Esplora E-book
Categorie
Esplora Audiolibri
Categorie
Esplora Riviste
Categorie
Esplora Documenti
Categorie
Pendahuluan
• Kelainan bersifat degeneratif primer progresif sampai
terjadi kebutaan pada umur pertengahan
• Degenerasi primer sel – sel glia diikuti degenerasi epitel
pigmen retina
• Tidak hilang dengan pengobatan
• Genetik (autosomal resesif), sering bersamaan dengan
penyakit kongenital lain, spt Sindroma Laurence-Moon-Bardet-
Bierdl dengan tanda – tanda:
- polidaktili
- retardasi mental
- obesitas
- retinitis pigmentosa
Insidens :
• - anak usia 6 – 12 thn
• - bisa juga 10 -20 thn biasanya bilateral
• - pria : wanita 3 : 2
Patologi :
• Degenerasi retina , terutama sel- sel batang (rod)
• Degenerasi pigmen
obliteratif sklerosis pembuluh darah
atrofi nervus optikus
Gejala :
• Night Blindness (buta malam) gejala tetap ( mirip
defisiensi Vit A).
• Lapang pandang perifer berkurang
• Makin lama Tubular vision (kira-kira 10 – 20 tahun)
• Visus bisa 6/6 (central vision), tapi penglihatan perifer
terganggu
• Penglihatan sentral jarang terganggu sebelum umur 50 thn.
Semakin tua penglihatan sentral dapat terganggu oleh akbt
lain misalnya katarak
• Skotoma bisa komplit atau parsial.
Skotoma yaitu defek pada lapang pandangan yang
kelihatan bercak gelap oleh karena degenerasi retina.
Biasanya pada daerah ekuator.
Oftalmoskopi :
• Jet black pigment seperti gambaran tulang –
tulang kecil
• Penyempitan arteri retina atrofi retina
• Papil nervus optikus menjadi kekuning – kuningan
• Deposit pigmen banyak di perifer (bercak hitam)
• Degenerasi makula stadium akhir
• Stadium akhir terjadi katarak oleh karena
vaskularisasi lensa terganggu
Posterior Kortikal Katarak (korteks jadi keruh)
Retinitis pigmentosa
Diagnosa banding :
• Siphylitic retinopathy
– deposit pigmen difus (RP pada perifer)
– pembuluh darah arteri tidak menyempit (RP ada
penyempitan)
– papil nervus optikus warna putih pucat (RP warna
kekuningan)
Komplikasi :
• Katarak (posterior cortical cattaract)
• Glaukoma
Pengobatan :
• Tidak ada pengobatan yang efektif, oleh karena herediter
• Penanganan hanya bila terjadi komplikasi spy tidak
memperburuk penglihatan sentral
• Mengatasi obstruksi dengan memperbaiki aliran darah
• Anjuran terapi :
– inhalasi amilnitrit / CO2
– masase bola mata dengan jari lepaskan trombus / emboli dan
hilangkan spasme
– parasintesis pada COA utk keluarkan penyebab obstruksi
– retrobulbar injeksi dgn Priskol 25mg atau Asetil kolin
– Tissue therapy jarang berhasil, belum dapt
dipertanggungjawabkan hasilnya
Prognosa :
– lapang pandangan makin mengecil central field bisa
hanya 3o – 5o
– Buta total persentase kecil
– Bila obstruksi arteri retina sentral > 6 jam prognosa
jelek
Prognosa :
• Bila > 6 jam tidak ada perbaikan visus
• Bila hanya simple vascular spasm relaks spontan
1-2 jam visus normal
II. Retinal Vein Occlusion (RVO)
Etiologi :
• Hipertensi / arteriosklerosis elderly middle age (usia pertengahan)
• Kelainan darah : polisitemia, leukemia, makroglobulinemia
• Phlebitis
• Parasit
• Penekanan vena, mislnya o.k. tumor
• Tekanan orbita meningkat
• TIO meningkat
• Dewasa muda sehat tidak diketahui
Gejala :
- Visus turun mendadak atau bertahap 1/300 sampai 1/~
- Visus menurun pd branch occlusion
- Visual field defect retina rusak akbt oklusi
- Tidak disertai nyeri
- Pembuluh darah iris dilatasi dan berkelok-kelok
Funduskopi :
• Papil merah, batas kabur karena oedem
• Multiple hemmorhage mengelilingi papil dan
posterior pole, ukuran dan bentuk bervariasi
• Arteri sempit
• Vena berkelok / gelap
• White patchy exudates menyebar
• Cotton wool patches sekeliling papil
Pada branch occlusion :
- Papil jarang kena
- Terdapat perdarahan, eksudat, perubahan pembuluh darah
pada daerah oklusi
Central retinal vein occlusion
Branch retinal vein occlusion
Diagnosa banding :
• Papiledema
• Hipertensi berat
• Diabetes mellitus
• Gangguan pembuluh darah
• Vaskulitis ( pada branch occlusion)
Terapi :
- Antikoagula (short / long term):
- Heparin
- Kumarin / cumadrin
- Urokinase 150.000 U diberikan sesudah 3 hari
- Vasodilator : - long acting papaverine
- cyclodelate (cyclospasmol)
Prognosis :
• Visus 10 – 20 %
• Final visual acuity : 20/200 – 20/400
• Pembentukan new vessels (pada papil)
• Secondary glaucoma
BE
CONTINUED…