Sei sulla pagina 1di 29

TUGASUNIT KERJATERKAITDALAM PELAKSANAAN KERJASAMAPEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA(KPBU)

DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTURTRANSPORTASIDI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

@Kemenhub151
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 58 Tahun 2018
PUSAT FASILITASI KEMITRAAN DAN KELEMBAGAAN INTERNASIONAL
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN
Kebutuhan Pendanaan Infrastruktur Transportasi
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019
Funding Needs of Transportation Estimates of APBN Capability Funding in
Infrastructure accordance with RPJMN for 2015-2019

1400 Pure Private


182
Investment
There is an investment financing GAP of Rp. 791
1200
Trillion for the period 2015-2019

Rp. 1,283 T
1000
(non-road)
GAP
563
800 Enhancement
Role of SOE
600 91

169 PPP 30
400
71 Rp. 491 T
101
(non-road)
200 278 232
55

0 KA Perkotaan ASDP Laut Udara Darat KA Laut Udara BPSDM


Sumber : Bappenas, 2015

Transportation infrastructure funding needs of Rp.1,283 Trillion are obtained through a macro approach based on the assumption of economic growth in
2019: 6-8%, inflation 2.5-4.5%, interest rates 4-5-6.5%. In addition, the calculation estimates also consider the scenario of transportation funding
requirements contained in the Master Plan, Blueprint and Background Study of Urban Transportation.

2
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN
Financing Infrastructure Development 2020-2024
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019
Increasing the significant role of SOE & Private Sector through PPP and PINA Schemes

Total value of investment required


for infrastructure in 2020 – 2024

IDR 6.445 T*
(USD 454 B)

Investment value sources:

Government Private

37%
Budget:
IDR 2.385T
21% SOEs :
42%
Participation:
USD 131.1 bn

USD 168 B USD 79.8 bn

* Increase infrastructure stock from 43% of GDP in 2017 to 50% of GDP in 2024 Ministry of Transportation Republic of Indonesia 3
Increased 34.3% from 2015-2019 investment (2015-2019 budget is IDR 4,796.2T)
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN
PPP Regulations in Infrastructure Provision
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019

Subject matter of Presidential Regulation Number 38/2015

Presidential Regulation Number 38/2015

Ministry of National Development Planning Regulation


Number 4/2015 regarding General Guidelines

Head of Government Procurement of Goods and Services


Agency Regulation Number 19/2015 regarding Provision
by Business Entity

AVAILABILITY PAYMENT;

Minister of Finance Regulation Number


260 /PMK.08/2016

Minister of Home Affairs Regulation


Number 96/2016
GOVERNMENT GUARANTEE
• Presidential Regulation Number 78/2010
• Minister of Finance Regulation Number 260/PMK.011/2010 jo. Minister
of Finance Regulation Number 8/PMK.08/2016
GOVERNMENT SUPPORT
Minister of Finance Regulation Number 223/PMK.11/2012 (VGF)
REGIONAL COOPERATION
Government Regulation Number 28/2018
KEBUTUHAN PEMBIAYAAN
Indonesia Government Facilities in PPP Scheme
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI TAHUN 2015-2019

Govt Facilities
IIGF
Regress
• Project Development agreement
Agreement
Fund (PDF) signing
• Viability Gap Fund Financier
Equity
(VGF) Sponsor
• Government Guarantee DEBT EQUITY
(IIGF)
• Infrastructure PPP Project
Service
PPP Agreement
Financing (PT SMI and GCA Special Purpose USER
IIGF) Company (SPC)

Investment Return Scheme MoF

• Tariff (User Fee)


regulation of the utilization of state owned asset
• Availability Payment
• Other legal forms
MENGAPA KPBU ?

Mencukupi Kebutuhan Mendorong Prinsip Pakai


Pendanaan Infrastruktur Bayar oleh Pengguna
Dalam halTertentu Mempertimbangkan
Melalui Pendanaan Swasta
Kemampuan Membayar Pengguna

Tersedianya Infrastruktur Memberikan Kepastian


yang berkualitas Pengembalian Investasi
Efektif, Efisien Tepat Sasaran Melalui Pembayaran Secara
dan Tepat Waktu Berkala oleh Pemerintah

Menciptakan Iklim Transfer Resiko


Investasi Mengalokasikan ResikoKepada
Mendorong Partisipasi Badan Para Pihak yang Mampu
Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur Mengelolanya Dengan Baik

PJPK
Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional
KERJASAMA PEMERINTAHDENGAN
BADAN USAHA(KPBU)

