN KONSENTRASI
- TREMOR
- KEJANG
GEJALA P G K
- HIPERTENSI
- NYERI DADA
- SESAK NAFAS, PAYAH JANTUNG
- GANGGUAN IRAMA ( BERDEBAR )
- EDEM / BENDUNGAN PARU
GEJALA P G K
• ENDOKRIN
- GANGGUAN SEKSUAL
- DIABETES
GEJALA P G K
• LAIN LAIN
- KEROPOS TULANG
- ASIDOSIS
- HIPERKALEMIA
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
• BNO/IVP
• USG
• RENOGRAM
• RPG
• SISTOSKOPI
PENGOBATAN
• 1. DIET
• PROT : 0,6 – 0,8 gr/BB/hr (pre hd)
• : 1,2 – 1,4 gr/BB/hr (hd)
• : Prot nilai bilogis tinggi
• (kaya as amino esensial)
• KALIUM DAN FOSFOR RENDAH
PENGOBATAN
2. TEKANAN DARAH
Goal : < 130/80 mm Hg
OAH : ACE-I dan ARB
Kombinasi OAH
PENGOBATAN
3. GULA DARAH
Goal : Puasa < 126 mg/dl
2 J PP < 140 mg/dl
Hati hati OAD
Tak terkendali dianjurkan insulin
PENGOBATAN
4. CAIRAN
Seimbang masuk dan keluar
PENGOBATAN
5. ANEMIA
Goal Hb 10 – 12 gr/dl
( jangan > 12 gr/dl )
Eritropoitin ( sarat cadangan besi cukup )
Besi ( parenteral )
PENGOBATAN
6. PENGIKAT FOSFAT
Mencegah hiperfosfatemia
Ca Co3 3 X 500 mg
PENGOBATAN
8. TERAPI PENGGANTI
Cangkok atau Dialisis
Gangguan Ginjal Akut
Pengelolaan
Uremia
Uremia
Kesadaran
Kesadaran menurun, kejang, mual &
muntah,
muntah, pericarditis
Hiperkalemia
Hiperkalemia
K+
K+ >> 6.5
6.5 mmol/L
mmol/L
K+
K+ 5.5-6.5
5.5-6.5 mmol/L
mmol/L (dgn.
(dgn. gejala
gejala pada
pada
EKG)
EKG)
Asidosis
Asidosis
pH<7.2
pH<7.2 dan
dan tidak
tidak membaik
membaik dengan
dengan
Metabolik
Metabolik terapi
terapi NaBic
NaBic
Ada
Ada kontra
kontra indikasi
indikasi penggunaan
penggunaan
terapi
terapi NaBic
NaBic (terdapat
(terdapat edema paru,
otak,
otak, dll)
dll)
Sindroma uremik
• Pada penyakit ginjal kronis terjadi kerusakan regional glomerulus dan penurunan
• LFG terhadap pengaturan cairan tubuh, keseimbangan asam basa, keseimbangan elektrolit,
• sistem hematopoesis dan hemodinamik, fungsi ekskresi dan fungsi metabolik endokrin.
• Sehingga menyebabkan munculnya beberapa gejala klinis secara bersamaan, yang disebut
• sebagai sindrom uremia
• Belum ada metabolit yang telah di identifikasi
• sebagai satu-satunya penyebab uremia
• akumulasi zat
• organik, termasuk urea, senyawa guanidin, asam urat, asam hipurat, berbagai
• asam amino, polipeptida, poliamina, fenol, asetoin, asam glukuronat, karnitin,
• mioinositol, sulfat, dan fosfat.
Kegawatan di bidang
Nefrologi / Hemodialisis
Instalasi Hemodialisis
RSU Dr. Soetomo – Surabaya
KEGAWATAN DI BIDANG
NEFROLOGI
Suatu keadaan akumulasi toksin uremik akibat
penurunan fungsi ginjal yang dapat mengancam jiwa
apabila tidak segera ditangani.
