Diet Penyakit Saluran Pencernaan

DIET PENYAKIT SALURAN
PENCERNAAN
DARYONO, S.Pd, M.Kes
PENCERNAAN
GAMBARAN UMUM
SALURAN PENCERNAAN ADALAH

SALURAN YG BERFUNGSI UNTUK
MENCERNA MAKANAN, MENGABSORBSI
NUTRIENS (ZAT GIZI) DAN MENGEKSKRESI
SISA PENCERNAAN
SALURAN PENCERNAAN TERDIRI DARI

MULUT, KERONGKONGAN, LAMBUNG,
USUS HALUS, USUS BESAR DAN ANUS
PENCERNAAN
GAMBARAN UMUM
GANGGUAN PENCERNAAN DAN ABASORBSI

DAPAT TERJADI PADA PROSES MENELAN,
PENGOSONGAN LAMBUNG, ABSORBSI ZAT GIZI
DAN PROSES DEFEKASI (BUANG AIR BESAR).
GANGGUAN INI ANTARA LAIN TERJADI KARENA

INFEKSI, GANGGUAN MOTILITAS, PERDARAHAN
ATAU HEMATEMESIS MELENA, KONDISI SALURAN
CERNA PASCA BEDAH DAN TUMOR ATAU KANKER
PENCERNAAN
GAMBARAN UMUM
PENYAKIT SALURAN CERNA YANG TERJADI

ANTARA LAIN STENOSIS ESOFAGUS, GASTRITIS
AKUT ATAU KRONIK, HEMATEMESIS MELENA,
ULKUS PEPTIKUM, GASTROESOPHAGEAL REFLUX
DISEASE (GERD), SINDROMA DUMPING,
DIVERTIKULOSIS, INFLAMMATORY BOWEL
DISEASE, HEMOROID, DIARE, KONSTIPASI
MANIFESTASI YG TERJADI PADA PASIEN DAPAT

BERUPA DISFAGIA, DISPEPSIA, DIARE,
KONSTIPASI, HEMATEMESIS, MELENA DAN
HEMATOKESIA.
GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD)
• Gastroesophageal reflux disease (GERD), also known as acid reflux, is a long-term condition
where stomach contents come back up into the esophagus resulting in either symptoms or
complications.[4][5] Symptoms include the taste of acid in the back of the mouth, heartburn, bad
breath, chest pain, vomiting, breathing problems, and wearing away of the teeth. Complications
include esophagitis, esophageal strictures, and Barrett's esophagus.[4]
• Risk factors include obesity, pregnancy, smoking, hiatus hernia, and taking certain
medicines.[4] Medications involved include antihistamines, calcium channel
blockers, antidepressants, and sleeping medication. It is due to poor closure of the lower
esophageal sphincter (the junction between the stomach and the esophagus). Diagnosis among
those who do not improve with simpler measures may involve gastroscopy, upper GI
series, esophageal pH monitoring, or esophageal manometry.[4]
•
Treatment is typically via lifestyle changes, medications, and sometimes surgery. Lifestyle
changes include not lying down for three hours after eating, losing weight, avoiding certain foods,
and stopping smoking.[4] Medications include antacids, H2receptor blockers, proton pump
inhibitors, and prokinetics.[4][7] Surgery may be an option in those who do not improve with other
measures.[4]
• In the Western world, between 10 and 20% of the population are affected by
GERD.[7] Gastroesophageal reflux (GER) once in a while, without significant symptoms or
complications, is more common.[4] The condition was first described in 1935 by the American
gastroenterologist Asher Winkelstein.[8] The classic symptoms had been described earlier in
1925.[9]
Dumping syndrome
• Dumping syndrome is a condition where ingested foods pass through the stomach very rapidly and enter the
small intestine largely undigested. It happens when the small intestine expands too quickly due to the presence of
hyperosmolar (having increased osmolarity) contents from the stomach, especially sweet foods. This causes
symptoms due to the fluid shift into the gut lumen with plasma volume contraction and acute intestinal
distention.[1] "Early" dumping begins concurrently within 15 to 30 minutes from ingestion of a meal. [1]Symptoms of
early dumping include nausea, vomiting, bloating, cramping, diarrhea, dizziness, and fatigue. "Late" dumping
happens one to three hours after eating. Symptoms of late dumping include weakness, sweating, and dizziness.
Many people have both types. The syndrome is most often associated with gastric bypass (Roux-en-Y) surgery.
• Rapid loading of the small intestine with hypertonic stomach contents can lead to rapid entry of water into the
intestinal lumen. Osmotic diarrhea, distension of the small bowel (leading to crampy abdominal pain),
and hypovolemia can result.
• In addition, people with this syndrome often suffer from low blood sugar, or hypoglycemia, because the rapid
"dumping" of food triggers the pancreas to release excessive amounts of insulin into the bloodstream. This type of
hypoglycemia is referred to as "alimentary hypoglycemia".
• Physicians diagnose dumping syndrome primarily on the basis of symptoms in patients who have had gastric
surgery. Tests may be needed to exclude other conditions that have similar symptoms. Two ways of determining if
a patient has dumping syndrome include barium fluoroscopy and radionuclide scintigraphy. In the first procedure,
a contrast of barium-labeled medium is ingested and x-ray images are taken; early dumping can be easily
recognized by premature emptying of the contrast medium from the stomach.
• The second method, scintigraphy (or radionuclide scanning), involves a similar procedure in which a labeled
medium containing 99mTc (or other radionuclide) colloid or chelate is ingested. The 99mTc isotope decays in the
stomach, and the gamma photons emitted are detected by a gamma camera; the radioactivity of the area of
interest (the stomach) can then be plotted against time on a graph. Patients with dumping syndrome generally
exhibit steep drops in their activity plots, corresponding to abnormally rapid emptying of gastric contents into
the duodenum.
•
Inflammatory bowel disease (IBD)
• Inflammatory bowel disease (IBD) is a group of inflammatory conditions of the colon and small
intestine. Crohn's disease and ulcerative colitis are the principal types of inflammatory bowel
disease. It is important to note that not only does Crohn's disease affect the small intestine and
large intestine, it can also affect the mouth, esophagus, stomach and the anus whereas ulcerative
colitis primarily affects the colon and the rectum.
• The chief types of inflammatory bowel disease are Crohn's disease and ulcerative colitis (UC).
Inflammatory bowel diseases fall into the class of autoimmune diseases, in which the body's own
immune system attacks elements of the digestive system.[4]
• In spite of Crohn's and UC being very different diseases, both may present with any of the
following symptoms: abdominal pain, vomiting, diarrhea, rectal bleeding, severe internal
cramps/muscle spasms in the region of the pelvis and weight loss. Anemia is the most prevalent
extraintestinal complication of inflammatory bowel disease.[10][11] Associated complaints or
diseases include arthritis, pyoderma gangrenosum, primary sclerosing cholangitis, and non-
thyroidal illness syndrome (NTIS).[12] Associations with deep vein
thrombosis (DVT)[13] and bronchiolitis obliterans organizing pneumonia (BOOP) have also been
reported.[14] Diagnosis is generally by assessment of inflammatory markers in stool followed
by colonoscopy with biopsy of pathological lesions.
•
Causes
• IBD is a complex disease which arises as a result of the interaction of environmental and genetic
factors leading to immunological responses and inflammation in the intestine.
PENCERNAAN
GAMBARAN UMUM
MENURUT LOKASI PENYAKIT