Definisi KPBU
Bidang Transportasi

KPBUadalah Kerjasama antara


pemerintah dengan badan
usaha dalam pemanfaatan
infrastruktur bidang transportasi
untuk kepentingan umum
dengan mengacu kepada Kelebihan Kekurangan
pada spesifikasi yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh • Mengurangi beban fiskal Negara sebagai
Menteri yang sebagian atau kontribusi modal dari Risiko dapat dibagi • Kontrol pemerintah atas aset terbatas
dengan Badan Usaha • Proses pengadaan membutuhkan
seluruhnya menggunakan banyak waktu
sumber daya badan usaha • Efisiensi yang Terjaga dalam penyediaan
• Membutuhkan dukungan dari
dengan memperhatikan infrastruktur. Pemerintah
pembagian resiko diantara • Skema PPPdapat dilakukan dalamberbagai • Diperlukan peraturan dan
para pihak model sesuai dengan karakteristikproyek pengawasan Pemerintah yang kuat
• SPV dapat menggunakan pembiayaan proyek

PM 58 Tahun 2018
Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional
TAHAPANKERJASAMAPEMERINTAHDENGANBADANUSAHA(KPBU)
KEMENTERIANPERHUBUNGAN

Perencanaan Penyiapan Transaksi Implementasi


PROSESPROYEK

Rencana Induk Sektor

RTRWN RTRWP RTRWK

Rencana Tata Ruang


Financial Pencairan
Close Pinjaman
StudiPendahuluan

Kons-
RPJMN RENSTRA Pre Study OBC Proses Pendanaan DED
truksi

Dokumen Request For Evaluasi Persetujuan


Final Business Case Shorlist Proposal Kontrak KPBU
PQ Proposal KPBU
PROSESPENDANAAN

Penyiapan
Project Dokumen
Pengadaan Proses Negosiasi Du Diligince
Development Lelang oleh PQ Market Sounding Evaluasi
Konsultan Lelang Kontrak Lender
Facility Penasehat
Transaksi

Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (didukung oleh PFKKIdan konsultan) Swasta

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


Dibentuk oleh
Menteri/Kepala melekat pada unit kerja yang ada
Lembaga/Kepala Daerah atau unit baru di K/Latau Pemda

SIMPUL
Dalam melaksanakan KPBU Tugasnya melaksanakan:
tugasnya dibantu oleh:
melakukan perumusan kebijakan;
sinkronisasi; koordinasi; pengawasan &
1. TIMKPBUdalam evaluasi thdp kegiatan KPBU
melaksanakan kegiatan
tahapan penyiapan &
Transaksi
2. Panitia Pengadaan dalam SIMPULKPBUDIK/L:
• Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kemlembaggaan
melaksanakan kegiatan
Internasional sesuai dengan KP 145 Tahun 2018
pengadaan Badan Kementerian Perhubungan
Penyiapan dan Badan Usaha
Pelaksana
Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional
PENANGGUNGJAWABPROYEKKERJASAMA(PJPK)

DEFINISI
Dalam hal KPBUmerupakan gabungan dari 2 (dua) atau lebih jenis infrastruktur,
Penanggung Jawab Proyek Kerjasama Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah yang berwenang bertindak bersama-
(PJPK) adalah Menteri/Kepala sama sebagai PJPK dan menandatangani nota kesepahaman yang mencakup:
Lembaga/Kepala Daerah atau Badan
Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik 1. Kesepakatan tentang pihak yang menjadi koordinator PJPK
Daerah sebagai penyedia atau
penyelenggara infrastruktur berdasarkan 2. Kesepakatan pembagian tugas dan beban anggaran pada tiap tahapan
peraturan perundang-undangan. 3. Jangka waktu pelaksanaan KPBU

TUGASPJPK
1. Merencanakan proyek 6. Melakukan pengadaan dan menetapkan Badan
2. Menyiapkan Prastudi Kelayakan (studi awal dan studi Usaha Pelaksana
akhir) proyek 7. Mewakili K/L/Duntuk menandatangani Perjanjian
3. Melakukan koordinasi dengan K/L/D terkait Kerjasama
4. Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak eksternal
8. Memastikan tersedianya anggaran untuk aktivitas dalam
melalui konsultasi publik, penjajakan minat pasar
tahap perencanaan, penyiapan dan transaksi
5. Mengajukan permohonan Dukungan Pemerintah dan
9. Melakukan pengawasan pelaksanaan proyek dan
Jaminan Pemerintah
kesesuaian dengan Perjanjian Kerjasama

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


KERANGKAINSTITUSIKPBUKEMENTERIANPERHUBUNGAN
PFKKI:
Pusat Fasilitasi
Kemitraan dan Menteri PUSATFASILTASIKEMITRAAN DAN KELEMBAGAAN
Kelembagaan Perhubungan INTERNASIONAL
Internasional

Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan KP


145/2018 tentang pembentukan Simpul KPBU di lingkungan
PJPKPerProyek Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Kepala
Pusat fasilitasi kemitraan dan Kelembagaan Internasional,
Kemenhub diangkat sebagai Ketua Simpul KPBU yang
melakukan tugas sebagai berikut:
PFKKI
Sebagai simpulKPBU
• Mengkoordinasi dan memantau pelaksanaan
Melakukan perumusan kebijakan, sinkronisasi, Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
koordinasi, pengawasan, dan evaluasi terhadap (KPBU)
seluruh kegiatan KPBU di Kementerian
Perhubungan • Perumusan Kebijakan KPBU di sektorTransportasi

