Sei sulla pagina 1di 30

Review STBM di Indonesia 2018

Atas dukungan dari UNICEF dan Jejaring AMPL


Jejaring AMPL
Populasi Akses Sanitasi Desa ODF
65,7Juta Rumah Tangga

Population 1,1Mio HH
74 % 20 %
Access 69.96%
ODF Village/District 304/1
Aceh

Unicef
INDONESIA Population 0.5Mio HH
Access 17.88%
ODF Village/District 64/0
Papua
SNV
Unicef/Simavi
Population 10Mio HH
Population 1,3Mio HH Access 88.85%
Access 74.23% ODF Village/District 3.672/12
ODF Village/District 101/1 Population 1.4Mio HH
SNV Central Java Access 85%
North Sumatera IUWASH+ ODF Village/District 492/1
Population 2.1Mio HH NTB
Access 74.23% Unicef/Plan/Simavi
ODF Village/District 454/1
Plan/Simavi
Lampung
Population 3Mio HH Population 11.5Mio HH
Access 95.27% Population 1.1Mio HH
Access 87.89%
ODF Village/District 16/0 Access 82.60%
ODF Village/District 3.365/5
DKI Jakarta ODF Village/District 1.132/2
East Java
NTT
Akses Sanitasi Indonesia
M&E STBM
Data Review
ISU DATA UTAMA (DATA WILAYAH)

Versi Rekap JUMLAH DESA


Jumlah Kecamatan Jumlah Desa dan Kelurahan
Wilayah Kota Desa
BPS 7,230 83,438 16,317 67,121
STBM 6,968 80,805 - -

Referensi Data BPS: http://mfdonline.bps.go.id (16 Nov 2018, 14:00 WIB)


Referensi STBM: http://monev.stbm.kemkes.go.id (16 Nov 2018, 14:00 WIB)
Grafik Penyelesaian Input Data
Proporsi Penyelesaian Input Data 9 Provinsi Belum 100% Entry Data
STBM PAPUA BARAT 57.91%

PAPUA 55.16%

KALIMANTAN UTARA 11.04%

MALUKU UTARA 5.36%

3.345
KEPULAUAN RIAU 4.57%
4%
77.460
MALUKU 3.06%
96%
SULAWESI UTARA 2.30%

RIAU 2.19%

SUMATERA SELATAN 1.59%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%


Desa terinput Desa belum terinput Persentase Jumlah Desa & Kel Belum Entry
Grafik Akses Sanitasi Indonesia
berdasarkan jenis akses

42,008,304 KK
48.22%

13,024,557 KK
26.06%
11,221,850 KK
17.46%

5,425,811 KK
8.25%

JSP JSSP Sharing BABS

JSP : Jamban Sehat Permanen (KK) Sharing : Menumpang pada Jamban Sehat (KK)
JSSP : Jamban Sehat Semi Permanen (KK) BABS : Buang Air Besar Sembarangan (KK)
Grafik Sanitasi per Provinsi (I)
berdasarkan jenis akses

Akses JSP JSSP Sharing

100%
95%
7% 92% 92% 90%
5% 89% 88%
9% 8% 3% 85% 85% 83%
12% 9% 82% 81%
3% 10% 8% 78% 77%
11% 7% 5% 75% 74% 74%
19% 14% 11% 8% 6%
14% 18% 8% 7% 6% 9%
10% 23% 24% 21%
26% 19% 18% 15%
34% 25%

81% 81% 80%


73% 68% 65% 62% 61%
55% 54% 52% 50% 51% 50%
47% 43%
37%
Grafik Sanitasi per Provinsi (II)
berdasarkan jenis akses

Akses JSP JSSP Sharing


74% 73% 72% 72% 72% 71% 70%
5%
7% 68% 68% 68%
9% 6%
8%
11% 6%
12% 12% 5% 61%
59% 59% 58%
19% 13% 17% 6%
9% 3% 54%
18% 14% 25%
15% 14%
16% 22%
9%
17%
5%
3% 21%

23%
52%
57%
51%
24%
47% 49% 48%
45% 45% 43%
39% 40% 40%
7% 18%
37%
30% 4% 2%
5%
22%
14%
10%
3%
Grafik Kemajuan ODF Indonesia
berdasarkan jenis ODF

