Sei sulla pagina 1di 70

Lesi pada Rongga Mulut

Ayu Insafi Mulyantari 12100118016


Agista Rohani Yasmin Nasution 12100118026
Rezha Aulia Rachmat 12100118046
Novi Fauziyah 12100118052
#1 WHITE
LESION

White lesions of the oral


mucosa are a multifactorial
group of disorders, the
color of which is produced
by the scattering of the
light through an altered
epithelial surface.
#2 RED LESION
The red color of the lesions
may be due to thin
epithelium, inflammation,
dilatation of blood vessels
or increased numbers of
blood vessels, and
extravasation of blood into
the oral soft tissues.
#3 BLACK AND
BROWN
Usually, the dark color of the
lesions is due to melanin
production by either
melanocytes or nevus cells. In
addition, exogenous deposits
and pigment-producing
bacteria can also produce
pigmented lesions
#4
Vesiculobullous
Lesions
Vesiculobullous diseases
are a distinct group of
oral disorders
characterized by the
formation of vesicles or
bullae
#5 Ulcerative
Lesions

The main clinical feature


in all these conditions is
an ulcer, which is defined
as loss of all epithelial
layers
#6 Papillary
Lesions
Papillary lesions of the
oral mucosa are a small
group, appearing
clinically as exophytic
growths with a verrucous
or cauliflower-like
surface.
DEFINITION CLASSIFICATION
CANDIDIASIS
Candidiasis describes a group Primary : lesions
of fungal infections involving exclusively on the
the skin and mucous oral and perioral area
membranes. Candidiasis is PREDISPOSING FACTORS
the most common oral Secondary : oral
Local (poor oral hygiene, lesions of
fungal infection. xerostomia, mucosal damage, mucocutaneous
antibiotic mouthwashes) disease (syndromes,
Systemic (broad characterized by
ETIOLOGY spectrumantibiotics, steroids, chronic lesions of the
immunosuppressive drugs, skin, nails, mucosa, and
HIV infection, cellular usually associated with
It is usually caused by immunodeficiency) immunological defects)
Candida albicans, and less
frequently by other fungal
species (C. glabrata, C. krusei,
C. tropicalis, C. parapsilosis).
PIRMARY CANDIDIASIS

Primary candidiasis
includes five clinical
varieties:
• Pseudo-
membranous,
• erythematous,
• nodular,
• papillary
hyperplasia of the
palate, and
• Candida-
associated lesions
(angular cheilitis,
median rhomboid
glossitis, denture
stomatitis
CANDIDIASIS

LABORATORY TEST DIFFERENTIAL DIAGNOSIS TREATMENT

Cytology and tissue culture Leukoplakia, hairy Topical antifungal agents


examination; biopsy only in leukoplakia, lichen planus, (nystatin, azole
chronic cases. syphilitic mucous patches, derivatives, amphotericin
white sponge nevus, B).
chemical and traumatic
lesions, cinnamon contact Systemic azoles
stomatitis, lupus (ketoconazole,
erythematosus fluconazole, itraconazole).
Stomatitis Aftosa Rekuren
• Stomatitis aftosa rekuren (SAR) adalah suatu
peradangan yang terjadi pada mukosa mulut,
biasanya berupa ulser putih kekuningan.
• SAR dapat menyerang mukosa mulut yang tidak
berkeratin yaitu mukosa bukal, labial, lateral dan
ventral lidah, dasar mulut, palatum lunak dan
mukosa orofaring.

Epidemiologi
Angka prevalensi SAR berkisar 15-25% dari
populasi penduduk di seluruh dunia.
Etiologi
Idiopatik

