Sei sulla pagina 1di 37

PERAN PERAWAT

MANAJER DALAM
PENINGKATAN
MUTU PELAYANAN
DI FASYANKES
Oleh: Prayetni
HPMI JATIM : Malang 1 September 2019
2

TUJUAN
Peserta Seminar, memahami:
1. Konsep mutu : pengertian, model, gugus kendali mutu.
2. Peran perawat manajer dalam melaksanakan fungsi
pengawasan melalui manajemen mutu
3. Budaya mutu.
3

JUSTIFIKASI
1. Keselamatan pasen adalah sebagai dasar pemberian
Pelayanan/asuhan keperawatan
2. Evolusi Keperawatan sebagai disiplin scientific.
3. Era standarisasi, kompetitif dan perubahan
4. Hasil dari berkembangnya tehnologi Pelayanan
kesehatan.
5. Privatisasi dan kesadaran masyarakat akan kebutuhan
Pelayanan kesehatan.
4

Pengertian

▸ Quality is the degree to wich a product


confirms to specification and
workmanship standards –John D.
McClellan.
▸ Achievable,
measurable,profitable,entity,once you
have commitmen and understanding
,and are prepared for hard work
5

PENGERTIAN

Quality Quality
improvement planning

Quality control

Juran’s concepts of quality


6

PENGERTIAN

The Quality is the degree to


which the patient care services
increase the probability of desired
outcomes and reduce undesired
outcomes given the current state
of knowledge. JCHA- HCO.
Quality is focused on the patients
expectations of benefit and/or
harm and other undesired
consequences. Donabean
7

PENGERTIAN

Quality is:
1. The degree to which care
services influence the
probability of optimal patient
outcomes. AMA .
2. Is meeting the requirements of
the customers, both internally
and externally, for defect free
products and services. IBM 82.
8

Pengertian

▸ Quality of nursing practice is achieved


when organizations processes and
activities are designed and implemented
to meet the needs and expectations of
the receiver on competent, consistent
and continuous basis. ICN 2006.
Key Quality Principles

▸ Customer Focus
▸ Process Improvement
▸ Variation
▸ Leadership
▸ Employee Involvement
▸ Scientic Method
▸ Benchmarking
10

Tujuan

1. Memenuhi kebutuhan dan harapan customer


2. Memenuhi peningkatan deman utk asuhan efektif
dan tepat.
3. Kebutuhan standard dan pengawasan
4. Meminimalkan kesalahan utk Pelayanan
excellence
5. Peningkatan Pelayanan dan asuhan
6. Efisiensi penggunaan sumber dan efektifitas yan
11

Tujuan

7. Menurunkan kegagalan dan biaya.


8. Menghadapi tekanan kompetisi dan perluasan
pemasaran
9. Akreditasi, sertifikasi dan regulasi
10. Memenuhi kode etik utk yan terbaik dan tepat bagi
pasen
11. Memenuhi keinginan pengakuan lapangan/
masyarakat.
12

MODEL-MODEL MUTU
13

MODEL ANA Identify values

Identify standard
Revaluation
criteria

Secure
Take action
measurement

Choose
Make
appropriate
interpretation
course of action

Identify possible
courses of
action
14

MODE DONABEAN

Structure Process Outcome

• Facility, • Stadards, • Client’s


resources, attitude, health care,
personnel nursing care goals met,
mix & skilss, plan, efficiency &
client mix effectiveness, effectiveness
client of services
satisfaction
15

QUALITY HEALTH OUTCOME MODEL

Individual, group,
Organization

Intervention Outcome

Clients
(Individual, family & community
16

MODEL MANAJEMEN MUTU

CARE SERVICE
ASSESSMENT
PLANNING DELIVERY

Casual Flow

QUALITY
ASSURANCE

COMPARISON

Standards
17

PDA CYCLE
Plan

Act
Shewhart Do
Cycle

Check
18

QUALITY CARING MODEL


Performance
measurement
programme

Performance Performance
awareness improvement
programme programme

Performance
management
system
paradigm
20

KAIZEN MODEL

▸ Dalam Bahasa Jepang KAIZEN berarti perbaikan


berkesinambungan, mencakup pengertian perbaikan yang
melibatkan semua orang manajer, pegawai dan melibatkan biaya
dalam jumlah tidak seberapa. Kaizen diterapkan berdasarkan akal
sehat dan berbiaya rendah, menjamin kemajuan berangsur yang
memberikan imbalan hasil dalam jangka Panjang. Merupakan
pendekatan dengan resiko rendah.
▸ Penggunaan istilah KAIZEN sebagai kata kunci popular guna
merujuk produktivitas, total quality cotrol, cacat nihil, just in time dan
system saran……merupakan konsep pokok yang memayungi
semua praktik tsb, sebagai prinsip yang masuk akal utk diterapkan
dan berlaku bagi MANAJER dimanapun ia berada.
21

KAIZEN MODEL

Konsep Utama Kaizen:


1. Kaizen dan manajemen memiliki 2 fungsi utama yaitu:
PEMELIHARAAN dan PERBAIKAN.
2. Proses versus hasil
3. Siklus PDCA/SDCA
4. Mengutamakan KUALITAS
5. Berbicara dengan DATA
6. Proses berikut adalah KONSUMEN
22

