Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
Pendidikan
1985 – 1991 : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang
1999 – 2003 : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Pekerjaan
Dokter kepala PUSKESMAS Mandiangin Bukit Tinggi (1992 – 1995)
Dokter di RS. Yarsi Bukit Tinggi (1992 – 1995)
Dokter RS. Islam Jakarta Cempaka Putih (1996 – Sekarang)
Dosen Tetap Universitas Muhamadiyah Jakarta (2005 – Sekarang)
Penelitian
The Role of immunomodulator to Cellular immunity in Hepatitis C viral infection
Quality Of Life in HIV Patients at Jakarta Islamic Hospital
Toxoplasma Cerebral in HIV
CURICULUM VITAE
ETIOLOGY OF INSULIN
RESISTENCE
Weight gain Circulation FFA Lipoatrophy
Obexisity adipokines
Insulin Resistance
The subnormal biologic response to
a given concentration of insulin
Physical
inactivity Aging Genetica
ETIOLOGY OF -CELL
DYSFUNCTION
Genetics Lipotoxicity Glucose
toxicity
-Cell Failure
Inadequate compentation for insulin
resistance and selective
non-responsivoness to glucose
Loss of
Cytokines Amyloid
-cell
accumulation
THE ROLE OF GENES AND
THE ENVIRONMENT
Normal
Diabetes genes
Insulin resistance genes Decreased Insulin Diet Activity
-cel function genes secretion Toxins
Obesity genes
Type DM
RISK FACTORS FOR TYPE 2 DIABETES
Gestational
Genetic factors Diabetes polycystic
-Ethnicity Ovarian syndrome,
-Family history and party
Type 2
Diabetes Diet
Peripheral Glucose
Hepatic glucose
Uptake
Production (HGP
Blood Glucose
MACROVASCULAR COMPLICATION OF
TYPE 2 DIABETES
80% of people with type 2 diabetes thr from CVD
~ Coronary heart disease (CHD)
- eg, angina, heart attack, heart failure
- 2-to 4-fold increased risk
~ Cerebrovascular disease
- eg, stroke, transient ischemic attacks
- 2-to 4-foid increased risk
~ Peripheral vascular disease
- eg. Intermittent claudication, gangrene, amputations
KLASIFIKASI DM (ADA 2011)
Tipe 1
Diabetes
Tipe 2 DM kehamilan
(GDM)
Tipe lain
9
KLASIFIKASI DM (ADA 2011)
1. DM tipe 1
destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi
insulin absolut (melalui proses imunologik dan idiopatik)
2. DM tipe 2
mulai yg predominan resistensi insulin disertai
defisiensi insulin relatif sampai yg predominan gangguan
sekresi insulin bersama resistensi insulin
3. Diabetes gestasional
- 2-5 % dari slrh dibetes
10
DIABETES TIPE LAIN
1. DEFEK GENETIK FUNGSI SEL BETA; maturity onset diabetes of the young 1-6
6. INFEKSI; CMV
12
Pada FCPD terjadi kerusakan pada seluruh pankreas, tidak
hanya pad sel beta atau pulau langerhans saja tetapi juga
bagian eksokrin pankreas
Kalsifikasi dapat terjadi karena :
◦ alkoholisme, hiperparatiroid, batu empedu dan racun
tertentu yang dapat merusak pankreas dan hipotiroid.
Fibrocalculous pancreatic diabetes banyak dilaporkan di
negara/daerah dimana konsumsi singkong tinggi dan
kurang dalam konsumsi protein terutama asam amino
bersulfur .