45,354 Desa
56.13%

16,194 Desa
20.04%

1,743 Desa 2,820 Desa


2.16% 3.49%

Pemicuan Baseline ODF Claim ODF Verified ODF


Capaian STBM

STBM Coverage ODF Success Rate Verified ODF Rate

56 % 46 % 78 %

Menunjukkan persentase Desa ODF yang


Menunjukkan cakupan Desa/Kel dipicu Menunjukkan efektifitas pemicuan
sudah diverifikasi berbanding total ODF
menghasilkan ODF
Grafik Kemajuan Pemicuan dan ODF per Provinsi (I)
Pemicuan Verified ODF Claim ODF Baseline ODF

99% 98% 98%

100% 85%
81% 79%
75% 75%
70% 70%
67%
60% 63%
56%
53% 52%
1% 49%
1% 3%
5% 7% 5%
4% 2%
8%
10%
1% 2% 5%
6% 9% 1% 1% 1%
1% 3% 3% 6% 3% 3% 8%
3% 5%
1%
43% 43% 42% 40% 37% 34% 20% 19% 19% 17% 17% 17% 17% 16% 14% 13%
Grafik Kemajuan Pemicuan dan ODF per Provinsi (II)
Pemicuan Verified ODF Claim ODF Baseline ODF

87%

63%
57%
52%
50% 50%
47%
43% 44%
40%
36%
32%
27% 25% 25%
2% 18%
3% 4% 3% 1% 1% 4%
4% 2% 5% 5%
2% 2% 3% 1% 4%
8% 3% 1% 4% 7% 1%
11% 11% 6% 2%
11% 10% 9% 9% 8% 6% 2% 6%
1% 6%
2% 5%
3% 5%
2% 4%
3% 3%
3% 2% 1%
2% 1%
ODF dan Potensi ODF per Provinsi (I)

6% 4%
16% 12% 5% 1% 3%
100% 5% 2% 7% 1%
7% 4% 2%
12% 6% 5% 5%
5% 10% 7% 7%
2% 4%
34% 16% 5% 5% 3%
7% 10% 5% 6% 3%
12% 2%
42% 43% 43% 11% 3% 3% 2%
40% 37% 10% 6% 6%
34% 5% 4% 2%
9% 20% 17% 17% 6% 19% 17% 17% 19%
14% 10%
6%

ODF terverifikasi ODF belum verifikasi Akses >= 99 % Akses 97.5 - 99 %


ODF dan Potensi ODF per Provinsi (II)

4%
3% 3%
1% 6% 5% 1%
3% 5% 1%
3%
3% 6% 4%
2% 4%
4% 6% 2%
5% 7% 1%
7% 6% 7%
4% 2%
2% 4% 2% 2% 1%
1% 1%
16% 8% 7% 2%
13% 2% 4% 1% 1%
11% 11% 11% 6% 3%
9% 6% 1%
9% 8%
6% 6% 6% 3% 3%
5% 4% 5%
3%
1% 2%

ODF terverifikasi ODF belum verifikasi Akses >= 99 % Akses 97.5 - 99 %


POTENSI ODF AND POTENSI SLIPPAGE
Baseline ODF
8%

Claim ODF Paska ODF dan Update Data


14% 0 - 3 bulan
24%

> 1 tahun
tidak
update 3 - 6 bulan
data 8%
48%
6 - 12
bulan
Verified ODF
20%
78%
Review STBM
dengan Instrumen CRAP_STBM
ENABLING ENVIRONMENT: KEBIJAKAN dan ROADMAP STBM
PRAKTEK BAIK AKSI YANG DIPERLUKAN
Kebijakan:
• KemenPUPR: Permen PUPR No. 4 Tahun 2017; implementasi Dukungan Kebijakan di level Provinsi,
limbah domestic dan system pengelolaan. Kabupaten, dan Desa *
• Kementerian Dalam Negeri:
• Permendagri No. 86 tahun 2017; pembiayaan kabupaten Pelembagaan program melalui
untuk sarana dan prasarana sanitasi. Kemendagri sehingga STBM masuk
• Permendagri No. 13 tahun 2018 (rev 2011)– hibah dan dalam perencanaan dan penganggaran
bansos Propinsi/Kabupaten/Kota
• Kementerian Desa: Permendesa No. 22 Tahun 2016 –
pemanfaatan dana desa Program advokasi kepada Eksekutif,
• Kementerian Kesehatan: Permenkes No. 3 Tahun 2014 Legislatif dan Media untuk mendapat
(proses update) dukungan politis di setiap level.
• Kementerian Pemberdayaan Perempuan – Instruksi Presiden
No 9 tahun 2000, Kesetaraan Gender
• RPJMN perlu lebih spesifik
Strategi Nasional: menyebutkan STBM.
• RPJMN 2015 – 2019 • SPM Daerah; peran Kesehatan dan
• PP 2 Tahun 2018 tentang SPM Pemerintah Daerah PU
Kebijakan Daerah yang sudah tercacat dalam
E-Monev STBM