Penurunan
Penurunan fungsi
fungsi ginjal
ginjal
Gangguan
Gangguan filtrasi,
filtrasi, sekresi
sekresi dan
dan
ekskresi
ekskresi
Akumulasi
Akumulasi toksin
toksin uremik
uremik –– kelainan
kelainan
metabolik
metabolik
KK++ HH++ Ureum
Ureum Air
Air
Gangguan
Gangguan fungsi
fungsi organ
organ
lain
lain
(Paru,
(Paru, Jantung
Jantung && Otak)
Otak)
Kematian
Kematian
GAGAL GAGAL
GINJAL GINJAL
AKUT KRONIK
&
Episode TERMINA
akut pada L
gagal
ginjal
kronis
KEGAWATAN
NEFROLOGI
Sindoma Uremik, BUN > 100
Sindoma Uremik, BUN > 100
mg/dl
mg/dl
Hiper
Hiper KK
Acidosis
Acidosis
Kelebihan
Kelebihan cairan
cairan
Anuria
Anuria >> 48
48 jam
jam
KEGAWATAN DI BIDANG NEFROLOGI :
SINDROMA UREMIK
Peningkatan
Hiperventilasi
tekanan darah
Urine
Kelelahan Kelelahan otot jantung,
otot payah jantung,
pernafasan hipotensi
HIPOKS
IA
Fluid removal in resistant edema or oliguric
Resistant edema or oliguric acute renal failure
Salt restriction
Step 1
Conventional dose of loop diuretic
[e.g furosemide (frusemide) 40 mg bolus i.v, bumetanide 2 mg iv]
Step 2
High dose of loop diuretic by i.v bolus injection (e.g. furosemide 200
mg 6 hourly)
Step 3
Continuous i.v infusion of loop diuretic (e.g furosemide 10-40 mg/h,
bumetanide 1-4 mg/h)
Step 4
High-dose i.v loop diuretic (as above) diluted in salt-poor albumin
administered over 30 minutes every 6 hours or thiazide diuretic
(e.g hydrochlorothiazide or metolazone) followed 30 minutes later
by high doses of loop diuretic by i.v bolus (as above)
Step 5
Ultrafiltration (as isolated procedure or with dialysis)
KEGAWATAN DI BIDANG
NEFROLOGI : ASIDOSIS METABOLIK
• Penatalaksanaan:
- Nabic iv→ pd kasus pH< 7.10, dosis: 0.5x
BBx 0.5x
(HCO3 yg ingin dicapai – HCO3 saat ini)
- HD, bila asidosis metabolik sukar dikoreksi
DIALISIS PADA KEGAWATAN NEFROLOGI
KAPAN INDIKASI HEMODIALISIS ??
GAGAL
GAGAL GINJAL
GINJAL GGT
GGT dengan
dengan
AKUT
AKUT atau
atau DIALISIS
DIALISIS
Episode
Episode AKUT
AKUT REGULAR
REGULAR
pada
pada GGK
GGK
-- PENTING
PENTING !!!!
!!!!
HEMODIALI
HEMODIALI
-- TERLAMBAT
TERLAMBAT SIS
SIS (cito)
(cito)
kematian
kematian
-- TERLALU CEPAT
TERLALU CEPAT
efek
efek // komplikasi
komplikasi
hemodialisis
hemodialisis
INDIKASI DIALISIS PADA KEGAWATAN
INDICATIONS CHARACTERISTICS
Kelebihan
Kelebihan
Edema
Edema paru,
paru, tidak
tidak respon
respon terhadap
terhadap
Cairan
Cairan penggunaan
penggunaan diuretik
diuretik
(anuria
(anuria >> 22 hari)
hari)
Uremia
Uremia
Kesadaran
Kesadaran menurun, kejang, mual &
muntah,
muntah, pericarditis
Hiperkalemia
Hiperkalemia
K+
K+ >> 6.5
6.5 mmol/L
mmol/L
K+
K+ 5.5-6.5
5.5-6.5 mmol/L
mmol/L (dgn.
