Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
LANSIA
TREND DAN ISUE
LANSIA
LATAR BELAKANG
Jumlah Penduduk Lansia
• Tahun 2000 = 400
Dunia Juta
• Tahun 2025 = 1.5 M
Indi a
USSR
USA
Indonesia
Projected increase in the elderly population
between 1980 and 2020 for the 20 countries with the
Br azi l
largest elderly population in 1980
J apan
M exi co
Ni ger i a
P aki stan
Vietnam
Bangl adesh
Canada
Fr ance
Italy
P oland
Ger many
A r genti na
Spai n
United K i ngdom
(WHO, TRS. 779, 1989)
30
25
20
Population
15
(millions)
10
5
0
1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020
Years
Age 0-4 Age 60+
Banyak Kasus
KETIMPANGAN Etika & Hukum
Terbatasnya Keahlian
Gerontik
Tujuan Etika Hukum dalam Keperawatan
Gerontik
ETIKA Mengatur
TUJUAN Tertib – Tentram
Dan Lansia
HUKUM Hidup Sejahtera
KEPERAWATAN GERONTIK
MORAL
ETIKA HUKUM
Pengertian Etika & Hukum dlm
Keperawatan Gerontik
Etika dalam keperawatan gerontik merupakan pola perilaku
harus dilakukan oleh seorang perawat ( Rule of Conduct )
dalam memberikan pelayanan keperawatan pada usia
lanjut.
• Hukum dalam keperawatan gerontik adalah Peraturan
perundang – udangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan
yang mengatur bagaimana semestinya pemberian
pelayanan keperawatan pada usia lanjut
Permasalahan Lanjut Usia
1. Perubahan dan pergeseran nilai budaya masyarakat sehingga lanjut usia kurang mendapat
perhatian.
2. Perubahan bentuk keluarga dari keluarga besar menjadi keluarga inti.
3. Terbatasnya aksepsibilitas lanjut usia sehingga mobilitas sangat terbatas
4. Mengalami kemunduran fsik, mental dan sosial yang disebabkan karena terjadinya
degeneratif pada lanjut usia
5. Terbatasnya hubungan dan komunikasi lanjut usia dengan lingkungan
6. Kesempatan dan produktiftas kerja menurun
7. Pada umumnya lanjut usia rawan terhadap penyakit
8. Terbatasnya kemampuan di dalam memanfaatkan dan mendayagunakan sumber-sumber
yang ada.
Teori Dasar Pembuatan Kep. Etis
Teleologi
1. Beneficence
2. Justice
Deontologi 3. Otonomi
4. Veracity
Intuitionism 5. Fidelity
Pembuatan keputusan Etis
1. Metoda Teleologi (Maksud baik)
a. Kebaikan maksimal dan ketidak baikan sekecil mungkin bagi manusia.
b. Utilitarisme ( Kebermanfatan/rule dan act )
- Rule : Manfaat sejauh mana memberikan kebaikan /kebahagiaan kepada
manusia.
- Act : kebaikan sebanyak- banyaknya & ketidak baikan sekecil-kecilnya pada
situasi itu
2. Deontologi (formalisme ) Tanggung jawab moral
a. Kemurahan hati (benefcence)
b. Keadilan (justice)
c. Kemandirian(Otonomy)
d. Kejujuran (veracity)
e. Ketaatan (Videlity)
1. Kemurahan hati
(Benefecence)
a. Menghargai :
- Menjujung tinggi dan menghargai keyakinan dan perilaku seseorang
- Menegaskan didepan umum
b. Memilih :
- Berbagai alternatif
- Mempertimbangkan konsekwensinya
- Bebas
c. Bertindak :
- Bertindak sesuai dg nilai
- Bertindak sesuai pola, konsistensi, repitisi (mengulang yg telah
disepakati)
2. Keadilan(Justice)
3. Otonomi (Autonomy):
• Kebebasan melakukan tindakan / keputusan berdasarkan
pilihan
• Variasi pilihan : Tingkat kesadaran, usia, penyakit, lingkungan
RS, ekonomi, informasi dst.
4.Kejujuran (Veracity)
5. Ketaatan (Videlity)
• Setia sesuai kesepakatan,Tanggung jawab,Mempertahankan
rahasia, janji, perhatian, kepedulian.