Province Level District Level


Surat Edaran atau Regulasi
Peraturan Gubernur Peraturan
setara (Instruksi, SE, SK, dll)
NTB;
BABS Nol 71 Peraturan
NTT;
43 regulasi Bupati
berjenis Surat 361 Regulasi
AMPL Berbasis Edaran atau
Masyarakat Tingkat
setara dari 26 Kab/Kota
KalTeng;
Provinsi lain. 2 Peraturan
Gerakan Buang Air Besar Walikota
Sembarangan Nol
ENABLING ENVIRONMENT:
DUKUNGAN ANGGARAN DAN SUMBER DAYA
PRAKTEK BAIK AKSI YANG DIPERLUKAN
1. Pemerintah :
• KemenPUPR; melalui program Sanimas dan
Pamsimas Akses dan Pemanfaatan anggaran secara
• Kemenkes melalui program STBM efektif.
2. Lembaga Donor dan NGO
3. Swasta – melalui program-program CSR
ENABLING ENVIRONMENT: KEMITRAAN dan KELEMBAGAAN
PRAKTEK BAIK AKSI YANG DIPERLUKAN
Mitra STBM: Advokasi dan sosialisasi yang berkelanjutan
1. Lembaga Donor kepada mitra pembangunan sanitasi untuk saling
2. GO/NGO International/Lokal melengkapi sehingga dapat menjangkau seluruh
3. Organisasi keagamaan (MUI) dan Organisasi masyarakat masyarakat (inklusif) dan mempercepat
4. Kelompok sosial (PKK) pencapaian Universal Akses (UA) Sanitasi 2019.
5. Swasta (CSR)
6. Alat Negara: TNI AD
Revitalisasi Pokja di daerah, memperkuat
Pokja AMPL fungisnya sebagai forum koordinasi lintas UPTD.
Forum koordinasi lintas Kementerian/Lembaga, Program Sanitasi.
1. Mendorong perencanaan penganggaran untuk Sanitasi di daerah.
2. Mendorong keterlibatan mitra pembangunan sanitasi.

Forum “Kabupaten-Kota Sehat” (KKS) Indikator ODF Kabupaten/Kota dan pelaksanaan


Sebuah wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dan STBM dapat menjadi salah satu indikator capaian
berpartisipasi turut menentukan arah, prioritas dan perencanaan Kabupaten/Kota Sehat
wilayah yang mengintegrasikan berbagai aspek.

Keanggotaan forum terdiri dari: wakil masyarakat, pemerintah,


Swasta, Tokoh Masyarakat, Perguruan Tinggi, mass media dll
Sekretariat STBM
1. Peran dan Fungsinya untuk koordinasi lintas Subdit. Memaksimalkan koordinasi lintas Sub
2. Pelaksanaan STBM melibatkan 3 Subdit (Penyehatan Air dan Direktorat di Direktorat Kesehatan Lingkungan
Sanitasi Dasar, Pengambanan Limbah dan Radiasi, Penyehatan – Kementerian Kesehatan RI
Pangan) dibawah Direktorat Kesehatan Lingkungan.
DEMAND CREATION
KEGIATAN PRAKTEK BAIK AKSI YANG DIPERLUKAN
PENINGKATAN • Petunjuk Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis 1. Pendataan fasilitator.
Masyarakat untuk pilar 1. 2. Quality Control fasilitator dan
KAPASITAS • Buku Katalog Informasi Pilihan Jamban Sehat. kegiatan pemicuan.
• Buku pedoman Promosi Kesehatan STBM (Pilar 1) 3. Kegiatan refresh kapasitas
• Panduan Monev STBM fasilitator.
• Panduan Verifikasi 5 pilar STBM 4. Upgrade pemicuan 5 Pilar dan
• E-learning STBM. tindak lanjut Post ODF.
• Melibatkan PPSDM dalam inserting modul STBM
kedalam kurikulum Poltekkes.
STRATEGI Strategi pemicuan sudah mencakup 5 pilar STBM
dengan entry point pilar 1.
PEMICUAN • Pemicuan di perdesaan dilakukan pada kelompok
Pemicuan harus berkelanjutan
masyarakat desa.
sehingga dapat masuk dalam
• Pemicuan di perkotaan dilakukan dengan strategi
perencanaan strategi
kombinasi berkelompok dan individu (door to
pembangunan desa/kel
door), negatif-positif, sistem komunal/nil,
transect walk smart phone, peningkatan layanan
WASH (penyedotan/pdam)
DEMAND CREATION

