Sei sulla pagina 1di 21

Penanganan

Kehamilan dengan
HIV

Dr.H.Aminuddin,SpOG MMKes
Peta populasi penderita HIV/AIDS di dunia
(Worldmapper)
 Lagi, Ditemukan Delapan Ibu Hamil
Positif HIV/AIDS
Rabu, 20 Desember 2006 | 19:03 WIB
 TEMPO Interaktif, Makassar:Tes
prevention mother to child transmission
(PMTCT) yang dilakukan di Makassar
berhasil mendeteksi delapan ibu hamil
yang positif HIV/AIDS. Saat ini Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Jumpandang Baru mendampingi mereka.
Penyebab:
Human Immunodeficiensy Virus: RNA retrovirus,
terutama HIV 1
Siklus hidup HIV :

1.Binding & Fusion


2.Reverse Transcription
3.Integration
4.Transcription
5.Assembly
6.Budding
Pemeriksaan laboratorium HIV

 Standar: serologi HIV


ELISA: enzyme immunoassay (EIA)
Skrining awal
Jika reaktif, konfirmasi dengan tes Western blot

Western Blot: tes konfirmasi baku


 Tes Optional
Rapid/Expedited Testing:
Mudah, tidak perlu peralatan canggih
Stadium Klinik

Stadium I Asymptomatic
Gejala Spesifik (-), lymphadenopathy general

Stadium II Mild disease


BB ↓5-10%, gejala : ISPA rekuren, Herpes Zoster,
rash kulit

Stadium III Moderate disease


BB ↓ > 10%, gejala : non spesific diarrhea, vaginal
candidiasis, pulmonary TB

Stadium IV AIDS
HIV wasting syndrome : ulcerative herpes, Kaposi
sarcoma, lymphoma, pneomocystis pneumonia,HIV
encephalopathy
Pengaruh HIV pada kehamilan

Pregnancy Outcome Relationship to HIV Infection


Spontaneous abortion Limited data, but evidence of possible increased risk

Stillbirth No association noted in developed countries;


evidence of increased risk in developing countries
Perinatal mortality No association noted in developed countries, but
data limited; evidence of increased risk in developing
countries
Newborn mortality Limited data in developed countries; evidence of
increased risk in developing countries
Intra-uterine growth Evidence of possible increased risk
retardation

Anderson 2001.
Faktor yang mempengaruhi transmisi
HIV dari ibu ke bayi
 Faktor Maternal
 Kadar HIV-1 RNA (viral load)
 Kadar CD4 lymphocyte
 Infeksi lain, Hepatitis C, CMV, Bacterial Vaginosis
 Narkoba
 Tidak mendapat ARVselama kehamilan
 Faktor Obstetrik
 KPP
 Persalinan pervaginam
 Prosedur invasif
 Faktor bayi
 Prematuritas
Intervensi untuk Mengurangi Transmisi
dari Ibu ke Bayi
 Test HIV selama kehamilan
 Antiretroviral agents (ARV)
 Tindakan obstetri:
 Hindari amniotomi
 Hindari : Forceps/tarikan vakum, scalp
electrode, scalp blood sampling
 Hindari episiotomy
 Elective cesarean section
 Newborn feeding: Breastmilk vs. formula
Tes HIV selama Kehamilan
 Keuntungan:
 Dapat melakukan terapi bagi ibu dengan HIV
positif
 Menurunkan risiko transmisi HIV ke anak
 Perencanaan metode KB

Konseling (VCT) sangat penting!


Maternal Viral Load dan Risiko Transmisi
Women & Infants Transmission Study (WITS)

HIV-1 RNA Transmission % N


<1000 0 0/57
1000 - 16.6 32/19
10,000 3
21.3
10,001- 39/18
50,000 30.9
3
50,001- 40.6
17/54
100,000
26/64
>100,000
Risiko Penularan HIV dari ibu ke bayi/
Mother-to-Child HIV Transmission (HIV)
Regimen profilaksis pemberian ARV:
ACTG 076 Trial

Antepartum Mulai usia kehamilan 14-34 minggu


dilanjutkan sampai persalinan
PACTG 076 regimen: ZDV 5 tab/hari
regimen alternati: ZDV 2 or 3x/hari

Intrapartum Selama persalinan, ZDV IV dalam 1 jam,


diikuti infus kontinyu sampai persalinan
Postpartum Pemberian ZDV secara oral pada bayi baru
lahir untuk 6 minggu pertama, dimulai 8–12
jam setelah lahir
ACTG 076
30

This represents a 66% reduction in


risk for transmission (P = <0.001)
20
22.6 Efficacy was observed in all
% subgroups
10

7.6
%
Placeb ZDV
o Group
Skenario Pemberian ARV
1. Odha dengan indikasi ART & kemungkinan hamil
2. Odha sedang menggunakan ART & kemudian hamil
3. Odha hamil dengan indikasi ART
4. Odha hamil dan belum ada indikasi ART
5. Odha hamil dengan indikasi ART tetapi belum menggunakan
ARV
6. Odha hamil dengan TB aktif
7. a. Bumil dalam masa persalinan & tidak diketahui status HIV
b. Odha datang pada persalinan & belum mendapat ART
8. Bayi lahir dari Odha yang belum pernah mendapat ART
Persalinan: Cesarean vs persalinan
pervaginam
 Risiko transmisi HIV ke anak meningkat
2% setiap jam setelah ketuban pecah
 Operasi Caesar sebelum tanda persalinan
dan atau ketuban pecahmengurangi risiko
transmisi HIV ke ibu 50–80%
 Operasi Caesar, meningkatkan morbiditas
dan kemungkinan mortalitas pada ibu
 Perlunya antibiotik profilaksis

International Perinatal HIV Group 1999; Semprini 1995.


Pencegahan Infeksi
 Needles:
 Take care! Minimal use
 Suturing: Use appropriate needle and holder
 Care with recapping and disposal
 Wear gloves, wash hands with soap immediately after contact with
blood and body fluids
 Cover incisions with watertight dressings for first 24 hours

Universal precaution!!!
 Plastic aprons for delivery
 Goggles and gloves for delivery and surgery
 Long gloves for placenta removal
 Boots
Dispose of blood, placenta and waste safely
South Africa Breastfeeding Trial:

 Risiko transmisi pada:


 156 bayi yang tidak mendapat ASI: 18.8% (95% CI
12.6–24.9)
 288 bayi yang mendapat campuran ASI dan formula:
24.1% (95% CI 19.0–29.2)
 103 bayi yang mendapat ASI eksklusif: 14.6 (95% CI
7.7–21.4)
 Kesimpulan: tidak ada peningkatan risiko bayi yang
mendapat ASI eksklusif sampai 3 bulan dibanding
dengan yang tidak pernah mendapat ASI

Coutsoudis et al 1999.
RINGKASAN

FAKTOR IBU
LAKTASI

PENULARAN HIV
DARI IBU KE BAYI

FAKTOR BAYI PERSALINAN

Potrebbero piacerti anche