Intuitionism
• Berasal dari kata Intuisi
• adalah pengetahuan yang bergerak antara rasional
dan intelektualitas
Hubungan perawat dengan lansia
perawat
Malpraktek
Lansia
Malpraktek
• Malpraktek adalah suatu praktek / tindakan yang
salah atau tidak sesuai dengan standar profesi atau
standar prosedur operasional.
Upaya Pencegahan Terjadinya Malpraktik
Medik
• Tidak menjajikan kesembuhan
• Melaksanakan informed consent
• Melakukan sesuai standart etik dan hukum
• Membuat rekam medis
• Bila ragu – ragu dalam bertindak segera hubungi dokter
• Memperlakukan pasien secara manusiawi
• Menjalin hubungan baik dengan klien dan masyarakat
Pembuatan Keputusan Terhadap Masalah Etik
Pasal 42,
Setiap warga negara yang berusia lanjut, cacat fsik dan atau
cacat mental berhak memperoleh perawatan, pendidikan,
pelatihan, dan bantuan khusus atas biaya negara, untuk
menjamin kehidupan yang layaksesuai dengan martabat
kemanusiaan, meningkatkan rasa percaya diridan kemampuan
berpartisipasidalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
UU No. 36 th 2009 tentang
kesehatan
1) Lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bemasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2) Sebagai penghormatan dan penghargaan kepada lanjut usia diberikan hak untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial yang meliputi :
a. pelayanan keagamaan dan mental spiritual;
b. pelayanan kesehatan;
c. pelayanan kesempatan kerja;
d. pelayanan pendidikan dan pelatihan;
e. kemudahan dalam penggunaan fasilitas, sarana, dan prasarana umum;
f. kemudahan dalam layanan dan bantuan hukum;
g. perlindungan sosial;
h. bantuan sosial.
3) Bagi lanjut usia tidak potensial mendapatkan kemudahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kecuali
huruf “c”,huruf “d”, dan huruf “h”.
4) Bagj lanjut usia potensial mendapatkan kemudahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kecuali
Pendekatan dalam Pelayanan Kesehatan
Lansia
• Pendekatan yang bisa mencakup sehat fsik, psikologis,
spiritual dan sosial
• Pendekatan satu aspek tidak akan menunjang pelayanan
kesehatan pada lansia yg membutuhkan pelayanan
komprehensif
• Pendekatan eklektik holistik pdkt yg mencakup aspek
psikososial dan lingkungan yang menyertai
Pendekatan dalam Pelayanan Kesehatan Lansia
meliputi
• Pdkt. Biologis:menitik beratkan pada perubahan2 biologis.
Perubahan mencakup anatomi & fsiologi serta berkembangnya
kondisi patologis yg multiple
• Pdkt. Psikologis: menekankan pd pemeliharaan dan
pengembangan fs.2 kognitif, afektif, konatif dan kepribadian
• Pdkt sosial budaya: menekankan perhatian pada masalah2
sosial budaya yang mempengaruhi lansia
Pendekatan Psikologis
Fungsi Kognitif
• Kemampuan belajar (learning)
• Kemampuan pemahaman (comprehension)
• Kinerja (performance)
• Pemecahan masalah (problem solving)
• Daya ingat (memory)
• Motivasi
• Pengambilan keputusan
• kebijaksanaan
Pendekatan Psikologis
Fungsi afektif
• Biologis: perasaan indera, perasaan vital dan perasaan naluriah
• Psikologis: p.diri, p. sosial, p.etis, estetis, intelek, religius
Fungsi konatif (psikomotor)
kepribadian
Pendekatan Sosial Budaya
• “disengagement theory of aging”proses pelepasan ikatan/
penarikan diri scr pelan2 tetapi pasti & teratur dari individu atau masy
thd satu sama lain terjadi scr alamiah dan tidak dpt dihindari. Hal tsb
berlangsung sampai penarikan diri yang terakhir, yaitu mati
• “Continuity theory”berdasar asumsi bahwa identity adlh fungsi
hubungan & interaksi dg orang lain.
Pendekatan Sosial Budaya
• “activity theory” orang yg masa mudanya sangat aktif akan
terus memelihara keaktifannya setelah dia tua. “sense of
integrity” dibangun semasa muda & tetap terpelihara sampai
tua.