SALURAN CERNA YANG TERJADI
DIBAGI DALAM DUA KELOMPOK
YAITU;
1. PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

2. PENYAKIT SALURAN CERNA
BAWAH
PENCERNAAN
DIET PENYAKIT SALURAN CERNA
ATAS
DIET SALURAN CERNA ATAS
TERDIRI DARI 3 BAGIAN YAITU;
1. DIET DISFAGIA
2. DIET PASCA HEMATEMESIS
MELENA
3. DIET PENYAKIT LAMBUNG
PENCERNAAN
DIET SALURAN CERNA BAWAH
TERDIRI DARI 2 BAGIAN YAITU;
1. DIET PENYAKIT USUS

INFLAMATORIK ( INFLAMMATORY
BOWEL DISEASE)
2. DIET PENYAKIT DIVERTIKULAR
PENCERNAAN
DIET DISFAGIA
DISFAGIA ADALAH KESULITAN

MENELAN KARENA ADANYA
GANGGUAN ALIRAN MAKANAN PADA
SALURAN CERNA.
PENYEBAB DAPAT KARENA:

1. GANGGUAN SISTEM SYARAF MENELAN
2. PASCA STROKE
3. ADANYA TUMOR (MASSA) YG
MENUTUPI SALURAN CERNA
PENCERNAAN
DIET DISFAGIA
PASIEN YG MENGALAMI DISFAGIA

MEMERLUKAN PENANGANAN KHUSUS
TENTANG CARA PEMBERIAN MAUPUN
BENTUK MAKANANNYA
TUJUAN DIET DISFAGIA:

1. MENURUNKAN RESIKO ASPIRASI AKIBAT
MASUKNNYA MAKANAN KE DALAM SALURAN
PERNAPASAN
2. MENCEGAH DAN MENGOREKSI DEFISIENSI
ZAT GIZI DAN CAIRAN
PENCERNAAN
SYARAT DIET DISFAGIA:
1. CUKUP ENERGI, PROTEIN DAN ZAT GIZI
LAINYA
2. MUDAH DICERNA, PORSI KECIL DAN
SERING DIBERIKAN
3. CUKUP CAIRAN.
4. BENTUK MAKANAN BERGANTUNG
KEMAMPUAN MENELAN . DIBERIKAN
SECARA BERTAHAP DIMULAI DARI
MAKANAN CAIR PENUH ATAU CAIR
KENTAL (THICK LIQUID DRINK),
MAKANAN SARING, KEMUDIAN
MAKANAN LUNAK.
PENCERNAAN
SYARAT DIET DISFAGIA:
5. MAKANAN CAIR JERNIH TIDAK
DIBERIKAN KARENA SERING
MENYEBABKAN TERSEDAK,ATAU
ASPIRASI
6. CARA PEMBERIAN KAKANAN
DAPAT PER ORAL ATAU MELALUI
PIPA (SELANG) ATAU SONDE
PENCERNAAN
JENIS DAN INDIKASI DIET DISFAGIA:
DISFAGIA DAPAT TERJADI PADA LANSIA

ADANYA GANGGUAN SYARAF
MENELAN, TUMOR ESOFAGUS DAN
PASCA STROKE.
BENTUK MAKANAN TERGANTUNG
PADA CARA PEMBERIAN
BILA DIBERIKAN MELALUI PIPA MAKA

