NEUROPHYSIOLOGY

Organisasi sistem saraf

• Susunan saraf pusat (SSP)
– Otak
– Korda spinalis
• Sistem saraf tepi (SST)
– Divisi aferen : membawa informasi ke SSP
– Divisi eferen
• Sistem saraf somatik : neuron motorik
• Sistem saraf otonom :
– Sistem saraf simpatis
– Sistem saraf parasimpatis
 SEL SARAF (NEURON)
• Functional unit of nervous system, with
excitability and conductivity characteristics
• 1011 = 10 billion neurons in the CNS

• Glial cells (neuroglia): Non conductive cells

which protect, maintain, and support nervous
system
• 10 – 50 x of neurons
 SEL SARAF (NEURON)
3 bagian utama
• Badan sel : Nukleus dan organel-organel
• Dendrit : tonjolan-tonjolan yg menjulur keluar dari
badan sel, meningkatkan luas permukaan penerima
sinyal
• Akson : tonjolan tunggal yg menghantarkan potensial
aksi menjauhi badan sel dan berakhir di sel lain
– Bagian awal akson dan bagian badan sel tempat akson
tersebut keluar disebut axon hillock
– Impuls menyebar sepanjang akson menuju terminal akson
 Parts of a neuron
• Dendrite
• Cell body/ soma
• Axon hillock
• Axon
• Myelin sheath
• Synaptic knobs/
terminal buttons
• Dendrites & soma  receptive segment

• Axon closest to axon hillock  initial

segment

• Axon  conductive segment

• Axon terminal  transmissive segment

• Mielin
– dibentuk oleh Oligodendrosit pd SSP dan oleh Sel
Schwan pd sistem saraf perifer
– Berfungsi sebagai selubung serat saraf
• Nodus Ranvier
– bagian dari serat saraf bermielin yg membran
aksonnya tdk diselubungi mielin dan terpajan ke
CES
– biasanya terpisah dlm jarak 1 mm
 Functions of nervous system
• Sensory (sensory/afferent neuron)
– Carried sensory information from internal & external
stimuli, into the brain and spinal cord through cranial
and spinal nerves
• Integrative (interneuron/association neuron)
– Processes sensory information by analyzing and storing
some of it and by making decisions for appropriate
responses eg : perception
• Motor (motor/efferent neuron)
– Activating effectors (muscles contract and glands
secretion) to elicit an appropriate motor response
through cranial and spinal nerves
• Multipolar neurons usually have several
dendrites and one axon
– Most neurons in the brain and spinal cord
• Bipolar neurons have one main dendrite and
one axon : found in the retina (eye), inner ear,
olfactory area of the brain
• Unipolar neurons have dendrites and one
axon that are fused together to form a
continuous process that emerges from the
cell body
– more appropriately called
pseudounipolar neurons because they
begin in the embryo as bipolar neurons.
– dendrites of most unipolar neurons
function as sensory receptors that
detect a sensory stimulus such as touch,
pressure, pain, or thermal stimuli
• some neurons are named for histologist
who first described them eg : Purkinje cells
(in the cerebellum)
• or for an aspect of their shape or
appearance eg : pyramidal cells(cerebral
cortex) which have pyramid-shaped cell
bodies
Ion Channels in Neurons
 POTENSIAL MEMBRAN ISTIRAHAT