• Erickson membagi manusia menurut fase umurnya. Ada
masa krisis dlm setiap fase. Pada masa tua ada pilihan antara
“sense of integrity” dan “sense of despair” krn ada rasa takut
kematian
PRINSIP ETIK KEPERAWATAN LANSIA
• Empati
tindakan empati harus dilaksanakan dengan wajar, tidak berlebihan sehingga tidak
menimbulkan kesan over protective dan belas kasihan
• Yang harus dan yang jangan (Non Malfcence dan Benefcence)
• Otonomi: yaitu suatu prinsip bahwa seorang individu mempunyai hak untuk menentukan
nasibnya dan mengemukakan keinginannya sendiri :
1. apakah klien bisa memutuskan secara benar?
2. dapatkah klien memberi alasan ?
3. alasan rasional?
4. apkah klien mengerti tentang implikasinya?
• Keadilan
• Kesungguhan hati : yaitu suatu prinsip untuk selalu
memenuhi janji yang diberikan pada seorang penderita
Trend and Issue
Konsep “Menua sehat”
(The “Healthy Aging” Concept)
Endogenic Aging
Healthy Aging
(menua sehat)
Exogenic Factors
Tobacco Stroke
Dyslipidemia Hypertension
Gambar 1. Faktor risiko dan penyakit degeneratif (FR harus dihindari/dihilangkan sedini mungkin
supaya lebih berhasil) - Boedhi-Darmojo, Retirement Speech 6 Januari 2001,
Sidang Konsorsium Ilmu Kesehatan (KDK) 2000.
The 13 i
Social Physical
determinants environment
CULTURE
2. MENINGKATKAN OTONOMI
3. MENCEGAH KECACATAN
HOLISTIK
1. DELIRIUM 8. JATUH
2. PENURUNAN 9. INFEKSI
KAPASITAS
FUNGSIONAL 10. MALNUTRISI
6. DEKUBITUS URINE
7. POLIFARMASI
Hidup
Healthy Active Wealthy Keluarga terhormat, Hidup
ageing ageing ageing harmonis bermanfaa bermakna
t
Isu pada Keperawatan Gerontik
Income security
Protection of asset
Health Promotion
Care during periods of illness
Peachfull death
AGEISM
Negative attitude & Stereotyping People
because of their age
DINAS PERHUBUNGAN
Pelayanan
kepada
Lansia Jl. RE.Martadinata
melalui
Rambu
lalu lintas
Jl. A.Yani
Jl. Perintis (Depan Lapang Merdeka)
(Depan Pendopo)
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN
Trotoar di Jl. Selabintana
Penyediaan Trotoar yang dapat digunakan
sebagai sarana olah raga.
Trotoar di Jl.Siliwangi
Catatan : Gambar trotoar di atas hanya sebagai contoh trotoar yang dapat digunakan
sebagai sarana olah raga namun rencana ke depan jogging track ini dapat lebih
difokuskan pada taman-taman yang ada di Kota Sukabumi.
DESAIN TROTOAR
DINAS PERHUBUNGAN
TROTOAR YANG AMAN DAN
NYAMAN
DINAS PERHUBUNGAN
I
DA
LAN
DINAS PERHUBUNGAN
AKSESIBILITAS
DINAS PERHUBUNGAN
PARKIR KHUSUS
HALTE
Pelayanan lansia pada
sarana dan prasarana
Angkutan Umum meliputi
DINAS PERHUBUNGAN
Aksesibilitas (kemudahan)
dengan menyediakan:
1. Tangga naik dan atau
turun (halte) khusus
lansia
2. Pintu masuk dan keluar
khusus pada kendaraan
angkutan umum
3. Tempat duduk khusus
yang didesain agar
lansia dapat duduk
dengan aman dan
nyaman.
4. Alat bantu
5. Tanda- tanda atau
sinyal.
FASILITAS PENYEBERANGAN YANG AMAN &NYAMAN
DINAS PERHUBUNGAN
FASILITAS PELICAN CROSS
(LAMPU PENYEBERANG JALAN)
Terminal Penumpang
DINAS PERHUBUNGAN
Ruang tunggu
DINAS PERHUBUNGAN
Tiket khusus JALUR KHUSUS PENUMPANG
TICKETING
3. ANGKUTAN UMUM
2. Salah satu programnya adalah terdapat bis yang dapat diakses oleh para lansia dan
pengguna kursi roda.
FASILITAS ANGKUTAN
UMUM
UNTUK PENGGUNA
KURSI RODA
DINAS PERHUBUNGAN