Sei sulla pagina 1di 9

HERPES GENITALIA

(HERPES SIMPLEKS)
Anasya Imtina Meirania
2016730114
Definisi
Herpes genital adalah infeksi
pada alat kelamin yang bisa
terjadi pada pria dan wanita.
Penyakit ini termasuk salah satu
infeksi menular seksual (IMS)
karena umumnya ditularkan
melalui hubungan seksual
(vagina, anal, dan oral)

• Djuanda. A et al. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI : Jakarta.
• Hadisaputro S, 2014. Herpes Simpleks. In: A.W., Sudoyo, B., Setiyohadi, I., Alwi, M., Simadibrata, S., Setiati (eds).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5. Interna Publishing, Jakarta, 739-745.
Etiologi
HSV

HSV-1 HSV-2

Penyebab
Penyebab
herpes labiales herpes genitalis
& keratitis
Epidemiologi
Penyakit ini tersebar kosmopolit dan menyerang baik pria maupun
wanita dengan frekuensi yang tidak berbeda. Infeksi primer oleh HVS-1
biasanya dimulai pada usia anak-anak, sedangkan infeksi HVS-2
biasanya terjadi pada umur 20 atau 30 tahun, dan berhubungan
dengan peningkatan aktivitas seksual

• Djuanda. A et al. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI : Jakarta.
• Hadisaputro S, 2014. Herpes Simpleks. In: A.W., Sudoyo, B., Setiyohadi, I., Alwi, M., Simadibrata, S., Setiati (eds).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5. Interna Publishing, Jakarta, 739-745.
Pathogenesis
kulit/permukaan mukosa yang rentan terpajan oleh virus

virus menuju ke ganglion sensorik dimana virus bereplikasi dan


menetapkan latensi.

Infeksi yang menyebar terjadi ketika pencetus tidak mampu


untuk mengendalikan replikasi virus yang mengarah ke viremia
dan keterlibatan multi organ.

Reaktivasi dapat disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet,


stress, perubahan hormonal, imunosupresi, dan infeksi lainnya
Alur Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
• terdapat bentol-bentol kecil
yang berisi air dan Melihat bentuk lesi, vesikel Virus ini dapat ditemukan pada vesikel dan
berkelompok bekelompok di atas kulit dapat dibiak. Pada keadaan tidak ada lesi dapat
• lesi terdapat di daerah yang sembab dan erimatosa diepriksa anitbodi VHS. Pada percobaan tzanck
genital atau daerah , berisi cairan jernih dan dgn pewarnaan giemsa dapat ditemukan sel
pinggang ke bawah kemudian seropurulen, datia berinti banyak dan badan inklusi
• demam, lemas dan mual dapat jadi krusta intranuklear.
• bentol-bentol kecil tersebut
menjadi kering dan
berwarna kehitaman
Tatalaksana
INDIKASI
• Mengobati herpes simplex akut pada kulit dan
membran mukosa, herpes zoster, dan herpes genital
episode awal ataupun berulang.
• Sebagai terapi pencegahan (profilaksis) kambuhnya
herpes simplek pada pasien immune compromised.
• Untuk mengobati infeksi cacar (varicella).
• Digunakan juga untuk mengobati herpes simplex
encephalitis pada neonatus dengan usia > 6 bulan.

EFEK SAMPING KONTRA INDIKASI


nausea, muntah, nyeri abdominal, diare, sakit kepala,lelah, ruam kulit, Jangan digunakan untuk
urtikaria,pruritis, fotosensitifitas, hepatitis, jaundice, dyspnoea, angiodema, anafilaksis, penderita yang mengalami
reaksi neurologi (termasuk pusing, bingung, halusinasi dan mengantuk) gagal ginjal reaksi hipersensitivitas
akut, penurunan index hematologi
terhadap acyclovir dan
valasiclovir.
• Djuanda. A et al. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI : Jakarta.
• Hadisaputro S, 2014. Herpes Simpleks. In: A.W., Sudoyo, B., Setiyohadi, I., Alwi, M., Simadibrata, S., Setiati (eds).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5. Interna Publishing, Jakarta, 739-745.
Prognosis
Prognosis akan lebih baik seiring dengan meningkatnya usia seperti
pada orang dewasa.Kematian oleh infeksi HSV jarang terjadi. Infeksi
inisial dini yang segera diobati mempunyai prognosis lebih baik,
sedangkan infeksi rekuren hanya dapat dibatasi frekuensi kambuhnya.
Pada orang dengan gangguan imunitas, misalnya penyakit-penyakit
dengan tumor di sistem retikuloendotelial, pengobatan dengan
imunosupresan yang lama, menyebabkan infeksi ini dapat menyebar ke
alat-alat dalam dan fatal. Prognosis akan lebih baik seiring dengan
meningkatnya usia seperti pada orang dewasa. Terapi antivirus efektif
menurunkan manifestasi klinis herpes genitalis.

• Djuanda. A et al. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI : Jakarta.
• Hadisaputro S, 2014. Herpes Simpleks. In: A.W., Sudoyo, B., Setiyohadi, I., Alwi, M., Simadibrata, S., Setiati (eds).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5. Interna Publishing, Jakarta, 739-745.
Komplikasi
• Superinfeksi bakteri dan jamur • Infeksi viseral
• Balanitis • Infeksi sistem saraf pusat:
• Kandidiasis vagina Meningitis aseptik, Ganglionitis
dan meilitis, Ensefalitis
• Infeksi mata
• Infeksi kulit: Eksim herpetikum,
Herpetic whitlow, Herpes
gladiatorum

• Djuanda. A et al. 2010. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI : Jakarta.
• Hadisaputro S, 2014. Herpes Simpleks. In: A.W., Sudoyo, B., Setiyohadi, I., Alwi, M., Simadibrata, S., Setiati (eds).Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5. Interna Publishing, Jakarta, 739-745.

Potrebbero piacerti anche