(dgn. gejala
gejala pada
pada
EKG)
EKG)
Asidosis
Asidosis
pH<7.2
pH<7.2 dan
dan tidak
tidak membaik
membaik dengan
dengan
Metabolik
Metabolik terapi
terapi NaBic
NaBic
Ada
Ada kontra
kontra indikasi
indikasi penggunaan
penggunaan
terapi
terapi NaBic
NaBic (terdapat
(terdapat edema paru,
otak,
otak, dll)
dll)
BAGAIMANA TEHNIS HEMODIALISIS
PADA KEGAWATAN NEFROLOGI ????
1.
1. UREMIK
UREMIK :: berapa
berapa tinggi
tinggi ureum
ureum ??
?? Bagaimana
Bagaimana
resiko
resiko perubahan
perubahan osmolaritas
osmolaritas ??
??
2.
2. KELEBIHAN
KELEBIHAN CAIRAN
CAIRAN :: bagaimana
bagaimana status
status
hemodinamik
hemodinamik –– tekanan
tekanan darah
darah ??
?? Bagaimana
Bagaimana
status
status oksigenasi
oksigenasi ??
?? Berapa
Berapa banyak
banyak dilakukan
dilakukan
UF
UF ??
??
3.
3. ASIDOSIS
ASIDOSIS METABOLIK
METABOLIK :: bagaimana
bagaimana derajat
derajat
asidosis
asidosis ??
??
4.
4. HIPERKALEMIA
HIPERKALEMIA :: derajat
derajat hiperkalemia
hiperkalemia ??
??
Bagaimana
Bagaimana gejala
gejala pada
pada jantung
jantung ??
??
1.
1. Hemodialisis
Hemodialisis atau
atau hemofiltrasi
hemofiltrasi atau
atau
hemodialifintrasi
hemodialifintrasi
2.
2. Berapa
Berapa lama,
lama, berapa
berapa Qb
Qb ??
??
3.
3. Tipe
Tipe dialisat,
dialisat, HF
HF ??
??
4.
4. Obat
Obat untuk
untuk pencegahan
pencegahan atau
atau mengatasi
mengatasi
komplikasi
komplikasi intra
intra HD
HD
TARGET DIALISIS PADA
KEGAWATAN
1. Keseimbangan air dan garam
2. Menurunkan kadar urea
3. Interdialysis serum HCO3 > 20 mmol/L
4. Kadar K 3.5 - 5.5 mmol/L
5. Keseimbangan P / Ca
6. Peningkatan program nutrisi :
• Kalori : 30-35 kcal/kg/24 jam
• Protein : 1.2 g/kg/24 jam
7. Hb > 8 g/L
8. Pencegahan komplikasi bedrest akibat
edema
Kegawatan nefrologi adalah penyakit,kelainan atau gangguan yg berhub
dgn nefrologi yg memerlukan tindakan segera & bila terlambat dapat
membahayakan jiwa. Meliputi al:
Gangguan
- Filtrasi
- Sekresi
- Eksresi
Konservatif Dialisis
Berhasil Gagal
KEDARURATAN MEDIK
•Tindakan Segera
• Mengancam jiwa
Konservatif
Dialisis
- Cepat Komplikasi
a. Pemasukan berlebihan
b. Pengeluaran terhambat
- gangguan fungsi ginjal
- gangguan jantung
- gangguan hati
- Sekresi ADH berlebih
Gejala Klinik
• Konservatif
• Diet rendah garam
• Batasi minum
• Diuretik
• Dialisis
Fluid removal in resistant edema or oliguric
Resistant edema or oliguric acute renal failure
Salt restriction
Step 1
Conventional dose of loop diuretic
[e.g furosemide (frusemide) 40 mg bolus i.v, bumetanide 2 mg iv]
Step 2
High dose of loop diuretic by i.v bolus injection (e.g. furosemide 200 mg 6
hourly)
Step 3
Continuous i.v infusion of loop diuretic (e.g furosemide 10-40 mg/h,
bumetanide 1-4 mg/h)
Step 4