MAKANAN DALAM BENTUK CAIR
PENUH
PENCERNAAN
JENIS DAN INDIKASI DIET DISFAGIA:
BILA DIBERIKAN PER ORAL MAKANAN

DIBERIKAN DALAM BENTUK CAIR
KENTAL, SARING ATAU LUNAK (LIHAT
PEMBAHASAN MAKANAN CAIR, SARING,
LUNAK)
CARA MEMESAN DIET

MAKANAN CAIR PENUH/MAKANAN CAIR
KENTAL/ MAKANAN SARING/MAKANAN
LUNAK/MCP/MCK/MS/ML
PENCERNAAN
DIET PASCA HEMATEMESIS MELENA
HEMATEMESIS MELENA ADALAH KEADAAN

MUNTAH DAN BUANG AIR BESAR BERUPA
DARAH AKIBAT LUKA ATAU KERUSAKAN PADA
SALURAN CERNA
TUJUAN DIET PASCA HEMATEMESIS MELENA;

• MEMBERIKAN MAKANAN SECUKUPNYA YG
MEMUNGKINKAN ISTIRAHAT PADA SALURAN
CERNA, MENGURANGI RESIKO PERDARAHAN
ULANG DAN MENCEGAH ASPIRASI
• MENGUSAKAHAKAN KEADAAN GIZI SEBAIK
MUNGKIN
PENCERNAAN
DIET PASCA HEMATEMESIS MELENA
SYARAT DIET HEMATEMESIS MELENA

• TIDAK MERANGSANG SALURAN CERNA
• TIDAK MENINGGALKAN SISA
• PADA FASE AKUT DAPAT DIBERIKAN
MAKANAN PARENTERAL SAJA SELAMA 24 – 48
JAM UNTUK MERBERI ISTIRAHAT PADA
LAMBUNG
• DIET DIBERIKAN JIKA PERDARAHAN PADA
LAMBUNG ATAU DUODENUM SUDAH TIDAK
ADA
PENCERNAAN
JENIS DAN INDIKASI DIET PASCA HEMATEMESIS

MELENA
• DIET DIBERIKAN DALAM BENTUK MAKANAN
CAIR JERNIH TIAP 2 – 3 JAM PASCA
PERDARAHAN
• NILAI GIZI MAKANAN SANGAT RENDAH
SEHINGGA DIBERIKAN SELAMA 1 – 2 HARI
SAJA
CARA MEMESAN DIET PASCA HEMATEMESIS

MELENA
DIET MAKANAN CAIR JERNIH (MCJ)
PENCERNAAN
DIET PENYAKIT LAMBUNG
PENYAKIT LAMBUNG (GASTROINTESTINAL)

MELIPUTI:
1. GASTRTITIS AKUT DAN KRONIS
2. ULKUS PEPTIKUM
3. PASCA OPERASI LAMBUNG YG DIIKUTI
DENGAN DUMPING SYNDROME
4. KANKER LAMBUNG
PENCERNAAN
DIET PENYAKIT LAMBUNG
GANGGUAN GASTROINTESTINAL
SERING DIHUBUNGKAN DGN :
• EMOSI ATAU PSIKONEUROSIS
• MAKAN TERLALU CEPAT KARENA
KURANG DIKUNYAH
• TERLALU BANYAK MEROKOK
PENCERNAAN
GANGGUAN PADA LAMBUNG

UMUMNYA BERUPA SINDROMA
DISPEPSIA (KUMPULAN GEJALA
YG TERDIRI DARI; MUAL, MUNTAH,
NYERI EPIGASTRIUM, KEMBUNG,
NAFSU MAKAN BERKURANG,
RASA CEPAT KENYANG.
PENCERNAAN
TUJUAN DIET PENYAKIT LAMBUNG:
ADALAH UNTUK MEMBERIKAN

MAKANAN DAN CAIRAN
SECUKUPNYA YG TIDAK
MEMBERATKAN LAMBUNG SERTA
MENCEGAH DAN MENETRALKAN
SEKRESI ASAM LAMBUNG YG
BERLEBIHAN
PENCERNAAN
SYARAT DIET PENYAKIT LAMBUNG
1. MUDAH CERNA, PORSI KECIL DAN
SERING DIBERIKAN
2. ENERGI DAN PROTEIN CUKUP SESUAI
KEMAMPUAN PASIEN UNTUK
MENERIMANYA
3. LEMAK RENDAH YAITU 10 – 15 % DARI
KEBUTUHAN ENERGI TOTAL YG
DITINGKATKAN SECARA BERTAHAP
HINGGA SESUAI KEBUTUHAN
4. RENDAH SERAT, TERUTAMA TIDAK
LARUT AIR YG DITINGKATKAN SECARA
BERTAHAP
PENCERNAAN
5. CAIRAN CUKUP TERUTAMA BILA ADA
MUNTAH
6. TIDAK MENGANDUNG BAHAN MAKANAN
ATAU BUMBU YG TAJAM, BAIK SECARA
TERMIS, MEKANIS, MAUPUN KIMIA
(DISESUAIKAN DENGAN DAYA TERIMA
PERORANGAN).
7. LAKTOSA RENDAH BILA ADA GEJALA
INTOLERANSI LAKTOSA UMUMNYA TIDAK
DIANJURKAN MINUM SUSU TERLALU
BANYAK
PENCERNAAN
8. MAKAN SECARA PERLAHAN DILINGKUNGAN YG
TENANG
9. PADA FASE AKUT DAPAT DIBERIKAN MAKANAN
PARENTERAL SAJA SELAMA 24 – 48 JAM UNTUK
MEMBERI ISTIRAHAT PADA LAMBUNG
JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

