Sei sulla pagina 1di 23

ENDOMETRIOSIS

Dr. Khairil, SpOG


Definisi
Endometriosis adalah terdapatnya jaringan
endometrium (kelenjar dan stroma) di luar
cavum uteri.

Kejadian endometriosis cukup sering,


simtomatologinya sulit, berkaitan dengan
infertilitas, dan berpotensial menyerang
sistem organ lain yang berdekatan.
Etiologi
1. Infiltrasi langsung (endometriosis interna)
2. Perjalanan retrograde jaringan
endometriosis melalui toba fallopii saat
menstruasi
3. Penyebaran jaringan melalui pembuluh
limfe dan hematogen
4. Defek imunitas seluler
5. Iatrogenik
Etiologi lanjutan…

 Teori implantasi (teori Sampson)


 Teori metaplasi coelomic (teori Meyer)
 Teori induksi
Teori implantasi
 Endometriosis disebabkan oleh implantasi sel
endometrial oleh regurgitasi transtubal selama
menstruasi retrograde
 Lokasi implantasi jaringan endometrium
dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu:
- Tempat masuk (site of entry)
- Gravitasi
- Mobilitas tempat transplantasi
- Kemampuan tempat tersebut untuk
menerima implantasi
Lokasi umum endometriosis di dalam pelvis dan abdomen
Teori metaplasi coelomic
 Sel multi potensial di jaringan peritoneum mengalami
metaplasi menjadi jaringan endometrium fungsional
 Teori ini dibantah karena tidak terjadi pada pria
 Teori ini tidak didukung oleh bukti klinis
Teori induksi
 Terdapat faktor kimia yang tidak diketahui
yang dapat menginduksi sel peritoneal untuk
berubah menjadi jaringan endometrium
 Merupakan kelanjutan dari teori metaplasi
coelomik
Komplikasi endometriosis

 Kista
 Perlengketan pada jaringan sekitar
 Obstruksi ureter
Epidemiologi
 Endometriosis mengenai 1-7% wanita pada
masa reproduksi, dengan usia rata-rata 25-29
th.
 Pada wanita <20 th dengan nyeri pelvis kronis
/ dispareunia, 47-65% diantaranya ditemukan
endometriosis.
Faktor resiko

 Usia reproduksi
 Hubungan familial
 Jarak menstruasi pendek
 Menstruasi yang berat
 Durasi menstruasi lama
Manifestasi klinik
 Nyeri
 Infertilitas
 Perdarahan uterus abnormal
 Gejala lain, misal:
- gagguan pencernaan
- nyeri abdomen
- konstipasi
- disuria, dsb.
Pemeriksaan fisik
 Teraba nodul uterosacral pada pemeriksaan
rektovaginal
 Teraba massa atau nyeri tekan pada kuldesak
 Penebalan parametrium
 Jika ovarium terkena, massa adnexal yang lunak
dan terfixir dapat teraba pada saat pemeriksaan
bimanual
 Perubahan posisi uterus menjadi retrofleksi
 Lesi kutaneus, dengan lokasi paling sering vagina,
perineum, umbilikus, dan parut bekas operasi
 Asites (jarang)
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan melalui:
 Laparoskopi (gold standar)
 Pengukuran Ca-125
 Ultrasonografi pelvis
 CT-scan
 MRI
Klasifikasi (AFS 1985)
Endometriosis Nilai
1 cm 1-3 cm > 3cm
Peritoneum: - superfisial 1 2 4
- dalam 2 4 6
Ovarium* 1 2 4
Kanan: - superfisial 4 16 20
- dalam 1 2 4
Kiri : - superfisial 4 16 20
- dalam
Perlekatan 1/3 bagian 1/3-2/3 bagian > 2/3 bagian
Ovarium*
Kanan: - Tipis 1 2 4
- Tebal 4 8 16
Kiri : - Tipis 1 2 4
- Tebal 4 8 16
Tuba *

Kanan: - Tipis 1 2 4
- Tebal 4# 8# 16
Kiri : - Tipis 1 2 4
- Tebal 4# 8# 16
Kavum Douglas Sebagian Seluruhnya
4 40

*Masing-masing ovarium dan tuba fallopi (kanan-kiri) dinilai secara terpisah


#Apabila ujung fimbria tuba fallopi tertutup total, diberi nilai 16
Klasifikasi lanjutan…

 Stadium I : 1-5
 Stadium II : 6-15
 Stadium III : 16-40
 Stadium IV : >40
Terapi

 Terapi operatif
 Terapi medis
Terapi operatif
 Konservatif
Meliputi ablasi, elektrokauterisasi atau eksisi
dengan mempertahankan organ reproduksi
untuk pasien yang mengharapkan anak

 Definitif
Meliputi TAH-BSO, adhesiolisis, dan
pengangkatan lesi endometriosis untuk
pasien cukup anak atau dengan penyakit
berat atau gejala yang sukar sembuh
Terapi gejala
Nyeri :
 GnRH agonis efektif untuk dismenorhea dan
dispareunia, diberikan jika pengobatan dengan
NSAIDs gagal
 Presacral neurektomi untuk midline dismenore

Infertilitas :
 Terapi dengan obat tidak lebih baik dari placebo
 Terapi bedah merupakan terapi terbaik
Kesimpulan
 Endometriosis merupakan suatu kondisi dimana
terdapat jaringan endometrium (kelenjar dan stroma)
di luar jaringan endometrium uterus.
 Lokasi yang paling sering adalah pada organ dalam
pelvis, khususnya ovarium dan peritoneum.
 Hingga saat ini belum ada yang dapat memastikan
penyebab endometriosis. Namun ada beberapa teori
yang menerangkan terjadinya endometriosis, seperti:
1) teori implantasi,
2) teori metaplasi coelomic, dan
3) teori induksi.
Teori baru lainnya menyatakan bahwa ada suatu
defek imunitas seluler yang memungkinkan jaringan
endometrium tetap dapat hidup.
Kesimpulan (lanjutan)
 Manifestasi klinis endometriosis sangat bervariasi,
mulai dari asimptomatik, hingga gejala-gejala seperti
infertilitas, dismenore, dispareunia, atau nyeri panggul
kronis.
 Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan
diagnosis endometriosis meliputi: biopsi lesi pada
laparoskopi (diagnosis pasti), pemeriksaan
konsentrasi CA 125, USG, CT-scan, dan MRI.
 Terapi untuk endometriosis mencakup terapi medis
dan operatif. Pilihan terapi tergantung pada perluasan
dan lokasi penyakit, keparahan gejala, dan harapan/
keinginan untuk mempunyai anak di masa akan
datang.

Potrebbero piacerti anche