Sei sulla pagina 1di 56

ALKIL HALIDA

Imas Masruroh, M.Si

Kimia Organik
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Serang Raya
Latihan Soal
1. Tuliskan isomer posisi dan isomer fungsional dari C5H12O, C5H10O, C5H10O2 !
2. Buatlah resonansi dari senyawa fenol !
3. Tuliskan persamaan reaksi
(a) bromobenzena + asam sulfat pekat (kalor) + SO3
(b) asam benzenasulfonat + HNO3 pekat (kalor) (katalis H2SO4)
(c) toluena + asetil klorida (katalis AlCl3)
4. Rancanglah sintesis senyawa-senyawa berikut, dimulai dari benzena:
(a) asam p-toluenasulfonat (c) p-nitrotoluena
(b) asam m-klorobenzenasulfonat (d) o-etilnitrobenzena
5. Berilah nama IUPAC pada senyawa berikut:
a. HOCH2CH2OH b.BrCH=CBrCH2C(OH)=CH2
Resonansi senyawa fenol
A. STRUKTUR ALKIL HALIDA
Rumus Umum :

R X
gugus alifatik atom halogen

Ar X
gugus aromatik

• Alkyl halides are organic molecules containing a halogen atom


bonded to an sp3 hybridized carbon atom.
• The halogen atom in halides is often denoted by the symbol “X”.
There are other types of organic halides.
• Vinyl halides have a halogen atom (X) bonded to
a C—C double bond.
• Aryl halides have a halogen atom bonded to a benzene ring.
• Allylic halides have X bonded to the carbon atom adjacent to
a C—C double bond.
• Benzylic halides have X bonded to the carbon atom adjacent
to a benzene ring.
Polarity and Reactivity

 Halogens are more electronegative than C.


 Carbon—halogen bond is polar, so carbon has partial
positive charge.
 Carbon can be attacked by a nucleophile.
 Halogen can leave with the electron pair.
B. TATA NAMA ALKIL HALIDA
 Common names are often used for simple alkyl
halides. To assign a common name:
Name all the carbon atoms of the molecule as a
single alkyl group.
Name the halogen bonded to the alkyl group.
Combine the names of the alkyl group and halide,
separating the words with a space.
 CH2X2 called methylene halide.
 CHX3 is a haloform.
 CX4 is carbon tetrahalide.
 Common halogenated solvents:
CH2Cl2 is methylene chloride
CHCl3 is chloroform
CCl4 is carbon tetrachloride.
Tuliskan dua nama untuk:
IUPAC: 2-fluoro-2-metilpropana
1. (CH3)3CF Trivial: t-butil fluorida
2. (CH3)2CHBr IUPAC: 2-bromopropana
3. (CH3)2CHCH2Cl Trivial: isopropil bromida
IUPAC: 1-kloro-2-metilpropana
Trivial: isobutil klorida
Tuliskan struktur untuk:

a. 1,1-diklorobutana
b. 3-bromo-1-butena
c. 2-iodo-1-etanol
C. KLASIFIKASI ALKIL HALIDA
(1) Metil Halida
Struktur dimana satu hidrogen dari
metana digantikan dengan halogen.

Contoh:

CH3F CH3Cl CH3Br CH3I


fluorometana klorometana bromometana iodometana

(2) Alkil Halida Primer (1°)


Mempunyai satu gugus alkil terikat pada C-X.
Contoh:
CH3-CH2Br (CH3)3C-CH2Cl CH2I

bromoetana 1-kloro-2,2-dimetilpropana (Iodometil)sikloheksana


(etilbromida) (neopentil klorida)
(3) Alkil Halida Sekunder (2°)
Mempunyai dua gugus alkil yang terikat
pada C-X.
Contoh: CH3
CH3H2C CH Br

2-bromobutana
(sek-butil bromida)

(4) Alkil Halida Tersier (3°)


Mempunyai tiga gugus alkil yang terikat pada C-X.
Contoh:
CH3 Br
H3C C Cl

CH3 CH3
2-kloro-2-metilpropana 1-bromo-1-metilsiklopentana
(t-butil klorida)
Klasifikasikan alkil halida berikut ini sebagai primer (1°),
sekunder (2°) atau tersier (3°)!

