Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Kita harus meragukan (lebih dahulu) segala sesuatu yang dapat diragukan. Didalam mimpi,
halusinasi, ilusi seolah olah seorang mengalami sesuatu yang sungguh-sungguh terjadi,
Benda-benda dalam mimpi, halusinasi, ilusi dan fantasi, bila dilihat dari posisi kita juga, itu
tidak ada. Akan tetapi benda-benda itu sunguh-sunguh ada bila dilihat dari posisi kita dalam
mimpi, halusinasi, dan ilusi
Sikap skeptis adalah sebuah pendirian di dalam epistemologi (filsafat pengetahuan) yang
menyangsikan kenyataan yang diketahui baik ciri-cirinya maupun eksistensinya. Kesangsian
descartes dalam metode kesangsiannya adalah sebuah sikap skeptis, tetapi skeptis-isme macam
itu bersifat metodis, karena tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan kepastian yang tak
tergoyangkan, yaitu: cogito atau subjectum sebagai onstansi akhir pengetahuan manusia.
Inti metode Descartes adalah ragu-
seragunya, mengkritik semua dan
menyangsikan semua yang dulunya
dianggap benar. Menolak semua
gagasan yang tidak dapat dibuktikan
kebenarannya dengan nalar dan logika
ketat.
Teori sebelumnya menyatakan bahwa psikis mempengaruhi badan, tetapi badan tidak
mempengaruhi psikis. Tetapi menurut Descrates, psikis dapat mempengaruhi badan dan badan
juga dapat mempengaruhi psikis mutual interaction.
Psikis mempunyai satu fungsi, yaitu berfikir, sedangkan proses yang lain adalah fungsi dari
badan.
• Pemikiran analitis Descartes
menuntunnya untuk melihat tubuh
sebagai mesin dengan tulang dan
sendi yang berfungsi seperti tuas
dan saraf berlubang yang
membawa roh ke dan dari ventrikel
otak.
• Descartes mengatakan, kelenjar
pineal yang kecil, mudah bergerak,
berlokasi di sentral adalah tempat
yang paling logis untuk jiwa yang
tidak material untuk
mengendalikan mesin fisik tubuh
— dan agar jiwa menjadi sadar
akan tindakan tubuh .
Karena kita memiliki jiwa, kita dapat berpikir. Dan
jika kita dapat berpikir, kita dapat yakin bahwa kita
harus ada: cogito ergo sum atau je pense, donc
je suis ("Saya berpikir, maka saya ada").
Selain itu, kita dapat merespons secara sukarela,
mengingat kembali, mengalami emosi sejati, dan
melampirkan makna atau makna pada informasi
sensorik yang dikirim ke otak.
Sebaliknya, anjing, kucing, dan hewan lain hanya
dapat bertindak secara refleks terhadap stimulasi;
mereka sedikit lebih dari automata atau binatang
buas.
Kita sendiri dapat melakukan yang lebih baik —
bukan karena kita memiliki kelenjar pineal di otak,
tetapi karena kelenjar ini memiliki keistimewaan
khusus.
Phantom Limbs