• Perbedaan potensial dalam keadaan

istirahat antara bagian dalam dan luar
sel, dimana bagian dalam sel bermuatan
lebih negatif dibandingkan dengan
bagian luar
• Steady Potential
• Ditulis dengan tanda minus
• Bervariasi antara berbagai jaringan
• Pada sel saraf dlm keadaan
istirahat membran bersifat 50-
75 kali lebih permeabel thd K+
daripada terhadap Na+,
sehingga K+ lebih mudah
berpindah dibandingkan Na+.
Pengaruh K+ pd potensial
membran istirahat jauh lebih
besar daripada pengaruh Na+
• Membran juga permeabel
thdp Na+ sehingga sebagian
Na+ akan masuk ke dalam sel
dan menetralkan sebagian
potensial yg ditimbulkan K+
• Potensial membran istirahat
pd umumnya sebesar -70mV
• K+ terus menerus berdifusi keluar sel demikian pula Na
berdifusi masuk ke dalam sel. Meskipun demikian konsentrasi
K+ intrasel tdk terus turun dan konsentrasi Na+ intrasel tdk
terus meningkat. Hal ini terjadi karena kerja pompa Na+K+
ATP-ase. Pd potensial istirahat pompa akan memindahkan
kembali ion K+ masuk ke dalam sel dan mengeluarkan ion Na+
keluar sel.
• Adanya keseimbangan antara difusi dan kerja pompa tersebut
mempertahankan gradien konsentrasi tetap konstan
sepanjang membran
• 80% potensial membran timbul karena difusi pasif K+ dan Na+
menuruni gradien konsentrasinya
• 20% karena kerja pompa Na+K+ ATP-ase yang memompa 3
Na+ keluar sel untuk setiap 2 K+ yang masuk ke dalam sel
 POTENSIAL AKSI
• Sel-sel saraf dan sel otot mampu secara cepat
dan sementara waktu mengubah
permeabilitas membran terhadap ion-ion yg
bersangkutan sebagai respons terhadap
rangsangan yg sesuai shhg terjadi fluktuasi
potensial membran
• Bila akson dirangsang ->terjadi hantaran
impuls -> tampak perubahan yg cepat
pada potensial membran (Potensial Aksi)
THE PHYSIOLOGY OF NEURON
• Recording with an electrode inside an axon  resting membrane
potential/ polarization  typically -70 mV
(the potential difference between the inside and outside of the axon,
the inside being more negative than the extra-cellular fluid)
• Threshold stimulus
• Na+ channels open  Na+ enters the cell
• Depolarization: The reversal of potential membrane  + inside
and – outside
• Firing level/ threshold: The point where depolarization
accelerates (following the increase by 15 mV)
 • Repolarization: The potential returns  K+ channels open
(slower than Na+ channels)  K+ exits

K+
• After-depolarization: Slow downward

• After-hyperpolarization: Under the level of polarization

 Graded potential
• small deviation from the membrane potential that makes the
membrane either more polarized (inside more negative) or less
polarized (inside less negative)
– When the response makes the membrane more polarized (inside more
negative), it is termed a hyperpolarizing graded potential
– When the response makes the membrane less polarized (inside less
negative), it is termed a depolarizing graded potential
• graded potentials occur mainly in the dendrites and cell body of a
neuron
– occurs when a stimulus causes mechanically gated or ligand-gated
channels to open or close in an excitable cell’s plasma membrane
– mechanically gated channels and ligand-gated channels can be present
in dendrites of sensory neurons
– ligand-gated channels are numerous in dendrites and cell bodies of
interneurons and motor neurons
• vary in amplitude (size), depending on the strength of the stimulus
 Characteristics Graded Potential Action Potential

Origin Dendrites/ Soma Trigger zone of an

axon
Channels Ligand-gated/ Voltage-gated (Na+
mechanically gated and K+)
Conduction Local, not propagated Propagated

Amplitude  Stimulus intensity All-or-none (100 mV)

(1 mV – 50 mV)
Duration Longer (msec – min) Shorter (0.5 – 2
msec)
Polarity Hyperpolarizing/ Depolarizing 
Depolarizing Polarizing
Refractory period Not present Present
 PENYEBARAN POTENSIAL AKSI

• Hantaran Ortodromik Impuls berjalan satu arah

dari synaptic junction atau reseptor sepanjang akson
ke tujuannya
• Hantaran Saltatori  Hantaran dari satu Nodus
Ranvier ke Nodus Ranvier berikutnya
Saltatory conduction:

• “jump” of depolarization
from one Ranvier node to next
Ranvier node

• many voltage-gated
channels present in Ranvier
nodes  ionic currents flow
through cytosol & ECF

• energy-efficient mode of
conduction (less ATP for Na+/K+
pumps)
 The Types of Nerve Fibers in Mammalian Nerves

