Pembimbing: dr. Dewi Catur Wulandari, Sp.PD Pendahuluan Dalam beberapa tahun terakhir penyakit insufiensi adrenal terjadi “incomplete recovery” akibat pedoman regimen terapi yang belum standar Penelitian terakhir menyebutkan semakin tingginya angka kematian pada pasien yang sedang menjalani terapi pengganti angka insiden berkisar 5-10 pada 100 orang penderita dgn causa mortis terbanyak akibat penyakit kardiovaskular dan sepsis Prismatic case Seorang laki-laki 40 th dgn autoimun Addison disease menjalani terapi selama 20 th saat ini menderita diare dan mual muntah. Pasien meningkatkan dosis hidrokotison oral namun kondisi fisik makin menurun Suatu ketika terjadi gagal jantung dan pasien dilarikan ke RS resusitasi dan pemberian hidrokortison IV dan rehidrasi tidak berhasil pasien akhirnya meninggal Pembelajaran yang kita dapat dari kasus ini: infeksi, gastroenteritis, pada kasus ini bahkan dapat mencetuskan krisis adrenal pada pasien yg telah menjalani terapi Presentasi Klinis Krisis adrenal ditandai dgn hipotensi berat dan hipovolemia Keluhan pasien biasanya kelelahan, depresi, mual muntah, nafsu makan turun sehingga sering dianggap gangguan pencernaan Insufiensi adrenal primer mempunyai gejala khas pigmentasi kulit yang berkaitan dgn hipersekresi propiomelanocortin Infeksi, khusunya GEA, paling sering sebagai pencetus krisis adrenal. Penyebab lainnya pembedahan, aktivitas fisik berlebih, dan stres emosional Definisi krisis adrenal Krisis adrenal penurunan fungsi tubuh yang ditandai paling sedikit 2 kondisi dibawah: Hipotensi Mual muntah Kelelahan fisik Hiponatremia Hipoglikemia Hiperkalemia Kondisi tersebut diikuti dgn perbaikan klinis setelah pemberian glucocorticoid parenteral Patofisiologi Krisis Adrenal Patofisiologi belum sepenuhnya diketahui Hipotensi dapat dijelaskan akibat kurangnya aksi glucocorticoid pada reseptor adrenergik dan deplesi cairan berlebih akibat aktivitas mineralokortikoid berkurang Hilangnya efek supresi akibat defisiensi gukokortikoid menyebabkan over shoot kerja imun sekresi dan sensitivitas mediator inflamasi (TNFα) meningkat krisis adrenal Terapi Secara garis besar terapi dibagi menjadi: Hdrokortison intravena (dosis awal 100 mg IV) apabila tidak terdapat hidrokortison dapat diberi golonan sejenis (prednisolone) dengan dosis ekuivalen Koreksi hipovolemia dgn saline 1000 cc dalam 1 jam pertama • Bila tidak terjadi perbaikan dalam 24 jam, perlu reevaluasi untuk mencari sumber pencetus krisis Pencegahan Pencegahan sebelum prosedur medis berdasarkan Addison disease Self Help Group Pada kondisi stres atau emosional, penambahan dosis glukokortikoid kecil dapat diberikan untuk pencegahan Pada kondisi infeksi pemberian hidrokortison dobel dapat diberikan bila demam >38C dan 3x lipat bila >39C, dapat diulang bilang tiap demam dan dosis diturunkan saat membaik Pada kasus GEA dimana resiko krisis sangat tinggi, pemberian hidrokortison parenteral sangat disarankan Edukasi Pasien Walaupun sudah diberi edukasi verbal, banyak pasien yg tidak dapat mengerti dan mengingat petunjuk yg kita beri Solusinya dapat diberikan emergency card yang berisi semua petunjuk darurat Dapat pula ditambah pemberian emergensi set yang berisi hidrokortison 100 mg, injeksi lewat SC atau IM Kesimpulan Prioritas utama adalah mengurangi morbiditas dan mortalitas pasien dgn krisis adrenal Edukasi harus terstruktur dan berkualitas kepada semua pasien Injeksi hidrokortison secara mandiri adalah kunci dari edukasi, sehingga krisis adrenal dapat dicegah sampai pasien datang ke fasilitas kesehatan TERIMA KASIH Oleh: dr. AA Ngr Agung Wistara Pembimbing: dr. Dewi Catur Wulandari, Sp.PD