KEGIATAN PRAKTEK BAIK AKSI YANG DIPERLUKAN


PROMOSI PERUBAHAN • Pilar 1:
• Slogan ‘Plung jadi Plong’
PERILAKU diadaptasi secara local oleh
Provinsi Jatim, Jateng, Jabar,
Kampanye Nasional STBM
NTB dan Bali.
dengan ‘satu pesan’
• Tinju Tinja - promosi di social
menggunakan media
media.
konvensional maupun
digital/online secara
• Pengembangan 5 pilar.
berkesinambungan untuk
Study formative untuk
meningkatkan awareness
mengetahui akses air minum,
masyarakat.
sanitasi dan perilaku higienis di
masyarakat (dilakukan di 15
Kab/kota wilayah kerja IUWASH
PLUS)
SUPPLY SANITATION
KEGIATAN PRAKTEK BAIK AKSI YANG DIPERLUKAN
1. WIRAUSAHA • Pemenuhan kebutuhan jamban 1. Tersedianya mekanisme M&E
Wusan, sehingga dapat membantu
SANITASI keluarga. Terdapat 428 Wirausaha
memastikan distribusi dan capaian
Sanitasi aktif yang tersebar di Provinsi
yang lebih strategis dalam
Sumatera Barat, Lampung, Jawa
mendukung capaian Pemda.
Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT dan
Papua.
2. Diperlukan lebih banyak Wusan
• Pelatihan Wusan dilakukan melalui
aktif untuk menjangkau seluruh
program Pamsimas dan mitra STBM.
Propinsi, Kabupaten/Kota, Desa/Kel.
di Indonesia.

3. Peningkatan kapasitas terhadap


Wusan yang terpusat.