QUALITY CIRCLE
23

Quality Circle

▸ Kelompok belajar perbaikan atau perbaikan


mandiri `yg terdiri atas sejumlah karyawan( kurang
dari 10 ) melakukan perbaikan suka rela dalam
tempat kerja mereka dan mewujudkannya terus
menerus sebagai bgn dari program
berkesinambungan dari industry secara
menyeluruh dlm rangka saling belajar bersama,
pengendalian kualitas, pengembangan pribadi dan
peningkatan produktivitas.
24

Bases of Quality Circle

. Basisnya PARTICIPATIVE MANAGEMENT STYLE,


sebagai atribut mempergunakan dasar statistic,
dinamika kelompok dan kepuasan kerja.
. Jika masalah muncul, solusi jangan berhenti di
OPINI atau INSTITUSI , tetapi seluruh anggota
mengumpulkan data, analisa, masalah secara logika
dan sistimatis . Saling membantu antar anggota utk
mendapatkan solusi. Menjadi self guarded dan
merasa bagian dari organisasi.
25
PRINCIPLE OF
QUALITY CIRCLE
1. Memahami peningkatan kehidupan
kerja.
2. Active cooperation
3. Saling percaya harus dikembangkan
utk membuat partisipasi berarti

4. Walaupun pegawai bawahan, tetap dapat berkontribusi yang


diperlukan untuk mencapai seluruh tujuan organisasi.
5. Pengembangan sumber daya manusia sedapat mungkin dan
dilaksanakan.
26

Elemen of Quality Circle Programme

1. Filosofi PEOPLE BUILDING


2. Voluntary
3. Saling membantu utk berkembang
4. Partisipasi setiap orang
5. In service education – training
6. Kreativitas
7. Dukungan manajemen
27

Faktor yg mempengaruhi Peningkatan Mutu

1. Nilai-nilai pasen.
2. Nilai-nilai social
3. Sumber-sumber structural
4. Badan akreditasi
5. Peraturan-peraturan dan interpretasi legal
6. Sumber yang tersedia
7. Nilai-nilai administrative
8. Nilai-nilai keperawatan
28
Sistem Evaluasi Mutu dalam Pelayanan
Kesehatan

1. Sistem audit
2. Quality Awards
3. Peer assessment
4. Utilization review
5. Evaluation studies
6. Clients satisfaction, outcome.
7. Insident review
8. Akreditasi
29

PERAN PERAWAT MANAJER


30
KONSEP MUTU

Perawat-perawat harus mampu mendokumentasikan kontribusinya


dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan melalui “Patient out
comes”
Perawat mendokumentasikan “cost effectiveness” dari pelayanan yang
diberikan oleh “advance practice nurses”, komunikasikan pada
konsumen dan payer (Brown & Grimes,1993)


Memperhatikan kemampuan meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan
31
System Mutu dalam Pelayanan
Keperawatan
Standards
Important
aspect Knowledge, care, safety,
satisfaction, comfort, anxiety
Indicator
Major Service of patient result
Or Activity

Patient care management system


Important Standards
aspect Knowledge & Expertise
Indicator
Major Service
Or Activity of Practitioner Performance

Performance management system

Important Standards
aspect Resources, revenue, & profit
Major Service Indicator
Or Activity of Profit Potential

Financial management system


Peran perawat manajer……..

Semua level PERAWAT MANAJER : lower, midle dan top terlibat dalam
membangun BUDAYA MUTU dan KESELAMATAN PASEN:
1. Komitmen Bersama tentang visi,misi dan tujuan RS
2. Memahami situasi GLOBAL: standarisasi, kompetisi, efektif dan efisien
sehingga MERASA TERTANTANG.
3. Menyepakati BUDAYA MUTU dan KESELAMATAN PASEN dengan
menetapkan nilai-nilai seperti: semangat, tidak toleransi terhadap
kesalahan, jujur dan benar adalah keselamatan pasen, …………..
4. nilainilai yang disepakati dijadikan tradisi/kebiasaan yang tercermin
dalam perilaku sehari hari selama praktik, energik dan dinamis.
Lanjutan…

5. Menyatakan DIRINYA adalah MODEL DALAM PELAYANAN/ASUHAN


KEPERAWATAN. Mulai dari penampilan, komunikasi, pengambilan
keputusan
6.Melaksanakan PENGELOLAAN BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN
PASEN.
7.Melakukan penelitian penelitian terkait mutu dan keselamatan pasen.
8.Implementasi EBNP .
9.Memahami nilai2, keyakinan dan latar belakang dari staf/ perawat.
10. Memahami regulasi dan kebijakan2 terkait.
11. Lifelong learning. Manager as good learner.
Tantangan/Challenge…

“ Menciptakan a CHALLENGE
CULTURE adalah KUNCI
engagement pegawai dan
pertumbuhan dan budaya organisasi “
( Vip Sandhir, CEO and faounder of
Hight Ground )
7 Cara Mengembangkan Budaya Tantangan di tempat
kerja.

1. Membangun budaya yang benar.


2. Membangun budaya a “ TRUST”
3. “FEED BACK “ terus menerus, terbuka dan waktu yang tepat.
4. Menantang terus menerus “ STATUS QUO “
5. Genuinely appreciated terhadap “EFFORT AND RISK TAKING”
6. Membangun dan share “ ACCOUNTABILITY”
7. Bekerja membangun “EMOTIONAL INTELLIGENCE “, membangun
tempat kerja yang terbuka, aman dan saling percaya sehingga setiap
orang merasa bebas terhadap tantangan dan share ide idenya.
37

TERIMA KASIH

Potrebbero piacerti anche