DIET LAMBUNG DIBERIKAN KEPADA PASIEN:
1. GASTRITIS AKUT
2. ULKUS PEPTIKUM
3. PASKA BEDAH SALURAN CERNA ATAS
4. TIFUS ABDOMINALIS
PENCERNAAN
CATATAN SYARAT DIET LAMBUNG
1. TOLERANSI PASIEN TERHADAP MAKANAN
SANGAT INDIVIDUAL, SEHINGGA PERLU
DILAKUKAN PENYESUAIAN
2. FREKUENSI MAKAN YG SERING PD PASIEN
TERTENTU DAPAT MERANGSANG
PENGELUARAN ASAM LAMBUNG SECARA
BERLEBIHAN
3. PERILAKU MAKAN TERTENTU DAPAT
MENIMBULKAN DISPEPSIA, MISALNYA
PORSI MAKAN TERLALU BESAR, MAKAN
TERLALLU CEPAT, ATAU BERBARING
TIDUR SEGERA SETELAH MAKAN.
PENCERNAAN
JENIS DIET
1. DIET LAMBUNG I
2. DIET LAMBUNG II
3. DIET LAMBUNG III
DIET LAMBUNG I
DIET LAMBUNG I DIBERIKAN KEPADA
PASIEN GASTRITIS AKUT, ULKUS
PEPTIKUM, PASCA PERDARAHAN,
TIFUS ABDOMINALIS BERAT.
PENCERNAAN
DIET LAMBUNG I
MAKANAN DIBERIKAN SETIAP 3 JAM

SELAMA 1 – 2 HARI KARENA
MEMBOSANKAN SERTA KURANG ENERGI,
ZAT BESI, THIAMIN DAN VIT C
MAKANAN DIBERIKAN DALAM BENTUK
SARING DAN MERUPAKAN PERPINDAHAN
DARI DIET PASCA HEMATEMESIS MELENA
ATAU SETETLAH FASE AKUT TERATASI.
PENCERNAAN
DIET LAMBUNG II
DIET LAMBUNG II DIBERIKAN SEBAGAI

PERPINDAHAN DARI DIET LAMBUNG I YG
MENGALAMI ULKUS PEPTIKUM ATAU
GASTRITIS KRONIS DAN TIFUS
ABDOMINALIS RINGAN

LUNAK, PORSI KECIL SERTA DIBERIKAN
BERUPA 3 KALI MAKANAN LENGKAP DAN 2
– 3 KALI MAKANAN SELINGAN SEHARI.
MAKANAN INI CUKUP ENERGI, PROTEIN,
VITAMIN C TETAPI KURANG THIAMIN
PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN DIET LAMBUNG II
BERAS 90 gr ( 3 ½ GLS BUBUR)

ROTI 49 gr ( 2 IRIS)
MAIZENA 20 gr (4 SDM)
DAGING 100 gr ( 2 PTG SDG)
TELUR AYAM 100 gr ( 2 BTR)
TEMPE 100 gr (4 PTG SDG)
SAYURAN 25O gr (2 ½ GLS)
BUAH 200 gr ( 2 PTG SDG PEPAYA)
MARGARIN 35 gr ( 3 ½ SDM)
GULA PASIR 65 gr (6 SDM)
SUSU 300 cc (1 ½ GLS)
PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN DIET LAMBUNG II
NILAI GIZI
ENERGI 1942 kkal
PROTEIN 75 gr
LEMAK 79 gr
KARBOHIDRAT 241 gr
KALSIUM 817 mg
BESI 28,5 mg
VIT A 15369 RE
THIAMIN (B1) 0,8 mg
VIT C 205 mg
PENCERNAAN
PEMBAGIAN BAHAN MAKANAN SEHARI DIET
LAMBUNG II
PAGI
BERAS 30 gr ( 1 ¼ GLS BUBUR)
SAYURAN 5O gr ( ½ GLS)
MARGARIN 5 gr ( ½ SDM)
PUKUL 10.00
MAIZENA 20 gr = 4 SDM
GULA PASIR 25 gr = 2 ½ SDM
SUSU 100 gr = 1 SDM
PENCERNAAN
PEMBAGIAN BAHAN MAKANAN SEHARI DIET LAMBUNG II
SIANG
DAGING 50 gr (1 PTG SDG)
TEMPE 50 gr ( 2 PTG SDG)
SAYURAN 10O gr ( 1 GLS)
PEPAYA 100 gr = 1 PTG SDG
MARGARIN 10 gr ( 1 SDM)
PUKUL 16.00
ROTI 40 gr = 2 IRIS
MARGARIN 10 gr = 1 SDM
GULA PASIR 10 gr = 1 SDM
TELUR 50 gr = 1 BTR
PENCERNAAN
PEMBAGIAN BAHAN MAKANAN SEHARI DIET
LAMBUNG II
MALAM
DAGING 50 gr (1 PTG SDG)
TEMPE 50 gr ( 2 PTG SDG)
SAYURAN 10O gr ( 1 GLS)
PEPAYA 100 gr = 1 PTG SDG
MARGARIN 10 gr ( 1 SDM)
PUKUL 20.00
GULA PASIR 10 gr = 1 SDM
SUSU 200 CC = 1 GLS
PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN SUMBER KARBOHIDRAT YANG
DIANJURKAN
BERAS DIBUBUR ATAU DITIM, KENTANG DIPURE,