High-dose i.v loop diuretic (as above) diluted in salt-poor albumin administered
over 30 minutes every 6 hours or thiazide diuretic (e.g hydrochlorothiazide
or metolazone) followed 30 minutes later by high doses of loop diuretic by
i.v bolus (as above)
• Step 5
Ultrafiltration (as isolated procedure or with dialysis)
Gangguan Elektrolit
Penyebab
Hiperkalemi
a. Asupan dari luar c. Penyebab ginjal
- Konsumsi berlebih - Gagal ginjal
- Absorsi sal cerna akut / kronis
- Eksresi oleh ginjal -
Difisiensialdosteron
b. Pergeseran kalium intra / ekstrasel
d.-Pseudohiperkalemia
Gangguan fungsi
- Asidosis tubulus
- Pengambilan darah
- Defisiensi insulin terlalu lama
- Intoksikasi digitalis - Lekositosis
- Hiperkalemic periodik kalalisis
- Trombositosis
Gambaran Klinik Hiperkalemi
- Metabolik asisdosis
3. Cairan & elektrolit
- Natriuresis (keluar natrium melalui urin
Dialisis
Tujuan
- Mencegah tosik pada
jantung
- Mendorong kalium ke
dalam sel
- Menurunkan kadar
kalium
PENANGANAN
HIPERKALEMIA
OBAT-OBATAN MEKANISME
OBAT-OBATAN MEKANISME KERJA
KERJA
Kegawatan
Kegawatan
i.v
i.v calcium
calcium glukonas
glukonas (5
(5 ml
ml of
of Stabilitas
Stabilitas sel
sel
10%
10% CaCa gluconate
gluconate )) membran
membran
(khususnya
(khususnya
i.v jantung)
jantung)
i.v glukosa
glukosa (25-50
(25-50 ml
ml of
of 50%
50%
glucose)
glucose) insulin
insulin (10-20
(10-20 units
units Mengalihkan
Mengalihkan
soluble)
soluble) kalium
kalium dari
dari
Na
Na bikarbonat
bikarbonat (25
(25 to
to 100
100 ml
ml ekstraseluler
ekstraseluler ke
ke
of
of 8.4%
8.4% NaHCO
NaHCO33)) koreksi
koreksi intraseluler
intraseluler
asidosis
asidosis
Meningkatkan
Meningkatkan
diuresis
diuresis dgn
dgn saline
saline and
and Meningkatkan
Meningkatkan
ekskresi
ekskresi kalium
kalium furosemide
furosemide (i.v
(i.v 40-1000
40-1000 mg
mg eksresi
eksresi KK
frusemide
frusemide followed
followed by by NS)
NS) melalui
melalui urine
urine
potassium (pd.
(pd. Non
Non
potassium exchange
exchange resin
resin Menghambat
Menghambat
oliguria)
oliguria)
absorsi
absorsi KK
Dialisis
Dialisis Ekskresi
Ekskresi KK melalui
melalui
membran
membran HF HF
Hipokalemi
• < 3.4 mEg/l
• < 2.5 mEg/l Tindakan Segera
Penyebab Hipokalemi
Akibat pergeseran K transeluler
- alkalosis respiratorik / metabolik
- kelebihan insulin
- Intoksikasi obat
- Hipopolimik pereodic paralysis
Kehilangan Kalium noinrenal
- Asupan kurang
- gangguan gastroentestinal
Kehilangan kalium akibat renal
- renal tubular asidosis
- ketoasidosis
- pengguanaan dioretik
Cairan dan elektrolit
Pada jantung -Poliuri (banyak kencing)
-Lebih rentan terhadap - Polidipsi (banyak minum)
intosikasi - Alkalosis metabolik
- Aritmia ventrikuler - adema
- Nekrosis janting (?)
