Sei sulla pagina 1di 31

Public Health

Emergency
and
Disaster Management

Gita Handayani Tarigan, MD, MPH


Kegawatdaruratan (Emergency)

Sebuah kejadian mendadak


yang mengancam keamanan /
kesehatan suatu komunitas
dan memerlukan tindakan
segera
Public Health Emergency


The condition that requires the
governor to declare a state of public
health emergency) is defined as "an
occurrence or imminent threat” of an
illness or health condition, caused by
bio terrorism, epidemic or pandemic
disease, or (a) novel and highly fatal
infectious agent, or biological toxin,
that poses a substantial risk of a
significant number of human facilities
or incidents or permanent or
long-term disability
(WHO/DCD, 2001).
Terminology of Disaster
UN-ISDR, 2000
 Gangguan serius
 Peristiwa atau rangkaian
peristiwa
terhadap
 mengancam dan keberfungsian
mengganggu kehidupan dan masyarakat
penghidupan masyarakat  menyebabkan
 disebabkan faktor alam dan / kerugian materi,
atau faktor non-alam ekonomi atau
maupun faktor manusia lingkungan
 mengakibatkan korban jiwa
 melampaui
manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta
kemampuan
benda, dan dampak masyarakat untuk
psikologis mengatasi dengan
menggunakan
Pasal 1, ayat 1, UU No.24/2007 sumberdaya mereka
sendiri.
Faktor Risiko Bencana
Ancaman Kerentanan Kapasitas
(Hazard) (Vulnerability) (Capacity)

Suatu kejadian
atau peristiwa Kondisi yang Kemampuan
yang bisa mengurangi untuk
(berpotensi) tingkat mengurangi
menimbulkan kemampuan tingkat
bencana masyarakat kerentanan
untuk serta resiko
mempersiapkan sehingga
diri dalam mampu
R=HxV menghadapi mengantisipasi

C
ancaman atau mengatasi
bahaya bahaya/ancama
bencana. n bencana
Indonesia Geographic Nature
3 tectonic plate (5 earthquake / day
> 5 RS)

Pacific ring of fire (129 active


volcanoes)

5,000 rivers (30% crossing dense


population)

More than 17,000 Islands

Between 2 Continents,
and 2 Occeans
Source: Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2018
Tsunami Prone Areas
Floods Prone Areas

Kalimantan

Papua

Java
Bali

Flood Prone Areas


Earthquake Prone Areas
Landslides Prone Areas
Drought Prone Areas
Global Natural Disaster
United Europe
States China
India Rep
20 39 Thai-
land
15 25
Viet-
6 nam
Americas
Mexico 9 Phillipi
nes
93
7 13
Africa Indo-
Guate Asia nesia
mala
42 12
136
7
Colom
bia

7
Oceania

8
Occurance of Natural Disaster - Top 10 Countries
Source: Centre for Research on the Epidemiology of Disasters (CRED), 2017
Number of Occurance 2007 to

354Number
> 335
2016

of Occurance in 2017

Number of Death in 2007 to 2016

68,274 > 9,697


Number of Death in 2017

Economic Loses (billion USD) in 2007 to 2016

68,274 > 9,697


Economic Loses (billion USD) in 2017
Public Health Implication of Disaster
⊷ Increase # of deaths and injuries
⊷ Population displacement
⊷ New cases of disease and disability
⊷ Worsening of chronic health conditions
⊷ Increased # of cases of psychological & social
behavioral disorders
⊷ Possible food shortage & nutritional
deficiencies
⊷ Environmental health hazards (toxic hazards,
surface water)
⊷ Damage to healthcare facilities & other health
infrastructures
⊷ Disruption of routine health services
⊷ Disruption of routine disease surveillance
⊷ Diversion of resources to emergency relief
Gejala
⊷ Secara alamiah terjadi secara cepat, di daerah
Banjir sungai atau pantai karena hujan yang terus
menerus atau bersifat musiman.

Karakteristik umum
⊷ Faktor yang mempengaruhi tingkat bahaya –
kedalaman air, durasi, kecepatan air, rata-rata
kenaikan air, frekuensi kejadian, cuaca
⊷ 2 Tipe Banjir – Rapid Onset (banjir bandang)
dan Slow Onset (banjir rob/laut, banjir sungai)

Dampak yang khas


• Kerusakan fisik – struktur menjadi rusak atau hanyut
• Korban – meninggal karena tenggelam atau trauma
• Persediaan air – air tanah dan air sumur
terkontaminasi
• Penyakit – diare, ISPA, leptospirosis
• Persediaan makanan dan hasil pertanian mungkin
rusak
Landslide /
Gejala
⊷ Miring / longsornya tanah dan batuan akibat
getaran, perubahan arah air, beban yang
Tanah Longsor berlebihan, cuaca, bergesernya penopang,
komposisi aliran air dan lereng buatan manusia.