TimKPBUPerProyek Panitia Pengadaan • Membantu Unit Kerja Eselon 1 dalam tahap


persiapan dan memastikan pelaksanaan kebijakan
Menyiapkan kajian Pre-FS, Pembentukan Mempersiapkan dan KPBU di sektor transportasi
memastikan kegiatan
melaksanakan proses
penyiapan dan transaksi setelah
Badan Usaha Pelaksana Pengadaan Badan usaha • Melaksanakan pemantauan dan evaluasi
ditetapkan hingga dicapainya Koordinasi spesifik pada satu proyek KPBU implementasi KPBU di Kementerian Perhubungan
Financial Close spesifik pada untuk kebutuhan pengembangan lebih lanjut
satu proyek KPBU

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


Dalam pelaksanaan tugasnya, Tim
KPBUberkoordinasi dgn Simpul KPBU
dan Panitia Pengadaan

TIM
Dalam melaksanakan penyiapan
KPBU proyek dapat dibantu oleh Badan
Penyiapan atau Konsultan

TimKPBUmemiliki peran dan tanggung jawab untuk:


a. melakukan kegiatan tahap penyiapan KPBUmeliputi, kajian awal Prastudi
CONTOH TIMKPBU: Kelayakan dan kajian akhir Prastudi Kelayakan;
b. melakukan kegiatan tahap transaksi KPBUhingga tercapainya pemenuhan
pembiayaan (financial close), kecuali kegiatan pengadaan Badan Usaha
TIMKPBUDalam Pelaksana;
Penyediaan Infrastruktur c. menyampaikan pelaporan kepada PJPK secara berkala melalui Simpul KPBU;
BANDARA Komodo dan
Labuan Bajo d. melakukan koordinasi dengan Simpul KPBU dalam pelaksanaan tugasnya.

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


dibentuk oleh PJPK
Dalam pelaksanaan tugasnya,
Panitia Pengadaan berkoordinasi
dgn Simpul KPBUdan TimKPBU
PANITIA
PENGADAAN
Dalam melaksanakan penyiapan
proyek dapat dibantu oleh Badan
Penyiapan atau Konsultan

CONTOH TIMPENGADAAN:
Panita Pengadaan mempunyai peran dan tanggung jawab untuk
mempersiapkan melaksanakan proses Pengadaan Badan Usaha
setelah menyelesaikan Dokumen Prastudi Kelayakan, mulai dari
Panitia Pengadaan KPBU Dalam
proses prakualifikasi, pengadaan, penyiapan dan pemasukan Proyek KPBUKA Makassar
penawaran, evaluasi dan penetapan pemenang, serta finalisasi Parepare
pengadaan dengan ditandatanganinya perjanjian KPBU.

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


JENISINFRASTRUKTURTRANSPORTASI YANG
BISADIKPBUKAN

Kebandarudaraan
Darat dan penyeberangan
Penyediaan dan/atau pengelolaan fasilitas dan/atau
pelayanan jasa kebandarudaraan, termasuk fasilitas Sarana dan prasarana angkutan massal
pendukung seperti terminal penumpang dan kargo; perkotaan dan lalu lintas

Kepelabuhanan Perkeretaapian
Penyediaan dan/atau pengelolaan fasilitas dan/atau Sarana dan/atau prasarana perkeretaapian;
pelayanan jasakepelabuhanan;

CATATAN
ASDP
Sarana dan prasarana penyeberangan laut, sungai, • Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dapat melaksanakan
dan/atau danau. KPBU selain jenis Infrastruktur sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3PeraturanMenteri Bappenas No 4Tahun 2015
• Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah mengajukan
permohonan KPBU untuk jenis Infrastruktur lain kepada Menteri
Perencanaan.
• KPBU untuk jenis Infrastruktur lain dilaksanakan setelah
mendapatkan penetapan Menteri Perencanaan.

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


JENISKERJASAMAPEMERINTAHDENGAN BADAN USAHA
SEKTORTRANSPORTASI

SOLICITED UNSOLICITED
PROJECT PROJECT

Inisiatifpemerintah Inisiatif badan usaha

Penyiapan proyek
dilakukan oleh Penyiapan proyek
pemerintah dilakukan oleh badan
(Pra Studi Kelayakan) usaha pemrakarsa
(StudiKelayakan)
Dapat memperoleh
dukungan pemerintah Dapat memperoleh
(fiskal dan non fiskal) jaminanpemerintah

Dapat memperoleh
jaminanpemerintah

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


SOLICITEDPROJECT

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


TAHAPPERENCANAAN
UNIT KERJA ESELON 1 BIROPERENCANAAN PFKKI KEMENTERIAN BAPPENAS

Identifikasi dan
Evaluasi
Pengusulan
Proyek KPBU
Kesesuaian TAHAP PERENCANAANLANJUTAN
Tugas Unit Kerja Terkait