Faktor Predisposisi
Faktor-faktor ini terdiri
dari pasta gigi dan obat
kumur sodium lauryl
sulphate (SLS), trauma,
genetik, gangguan
immunologi, alergi dan
sensitifitas, stres,
defisiensi nutrisi,
hormonal, merokok,
infeksi bakteri, penyakit
sistemik.
Klasifikasi
• stomatitis aftosa rekuren tipe minor
(ukuran 3-6 mm, jumlah tunggal atau multiple (3-6), sembuh
tanpa jaringan parut)
• stomatitis aftosa rekuren tipe mayor
(ukuran 1-2cm, jumlah 1-5, sembuh dengan jaringan parut)
• stomatitis aftosa rekuren tipe herpetiformis.
(ukuran 1-2mm, jumlah 10-100, sembuh tanpa jaringan parut)
Gambaran Klinis
• Lesi berupa ulkus
• Bulat atau ovoid
• Rekuren
• Dibatasi tepi halo erimatosa
• Dasar lesi putih kekuningan
• Nyeri
Diagnosis
• Anamnesis: sakit dan terbakar pada mulutnya, lokasi ulser
berpindah-pindah dan sering berulang.
• Pemeriksaan fisik : ulser pada bagian mukosa mulut dengan
bentuk yang oval dengan lesi ±1 cm yang jumlahnya sekitar 2-6.
• Pemeriksaan tambahan diperlukan biopsi bila ulser tidak
kunjung sembuh.
Penatalaksanaan
1. Meringankan gejala (mengrangi peradangan pada ulkus,
menghilangkan nyeri)
2. Mengatasi faktor predisposisi

Terapi medikamentosa:
- Analgesik lokal: Benzydamine. Setiap 3-4jam
- Gel oles : lidokain atau benzokain
- Kortikosteroid: triamsinolon (ketricin,kenalog) olehkan 2-3kali setelah
makan
- Antiseptik: obat kumur klorheksidin.
• Tindakan pencegahan timbulnya SAR:
1. Menjaga kebersihan rongga mulut, dapat
menggunakan obat kumur.
2. Konsumsi makanan kaya serat seperti sayur dan
buah yang mengandung vitamin C, B12, dan
mengandung zat besi.
Geographic Tongue
Definisi
Lesi jinak yang sering ditemukan pada lidah.

Epidemiologi
Lidah geografis terjadi pada sekitar 3% populasi di
seluruh dunia.

Etiologi
Idiopatik
Gambaran Klinis
Lesi terlihat sebagai bercak depapilai eritematosa,
berbatas jelas, dibatasi tepi lesi berwarna
putih,multiple.
Lesi asimtomatik.

Diagnosis Banding
kanker mulut, lichen planus, kandidiasis, dan
stomatitis kontak.
Tatalaksana
• Ketika tidak bergejala, lidah geografis tidak memerlukan
pengobatan.
• Kebersihan mulut dan obat kumur membantu membersihkan
permukaan mukosa dan mengurangi ketidaknyamanan.
• Retinoid topikal adalah yang paling berhasil tetapi memiliki efek
sementara. Anestesi topikal, kortikosteroid topikal,antihistamin
dan antijamur dapat digunakan untuk mengurangi gejala
terbakar.
Pencegahan
Menjaga kebersihan mulut yang optimal dan menghindari kontak
dengan faktor-faktor lokal seperti makanan pedas dan asam,
alkohol, iritasi pada pasta gigi.
LICHEN PLANUS
DEFINISI
• Lichen planus adalah penyakit inflamatori kronis yang pada
umumnya terjadi pada mukosa mulut dan kulit
• Lichen planus adalah suatu penyakit kulit dan mukosa yang
etiologinya belum diketahui.
Epidemiologi
• Sekitar 67% : lichen planus oral (OLP) dan 33% pada kulit
• 65% lichen planus pada kulit adalah pada wanita
• pasien OLP berkisar antara,umur 52 – 53 tahun dan jarang pada
anak-anak
Etiologi dan Faktor Resiko
• Etiologi yang pasti dari OLP belum diketahui dengan baik.
• Tetapi ada beberapa faktor yang berperan dalam OLP :
1. Autoimun yang diperantai sel T
2. Genetik
3. Imunodefisiensi
4. Infeksi
5. Alergi
6. Stres
7. Anxietas
Gambaran Klinis
• Ciri khas : Papula putih yang biasanya menyatu membentuk garis yang
saling menganyam (stria wickham)
• 6 bentuk :
1. Retikular
2. Erosif
3. Atrofi
4. Hipertrofi
5. Bulosa
6. Berpigmen

Lesi erosif dan atrofi dapat menimbulkan rasa nyeri (terutama pada saat ada
rangsangan ex;makanan)
• Cutaneous lichen planus on the flexor surface of
the wrist.
• The condition presents as purple, polygonal,
plaque-like lesions.
Tempat predileksi (OLP)
• Mukosa bukal
• Lidah
• ginggiva
Tipe retikular

