Documenti di Didattica
Documenti di Professioni
Documenti di Cultura
DI SUSUN OLEH:
* Sindhi Yulizawirta G1A116016
* Ayu Herlina G1A116017
* Virginia Ayuga Septiyadinda G1A116018
* Della Rafika Sari G1A116019
* Fatma Aperta Daswat G1A116120
* Lucya Wulandari G1A116021
* Vanesa Oktaria G1A116022
* Lily Sabet G1A116023
* Adylla Nissya Maulani . KS (G1A116068)
* Eka Realita History (G1A116069)
* Adek Adrian (G1A116070)
* Fathin Fadhilah (G1A116071)
* Ardi Al Rachman Raaqa Anasta (G1A116072)
* Arofah (G1A116073)
* Sena Oktarida (G1A116074)
* Uswatun Amina (G1A116075)
*DEFINISI
GIGANTISME
Hormon Insulin-like
Pertumbuhan Growth Factor
(Growth Hormone) (IGF)
*Hormon Pertumbuhan
• Gen yang menyandi GH dan protein terkait:
Gen pituitary GH, Sel placental
Sintesis syncytiotrophoblast, hormon Human
Chorionic Somtaotropin (HCS)
Kehilangan penglihatan
karena khiasma optikum
saraf mata tertekan
Orang Normal dan Gigantisme
Wajah tampak kasar dengan hidung melebar pada gigantisme
*
* Sel asidofilik, sel pembentuk hormone pertumbuhan di
kelenjar hipofisis anterior menjadi sangat aktif atau bahkan
timbul tumor pada kelenjar hipofisis tersebut. Hal ini
mengakibatkan sekresi hormone pertumbuhan menjadi sangat
tinggi. Akibatnya, seluruh jaringan tubuh tumbuh dengan
cepat sekali,termasuk tulang.
*
Breath
Biasanya pada pasien gigantisme tidak terjadi perubahan pola
nafas.Bunyi nafas normal. Gangguan nafas biasanya terjadi akibat
adanya proses pembesaran tumor hipofisis.
Blood
Pada gigantisme biasanya tidak terjadi perubahan dalam kerja jantung.
Brain
Pada tumor hipofisis yang mengakibatkan akromegali biasanya terjadi
nyeri kepala bitemporal, gangguan penglihatan disertai hemi-anopsia
bitemporal akibat penyebaran supraselar tumor dan penekanan kiasma
optikum.
*
Bladder
Pada gigantisme terjadi pertumbuhan alat kelamin yang tidak
sempurna.Pola BAK biasanya
Bowel
Biasanya pola BAB normal, terjadi deformitas mandibula disertai
timbulnnya prognatisme (rahang ang menjorok ke depan) dan gigi
geligi tidak dapat menggigit sehingga meyulitkan dalam mengunyah
makanan.
Bone
Pada gigantisme pertumbuhan longitudinal, pembesaran pada kaki
dan tangan perubahan bentuk yang terjadi membesar.Deformitas
tulang belakang karena pertumbuhan tulang yang berlebihan,
mengakibatkan timbulnya nyeri punggung dan perubahan fisiologik
tulang belakang.Terdapat nyeri sendi pada bahu tulang dan lutut.
*Kepastian diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan hormon
pertumbuhan. Sebagai uji penyaring pemeriksaan SM-G
(IGF-1) kemungkinan dianggap paling baik.
*
*
* Tujuan terapi pada gigantisme umumnya sama,
yaitu
* menurunkan kadar hormon pertumbuhan
sampai kadar yang normal
*
3 modalitas terapi gigantisme
*
Reseksi transphenoid merupakan pilihan
yang tepat untuk menangani mikroadenoma dan
makroadenoma hipofisis. Yang bertujuan untuk
menjaga fungsi hipofisis dalam pengobatan
hipersekresi hormon pertumbuhan
* Indikasiradiasi adalah sebagai terapi pilihan
secara tunggal jika tindakan operasi tidak
memungkinkan, dan menyertai tindakan
pembedahan jika masih terdapat gejala akut
setelah terapi pembedahan dilaksanakan.
*
* Meskipun radiasi merupakan salah satu pilihan
terapi gigantisme. Radiasi masih menimbulkan
beberapa masalah jika digunakan sebagai
terapi konvensional gigantisme atau
akromegali.
*
* Analog somastatin jangka panjang memiliki peran
yang penting dalam pengobatan kelebihan
hormon pertumbuhan. Agen ini secara selektif
berikatan dengan reseptor somastatin pada
adenoma somatotrofin.
*
* Efek samping dari semua bentuk analog
somatostatin adalah cenderung munculnya
endapan pada bilier dan batu empedu
pada pemakaian jangka panjang. Jadi
membutuhkan pemeriksaan ultrasound secara
periodik pada pasien yang menggunakan analog
somatostatin jangka panjang
Meskipun obat ini kurang efektif jika digunakan
sendiri, agonis dopamin juga berperan penting
dalam pengobatan kelebihan hormon pertumbuhan.
Karena adanya efek supresif dari prolaktin, obat ini
sangat menguntungkan jika telah terjadi
hiperprolaktinemia, yang sering terjadi pada
gigantisme yang onsetnya anak-anak.
*
Pegvisomant yang merupakan anta gonist selektif
reseptor hormon pertumbuhan. Penggunaan
pegvisomant jangka panjang pada pasien dewasa
dengan gigantisme menghasilkan kadar IGF-1
yang normal pada 97% pasien.
*
Salah satu tujuan pengobatan gigantisme adalah mencegah
pertumbuhan linier yang lebih tinggi lagi.
*
*