Hasil Evaluasi Pusat fasilitasi kemitraan dan


Perbaikan/Penolakan
TIDAK
Kesuaian
Kelembagaan Internasional
YA Studi Pendahuluan dan konsultasi publik yang telah
dilaksanakan kemudian diserahkan kepada Pusat Fasilitasi
Penyusunan Studi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional untuk dilakukan
Sinergi
Pendahuluan Dan
Melakukan Konsultasi
Pengalokasian reviu. Apabila dokumen studi hasil pembahasan tidak
Anggaran
Publik dapat direkomendasikan, maka akan dikembalikan ke Unit
Eselon I untuk disesuaikan atas masukan dari hasil evaluasi.
Dokumen studi pendahuluan yang direkomendasikan
Penyampaian Hasil diproses lebih lanjut oleh Pusat Fasilitasi Kemitraan dan
Evaluasi Studi
Studi Pendahuluan
dan KonsultasiPublik
Pendahuluan Kelembagaan Internasional untuk dapat diusulkan oleh
Menteri Perhubungan kepada Menteri PPN/Kepala
Bappenas. Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan
Penyesuaian Studi Internasional kemudian menerbitkan surat rekomendasi
TIDAK Hasil Evaluasi
Pendahuluan rencana alokasi anggaran untuk tahapan KPBU kepada
Biro Perencanaan dan kemudian Biro Perencanaan akan
LAYAK memastikan bahwa Unit Kerja Eselon 1 mengalokasikan
Mengusulkan KPBU Usulan KPBU anggaran untuk tahapan KPBU selanjutnya.
Kepada Menteri dalam proses
Perencanaan penyiapan

Memastikan Unit
Kerja Eselon I Rekomendasi
mengalokasikan rencana alokasi
anggaran untuk anggaran untuk
tahap KPBU tahap KPBU
selanjutnya
selanjutnya Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional
TAHAPPENYIAPAN
UNIT KERJA ESELON 1 TIMKPBU PFKKI MENTERI
TAHAP PENYIAPAN
Tugas Unit Kerja Terkait
Membentuk SK TimKPBU Unit Kerja Eselon I
Tim KPBU Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dievaluasi,
disesuaikan dan disetujui oleh Pusat Fasilitasi Kemitraan dan
Penyusunan OBC dan Kelembagaan Internasional, Unit Kerja Eselon Imembentuk Tim
Pelaksanaan Market KPBU untuk melanjutkan kegiatan dalam tahap penyiapan.
Sounding Penganggaran pada tahap penyiapan harus mencakup
setidaknya Honorarium dan kegiatan Tim KPBU, penyusunan OBC
Penyampaian Hasil dan FBC, Market Sounding, studi lingkungan dan studi tentang
OBC dan Market Reviu OBC rencana pengadaan lahan dan pemukiman kembali.
Sounding
Tim KPBU
TIDAK Tim KPBU menyiapkan OBC dan FBC, melakukan Market
Penyesuaian Hasil Reviu Hasil Reviu Sounding, Menyusun kajian Mengenai Dampak Lingkungan dan
rencana pemukiman kembali dan Kajian Recana Pengadaan
tanah. Dan jika diperlukan menyusun kerangka acuan kerja
IYA pengadaan badan penyiapan. Hasil dari OBC dan Market
Sounding dikirimkan ke Pusat Fasilitasi Kemitraan dan
Penyusunan FBC
Kelembagaan Internasional untuk ditinjau. jika OBC disetujui,
selanjutnya Tim KPBU menyusun FBC