MAKARONI DIREBUS, ROTI DIPANGGANG,
BISKUITS, KREKERS, MI, BIHUN, TEPUNG DIBUAT
PUDING ATAU BUBUR

TIDAK DIANJURKAN
KETAN, BERAS TUMBUK, ROTI WHOLE WHEAT,

JAGUNG, UBI, SINGKONG, TALES, CAKE, DODOL,
BERBAGAI KUE YG TERLALU MANIS DAN
BERLEMAK TINGGI
PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN HEWANI
YANG DIANJURKAN
DAGING SAPI EMPUK, HATI, IKAN, AYAM

GILING/CINCANG, DIREBUS, DISEMUR, DITIM,
DIPANGGANG, TELUR AYAM DIREBUS, DIDADAR,
DITIM, DICEPLOK AIR, DICAMPUR DALAM
MAKANAN; SUSU

YANG TIDAK DIANJURKAN
DAGING, IKAN , AYAM YG DIAWETKAN,

DIGORENG, DAGING BABI, TELUR DICEPLOK
DALAM MINYAK, ATAU DIGORENG
PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN
NABATI YANG DIANJURKAN
TAHU, TEMPE DIREBUS DITIM, DITUMIS,

KACANG HIJAU DIREBUS DAN
DIHALUSKAN

NABATI YANG TIDAK DIANJURKAN
TAHU TEMPE DIGORENG, KACANG TANAH,

KACANG MERAH,KACANG TOLO
PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN SAYURAN YANG DIANJURKAN
SAYUR YG TIDAK BANYAK SERAT DAN TIDAK

MENIMBULKAN GAS DIMASAK;BAYAM, BIT,
LABUSIAM, LABU KUNING, WORTEL, TOMAT
DIREBUS, DAN DITUMIS
BAHAN MAKANAN SAYURAN YANG TIDAK

DIANJURKAN
SEPERTI DAUN SINGKONG, KACANG PANJANG,

KOL LOBAK SAWI NANGKA
PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN BUAH BUAHAN YANG
DIANJURKAN
ALAM KALENG, SARI BUAH , PIR DAN

PEACH PEPAYA PISANG JERUK MANIS
BAHAN MAKANAN BUAH YANG TIDAK

DIANJURKAN
BUAH TINGGI SERAT DAN ATAU DAPAT

MENIMBULKAN GAS SPT JAMBU BIJI,
NANAS, APEL, KEDONDONG, DURIAN,
NANGKA; BUAH YG DIKERINGKAN
PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN LEMAK YANG
DIANJURKAN
MARGARIN DAN MENTEGA,ALAM KALENG,

SARI MINYAK UNTUK MENUMIS, DAN
SANTAN ENCER
BAHAN MAKANAN LEMAK YANG TIDAK

DIANJURKAN
LEMAK HEWAN, SANTAN KENTAL

PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN MINUMAN YANG
DIANJURKAN
SIRUP, TEH
BAHAN MAKANAN MINUMAN YANG

TIDAK DIANJURKAN
MINUMAN YG MENGANDUNG SODA

DAN ALKOHOL, KOPI, ICE CREAM
PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN BUMBU -BUMBU YANG
DIANJURKAN
GULA GARAM, VETSIN, KUNCI, KENCUR,

JAHE, KUNYIT, TERASI, LAOS, SALAM
SEREH
BAHAN MAKANAN BUMBU YANG TIDAK

DIANJURKAN
LOMBOK, BWANG, MERICA, CUKA, DAN YG

LAINYA BUMBU YG TERLALU TAJAM
PENCERNAAN
CONTOH MENU SEHARI DIET LAMBUNG II
PAGI
BUBUR NASI TIM
TELUR CEPLOK AIR
SETUP WORTEL
TEH
PUKUL 10.00
PUDING MAIZENA + SAOS SIRUP
PENCERNAAN
SIANG
BUBUR NASI TIM
SEMUR DAGING GILING
SETUP BAYAM
JUS PEPAYA
PUKUL 16.00
ORAK ARIK TELUR
ROTI BAKAR
PENCERNAAN
MALAM
BUBUR NASI TIM
SUP AYAM GILING
TIUMIS LABU SIAM + TOMAT
PISANG
PUKUL 20.00
SUSU
PENCERNAAN
DIET LAMBUNG III
DIET LAMBUNG III DIBERIKAN SEBAGAI

PERPINDAHAN DARI DIET LAMBUNG II
PADA PASIEN YG MENGALAMI ULKUS
PEPTIKUM ATAU GASTRITIS KRONIS DAN
TIFUS ABDOMINALIS YANG HAMPIR
SEMBUH

LUNAK ATAU BIASA BERGANTUNG
TOLERANSI PASIEN (MAKANAN INI CUKUP
ENERGI DAN ZAT GIZINYA)
PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN DIET LAMBUNG III
BERAS 200 gr ( 4 GLS TIM)

BISKUIT 20 gr ( 2 BH)
MAIZENA 15 gr (3 SDM)
DAGING 100 gr ( 2 PTG SDG)
TEMPE 100 gr (4 PTG SDG)
SAYURAN 25O gr (2 ½ GLS)
BUAH 200 gr ( 2 PTG SDG PEPAYA)
MINYAK 25 gr ( 2 ½ SDM)
SUSU 200 cc (1 GLS)
PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN DIET LAMBUNG III
NILAI GIZI
ENERGI 2054 kkal
PROTEIN 70 gr
LEMAK 69 gr
KARBOHIDRAT 290 gr
KALSIUM 653 mg
BESI 26 mg
VIT A 29103 RE
THIAMIN (B1) 0,8 mg
VIT C 204 mg
PENCERNAAN
DIANJURKAN
BERAS DITIM KENTANG DIREBUS, DIPURE,