Endokrin
Neuromuskular - Penurunan aldosteron
- Konstipasi, ileus - Peingkatan PRA
- Kelemahan otot, (Plasma Renin Activity)
kelumpuhan - Peningkatan Prostaglandin
- Rhabdomiolisis
Hemodinamik
Ginjal - Penurunan tekanan darah
- Perubahan - Penurunan respon
Hemodinamik terhadap AT II (angitensis II
- Nefritis Interstitialis - dan ADH
- Hipertrofi renal
( Anti Diuretic Hormonoe)
Gejala klinik Hipokalemi
1. Pada jantung ;
4. Cairan & Elektrolit ;
- Poliuri (banyak kencing)
- Lebih rentan terhadap
- Polidipsi (banyak minum)
intosikasi
- Alkalosis metabolik
- Aritmia ventrikuler
- adema
2. Neuromuskular ; Nekrosis janting (?)
-
5. Endokrin
- Konstipasi, ileus - Penurunan aldosteron
- Peingkatan PRA
- Kelemahan otot,
kelumpuhan (Plasma Renin Activity)
- Rhabdomiolisis - Peningkatan Prostaglandin
3. Ginjal ;
6. Hemodinamik
- Penurunan tekanan darah
- Perubahan Hemodinamik - Penurunan respon
- Nefritis Interstitialis terhadap AT II (angitensis II)
- Hipertrofi renal - dan ADH
( Anti Diuretic Hormonoe)
Pengobatan Hipokalemi
Gangguan
- Filtrasi
- Sekresi
- Eksresi
Konservatif Dialisis
Berhasil Gagal
KEDARURATAN MEDIK
•Tindakan Segera
• Mengancam jiwa
Konservatif
Dialisis
- Cepat Komplikasi
a. Pemasukan berlebihan
b. Pengeluaran terhambat
- gangguan fungsi ginjal
- gangguan jantung
- gangguan hati
- Sekresi ADH berlebih
Gejala Klinik
• Konservatif
• Diet rendah garam
• Batasi minum
• Diuretik
• Dialisis
Fluid removal in resistant edema or oliguric
Resistant edema or oliguric acute renal failure
Salt restriction
Step 1
Conventional dose of loop diuretic
[e.g furosemide (frusemide) 40 mg bolus i.v, bumetanide 2 mg iv]
Step 2
High dose of loop diuretic by i.v bolus injection (e.g. furosemide 200 mg 6
hourly)
Step 3
Continuous i.v infusion of loop diuretic (e.g furosemide 10-40 mg/h,
bumetanide 1-4 mg/h)
Step 4
High-dose i.v loop diuretic (as above) diluted in salt-poor albumin
administered over 30 minutes every 6 hours or thiazide diuretic (e.g
hydrochlorothiazide or metolazone) followed 30 minutes later by high
doses of loop diuretic by i.v bolus (as above)
Step 5
Ultrafiltration (as isolated procedure or with dialysis)
Gangguan Elektrolit
Gangguan eletrolik yang sering berhubungan
dengan kedaruratan
- Hiperkalemi
- Hipokalemi
- Hiperkalsemi
- Hipokalsemi
- Hiponatremi
Hiperkalemi
• > 4.0 Meq / L
• > 6.5 Meg / L Kedaruratan
Penyebab
Hiperkalemi
a. Asupan dari luar c. Penyebab ginjal
- Konsumsi berlebih - Gagal ginjal
- Absorsi sal cerna akut / kronis
- Eksresi oleh ginjal -
Difisiensialdosteron
b. Pergeseran kalium intra / ekstrasel
d.-Pseudohiperkalemia
Gangguan fungsi
- Asidosis tubulus
- Pengambilan darah
- Defisiensi insulin terlalu lama
- Intoksikasi digitalis - Lekositosis
- Hiperkalemic periodik kalalisis
- Trombositosis
Gambaran Klinik Hiperkalemi
- Metabolik asisdosis
3. Cairan & elektrolit
- Natriuresis (keluar natrium melalui urin
Dialisis
Tujuan
- Mencegah tosik pada
jantung
- Mendorong kalium ke
dalam sel
- Menurunkan kadar
kalium
PENANGANAN
HIPERKALEMIA
OBAT-OBATAN MEKANISME
OBAT-OBATAN MEKANISME KERJA
KERJA
Kegawatan
Kegawatan
i.v
i.v calcium
calcium glukonas
glukonas (5
(5 ml
ml of
of Stabilitas
Stabilitas sel
sel
10%
10% CaCa gluconate
gluconate )) membran
membran
(khususnya
(khususnya
i.v jantung)
jantung)
i.v glukosa
glukosa (25-50
(25-50 ml
ml of
of 50%
50%
glucose)
glucose) insulin
insulin (10-20
(10-20 units
units Mengalihkan
Mengalihkan
soluble)
soluble) kalium
kalium dari
dari
Na
Na bikarbonat
bikarbonat (25
(25 to
to 100
100 ml
ml ekstraseluler
ekstraseluler ke
ke
of
of 8.4%
8.4% NaHCO
NaHCO33)) koreksi
koreksi intraseluler
intraseluler
asidosis
asidosis
Meningkatkan
Meningkatkan
diuresis
diuresis dgn
dgn saline
saline and
and Meningkatkan
Meningkatkan
ekskresi
ekskresi kalium
kalium furosemide
furosemide (i.v
(i.v 40-1000
40-1000 mg
mg eksresi
eksresi KK
frusemide
frusemide followed
followed by by NS)
NS) melalui
melalui urine
urine
potassium (pd.