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


Penyampaian Hasil FBC Reviu FBC
Pusat Fasilitasi Kemitraan dan kelembagaan Internasional
mengkaji OBC dan jika diperlukan, dapat meminta unit kerja
eselon I pengusul untuk melakukan penyesuaian dan
TIDAK menyempurnakan OBC. OBC yang telah disetujui dilanjutkan
Penyesuaian Hasil Reviu Hasil Reviu dengan kajian FBC oleh Tim KPBU yang kemudian akan ditinjau
kembali oleh Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan
Internasional. Setelah seluruh dokumen dinyatakan lengkap dan
IYA layak, Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional,
atas persetujuan Menteri, menyampaikannya kepada
Penyusunan Kajian Mengusulkan KPBU Usulan KPBU
Kementerian PPN/Bappenas. proyek KPBU dengan dilengkapi:
Lingkungan Rencana kepada Menteri dalam proses
a. Dokumen penyiapan;
Pengadaan Tanah, dan Perencanaan siap ditawarkan
b. Lembar ringkasan (executive Summary) dari dokumen
Pengajuan Penetapan
penyiapan KBPU;
Lokasi
Pengajuan rencana c. Pengkategorian KPBU dalam siapditawarkan.
dukungan dan atau
jaminan Pemerintah
(bila diperlukan) Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional
TAHAPTRANSAKSI
UNIT KERJA ESELON 1 PANITIA PENGADAAN BIROHUKUM BADAN USAHA
TAHAP TRANSAKSI
Tugas Unit Kerja Terkait
Membentuk SK Panitia Perizinan yang
Panitia Pengadaan Diperlukan UnitKerja Eselon I
Pengadaan Kegiatan pada tahap transaksi dilaksanakan setelah PJPK/Unit
Kerja Eselon I menerbitkan surat pernyataan bahwa Proyek KPBU
layak secara teknis, ekonomi dan finansial berdasarkan
Pra Kualifikasi rekomendasi dari Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan
Penjajakan Badan Usaha Internasional dan dokumen yang dihasilkan dalam tahap
Minat Pasar Pelaksana Penyiapan. Selanjutnya PJPK/Unit Kerja Eselon I pengusul
membentuk panitia pengadaan dan melakukan kegiatan market
sounding. PJPK/Unit Kerja Eselon I juga bertanggung jawab atas
Penetapan Lokasi penetapan lokasi dan pengadaan tanah, PJPK/Unit Kerja Eselon I
juga bertugas menyusun Draft Perjanjian KPBU dengan
dan Pengadaan
berkonsultasi dengan BiroHukum.
Tanah
Panitia Pengadaan
Panitia Pengadaan melakukan proses pengadaan Badan Usaha
Evaluasi, Pelaksana, sesuai peraturan kepala lembaga yang
Draft Perjanjian Penetapan penyesuaian dan menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kebijakan
KPBU Pemenang penyempurnaan pengadaan barang/jasa pemerintah dan setelah seluruh proses
ketentuan pengadaan dijalani, menetapkan Badan Usaha Pelaksana
Dokumen Perjanjian KPBU. bila diperlukan Panitia pengadaan dapat di bantu oleh
Badan Usaha badan penyiapan

Biro Hukum
Penyesuaian Biro Hukum melakukan reviu atas Draft Perjanjian KPBU yang
TIDAK Hasil Evaluasi disusun PJPK/Unit Kerja Eselon I dan kemudian menyampaikan
Hasil Evaluasi
kembali Draft Perjanjian KPBU yang telah disesuaikan
IYA

SK Panitia Badan Usaha


Naskah Perjanjian
Pengadaan Badan Usaha yang telah ditetapkan sebagai pemenang oleh
KPBU Panitia Pengadaan menandatangani perjanjian KPBU dengan
PJPK. Selanjutnya Badan Usaha melakukan pemenuhan
pembiayaan (financial close), dan memenuhi semua perijinan
SK Panitia yang dibutuhkan. Proses selanjutnya adalah melakukan tahap
Pengadaan konstruksi dan operasi proyek KPBU.

Konstruksi dan
Operasi Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional
UNSOLICITED PROJECT

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


UNSOLICITEDPROJECTDALAM PM 58TAHUN2018
Kriteria Proyek KPBUatas Prakarsa Badan Usaha
Penyediaan Infrastruktur transportasi yang dapat diprakarsai Badan Usaha adalah yang memenuhi kriteria
sebagai berkut:
a. terintegrasi secara teknis dengan rencana induk pada sektor yang bersangkutan;
b. layak secara ekonomi dan finansial; dan
c. Badan Usaha yang mengajukan prakarsa memiliki kemampuan keuangan yang memadai untuk
membiayai pelaksanaanPenyediaan Infrastruktur.

BADAN USAHA PEMRAKARSA KPBUDAPATDIBERIKANALTERNATIFKOMPENSASI

Bentuk Kompensasi
pemberian tambahan nilai sebesar 10%(sepuluh • saha P pena
1 per seratus) sebag atkan m e a
luruh dokum Ketentuan
n pend serta m
pemberian hak untuk melakukan penawaran oleh Badan ralih d ik PJPKt wajib peroleh ar tau ko
2 Usaha pemrakarsa terhadap penawar terbaik (right to match) uk a

3 pembelian prakarsaKPBU • Badan Usaha Pemrakarsa diperkenankan mengikuti penawaran.


• Pembelian prakarsa meliputi sejumlah biaya langsung yang berkaitan
dengan penyiapan KPBU yang telah dikeluarkan oleh Badan Usaha
Pemrakarsa.
• Besaran biaya ditetapkan oleh PJPK berdasarkan penilaian yang
dilakukan oleh penilai independen yang ditunjuk oleh PJPK.