4. Tersedianya opsi sarana sanitasi dan


hygiene yang inklusif.
SUPPLY SANITATION
KEGIATAN PRAKTEK BAIK AKSI YANG DIPERLUKAN
2. PEMBIAYAAN Pemenuhan kebutuhan sanitasi dan 1. Pemberdayaan Pemda dan
PEMERINTAH penyediaan sistem pengolahan air limbah masyarakat untuk menjaga
terpusat yang lengkap, meliputi: sambungan keberlanjutan fasilitas.
rumah, pipa air limbah, bak kontrol dan 2. Sistem pengolahan air limbah
instalasi pengolahan. terpusat yang lengkap: sambungan
rumah, pipa air limbah, bak kontrol
dan instalasi pengolahan.
3. Menjangkau kelompok marginal
(masyarakat sangat miskin dan
masyarakat berkebutuhan khusus).
3. SKEMA PEMBIAYAAN • Kerja sama dengan Bank Pembangunan Akses pembiayaan dapat difasilitasi oleh
Daerah / BPR untuk permodalan Pemda.
pengusaha sanitasi.
• Pemanfaatan sumber dana lainnya seperti:
arisan jamban, Bumdes / Bumnag, Bansos,
Hibah donatur, Koperasi, ZISWAF dan lain
lain.
• Swadaya masyarakat  Praktek jimpitan di
Kab. Boyolali untuk membuat inovasi SPAL.
MONITORING DAN EVALUASI
PRAKTEK BAIK AKSI YANG DIPERLUKAN
• Sistem Monitoring dan Evaluasi berbasis Web, SMS • Memberikan jaminan kelancaran layanan (terkait downtime
dan aplikasi Smartphone. server STBM).
• Website STBM untuk pengelolaan pengetahuan • Memberikan umpan balik yang komprehensif dan berkala,
(Knowledge Management) internal dan pihak-pihak lainnya, terutama dengan
• Mekanisme Monitoring dan Evaluasi terkoordinasi rendahnya tingkat update data lebih yang lebih dari 1 tahun
dengan baik antara Petugas Monitoring dengan untuk menghindari potensi slippage.
Kader Kesehatan, Bidan Desa dan Aparatur Desa. • Pemanfaatan semua fitur yang sudah tersedia dalam sistem
M&E STBM agar dapat memperlihatkan kemajuan dan
• Panduan Pelaksanaan verifikasi 5 pilar STBM sudah capaian STBM di daerah secara lebih utuh (tidak sebatas
tersedia – Sekretariat STBM Ditjen Pemberantasan kemajuan akses sanitasi).
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes • Pemanfaatan data M&E STBM untuk pengembangan strategi
2015 (dok Jateng) dan perencanaan anggaran di tingkat Pusat dan Daerah.
• Pengembangan sistem M&E untuk pilar 2-5 STBM.
Review Tahapan Penyelenggaraan STBM
Permenkes No 3 tahun 2014
Persiapan STBM - Tingkat Persiapan STBM – Tingkat Persiapan STBM – Tingkat
Pusat Propinsi Kabupaten/Kota
• Advokasi dan Komunikasi • Membangun strategi kebijakan • Membangun strategi kebijakan
kepada pemerintah Propinsi • Penyusunan strategi • Membangun advokasi dan
• Menggali potensi pembiayaan implementasi percepatan dan strategi komunikasi kepada
dan kemitraan pendampingan Kabupaten/Kota Kecamatan/Puskesmas sampai
• Mengembangkan dan ODF/STBM kepada Desa.
Mereview kapasitas institusi • Strategi advokasi dan • Membangun dan memperkuat
Propinsi Komunikasi kepada Kabupaten/ kemitraan STBM.
• Mengembangkan, memeliharan Kota • Membangun dan Percepatan
dan memberikan umpan balik • Menggali potensi pembiayaan akses sanitasi melalui berbagai
E-Monev STBM (termasuk post dan pengelolaan secara efektif sumber (skema keuangan,
ODF) • Membangun dan memperkuat wusan dan kemitraan) dengan
• Memfasilitasi pengelolaan kemitraan STBM berbasis data.
pengetahuan dan pemantauan • Membangun kapasitas institusi • Membangun kapasitas dan
lintas propinsi/Kabupaten Kota kabupaten/kota kualitas petugas kesehatan
• Pemanfaatan dan Pengelolaan (Pemicuan, Wusan, Monev)
E-Monev STBM • Pemantauan dan Pengelolaan
• Memfasilitasi pengelolaan E-Monev STBM (Entry dan
pengetahuan dan pemantauan update data)
lintas Kabupaten/Kota dan
Puskesmas sampai Desa
PASCA ODF

Definisi Pasca ODF Harapannya


1. Peningkatan akses menuju Akses Aman yang
 masih belum jelas, perlu dipastikan inklusif dengan mempertimbangkan PP No 2
• Akses Layak dan Akses Aman (safely tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM daerah) berbagi peran dengan satu
manage) data
• SPM Kesehatan  Tidak spesifik disebut terkait
• Pillar 2-5 STBM Sanitasi dan hygiene
• SPM PU 
• Sanitasi Perkotaan • Propinsi: penyediaan pelayanan pengolahan air
• Skema pembiayaan pada Masyarakat •
limbah domestik regional lintas kabupaten/kota
Kabupaten/Kota: Penyediaan pelayanan
marginal (Kemiskinan dan Stunting) pengolahan air limbah domestik
2. Pengembangan pilar 2-5 STBM di luar RT
dengan melibatkan lintas sektor seperti
• kebutuhan bank sampah - LH,
• Pemenuhan SPM Air limbah terpusat - PU.
3. Pengembangan E-Monev Post ODF, dengan
STBM 5 pilar*
Tindak Lanjut menuju Sanitasi Akses Aman
dan STBM 5 Pilar
Spesifik Peran dan Tanggung Jawab Stakeholder untuk:
1. Mendorong ODF
2. Pasca ODF
• Menuju Akses Aman
• Mencegah Slippage
3. Menuju STBM 5 Pilar

 Perincian kegiatan untuk diturunkan kepada Pemerintah Daerah

Potrebbero piacerti anche