Type Function Diameter Conduction Duration Absolute

(m) (m/sec) (msec) refractory
period
A Proprioceptive, 12 -20 70 - 120
somatic motor
A Touch, pressure 5 - 12 30 - 70 0,4 – 0,5 0,4 - 1

A Motor in muscle 3-6 15 - 30

spindle
A Pain, cold, touch 2 - 5 12 - 30
Type Function Diameter Conduction Duration Absolut
(m) (m/sec) (msec) refractory
period
B Autonomic pre- <3 3 - 15 1,2 1,2
ganglion

C Pain, temperature, 0,4 – 1,2 0,5 - 2 2 2

some
mechanoreceptive,
reflex responds
Simpat Pre-ganglion 0,3 – 1,3 0,7 – 2,3 2 2
hetic

PS: A & B fibers  myelinated; C fiber  unmyelinated

 HUKUM GAGAL ATAU TUNTAS

Bila timbul potensial aksi dalam

membran saraf, proses depolarisasi akan
berlangsung sepanjang membran
jika kondisinya memungkinkan
atau tidak berlangsung sama sekali
jika keadaan tidak memungkinkan
 Hukum Gagal atau Tuntas
(“All or None Law”)
 PERIODE REFRAKTER
Selama membran masih dalam keadaan
depolarisasi tidak dapat terjadi potensial aksi
yg baru  Periode Refrakter
• Periode Refrakter Absolut  sejak tercapai
ambang letup hingga repolarisasi mencapai
sepertiga
• Periode Refrakter Relatif  akhir periode
refrakter absolut hingga mulai depolarisasi
ikutan
• Refractory periods: Unresponsive period to adequate stimulus
• Absolute: firing level  1/3 repolarization
• Relative: 1/3 repolarization  the beginning of after-
depolarization (neurons can be stimulated by a larger-than-
normal stimulus)
 Sinaps
Pertemuan antara akson atau bagian lain dari
neuron (sel presinaptik) dengan dendrit,
soma, atau akson; sel otot kelenjar atau
kelenjar (sel post sinaptik)

• Sinaps listrik/ elektrik (ion-ion lewat

connexons) (sel-sel jantung, otot polos usus
halus, beberapa sel retina)

• Sinaps kimiawi (neurotransmiter) 