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


TAHAP PERMOHONAN
Calon TAHAP PERMOHONAN
Pemrakarsa
Unit Kerja
Eselon 1
TUGAS TERKAIT

Letter of intent/
Reviu teknis dari Calon Pemrakarsa /Badan Usaha
kesesuaiandengan
Pra Studi
peraturan sektor
Menyampaikan Surat pernyataan maksud (letter of intent) untuk
Kelayakan Biro mengajukan usulan pengembangan KPBU kepada Menteri
terkait
Perencanaan
Perhubungan cq Unit Kerja Eselon I terkait yang dilengkapi dengan
dokumen pra-studi kelayakan.
Terintegrasi
Tidak Ya dengan
Penolakan / Hasil Reviu rencana
Penyesuaian
strategis PJPK /Unit Kerja Eselon1
Kemenhub
Unit Kerja Eselon I terkait melakukan reviu terhadap prastudi
kelayakan, terutama yang terkait dengan kesesuaian usulan KPBU
PFKKI BPKP dengan program dan kebijakan sub sektor. Apabila usulan Badan
Tidak
Hasil Reviu Usaha telah sesuai ,selanjutnya dokumen prastudi kelayakan
diserahkan kepada Biro Perencanaan untuk di evaluasi lebih lanjut.
Ya
Reviu
Reviu Pra
Permohonan Reviu Ekonomi
Studi
Pra Studi Kelayakan &
Kelayakan
Financial Biro Perencanaan
Biro Perencanaan melakukan evaluasi terhadap dokmen prastudi
kelayakan terutama yang terkait dengan kesesuaian KPBU
Tidak
Surat Penolakan Hasil Reviu dengan dokumen perencanaan yang ada. Apabila hasilnya tidak
sesuai maka Biro Perencanaan melakukan analisis kebutuhan untuk
mengetahui apakah usulan KPBU tersebut dapat diakomodir di
dalam rencana strategis Kementerian Perhubungan, usulan KPBU
Surat yang telah sesuai atau dapat diakomodir kemudian diserahkan
Rekomendasi
Lanjut ke tahap
untuk kepada Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional
berikutnya
memproses untuk dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut
studi kelayakan

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


TAHAP PERMOHONAN
Calon TAHAP PERMOHONAN
Pemrakarsa
Unit Kerja
Eselon 1
TUGAS TERKAIT
Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional
Berikut ini adalah hal yang perlu dilakukan oleh Pusat Fasilitasi Kemitraan dan
Reviu teknis dari
Letter of intent/ Kelembagaan Internasional terkait dengan usulan Badan Usaha:
kesesuaiandengan
Pra Studi
peraturan sektor Biro
Kelayakan
terkait
Perencanaan Melakukan reviu terhadap prastudi kelayakan, terutama yang
terkait dengan:
• Calon pemrakarsa memiliki kemampuan kewenangan
Terintegrasi
yang memadai untuk membiayai pelaksanaan
Tidak Ya dengan infrastruktur;
Penolakan /
Penyesuaian
Hasil Reviu rencana
strategis
A •

Layak secara ekonomi dan finansial;
Badan Usaha yang mengajukan prakarsa memiliki
Kemenhub
kemampuan keuangan yang memadai untuk
membiayai pelaksanaan penyediaan infrastruktur.
PFKKI BPKP
Tidak
Hasil Reviu Merekomendasikan kepada Menteri cq Unit Kerja Eselon 1 untuk
B menyetujui atau tidak menyetujui usulan KPBU atas prakarsa Badan
usaha
Ya
Reviu
Reviu Pra
Permohonan Reviu Ekonomi
Studi Apabila usulan KPBU disetujui, Menteri cq Unit Kerja Eselon 1
Pra Studi Kelayakan &
Kelayakan
Financial menerbitkan surat persetujuan (letter to proceed to feasibility study)
yang memuat:
• hak eksklusif calon pemrakarsa selama jangka waktu tertentu
Tidak untuk menyelesaikan studi kelayakanKPBU;
C
Surat Penolakan Hasil Reviu • Kewajiban untuk menyiapkan studi kelayakan dan mematuhi
tata cara KPBU atas prakarsa Badan Usaha sesuai dengan
paduan Umum;dan
• Kewajiban untuk menyampaikan usulan bentuk kompensasi.
Surat
Rekomendasi
Lanjut ke tahap Dalam hal prastudi kelayakan KPBU tidak disetujui, Menteri cq Unit Kerja
berikutnya
untuk
memproses D Eselon 1 menerbitkan Surat pemberitahuan kepada calon pemrakarsa.
studi kelayakan