CH3 CH3CHCl
1° 2°
CH3CHCH2Cl CH2CH2CH3

CH3 H 3C CH Cl

H3C C I 3° CH3
CH3

CH2CH3

Cl
Cl

2° 3°
Types of Dihalides

 Geminal dihalide: Two halogen atoms are


bonded to the same carbon.
 Vicinal dihalide: Two halogen atoms are
bonded to adjacent carbons.
D. SIFAT FISIK ALKIL HALIDA
Titik Didih
• Alkyl halides are weak polar molecules. They exhibit
dipole-dipole interactions because of their polar C—X
bond, but because the rest of the molecule contains only
C—C and C—H bonds, they are incapable of
intermolecular hydrogen bonding.
Solubility

 Alkil halida larut dalam senyawa organik dengan polaritas rendah


seperti : benzena, eter, CHCl3.
 Alkil halida tidak larut dalam air, tetapi dapat saling melarutkan dengan
hidrokarbon cair.

Density

 Rapatan (densitas) alkil halida cair lebih tinggi daripada senyawa


organik lain; lebih berat daripada air.
Contoh : CH2Cl2, CHCl3, dan CCl4 lebih berat daripada air.
 Kebanyakan alkil halida adalah cair; bromida,
iodida, dan polihalida umumnya mempunyai
kerapatan >1.
Kategori reaksi
organik
 Adisi
 Eliminasi
 Substitusi
 Penataan ulang
Reaksi adisi
 Dua reaktan bergabung membentuk produk tunggal
tanpa mengurangi jumlah atom reaktan
 Senyawa yang memiliki ikatan rangkap.
Reaksi Eliminasi
 Kebalikan dari reaksi adisi
 Satu reaktan menghasilkan dua produk, biasanya
disertai dengan pembentukan molekul kecil, seperti
H2O .
 Suatu metode reaksi untuk membentuk senyawa
berikatan rangkap.
Reaksi Substitusi
 Terjadi ketika dua reaktan bertukar bagian
menghasilkan dua produk baru.
 senyawa jenuh seperti alkana, alkil halida
maupun senyawa aromatik
Reaksi Penataan ulang
Terjadi ketika satu reaktan
tunggal mengalami
reorganisasi ikatan dan
atom untuk menghasilkan
produk isomer.
REAKSI SUBSTITUSI
NUKLEOFILIK

SN1 SN2
REAKSI SUBSTITUSI
Reaksi Substitusi Nukleofilik
Reaksi Substitusi  Satu atom, ion atau gugus
disubstitusikan untuk menggantikan atom, ion atau
gugus yang lain.
Reaksi Substitusi Nukleofilik  reaksi substitusi oleh
suatu nukleofil.
Nukleofil  spesies yang mempunyai atom dengan
orbital terisi 2 elektron (pasangan elektron).
 Basa Lewis
 Kebanyakan anion, tetapi beberapa molekul
polar yang netral yang memiliki pasangan
elektron menyendiri
Misal :
SN2
 Substitusi, nukleofilik, bimolekular
 Bimolekular = 2 molekul, nukleofil dan alkil
halida
 Satu tahap reaksi dan tanpa intermediet
 Backside attack (serangan dari posisi
belakang)
Faktor – faktor yang mempengaruhi
reaksi SN2

1. SUBSTRAT = efek sterik


Reaksi terjadi pada sisi yang relatif tidak terhalangi

unreactive
 Dengan bertambahnya jumlah gugus alkil
yang terikat pada karbon ujung, keadaan
transisinya bertambah berjejal dengan atom.
Jejalan ruang dalam struktur disebut
rintangan sterik.
2. Nukleofil
Reaksi SN2 Sangat bergantung pd nukleofilisitas

