INDONESIA
YR 2000 - 2003
www.who.int.org
Bryce J, et.al., 2005
“DIARRHEA”
WHO,2006
Causes of Mortality in Under-five
Children in Indonesia
Leukemia
Malaria
Tetanus
Others DIARRHEA
13% Diarrhoea
Malnutrition 28%28%
Drowning
Septicemia
DHF
Necroticans Entero Colitis
1%
“RV”
RV
5% Shigella
3% 1% Aeromonas
1% Salmonella
1%
Campylobacter
5%
2% S. Enteritidis
30
25
20
15 1995
2000
10
0
ARI diarrhoea nervous parasitic tetanus thyphoid
system & other
infection
MOH, 2003
Diarrhea in
Indonesia
Mortality Morbidity
20 16 0.6
30
25
20
15 1995
2000
10
0
ARI diarrhoea nervous parasitic tetanus thyphoid
system & other
infection
MOH, 2003
RV DISEASE BURDEN IN YOGYAKARTA
AND CENTRAL JAVA (2001 – 2004)
2 deaths (RV positive)
36 severe dehydration
(0.03%)
(5.1%)
705 rotavirus diarrhea 440 dehydration
(53.4%) (62.4%)
Faktor • Karbohidrat
• Lemak
Malabsorbsi • Protein
Diare Diare
sekretorik osmotik
Sekresi air & elektrolit
ke dlm usus halus Bila di dalam lumen
gangguan absorbsi Na usus terdapat
oleh vilus saluran cerna, bahan yang secara
sekresi Cl berlangsung osmotik aktif dan
terus/↑ air & sulit diserap
elektrolit keluar dari
tubuh (tinja cair). diare.
Patogenesis Diare
Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah
berhasil melewati rintangan asam lambung
Diare Kronik
Malnourished children/infants
2. Maternal factors
Young age and limited mothering experience
(cit. Gracey,2007)
Risk factors :
3. Feeding practices
Recent introduction of animal milks
Use of feeding bottles and teats or dummies (pacifiers)
(cit. Gracey,2007)
5. Previous episodes of infections
Recent episode(s) of acute diarrhea
Antimicrobial
Anamnesis
≠ ada /
Muntah Kadang – kadang Sering sekali
sedikit
Inspeksi
2 tanda / lebih →
Tanpa 2 tanda / lebih →
Kesimpulan dehidrasi ringan
dehidrasi dehidrasi berat
- sedang
Klasifikasi Dehidrasi
A. Derajat Dehidrasi Menurut Jumlah Cairan
yang Hilang
1. Dehidrasi Ringan
Kehilangan cairan 5 % Berat Badan
2. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5- 10 % Berat Badan
3. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan >10 % Berat Badan
GEJALA KHAS DIARE AKUT
Progress in Management of Diarrhea
Past
Recent Most Recent
(1970’s)
FLUID
Intravenous • ORT: ORS New formula
“All” • Limited IV ORS
Feeding: Continue
during &
FOOD Fasting increase after Zn Supplement
diarrhea
LIMITED ANTIMICROBIAL
Antibiotic ANTIMICROBAL
DRUGS
Antidiarrheal
ANTIDIARRHEAL
ANTIDIARHEAL
BERIKAN :
1. Oralit
2. Tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
3. Teruskan ASI-makan
4. Antibiotik secara selektif
5. Nasehat pada ibu
Lintas Diare
1. ORALIT
Cara pemberiannya dengan melarutkan 1 bungkus oralit ke dalam satu gelas air
matang (200cc)
2. ZINC
Dosis zinc pada anak <6 bulan: 10 mg dan >6 bulan: 20 mg, diminum 1 kali/hari, selama
10 hari.
Pemberian zinc tablet dapat dikunyah/dilarutkan dalam air, atau pada bayi dilarutkan
pada sendok dengan sedikit air matang, ASI perah atau larutan oralit.
3. ASI-MAKANAN
• ASI harus diteruskan (bayi dengan ASI eksklusif wajib diberikan ASI lebih banyak)
• Bayi dengan susu formula diganti susu formula bebas laktosa untuk bayi dengan
dehidrasi berat, atau secara klinis memperliihatkan gejala intoleransi laktosa berat,
atau bila diarenya bertambah berat dengan pemberian susu formula.
• Makanan: kacang-kacangan, sayuran dan daging/ikan
• Sari buah segar seperti apel, jeruk manis dan pisang dapat diberikan untuk
menambah kalium.
4. Antibiotik
hanya diindikasikan pada diare karena infeksi bakteri, sebagai pada infeksi bakteri
invasif (Shigella spp dan Entamoeba histolytica), Salmonella spp, serta pada
giardiasis dan kolera.
Penyebab Antibiotika pilihan Alternatif
Kolera Tetracycline 12,5 mg/kgbb Erythromycin 12,5mg/kgbb
4x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 3 hari
Shigella Ciprofloxacin 15mg/kgbb • Pivmecillinam 20mg/kgbb
dysentery 2x sehari selama 3 hari 4x sehari selama 5 hari
• Ceftriaxone 50-100mg/kgbb
1x sehari selama 2-5 hari
Amoebiasis Metronidazole10mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
Giardiasis Metronidazole 10mg/kgbb
3x sehari selama 5 hari
5. Nasihat pada Ibu
berikan penjelasan kapan harus membawa ulang anak ke petugas kesehatan, yaitu
bila didapatkan BAB cair lebih sering, muntah berulang – ulang, mengalami rasa
haus yang nyata, makan atau minum sedikit, demam, tinjanya berdarah dan tidak
ada perbaikan dalam 3 hari.
KESIMPULAN
◦ Diare masih menduduki peringkat 7 dari 10 penyakit mematikan. Insidensi
diare nasional mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
◦ Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) mencakup alur tatalaksana balita
sakit pada tingkat layanan primer, termasuk penyakit diare akut.
◦ Anamnesis dan pemeriksaan fisik secara seksama menentukan diagnosa dan
rencana terapi yang disesuaikan dengan derajat dehidrasi anak.
◦ Tatalaksana diberikan berdasarkan “Lima Pilar Diare” yaitu cairan, zinc,
antibiotika jika diperlukan, nutrisi atau ASI, dan edukasi.
◦ Pasien yang tidak dapat ditangani atau tidak mengalami perbaikan di
layanan kesehatan tingkat pertama akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang
lebih lengkap.