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


Calon Unit Kerja TAHAP PERSETUJUANTUGAS
Pemrakarsa Eselon 1
UNITKERJA TERKAIT
Dokumen Studi
Evaluasi TAHAP
Dokumen Studi Calon Pemrakarsa
Kelayakan
Kelayakan PERSETUJUAN Setelah memperoleh persetujuan prastudi kelayakan dari Menteri cq Unit
Kerja Eselon 1, calon pemrakarsa melanjutkan penyelesaian dokumen studi
kelayakan dan menyerahkan kepada Menteri cq Unit Kerja Eselon 1
Penyesuaian Tidak
Hasil
dan/atau Evaluasi
penolakan PJPK/Unit Kerja Eselon I
PFKKI
Ya A a) Melakukan evaluasi dan menilai secara mendalam dokumen
studi kelayakan yang telah diselesaikan dan dokumen
Penyampaian Reviu pemenuhan prakualifikasi;
hasil Evaluasi terhadap
Studi Evaluasi Studi
Kelayakan Kelayakan
Bb) Dalam hal studi kelayakan memperoleh rekomendasi
persetujuan dari Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan
Internasional Menteri cq Unit Kerja Eselon 1 menerbitkan surat
persetujuan yang berisi:
Tidak Hasil
Penyesuaian
Evaluasi
• Penetapan usulan KPBU atas prakarsa badan usaha
hasil Reviu
(unsolicited)
• Penetapan calon pemrakarsa sebagai badan usaha
Ya
pemrakarsa
Penetapan Usulan Penerbitan • Penetapan bentuk kompensasi dan
KPBU sebagai Proyek
Prakarsa Badan Usaha
Surat
Rekomendasi
• Pemenuhan persyaratan prakualifikasi pengadaan badan
(Unsolicited) Persetujuan usaha untuk dapat dimulai proses permohonan untuk
memperoleh Jaminan pemerintah.
Penetapan Calon
Pemrakarsa sebagai
Badan Usaha
Cc) Dalam hal menurut penilaian Pusat Fasilitasi Kemitraan dan
Pemrakarsa
Kelembagaan Internasional Studi Kelayakan masih memerlukan
perbaikan, Menteri cq Unit Kerja Eselon 1 menerbitkan surat
pemberitahuan kepada Calon Pemrakarsa untuk melakukan
Surat Penetapan perbaikan sebagaimana diminta
Dokumen Studi Pemberian Bentuk
Kelayakan Kompensasi untuk
Calon Pemrakarsa
Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional
Calon Unit Kerja TAHAP PERSETUJUANLANJUTAN
Pemrakarsa Eselon 1
TUGAS UNITKERJATERKAIT
Dokumen Studi
Evaluasi TAHAP
Dokumen Studi
Kelayakan
Kelayakan PERSETUJUAN

Penyesuaian Tidak
Hasil
dan/atau Evaluasi
penolakan
PFKKI
Ya

Penyampaian Reviu
hasil Evaluasi terhadap
Studi Evaluasi Studi
Kelayakan Kelayakan

Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional


Penyesuaian Tidak Hasil
hasil Reviu Evaluasi Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional melakukan
reviu terhadap hasil evaluasi studi kelayakan. Bila diperlukan, Pusat
Ya Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional menyampaikan
kepada PJPK/Unit Kerja Eselon Iuntuk meminta calon pemrakarsa
Penetapan Usulan Penerbitan melakukan penyesuaian dan penyempurnaan terhadap dokumen
KPBU sebagai Proyek Surat
Prakarsa Badan Usaha Rekomendasi tersebut. Studi kelayakan yang sudah sudah mendapat persetujuan
(Unsolicited) Persetujuan dari Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional
dilanjutkan dengan penerbitan surat persetujuan oleh Unit Kerja
Penetapan Calon Eselon I. Apabila dalam studi kelayakan teridentifikasi perlunya
Pemrakarsa sebagai jaminan pemerintah maka PFKKI Melakukan konsultasi kepada Badan
Badan Usaha
Pemrakarsa Usaha Penjaminan Infrastruktur dan mengkomunikasikan dokumen
studi kelayakan untuk dapat dimulainya proses permohonan untuk
memperoleh Jaminan Pemerintah
Surat Penetapan
Dokumen Studi Pemberian Bentuk
Kelayakan Kompensasi untuk
Calon Pemrakarsa
Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kelembagaan Internasional
PPP PROJECTS IN TRANSPORTATION SECTOR
PLANNING PREPARATION TRANSACTION CONSTRUCTION OPERATION

Preliminary Outline Business Case Final Business Case Tender Request for PPP Agreement
PQ Bid Award Financial Close
study (OBC) (FBC) Preparation Proposal Signing

1. Development of Terminal Type A in


Central Java
2. Anggrek Port 1. LRT Cibubur – 1.Proving 1. Komodo,
1. Patimban 1. Makassar Pare-pare
3. Wanci Port
Ground
Bogor Port Airport Railway
4. Banggai Port
5. Belang-belang Port 2. Cibungur - (BPLJSKB)
6. Kaimana Port Tanjung Rasa Bekasi
7. Serui Port Railway
8. Saumlaki Port 3. Lahat-Tarahan 2.Transit
9. Oriented
10.
Labuan Bajo Port
Namlea Port 4.
Railway
MRT Service Development TOTAL 40
11. Tahuna Port
12. Tobelo Port
Extension (TOD) Poris Airport PROJECTS
5. The Plawad,
13. Dobo Port
Tangerang
Development
14.
15.
16.
Pomako Port
Siantar-Parapat Railway
Tanjung-Banjarmasin Railway
of Ferry Port in
West Papua
(unsolicited)
4 Projects
17. Bandung City Railway Province 3. Bau Bau Port
18. Kertajati Airport Railway 6. Motor Port
19. Maminasata Railway Vehicles
20. Mengwitani – Singaraja Railway Weighing
21. Medan – Binjai – Deli Serdang
Railway
Facilities in
Sumatera and
15 Projects
22. MRT Service Extension