(pd. Non
Non
potassium exchange
exchange resin
resin Menghambat
Menghambat
oliguria)
oliguria)
absorsi
absorsi KK
Dialisis
Dialisis Ekskresi
Ekskresi KK melalui
melalui
membran
membran HF HF
Hipokalemi
• < 3.4 mEg/l
• < 2.5 mEg/l Tindakan Segera
Penyebab Hipokalemi
Akibat pergeseran K transeluler
- alkalosis respiratorik / metabolik
- kelebihan insulin
- Intoksikasi obat
- Hipopolimik pereodic paralysis
Kehilangan Kalium noinrenal
- Asupan kurang
- gangguan gastroentestinal
Kehilangan kalium akibat renal
- renal tubular asidosis
- ketoasidosis
- pengguanaan dioretik
Gejala klinik Hipokalemi
2. Neuromuskular ; 5. Endokrin
- Konstipasi, ileus - Penurunan aldosteron
- Peingkatan PRA
- Kelemahan otot,
kelumpuhan (Plasma Renin Activity)
- Rhabdomiolisis - Peningkatan Prostaglandin
6. Hemodinamik
3. Ginjal ; - Penurunan tekanan darah
- Perubahan Hemodinamik - Penurunan respon
- Nefritis Interstitialis terhadap AT II (angitensis II)
- Hipertrofi renal - dan ADH
( Anti Diuretic Hormonoe)
Pengobatan Hipokalemi
Penyebab :
- Hipoalbuminemia
- Gagal ginjal akut/
kronis
- Hipoparatiroidea
- Hiper posfatemia
- Defisiensi Vit D
- Hipomagnesemia
- Pankreatitis akut
Gajala Klinik Hipokalsemi
- Parastesi
- Kelemahan
- Daya ingat menurun
- Tetani
- Arimia jantung
Pengobatan :
- Ca glukonas 10 % (4.5 mEq / 10 ml)
- Ca Chlorida 10 % (18 mEq / 10 ml)
- Bila ada hipomagnesemia di berikan
Mg 8 s/d 16 mEq MgSo4 10%
Hipernatremia
> 145 mEq / L
Pengobatan :
- Hipopolemik hipernatremi : saling
isotonik,desmopirin
- Hiperpolemik hipernatremia : saling
hipotonis,dext 5 %
hemodialisis
Hiponatremi
Uremia
Uremia
Kesadaran
Kesadaran menurun, kejang, mual &
muntah,
muntah, pericarditis
Hiperkalemia
Hiperkalemia
K+
K+ > 6.5 mmol/L
K+
K+ 5.5-6.5
5.5-6.5 mmol/L
mmol/L (dgn.
(dgn. gejala
gejala pada
pada
EKG)
EKG)
Asidosis
Asidosis
pH<7.2
pH<7.2 dan
dan tidak
tidak membaik
membaik dengan
dengan
Metabolik
Metabolik terapi
terapi NaBic
NaBic
Ada
Ada kontra
kontra indikasi
indikasi penggunaan
penggunaan
terapi
terapi NaBic
NaBic (terdapat
(terdapat edema paru,
otak,
otak, dll)
dll)
HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN
PADA HEMODIALISIS AKUT
1.