13
DM terkait malnutrisi dapat terjadi karena :
◦ Kekurangan protein jangka panjang yang bersamaan
dengan makanan utama singkong, sianida dari singkong
(casava) akan merusak sel beta pankreas
◦ KKP yg lama akan merusak sel beta
14
• DM umur 15-49 th
• Tanda-tanda malnutrisi (BBR, BMI)
• Memerlukan insulin, resistensi insulin
• Tanpa Kalsifikasi pankreas dg atau tanpa tanda
Kriteria malabsorbsi
diagnosis pasti • Tes fungsi pankreas faal eksokrin menurun;
PDPD • Tes pt-paba pd urin < 60% dan atau tes isozym
amilase positif
• DM umur 15-49 th
• Tanda-tanda malnutrisi (BBR, BMI)
• Memerlukan insulin, resistensi insulin
kriteria • Kalsifikasi pankreas dg atau tanpa tanda
diagnosis malabsorbsi
FCPD/z- • Tes fungsi pankreas faal eksokrin menurun;
tipe=TPD • Tes pt-paba pd urin < 60% dan atau tesisozym
amilase positif
15
GAMBARAN KLINIS DM
• Poliuri,polidipsi, polifagia dan
penurunan BB yang tidak jelas
KELUHAN sebabnya
KLASIK ;
16
KRITERIA DIAGNOSIS
DM (ADA 2011)
3
1 HbA1C ≥ 6.5%* atau
17
Peningkatan risiko
diabetes/prediabetes
TGT;
GDPT;
GD 2 jam pos glukosa
GDP plasma
40-199 mg/dl
100-125 mg/dl
(pada TTGO)
18
PENATALAKSANAAN DM
Tujuan:
◦ Jangka pendek; hilangnya keluhan dan tanda DM,
mempertahankan rasa nyaman
◦ Janga panjang; mencegah progresifitas penyulit
◦ Untuk itu perlu pengendalian GD, TD< BB, profil lipid mll
pengelolaan holistik
19
PILAR PENATALAKSANAAN DM
Edukasi
Terapi Gizi Medis
Latihan Jasmani
Intervensi Farmakologis
20
EDUKASI
Kepada penderita
Kepada keluarga
Kepada kelompok Masyarakat beresiko
TERAPI GIZI MEDIS
Komposisi:
Karbohidrat 60 – 70%
Protein 10 – 15%
Lemak 20 – 25%
TERAPI GIZI MEDIS
Diet Diabetes Mellitus
Diet berimbang
Pengaturan jumlah kalori
Pengaturan jadwal makan
Contoh : - DD 1100 kkal
- 1300 kkal
- 1500 kkal
- 1700 kkal
- dst
LATIHAN JASMANI
150/menit/minggu
Frekuensi 3-4 kali seminggu
Continue
Ritmik
Aerobik
Teratur
Terukur
Progressif
Endurance
INTERVENSI FARMAKOLOGIS
Obat hipoglikemia oral (OHO)
• 1. Insulin secretagogue; sulfonil urea dan glinid
• 2. Insulin sensitizing; metformin, tiazolidndion
• 3. Penghambat glukoneogenesis; metformin
• 4. Penghambat glukosidse alfa
insulin
Terapi kombinasi
25
ALGORITMA PENGELOLAAN DM TIPE 2
TANPA DISERTAI DEKOMPENSASI
26
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Gaya hidup +
Gaya hidup +
Saat diagnosis: Metformin +
Metformin +
Gaya hidup Insulin basal
Insulin intensif
+
Metformin Gaya hidup +
Metformin +
Well validated core
therapies Sulfonilurea
Gaya hidup +
Gaya hidup +
Metformin +
Metformin +
Pioglitazon +
Pioglitazon sulfonilurea
28
PENATALAKSANAAN DM
TIPE LAIN
29
KOMPLIKASI AKUT
1. Hipoglikemia
2. Ketoasidosis
Non ketotik
Laktoasidosis
KOMA HIPERGLIKEMIA
Koma Ketoasidosis
Koma Hiperglikemia Non Ketotik
Etiologi :
Gambaran Klinik
Tata Laksana
Monitoring
KRITERIA DIAGNOSIS DKA
Hiperglikemia Asidosis
DKA
Ketosis
PATOGENESIS KOMA HIPERGLIKEMIA
Glucagon
Defisiensi insulin Catecolamin Defisiensi insulin
(mutlak) Cortisol (relatif)
GH
Liposis Proteolisis
FFA Proteinsintesis
Ketogenesis Gluconeogenic
Alkali reserve substrat
Glukosa Gluconeogenesis
Ketoasidosis Utilisasi glycogenolysis
Hiperglikemia
Pencegahan sekunder :
Pada penderita DM, usahakan diagnosis dini, terapi intensif
dan efektif agar tidak muncul komplikasi
Pencegahan Tersier :
Mencegah kecacatan
Memerlukan penanganan multi disiplin
Pemberian aspirin pada DM dengan makro angiopati
PENCEGAHAN PRIMER
Menurunkan berat badan , usahakan capai berat
badan ideal .