36
Java Island
23. Jakarta Elevated Loop Line
24. TOD JatiJajar 7. Singkawang LAND & BPTJ
25. TOD Baranangsiang Airport
26. TOD Pondok Cabe
27.
28.
New Bali Airport
Juwata Tarakan Airport
8 Projects
Railway

13 Projects
27

PILOT PROJECT KPBU 2018

BANDARA
PELABUHAN BAU BAU KOMODO
Bandara Komodo terletak di Labuan bajo kabupaten manggarai barat,
Pelabuhan Bau Bau berlokasi di Kecamatan Nusa Tenggara Timur saat ini bandara komodo dioperasikan oleh Unit
Walio Provinsi Sulawesi Tenggara, pelabuhan Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kementerian Perhubungan dan
ini merupakan salah satu simpul transportasi akan dikerjasamakan dengan pihak swasta untuk pengembangan
strategis di wilayah Indonesia Timur

TOD PORIS PLAWAD


Terminal Poris Plawad adalah terminal Type-A di KotaTangerang yang
PELABUHAN ANGGREK didalamnya melayani Angkutan Kota (Angkot) dan Bus yang
menghubungkan dan Antar Kota dalam Provinsi (AKAP)
Pelabuhan Anggrek terletak di Propinsi
Gorontalo yang memiliki peran sentral dalam
roda perekonomian Wilayah

PROVING GROUND
Rencana Pembangunan Proving Ground BPLJSKB sebagai salah satu
upaya untuk memenuhi standard UNECE sebagai pedoman
KA MAKASSAR PARE PARE penyusunan standard pengujian kelaikan jalan kendaraan bermotor
di Indonesia
Pembangunan jalur kereta api untuk
Transportasi Publik, sepanjang 142 KM dari
Makassar ke Pare Pare di Sulawesi Selatan,
Sebagai bagian dari pembangunan KA Trans
Sulawesi

PUSAT FASILITASI KEMITRAAN DAN KELEMBAGAAN INTNERNASIONAL


28

KEGIATAN KPBU 2019

PERHUBUNGAN LAUT PERHUBUNGAN UDARA


1. Bandara Baru Bali Utara (OBC dan FBC oleh AP I dan PT.PP)
1. Pelabuhan Anggrek Provinsi Gorontalo 2. Bandara Komodo Labuan Bajo (Transaksi)
(OBC dan FBC) 3. Bandara Juwata Tarakan (Mini OBC untuk proses pengusulan
2. Pelabuhan Baubau Provinsi Sulawesi PDF)
Tenggara (Reviuw FBC dan Transaksi) 4. Bandara Singkawang (Mini OBC untuk proses pengusulan PDF)
3. Pelabuhan Belang-Belang Provinsi
Sulawesi Barat (Finalisasi SP, OBC dan
FBC) PERHUBUNGAN DARAT
PERKERETAAPIAN
1. KPBU Terminal tipe A di pulau Jawa (SP)
1. KA Mengwitani –Singaraja ( SP dan 2. Proving Ground BPLJSKB Bekasi (SP)
OBC) 3. Pengembangan UPPKB di Pulau Sumatera dan Jawa ( Tanjung Kab
2. KA Mebidang ( SP dan OBC) Brebes, Subah Kab Batang, Guyanagan Kab Nganjuk, Blambangan
3. KA Padang - Pulau Baai (Bengkulu) ( SP Umpu Kab Lampung Utara, Merapi Kab. Lahat, Muara Tembesi Kab
dan OBC) Batanghari) (SP)
4. KA Perkotaan Semarang ( SP dan OBC) 4. Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di Prov Papua Barat
(Klademak, Batanta, Salawati) (SP.
5. LRT Cibubur – Bogor ( SP dan OBC)
6. LRT Cibungur - Tanjung Rasa ( SP dan
OBC) BPTJ
BPSDM
7. KA Lahat – Tarahan ( SP dan OBC)
1. Pengembangan/ Peningkatan Sarana/Prasarana 1. TOD Poris Plawad
Diklat di Sekolah Matra Darat (SP) 2. Jakarta LoopLine
2. Pengembangan/ Peningkatan Sarana/Prasarana
3. Cikarang Bekasi Laut
Diklat di Sekolah Matra Laut (SP)
3. Pengembangan/ Peningkatan Sarana/Prasarana
Diklat di Sekolah Matra Udara (SP)
PUSAT FASILITASI KEMITRAAN DAN KELEMBAGAAN INTNERNASIONAL
Info151@Dephub.go.id

kemenhub151

@Kemenhub151

@Kemenhub151

@Kemenhub151

BIDANG FASILITASI KEMITRAAN DAN INVESTASI


KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
Gedung Cipta lt 7, Jl Medan Merdeka Barat 8 N0. 8, Jakarta Pusat 10110
Tlp :+6213504601
Fax : +6213504601

Potrebbero piacerti anche