MAKARONI DIREBUS, ROTI DIPANGGANG,
BISKUITS, KREKERS, MI, BIHUN, TEPUNG DIBUAT
PUDING ATAU BUBUR

TIDAK DIANJURKAN
KETAN, BERAS TUMBUK, ROTI WHOLE WHEAT,

JAGUNG, UBI, SINGKONG, TALES,KENTANG
GORENG DODOL, BERBAGAI KUE YG TERLALU
MANIS DAN BERLEMAK TINGGI
PENCERNAAN
YANG DIANJURKAN
DAGING SAPI EMPUK, HATI, IKAN, AYAM

GILING/CINCANG, DIREBUS, DISEMUR, DITIM,
DIPANGGANG, TELUR AYAM DIREBUS, DIDADAR,
DITIM, DICEPLOK AIR, DICAMPUR DALAM
MAKANAN; SUSU

YANG TIDAK DIANJURKAN
DAGING, IKAN , AYAM YG DIAWETKAN,

DIKALENGKAN DIKERINGKAN DIASAP DIBERI
BUNBU TAJAM , DIGORENG, DAGING BABI, TELUR
DICEPLOK DALAM MINYAK, ATAU DIGORENG
PENCERNAAN
NABATI YANG DIANJURKAN
TAHU, TEMPE DIREBUS DITIM, DITUMIS,

KACANG HIJAU DIREBUS DAN
DIHALUSKAN

NABATI YANG TIDAK DIANJURKAN
TAHU TEMPE DIGORENG, KACANG TANAH,

KACANG MERAH,KACANG TOLO
PENCERNAAN
BAHAN MAKANAN SAYURAN YANG DIANJURKAN
SAYUR YG TIDAK BANYAK SERAT DAN TIDAK

MENIMBULKAN GAS ;BAYAM, BUNCIS, KACANG
PANJANG, BIT, LABUSIAM, LABU KUNING,
WORTEL, TOMAT DIREBUS, DAN DITUMIS
DISETUP DAN DIBERI SANTAN
BAHAN MAKANAN SAYURAN YANG TIDAK

DIANJURKAN
SAYURAN DIKERINGKAN
PENCERNAAN
CONTOH MENU SEHARI DIET LAMBUNG III
PAGI MALAM
NASI TIM NASI TIM/NASI
TELUR DADAR IKAN BUMBU TOMAT
SETUP WORTEL
PUKUL (BUBUR KACANG HIJAU)
SIANG PUKUL 10.00
NASI TIM/NASI PUDING MAIZENA
SEMUR AYAM SAOS SUSU + SUSU
TAHU BUMBU TOMAT
SAYUR BENING BAYAM PEPAYA
PENCERNAAN
DIET PENYAKIT SALURAN CERNA
BAWAH
DIET SALURAN CERNA BAWAH TERDIRI
DARI 2 BAGIAN YAITU;
1. DIET PENYAKIT USUS INFLAMATORIK

(INFLAMMATORY BOWEL DISEASE)
2. DIET PENYAKIT DIVERTIKULAR
YANGTERDIRI DARI DIET PENYAKIT
DIVERTIKULOSIS DAN DIVERTIKULITIS
PENCERNAAN
DIET PENYAKIT USUS INFLAMATORIK
(INFLAMMATORY BOWEL DISEASE)
PENYAKIT USUS INFLAMATORIK
ADALAH PERADANGAN TERUTAMA
PADA ILEUM DAN USUS BESAR
DENGAN GEJALA DIARE, DISERTAI
DARAH, LENDIR, NYERI ABDOMEN,
BERAT BADAN BERKURANG, NAFSU
MAKAN BERKURANG, DEMAM DAN
KEMUNGKINAN TERJADI STEATOREA
(ADANYA LEMAK DALAM FESES).
PENYAKIT INI DAPAT BERUPA KOLITIS
ULSERATIF DAN CHORN S DISEASE
PENCERNAAN
TUJUAN DIET PENYAKIT USUS
INFLAMATORIK (INFLAMMATORY
BOWEL DISEASE)
1. MEMPERBAIKI KESEIMBANGAN CAIRAN

DAN ELEKTROLIT
2. MENGGANTI KEHILANGAN ZAT GIZI
DAN MEMPERBAIKI STATUS GIZI
KURANG
3. MENCEGAH IRITASI DAN INFLAMASI
LEBIH LANJUT
4. MENGISTIRAHATKAN USUS PADA
MASA AKUT
PENCERNAAN
SYARAT DIET PENYAKIT USUS
BOWEL DISEASE)
1. PADA FASE AKUT DIPUASAKAN DAN

DIBERI MAKAN SECARA PARENTERAL
SAJA
2. BILA FASE AKUT TERATASI, PASIEN
DIBERI MAKAN SECARA BERTAHAP
DIMULAI DARI BENTUK CAIR (PERORAL
MAUPUN ENTERAL) KEMUDIAN
MENINGKAT MENJADI DIET SISA
RENDAH DAN SERAT RENDAH
PENCERNAAN
BOWEL DISEASE)
3. BILA GEJALA HILANG DAPAT DIBERI

MAKANAN BIASA
4. KEBUTUHAN GIZI YAITU;
A. TINGGI ENERGI DAN TINGGI PROTEIN
B. SUPLEMEN VITAMIN DAN MINERAL
BERUPA VIT A,C,D, ASAM
FOLAT,B12,KALSIUM, BESI,
MAGNESIUM DAN SENG
PENCERNAAN
BOWEL DISEASE)
5. MAKANAN ENTERAL RENDAH ATAU