mayoritas sinaps
Jenis-jenis sinaps:
• Akso-dendritik (paling sering)
• Akso-somatik (sering)
• Akso-aksonik (medulla spinalis)
• Dendro-dendritik (sel granula & sel mitral bulbus olfactorius)
• Somato-dendritik (optic tectum katak, nucleus geniculatum
lateralis tikus), Dendro-somatik, Somato-somatik (ganglion
cervicalis superior, corpus pinealis tikus)
• Somato-aksonik (carotid body, cardiac ganglion)
• Dendro-aksonik (bulbus olfactorius: sel periglomerular & sel
stelat (?))
• Terminal akson neuron prasinaps berakhir di
ujung yg sedikit menggelembung disebut
kepala sinaps
• Kepala sinaps mengandung vesikel berisi
neurotransmitter
• Kepala sinaps berada dekat dgn neuron
pascasinaps tetapi tdk berkontak langsung
• Ruang antara neuron prasinaps dan
pascasinaps disebut celah sinaps
• Bagian dr membran pascasinaps yg berada
tepat di bawah kepala sinaps disebut
membran subsinaps
 Berdasarkan perubahan permeabilitas di
neuron pascasinaps yg diinduksi ikatan antara
neurotransmitter dr neuron prasinaps dgn
reseptornya di neuron pascasinaps terdapat 2
jenis sinaps
• Sinaps eksitatorik
• Sinaps inhibitorik
 Sinaps eksitatorik
• Ikatan antara neurotransmitter dan reseptornya pd sinaps
eksitatorik akan membuka aluran Na dan K dlm membran
subsinaps sehingga terjadi peningkatan permeabilitas
terhadap kedua ion tsb
• Na terdorong masuk ke dalam sel dan K keluar sel. Na yg
masuk ke dalam sel lebih banyak drpada K yg keluar sel
sehingga ion positif lebih banyak berpindah ke dalam sel,
bagian dalam membran menjadi kurang negatif dibandingkan
potensial istirahat dan menimbulkan depolarisasi kecil di
neuron pascasinaps
• Perubahan potensial pascasinaps yg terjadi di sinaps
eksitatorik ini disebut Excitatory Post Synaptic Potensial
(EPSP)
 Sinaps inhibitorik
• Kombinasi neurotransmitter dan reseptornya meningkatkan
permeabilitas membran subsinaps thdp K+ atau Cl-. Terjadi
perpindahan ion-ion yg menyebabkan hiperpolarisasi ringan
di neuron pascasinaps, bagian dalam menjadi lebih negatif
• Hiperpolarisasi ringan ini menyebabkan potensial membran
semakin menjauhi ambang sehingga kemungkinan untuk
mendekati ambang dan mengalami potensial aksi semakin
kecil
• Membran dikatakan mengalami inhibisi dan hiperpolarisasi
ringan di sel pascasinaps disebut Inhibitory Pos Synaptic
Potensial (IPSP)
• Potensial pacasinaps keseluruhan bergantung pd
jumlah aktivitas semua masukan prasinaps
• Potensial total di neuron pascasinaps disebut Grand
Post Synaptic Potensial (GPSP) adalah gabungan
semua EPSP dan IPSP yg terjadi pada waktu yg
hampir bersamaan
• Neuron pascasinaps dapat mencapai ambang melalui
gabungan EPSP melalui 2 cara yaitu penjumlahan
temporal dan penjumlahan ruang/spatial
• Penjumlahan beberapa EPSP yg terjadi hampir
bersamaan karena munculnya potensial aksi
berturut-turut di sebuah neuron pascasinaps
disebut Penjumlahan temporal
• Penjumlahan EPSP yg secara simultan berasal
dari beberapa masukan prasinaps yg berbeda
disebut sebagai Penjumlahan spatial
 Spatial summation Temporal summation

Simultaneous stimulation of Repeated stimulation of

many pre-synaptic neurons one pre-synaptic neuron
on a post-synaptic neuron
on one post-synaptic neurons
Once the action potential reaches the axon terminal:
Voltage-gated Ca+2 channels open  Ca+2 enters the cells 
exocytosis of synaptic vesicles  neurotransmitters released
 Neurotransmiter

• Jenis-jenis neurotransmiter > 100

• Efek eksitasi/ inhibisi tergantung dari

reseptornya
• Contoh: Ach  eksitasi pada motor end plate
sinaps otot sadar

• Inhibisi pada sel otot jantung

• Metabolisme Ach/ asetil kolin dan NE/ norepinefrin (saraf
kolinergik & adrenergik)

ACE = asetil kolin esterase

COMT = katekol O metil transferase
MAO = mono amin oksidase
 Grup Neurotransmiter Fungsi

Asetil kolin Asetil kolin Eksitatoris, inhibitoris; otot,

kelenjar, memori

Asam amino • Gamma-amino Inhibisi (IPSP) neuron otak

butyric acid
(GABA)
• Glutamat EPSP (neuron otak)
• Aspartat EPSP (neuron otak)
• Glisin IPSP (medulla spinalis)
 Grup Neurotransmiter Fungsi

Monoamin Dopamin Neuron adrenergik, EPSP,

kesiagaan
(arousal), motorik

Histamin EPSP

NE EPSP & IPSP. Kesiagaan, motorik,

fungsi visera (pengaturan panas,
reproduksi)

Serotonin (5- Tidur, mood, nafsu makan, EPSP

hidroksitriptamin/
5 HT)
 Grup Neurotransmiter Fungsi

Neuropeptida Somatostatin Hambat sekresi Growth

Hormone
Endorphins, Analgetika
enkephalins
Susbtansi P Mediasi rasa nyeri
SUMMARY
 Terima kasih.....

20-Apr-19 60