• Reticular oral lichen planus involving the buccal


mucosa.
Tipe erosif

• Erosive oral lichen planus involving the buccal


mucosa. The condition is characterized by
erythematous areas
Tipe hipertrofi
Tipe bulosa
Tipe pigmentasi
Diagnosis
• Lichen planus dapat didiagnosis secara gejala klinis, untuk konfirmasi
pakai biopsi
• Biopsi dan pemeriksaan Histopatologis
• Lesi papular (untuk membedakan degan leukoplakia
• Erosive dan bollous ( membedakan dengan lupus eritomatous)

• pencairan lapisan sel basal yang disertai


dengan apoptosis dari keratinocytes,
infiltrasi limfositik padat seperti band antara
epitel dan jaringan ikat,
• area fokus dari epitel hyperkeratinized
(Yang menimbulkan striae Wickham yang
terlihat secara klinis)
Diagnosis
• Imunoflouresence (untuk membedakan dengan
Penyakit linear IgA, bolous pemfigoid karena
mempunyai gambaran mirip dengan lichen planus
terutama bentuk bullous, erosive.)
Manajemen
• Lesi asimptomatik : tidak memerlukan intervensi farmakologis.
• Steroid topikal (kortikosteroid ex;triamcinolone) dipakai 3x1 setelah
makan dan sebelum tidur
• Steroid sistemik dosis rendah (untuk lesi yang parah dan luas) (ex;
prednison)
• Dosis oral prednison untuk Dewasa 70 kg berkisar 10-20 mg / hari
• untuk kasus berat hingga setinggi 35 mg / hari (0,5 mg / kg sehari)
untuk kasus berat
Differential Diagnosis
erythroplakia
definisi
Lesi premalignant yang sering terjadi pada glans penis dan
mukosa oral. Dicirikan berwarna merah, nonspecific patch atau
plaque yang tidak dapat diklasifikasikan secara klinis dan
patologis dengan penyakit lain
epidemiologi
• Sering terjadi pada usia 50-70 tahun
• 91% erythroplakia secara histologi menunjukkan severe
dysplasia, carcinoma in situ, atau invasive squamous-cell
carcinoma
etiologi
• Heavy smoker
• Alkohol
Manifestasi klinis
• Asymptomatic
• Fiery red
• Demarcated plaque with smooth dan velvety surface
• Common sites floor of the mouth, retromolar area, soft palate
and tongue
histopatology
ddx
• Erythemoatous candidiasis
• Lichen planus
• Discoid lupus erythematous
• Early squmous cell carcinoma
management
• Mengentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol
• Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan
• Potensi malignant  Surgical Excision
• Setelah di operasi pasien di follow up setiap 3 bulan dalam satu
tahun post-opertaive dan setiap 6 bulan untuk 4 tahun
selanjutnya
prognosis
• Follow up teratur  dubia ad bonam
LEUKOPLAKIA
DEFINISI
• Bercak putih atau plak yang melekat erat pada mukosa
mulut dan lesi ini merupakan lesi pra kanker
epidemiologi
• Rentang usia 51-60 tahun
• Rasio laki-laki:perempuan 3,2:1
etiologi
• Tembakau
• Alkohol
• Friksi lokal yang bersifat kronis
• Candida albicans
Gambaran klinis
• Asimtomatik
• ”White patch” pada bagian ventral atau lateral dari dasar
mulut
• Dapat menyebabkan ulserasi dan kemudian menjadi
endophytic atau exophytic mass
klasifikasi
• Pro;liferative verrucous lekoplakis (PVL)
• Oral erythroleukoplakia (OEL)
• Candidal leukoplakia (CL)
• Oral hairy leukoplakia (OHL)
histopatologi

• Dysplasia (Mild, Moderate, Severe)


• Pleomorphism
• hyperkeratosis
ddx
• Lichen planus
• Kandidiasis
• Keratosis karena tembakau
• Lupus eritematous diskoid
management
• Eliminasi atau menghentikan faktor predisposisi
• Senyawa retinoid sistemik
• Eksisi bedah

Potrebbero piacerti anche