BEBAS LAKTOSA DAN MENGANDUNG
ASAM LEMAK RANTAI SEDANG
(MEDIUM CHAIN TRYGLICERIDE =MCT)
DAPAT DIBERIKAN KARENA SERING
TERJADI INTOLERANSI LAKTOSA DAN
MALABSORBSI LEMAK
MEDIUM CHAIN
TRYGLICERIDE =MCT
• Medium-chain triglycerides (MCTs) are triglycerides whose fatty acids have an aliphatic tail of
6–12 carbon atoms.[1]
• The fatty acids found in MCTs are called medium-chain fatty acids (MCFAs). Like all triglycerides,
MCTs are composed of a glycerol backbone and three fatty acids. In the case of MCTs, 2 or 3 of
the fatty acid chains attached to glycerol are of medium length.
• Rich sources for commercial extraction of beneficial MCTs include palm kernel oil and coconut oil
• We now know that ideally MCT oils like coconut oil should actually be consumed every day.
Certain saturated fats, especially MCTs and other healthy fats found in things like coconut oil or
grass-fed beef, are in fact easier to digest than long-chain triglycerides (LCTs) and might even
have more benefits related to heart health, obesity prevention and brain health, too.
• In fact, traditional populations living in tropical areas have been consuming saturated fats,
including sources of MCTs like coconuts, for thousands of years without any ill effects — so
consider the idea that a low-fat diet is “healthy” to be one of the biggest nutrition lies there ever
was!
• Aside from coconut oil, smaller amounts of MCTs can also be found in certain other foods with
saturated fats including butter (especially butter from grass-fed cows), cheeses, palm oil, whole
milk and full-fat yogurt.
•
.
•
PENCERNAAN
INFLAMATORIK
6. CUKUP CAIRAN DAN ELEKTROLIT

7. MENGHINDARI MAKANAN YG
MENIMBULKAN GAS
8. SISA RENDAH DAN SECARA
BERTAHAP KEMBALI KE MAKANAN
BIASA
PENCERNAAN
JENIS DIET PENYAKIT USUS
INFLAMATORIK
JENIS DIET DISESUAIKAN DENGAN

DERAJAT DAN GEJALA PENYAKIT.
JENIS DIET DAPAT DIBERIKAN BERUPA
MAKANAN CAIR, LUNAK, BIASA ATAU
DIET SISA RENDAH DENGAN
MODIFIKASI RENDAH LAKTOSA ATAU
MENGGUNAKAN LEMAK TRIGLISERIDA
RANTAI SEDANG
PENCERNAAN
CARA MEMESAN DIET PENYAKIT
USUS INFLAMATORIK
MAKANAN CAIR/MAKANAN LUNAK/

MAKANAN BIASA/ DIET SISA
RENDAH I / DIET SISA RENDAH 2
(MC/ML/MB/DSR1/DSR2)
PENCERNAAN
DIET PENYAKIT DIVERTIKULAR
PENYAKIT DIVERTIKULAR TERDIRI

ATAS
1. PENYAKIT DIVERTIKULOSIS
2. DIVERTIKULITIS
PENCERNAAN
PENYAKIT DIVERTIKULOSIS YAITU
ADANYA KANTONG-KANTONG KECIL
YG TERBENTUK PADA DINDING KOLON
YG TERJADI AKIBAT TEKANAN INTRA
KOLON YG TINGGI PASCA KONSTIPASI
KRONIK.
HAL INI TERJADI PADA USIA LANJUT YG
MAKANNYA RENDAH SERAT. PENYAKIT
DIVERTIKULITIS TERJADI BILA
PENUMPUKAN SISA MAKANAN PADA
DIVERTIKULAR MENYEBABKAN
PERADANGAN.
PENCERNAAN
GEJALA PENYAKIT ANTARA LAIN KRAM
PADA BAGIAN KIRI BAWAH PERUT,
MUAL KEMBUNG, MUNTAH,
KONSTIPASI, ATAU DIARE, MENGGIGIL
DAN DEMAM
DIET PENYAKIT DIVERTIKULOSIS

TUJUAN DIET
1. MENINGKATKAN VOLUME DAN
KONSISTENSI FESES
2. MENURUNKAN TEKANAN INTRA
LUMINAL
3. MENCEGAH INFEKSI
PENCERNAAN
DIET PENYAKIT DIVERTIKULOSIS
SYARAT DIET
1. KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT
GIZI NORMAL
2. CAIRAN TINGGI YAITU 2 – 2,5
LITER SEHARI
3. SERAT TINGGI (25 – 50 gr)
CARA MEMESAN DIET

DIET SERAT TINGGI (DST)
PENCERNAAN
DIET PENYAKIT DIVERTIKULITIS
TUJUAN DIET
1. MENGISTIRAHATKAN USUS UNTUK
MENCEGAH PERFORASI USUS
2. MENCEGAH AKIBAT LAKSATIF DARI
MAKANAN BERSERAT TINGGI
SYARAT DIET
1. MENGUSAHAKAN ASUPAN ENERGI DAN
ZAT GIZI CUKUP SESUAI DENGAN
BATASAN DIET YG DITETAPKAN
2. BILA ADA PERDARAHAN, DIMULAI
DENGAN MAKANAN CAIR JERNIH
PENCERNAAN
SYARAT DIET
3. MAKANAN DIBERIKAN SECARA
BERTAHAP, MULAI DARI DIET SISA
RENDAH I KE DIET SISA RENDAH II
DENGAN KONSTITENSI YG SESUAI
4. HINDARI MAKANAN YG BANYAK
MENGANDUNG BIJI BIJI KECIL, SPT
TOMAT, JAMBU BIJI, STROBERI,
KARENA DAPAT MENUMPUK DIDALAM
DIVERTILULER
PENCERNAAN
SYARAT DIET
5. BILA PERLU DIBERIKAN MAKANAN RNTERAL
RENDAH ATAU BEBAS LAKTOSA
6. UNTUK MENCEGAH KONSTIPASI, MINUM
MINIMAL 8 GELAS SEHARI
JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