1. UREMIK
UREMIK :: kadar
kadar ureum
ureum ,, Bagaimana
Bagaimana resiko
resiko
perubahan
perubahan osmolaritas
osmolaritas ..
2.
2. KELEBIHAN
KELEBIHAN CAIRAN
CAIRAN :: status
status hemodinamik
hemodinamik ––
tekanan
tekanan darah
darah status
status
oksigenasi
oksigenasi
3.
3. ASIDOSIS
ASIDOSIS METABOLIK
METABOLIK :: derajat
derajat asidosis
asidosis
4.
4. HIPERKALEMIA
HIPERKALEMIA :: derajat
derajat hiperkalemia
hiperkalemia dan
dan
gejala
gejala pada
pada jantung
jantung
5.
5. Hemodialisis
Hemodialisis atau
atau hemofiltrasi
hemofiltrasi atau
atau
hemodialifintrasi
hemodialifintrasi
6.
6. Lama
Lama HDHD
7.
7. Kecepatan
Kecepatan aliran
aliran darah
darah
7.
7. Dialisat
Dialisat
8.
8. Dialiser
Dialiser
9.
9. Obat
Obat untuk
untuk pencegahan
pencegahan atau
atau mengatasi
mengatasi
TARGET DIALISIS PADA
KEGAWATAN
1. Keseimbangan air dan garam
2. Menurunkan kadar urea
3. Interdialysis serum HCO3 > 20 mmol/L
4. Kadar K 3.5 - 5.5 mmol/L
5. Keseimbangan P / Ca
6. Peningkatan program nutrisi :
• Kalori : 30-35 kcal/kg/24 jam
• Protein : 1.2 g/kg/24 jam
7. Hb > 8 g/L
8. Pencegahan komplikasi bedrest akibat
edema
Dialisis pada keadaan darurat
Dialisis Awal
Dialisis Reguler
Dialisis awal :
- dipersiapkan singkat
- biasanya kesadaran pasien menurun
- kondisi metabolik sangat terganggu
- belum mempunyai akses vaskular tetap
Spesifikasi Hemodialisis akut / aw
Waktu HD
- penurunan urea kurang lebih 30 %
resiko untuk disekuilibrium lebih besar
- lama dialisis kurang lebih 2 jam
Aliran darah
- 100 s /d 150 mm/menit
Dialiser
- KoA < 400
ultrafiltrasi
- sekitar kurang lebih 2 liter / dialisis
pertama
- pada pasien overload / udema paru
penarikan cairan dapat di tambah
Dialisat
- Kecepatan 500 ml/menit
- suhu 36oC
Penetapan pemakaian anti koagulasi
Hipertensi.
TD yg mendadak (TDS > 200 & TDD > 120 Perlu
penangan segera adl krisis HT yaitu
peningkatan mmHg) Target organ:
– Hipertensi emergensi :
HT yg disertai kerusakan akut / kerusakan
awal dari target organ.
– Hipertensi urgensi :
peningkatan TD yg tanpa kerusakan akut
target organ
Rekomendasi penurunan tek darah.
• Kelainan ekstra serebral:
- Pe ↓ tek darah < 20 % dr MAP dlm 2 jam.
- Pe↓ TDD hingga 100 – 120 mmHg dlm 2 jam.
• Kelainan Serebral
- Pdrt Stroke OAH tdk diberikan.
- Pe ↓ tek darah > 220/130 mmHg
- HT ensepalopati pe ↓ tek darah 20 % dr
MAP &TDD 100 mmHg dlm 2 jam
Penyebab HT pada gagal ginjal
• Hipotensi 20 – 30 %
• Aritmia 5 - 10 %
• Kram 5 – 20 %
• Mual dan muntah 5 – 15 %
• Sakit kepala 5 – 10 %
• Nyeri dada 2–5%
• Nyeri punggung 2–5%
• Gatal 1 – 5%
• Panas 1%
• Komplikasi lain : emboli udara, kejang, hemolisis,
disequilibrium berat, 1st use syndrome, urtikaria akut,
tamponade jantung