 Nukleofilisitas = afinitas basa lewis untuk atom C pada


reaksi SN2
 Kebasaan = Afinitas basa untuk sebuah proton
 Nukleofil bermuatan negatif akan lebih reaktif dibanding
yang netral. Sebagai konsekuensinya, rx SN2 sering terjadi
pada kondisi basa dibanding kondisi netral atau asam.
Urutan kebasaan Urutan nukleofilisitas

I- H2O
Br- ROH
Cl- Cl-
ROH Br-
H2O OH-
CN- OR
OH- I-
OR CN-

Keterangan: semakin ke bawah semakin kuat


Nukleofil

• Nucleophiles and bases are structurally similar:


both have a lone pair or a  bond. They differ in
what they attack.
3. Pelarut
Mempengaruhi kenukleofilan
 Ada 2 jenis :

 Protik = mengandung atom hidrogen yang terikat dengan


atom yang lebih elektronegatif (atau memiliki gugus –OH
atau –NH)
 Aprotik = tidak ada  baik untuk rx SN2

 Pelarut protik  membentuk ikatan hidrogen dengan nukleofil


 solvasi reaktan nukleofil
 Pelarut aprotik = asetonitril (CH3CN), DMSO
4. Leaving group (gugus pergi)

Gugus pergi merupakan basa lemah


Reaktivitas: R-I > R-Br > R-Cl >> R-F
L.G. baik L.G. buruk
Lebih reaktif Kurang reaktif
Gugus Pergi (Leaving groups)
Reaksi SN1
 Substitusi, Nukelofilik, Unimolekular
 Tahap intermediate, pembentukan karbokation
 Terjadi pada kondisi asam dan netral
Reaksi SN1
 Substrat
 Gugus pergi
Yang paling baik = basa lemah

 Pelarut
Reaksi SN1 akan berlangsung lebih cepat pada Pelarut protik
REAKSI ALKIL HALIDA
KEGUNAAN ALKIL HALIDA
 Alkil halida tersebar luas di alam, meskipun lebih banyak
terjadi dalam organisme air laut daripada organisme air tawar.
 Halometana sederhana seperti CHCl3, CCl4, CBr4, CH3I, dan
CH3Cl adalah unsur pokok alga Hawai Aspagopsi taxiformis.

 Senyawa alkil halida yang diisolasi dari organisme laut yang


memperlihatkan aktivitas biologis yang menarik.
Contoh: plocamen B, suatu turunan triklorosikloheksana yang
diisolasi dari alga merah Plocamium violaceum, berpotensi
seperti DDT dalam aktivitas insentisidanya melawan larva
nyamuk.
 Pelarut (CCl4, CHCl3)
 Insektisida (DDT)
 Anastetika  Metoksi flurana (CH3OCF2CHCl2)
 Bahan sintesis senyawa organik
Eliminasi
Reaksi Umum :

Eliminasi alkil halida: dehidrohalogenasi

H X
C C + B C C + BH + X

basa
alkil halida produk
kuat
(alkena)
Mekanisme

E1 E2

Basa kuat : KOH/ethanol; CH3CH2ONa/CH3CH2OH; tBuOK/tBuOH


Eliminasi
Produk mengikuti aturan Saytseff :

alkena lebih stabil, dihasilkan lebih banyak

EtONa
+ +
EtOH
Br 61% 20% 19%

EtONa
+
EtOH
Br
71% 29%
Mekanisme E1
A. Mekanisme E1

Step
Tahap 1: 1:
Penentu(RLS)
laju
+ Br
Br
EtOH + HBr

Step
Tahap 2: 2:
+ EtOH2

H
EtOH

- R+ dapat mengalami penataan ulang


 eliminasi biasanya terjadi dengan kehadiran basa kuat
Mekanisme E2
A. Satu tahap, mekanisme serentak:

X X X
C C C C C C
H H
B B B H

Br
+ OH-

Zaitsev

Potrebbero piacerti anche