SESUAI DENGAN GEJALA DAN DERAJAT
PENYAKIT DAPAT DIBERIKAN MAKANAN CAIR
JERNIH, DIET SISA RENDAH I ATAU DIET SISA
RENDAH 2 DALAM BENTUK CAIR KENTAL
ATAU PENUH, SARING, LUNAK ATAU BIASA
PENCERNAAN
CARA MEMESAN DIET
MAKANAN CAIR JERNIH,MAKANAN CAIR

PENUH/ CAIR KENTAL/ MAKANAN
SARING/ MAKANAN LUNAK/ MAKANAN
BIASA/ DIET SISA RENDAH I/ DIET SISA
RENDAH 2 (DSR
I/DSR2/MCJ/MCP/MCK/MS/ML/MB)

Diet Penyakit Saluran Pencernaan

Caricato da

Informazioni sul documento

Copyright

Formati disponibili

Condividi questo documento

Condividi o incorpora il documento

Opzioni di condivisione

Hai trovato utile questo documento?

Questo contenuto è inappropriato?

Copyright:

Formati disponibili

Diet Penyakit Saluran Pencernaan

Caricato da

Copyright:

Formati disponibili

DIET PENYAKIT SALURAN

SALURAN PENCERNAAN ADALAH

SALURAN PENCERNAAN TERDIRI DARI

GANGGUAN PENCERNAAN DAN ABASORBSI

GANGGUAN INI ANTARA LAIN TERJADI KARENA

PENYAKIT SALURAN CERNA YANG TERJADI

MANIFESTASI YG TERJADI PADA PASIEN DAPAT

MENURUT LOKASI PENYAKIT

1. PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

1. DIET PENYAKIT USUS

DISFAGIA ADALAH KESULITAN

PENYEBAB DAPAT KARENA:

PASIEN YG MENGALAMI DISFAGIA

TUJUAN DIET DISFAGIA:

DISFAGIA DAPAT TERJADI PADA LANSIA

BILA DIBERIKAN MELALUI PIPA MAKA

BILA DIBERIKAN PER ORAL MAKANAN

CARA MEMESAN DIET

HEMATEMESIS MELENA ADALAH KEADAAN

TUJUAN DIET PASCA HEMATEMESIS MELENA;

DIET PASCA HEMATEMESIS MELENA

SYARAT DIET HEMATEMESIS MELENA

JENIS DAN INDIKASI DIET PASCA HEMATEMESIS

CARA MEMESAN DIET PASCA HEMATEMESIS

DIET PENYAKIT LAMBUNG

PENYAKIT LAMBUNG (GASTROINTESTINAL)

DIET PENYAKIT LAMBUNG

GANGGUAN PADA LAMBUNG

TUJUAN DIET PENYAKIT LAMBUNG:

ADALAH UNTUK MEMBERIKAN

JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

MAKANAN DIBERIKAN SETIAP 3 JAM

DIET LAMBUNG II DIBERIKAN SEBAGAI

MAKANAN DIBERIKAN DALAM BENTUK

BERAS 90 gr ( 3 ½ GLS BUBUR)

BERAS DIBUBUR ATAU DITIM, KENTANG DIPURE,

BAHAN MAKANAN SUMBER KARBOHIDRAT YANG

KETAN, BERAS TUMBUK, ROTI WHOLE WHEAT,

DAGING SAPI EMPUK, HATI, IKAN, AYAM

BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN HEWANI

DAGING, IKAN , AYAM YG DIAWETKAN,

TAHU, TEMPE DIREBUS DITIM, DITUMIS,

BAHAN MAKANAN SUMBER PROTEIN

TAHU TEMPE DIGORENG, KACANG TANAH,

SAYUR YG TIDAK BANYAK SERAT DAN TIDAK

BAHAN MAKANAN SAYURAN YANG TIDAK

SEPERTI DAUN SINGKONG, KACANG PANJANG,

ALAM KALENG, SARI BUAH , PIR DAN

BAHAN MAKANAN BUAH YANG TIDAK

BUAH TINGGI SERAT DAN ATAU DAPAT

MARGARIN DAN MENTEGA,ALAM KALENG,

BAHAN MAKANAN LEMAK YANG TIDAK

LEMAK HEWAN, SANTAN KENTAL

BAHAN MAKANAN MINUMAN YANG

MINUMAN YG MENGANDUNG SODA

GULA GARAM, VETSIN, KUNCI, KENCUR,

BAHAN MAKANAN BUMBU YANG TIDAK

LOMBOK, BWANG, MERICA, CUKA, DAN YG

DIET LAMBUNG III DIBERIKAN SEBAGAI

MAKANAN DIBERIKAN DALAM BENTUK

BERAS 200 gr ( 4 GLS TIM)

BERAS DITIM KENTANG DIREBUS, DIPURE,

BAHAN MAKANAN SUMBER KARBOHIDRAT YANG

KETAN, BERAS TUMBUK, ROTI WHOLE WHEAT,