Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Kista
Perlengketan pada jaringan sekitar
Obstruksi ureter
Epidemiologi
Endometriosis mengenai 1-7% wanita pada
masa reproduksi, dengan usia rata-rata 25-29
th.
Pada wanita <20 th dengan nyeri pelvis kronis
/ dispareunia, 47-65% diantaranya ditemukan
endometriosis.
Faktor resiko
Usia reproduksi
Hubungan familial
Jarak menstruasi pendek
Menstruasi yang berat
Durasi menstruasi lama
Manifestasi klinik
Nyeri
Infertilitas
Perdarahan uterus abnormal
Gejala lain, misal:
- gagguan pencernaan
- nyeri abdomen
- konstipasi
- disuria, dsb.
Pemeriksaan fisik
Teraba nodul uterosacral pada pemeriksaan
rektovaginal
Teraba massa atau nyeri tekan pada kuldesak
Penebalan parametrium
Jika ovarium terkena, massa adnexal yang lunak
dan terfixir dapat teraba pada saat pemeriksaan
bimanual
Perubahan posisi uterus menjadi retrofleksi
Lesi kutaneus, dengan lokasi paling sering vagina,
perineum, umbilikus, dan parut bekas operasi
Asites (jarang)
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan melalui:
Laparoskopi (gold standar)
Pengukuran Ca-125
Ultrasonografi pelvis
CT-scan
MRI
Klasifikasi (AFS 1985)
Endometriosis Nilai
1 cm 1-3 cm > 3cm
Peritoneum: - superfisial 1 2 4
- dalam 2 4 6
Ovarium* 1 2 4
Kanan: - superfisial 4 16 20
- dalam 1 2 4
Kiri : - superfisial 4 16 20
- dalam
Perlekatan 1/3 bagian 1/3-2/3 bagian > 2/3 bagian
Ovarium*
Kanan: - Tipis 1 2 4
- Tebal 4 8 16
Kiri : - Tipis 1 2 4
- Tebal 4 8 16
Tuba *
Kanan: - Tipis 1 2 4
- Tebal 4# 8# 16
Kiri : - Tipis 1 2 4
- Tebal 4# 8# 16
Kavum Douglas Sebagian Seluruhnya
4 40
Stadium I : 1-5
Stadium II : 6-15
Stadium III : 16-40
Stadium IV : >40
Terapi
Terapi operatif
Terapi medis
Terapi operatif
Konservatif
Meliputi ablasi, elektrokauterisasi atau eksisi
dengan mempertahankan organ reproduksi
untuk pasien yang mengharapkan anak
Definitif
Meliputi TAH-BSO, adhesiolisis, dan
pengangkatan lesi endometriosis untuk
pasien cukup anak atau dengan penyakit
berat atau gejala yang sukar sembuh
Terapi gejala
Nyeri :
GnRH agonis efektif untuk dismenorhea dan
dispareunia, diberikan jika pengobatan dengan
NSAIDs gagal
Presacral neurektomi untuk midline dismenore
Infertilitas :
Terapi dengan obat tidak lebih baik dari placebo
Terapi bedah merupakan terapi terbaik
Kesimpulan
Endometriosis merupakan suatu kondisi dimana
terdapat jaringan endometrium (kelenjar dan stroma)
di luar jaringan endometrium uterus.
Lokasi yang paling sering adalah pada organ dalam
pelvis, khususnya ovarium dan peritoneum.
Hingga saat ini belum ada yang dapat memastikan
penyebab endometriosis. Namun ada beberapa teori
yang menerangkan terjadinya endometriosis, seperti:
1) teori implantasi,
2) teori metaplasi coelomic, dan
3) teori induksi.
Teori baru lainnya menyatakan bahwa ada suatu
defek imunitas seluler yang memungkinkan jaringan
endometrium tetap dapat hidup.
Kesimpulan (lanjutan)
Manifestasi klinis endometriosis sangat bervariasi,
mulai dari asimptomatik, hingga gejala-gejala seperti
infertilitas, dismenore, dispareunia, atau nyeri panggul
kronis.
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan
diagnosis endometriosis meliputi: biopsi lesi pada
laparoskopi (diagnosis pasti), pemeriksaan
konsentrasi CA 125, USG, CT-scan, dan MRI.
Terapi untuk endometriosis mencakup terapi medis
dan operatif. Pilihan terapi tergantung pada perluasan
dan lokasi penyakit, keparahan gejala, dan harapan/
keinginan untuk mempunyai anak di masa akan
datang.