Karakteristik umum
⊷ Jenis gerakan tanah longsor bervariasi: jatuh,
longsor, robohnya penopang bumi, dan mungkin
juga karena badai, gempa bumi, dan letusan
gunung berapi.
⊷ Wilayah terdampak terlokalisir di daerah rawan
Dampak yang khas
⊷ Kerusakan fisik – semua yang berada diatas atau
sekitar jalur longsor akan mengalami kerusakan.
Pecahan batu akan menghalangi jalan sehingga
akses terputus
⊷ Korban – kefatalan terjadi karena longsornya
lereng, runtuhan puing atau banjir lumpur dapat
menyebabkan korban meninggal akibat trauma
Letusan Gunung api
Gejala
⊷ Bahan dasar letusan gunung berapi adalah magma dan akumulasi gas dibawah lubang gunung
berapi, yang mungkin berada diatas tanah atau bawah laut. Semakin lama tekanan gas tersebut
meningkat, kemudian menyemburkan magma, yang disebut letusan.
⊷ Jenis ancaman: hujan abu, awan panas, gas, lontaran batu dan pasir pijar, hujan abu, dan lahar.

Karakteristik umum
⊷ Hujan abu, arus pyroclastic, aliran lumpur atau puing
⊷ Lahar, gas, dan tsunami

Dampak yang khas


⊷ Korban – luka bakar, asfiksia, keracunan gas, conjuntivitis, air terkontaminasi bahan kimia
⊷ Kerusakan struktur – arus pyroclastic akan menghancurkan segala sesuatu yang dilewatinya. abu
dapat merusak struktur bangunan/benda tinggi. Abu panas menyebabkan kebakaran. Banjir
merupakan hasil dari terputusnya atau berbeloknya arus air. Arus lumpur dapat menyebabkan
kerusakan bangunan dan lingkungan.
⊷ Persediaan makanan dan hasil panen – kerusakan lahan pertanian yang disebabkan karena arus
abu, lumpur, pyroclastic atau lahar. Peternakan mungkin juga akan terkena dampaknya.
Gempa bumi
Gejala
⊷ GETARAN DI PERMUKAAN YANG DISEBABKAN OLEH PROSES PELEPASAN
ENERGI AKIBAT TUMBUKAN LEMPENG KERAK BUMI ATAUPUN KEGIATAN
SESAR DI DARAT ATAU DI LAUT

Karakteristik umum
(1) permukaan yang bergeser, (2) aktivitas gunungapi, (3)mencairnya es, (4) tanah longsor

Dampak yang khas


⊷ Kerusakan fisik – rusak atau hancurnya struktur dan infrastruktur, kebakaran, rusaknya
bendungan, tanah longsor, dan banjir mungkin saja terjadi.
⊷ Jumlah korban – cenderung banyak, khususnya dekat episenter atau wilayah dengan
tingkat populasi tinggi, atau bangunan yang rapuh.
⊷ Persediaan air – masalah yang sering muncul biasanya karena rusaknya sistem air, polusi
sumur yang terbuka, dan perubahan air.
⊷ Korban – kasus trauma / fraktur merupakan masalah utama. Ancaman lainnya biasanya
penyakit yang terkait dengan persediaan air bersih atau rusaknya sistem sanitasi.
Tsunami
1. Panjang gelombang tsunami dapat mencapai ratusan
kilometer, dengan tinggi gelombang >5 meter. Energi
gelombang tsunami biasanya terakumulasi dan
meningkat di daerah teluk dan menimbulkan arus
gelombang sejajar pantai.

2. Tsunami disebut juga gelombang besar atau gelombang


pasang air laut yang disebabkan oleh longsoran besar,
patahan, gempabumi, dan letusan gunungapi yang
terjadi di dasar laut.

3. Dampak – jumlah kematian paling banyak, kerusakan


pada fasilitas-fasilitas umum yang masif menyebabkan
pemulihan membutuhkan waktu lama, PTSD banyak
ditemukan, masalah kesehatan masyarakat
Sistem
Penanggulangan
Bencana di
Indonesia
The Changing Paradigm  RESPONSIF 
PREVENTIF
 SENTRALISTIS 
DESENTRALISTIS
 SECTOR  MULTI
SECTOR
 GOVERNMENT 
COMMUNITY
 CONVENTIONAL
 HOLISTIC
The Hyogo Framework in Understanding Disasters
Perubahan Sistem Penanggulangan Bencana

DAK
Disaster Cycle

Pra
Bencana
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Politik
Perencanaan
Penetapan Pendidikan
Kebijakan Situasi Tidak
Pelatihan
Ada Penelitian
Pembangunan
Bencana Penaatan Tata Ruang
Prabencana
Mitigasi
Situasi Terdapat
Peringatan Dini
Pentahapan

Potensi Bencana Kesiapsiagaan

Ekonomi
Sosial

Kajian Cepat
Status Keadaan Darurat
Saat Penyelamatan & Evakuasi
Tanggap Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Darurat Perlindungan

Rehabilitasi Pemulihan sarana/prasarana


Sosial
Pascabencana Ekonomi
Rekonstruksi Kesehatan
Kamtib
Lingkungan Lingkungan
Don’t Worry!
Be Ready!
ANY QUESTIONS?
You can find me at:
gita.tarigan@trisakti.ac.id

Potrebbero piacerti anche