Olahraga
Hindari suddentary lifestyle
farmakologi
PENCEGAHAN SEKUNDER
Diagnosis dini
Terapi efektif
Kontrol metabolik yang adequat
PENCEGAHAN TERSIER
Penanganan holistik
Libatkan disiplin ilmu lain yang terkait seperti
bahagian bedah , bahagian gizi medik , rehabilitasi
medik , kardiologi , nefrologi , dsb.
FAKTOR RISIKO DM TIPE 2
(UNTUK SKRINING)
Usia dewasa tua
Obesitas
Hipertensi
Riwayat keluarga DM
Riwayat melahirkan bayi besar
Riwayat DM gestasional
Dislipidemia
Riwayat TGT / GDPT
USAHA PROMOTIF
PERSADIA
(Persatuan Diabetes Indonesia)
PEDI
(Perkumpulan Edukator Diabetes Indonesia)
PERKENI
(Perkumpulan Endokrinologi Indonesia)
Workshop
Pelatihan
Simposium
Seminar
pemberitaan
PROMOSI PERILAKU SEHAT BAGI
PENYANDANG DIABETES
Pola Makan Sehat
Mengikuti Kegiatan Jasmani
Menggunakan obat diabetes dan obat-obatan pada keadaan
khusus secara aman - teratur
Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (PGDM) dan
memanfaatkan data yang ada
Perawatan kaki secara berkala
Kemampuan mengenal dan menghadapi keadaan sakit akut
dengan tepat
Keterampilan mengatasi masalah sederhana dan bergabung
dengan kelompok penyandang diabetes, serta mengajak
keluarga untuk mengerti pengelolaan penyandang diabetes
Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
EDUKASI PERUBAHAN PERILAKU
(Oleh Tim Edukator Diabetes)
Dukungan dan nasehat positif serta hindari terjadinya
kecemasan
Informasi secara bertahap, dimulai dengan hal-hal yang
sederhana
Pendekatan untuk mengatasi masalah dengan simulasi
Diskusi program pengobatan secara terbuka, berikan
penjelasan secara sederhana dan lengkap, juga diskusikan hasil
pemeriksaan laboratorium
Lakukan kompromi dan negosiasi
Berikan motivasi dengan memberikan penghargaan
Libatkan keluarga/pendamping dalam proses edukasi
Perhatikan kondisi jasmani dan psikologis, serta tingkat
pendidikan
Gunakan alat bantu audio visual
DIABETES MELITUS
GESTASIONAL
PENDAHULUAN
Indonesia : Prevalensi DM Gestasional 1.9%-
3.6%
Ibu hamil dengan riwayat keluarga DM 5.1%
Dampak DMG pada kehamilan : Makrosomia,
Preeklamsia, Malformasi janin, Peningkatan
mortalitas perinatal
Komplikasi jangka panjang : Resiko obesitas,
Gangguan toleransi glukosa, sindroma metabolik
dan DMT2
KLASIFIKASI
Diabetes pada kehamilan dibagi :
1. DM yang sudah diketahui sebelumnya dan
kemudian menjadi hamil
DM Tipe 1 dan Tipe 2
Insulin Resisten
Autoimun Kelainan genetik
Kronik
1. Edukasi diabetes
2. Perencanaan makan dan aktifitas fisik
Untuk mencapai normoglikemia dan menjamin
pertumbuhan serta perkembangan janin yang
optimal.
Kebutuhan kalori ibu hamil 35 kkal/kgBB
PENATALAKSANAAN
Tb dengan dm
• Menurut International Union Against Tuberculosis and Lung
Disease, France, dan World Diabetes Foundation,Denmark 2018
Obat pilihan untuk TB dengan DM diantaranya, metformin,
sulfonilurea, dan insulin.
Tb dengan dm
Tb dengan dm
• Panduan obat: 2RHZE/RH diberikan sampai 6-9 bulan setelah
konversui dahak
Tb dengan hiv
TB DENGAN HIV